Ingin Menilai Ranking Situs ? Yuk, Kenali Page Experience !
Jobnas.com-Untuk me-ranking situs-situs yang ditampilkannya di hasil pencarian, terdapat banyak faktor yang dipertimbangkan Google, salah satunya adalah page experience.
Google page experience merupakan algoritma baru yang diumumkan oleh mesin pencari populer ini. Lantas, apa sih sebenarnya Google Page Experience itu dan bagaimana seluk-beluknya pada perkembangan website? Nah, di artikel ini Jobnas.com akan mengantarkan kamu untuk berkenalan dengannya. Yuk, simak sampai tuntas!
Berkenalan dengan Google Page Experience
Untuk mengetahui bagaimana pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan sebuah situs web, page experience adalah salah satu pengukuran oleh Google.
Baca Juga: Sebelum Mulai Investasi Pahami Dulu 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Pengguna situsmu dapat berselancar dengan nyaman dari perangkat apapun yang dimilikinya, jika aspek-aspek page experience bisa dimaksimalkan.
Dalam jangka panjang, tentu saja, hal ini akan dapat meningkatkan kesuksesan bisnis. Dikutip dari Google, page experience yang baik adalah yang dapat memudahkan pengguna untuk menemukan apa yang dicarinya atau menyelesaikan suatu tujuan.
Sementara, page experience yang buruk adalah yang mempersulit mereka untuk menemukan suatu informasi di sebuah laman. Dengan kata lain, bahwa kecepatan load situs saja tidak cukup.
Untuk mewujudkan page experience yang disukai, terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dan dipertimbangkan agar ranking situsmu bisa lebih tinggi di SERP.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Google Page Experience
Dikutip dari SEMrush, meskipun beberapa faktor page experience ini ini sudah lama digunakan, akan tetapi ada beberapa di antaranya adalah faktor-faktor yang baru. Berikut ini merupakan lima faktor page experience yang penting, yaitu :
Core web vitals, merupakan faktor baru yang terdiri dari 7 komponen:
- largest contentful paint (LCP) yang mengukur loading performance
- first input delay (FID) yang mengukur interaktivitas
- cumulative layout shift (CLP) yang mengukur stabilitas visual
- mobile-friendly
- safe browsing
- HTTPS
- mobile popup algorithm/no intrusive interstitials
Setiap tahunnya, faktor-faktor yang disebutkan bisa saja sewaktu-waktu diganti atau penilaiannya berubah.
Pentingnya Google Page Experience
Hal yang penting adalah pemahaman algoritma baru Google page experience.
Kita harus siap menghadapi perubahan ini sebagai pengelola situs. Jika tidak, situs yang dimiliki tidak akan bisa tampil di hasil pencarian utama. Dengan demikian, untuk meningkatkan traffic web dan mengembangkan brand serta penjualan tentu akan sulit dilakukan.
Akan tetapi, page experience pengguna di laman yang ia temukan lewat Google bukanlah satu-satunya penentu. Konten yang bagus juga akan masih menjadi aspek penting dari sebuah situs yang disukai pengguna.
Untuk memiliki peringkat tinggi di Google tentu harus memiliki page experience yang bagus serta konten yang relevan dan berkualitas. Meskipun brand-mu tidak terkenal, kamu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan traffic sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan algoritma ini.
Jadi, tentu saja beradaptasi pada algoritma dan faktor-faktor baru Google ini wajib bisa dilakukan bagi semua bisnis yang memanfaatkan digital marketing.
Cara Meningkatkan Page Experience
1. Optimasi Kecepatan Loading Website
Pengalaman pengguna akan semakin baik jika semakin cepat situsmu di-load. Idealnya, sebuah halaman harus bisa dimuat di desktop maupun smartphone di bawah tiga detik. Di samping itu, kamu juga harus memastikan tidak ada broken page ataupun eror lainnya. Dengan Google Analytics maupun tools lainnya, tentu saja kamu bisa mengecek hal-hal ini.
2. Bandingkan dengan Kompetitor
Hal yang penting berikutnya adalah membandingkan situs dengan kompetitor. Meskipun kamu merasa memiliki Google page experience yang keren, penting untuk membandingkan situsmu dengan kompetitor.
Dengan tool analitik, lakukan analisis terhadap 50 halaman terbaik yang dimiliki kompetitor dan perhatikan user experience-nya. Kemudian kamu harus menganalisis; adakah komponen atau elemen yang berbeda? Lebih baikkah? Apakah konten mereka lebih berkualitas?
Nah, jika hal-hal ini bisa diidentifikasi, agar bisa bersaing dengan lebih baik kamu bisa mulai melakukan perbaikan pada situsmu.
3. Analisis Desain
Analisis desain bukan hanya meliputi seberapa bagus ia tampak, namun juga mengetahui isu-isu atau masalah yang dialami pengguna akibat desain. Dengan memperhatikan heatmap, kamu dapat melakukannya.
Baca Juga: 6 Cara Ampuh Sukses Jadi YouTuber Auto Menuju Sulthan
Heatmap menunjukkan aktivitas pengguna di sebuah halaman. Dengan demikian, berdasarkan klik dan scroll yang mereka lakukan, kesulitan-kesulitan pengguna dapat diketahui dengan jelas.
Itulah penjelasan Jobnas.com tentang Google page experience. Apakah kamu sudah siap menghadapi perubahan algoritma mesin pencari ini? Hal yang penting untuk dilakukan adalah persiapkanlah situsmu sebaik mungkin.
Baca Selengkapnya