Jobnas.com – Cara menentukan investasi yang tepat dan meyakinkan, kalian harus terlebih dahulu memahami Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional. Kedua pilihan tersebut sering menjadi pertimbangan bagi investor pemula. Lebih lanjut, dikabarkan investasi Kontan di reksa dana syariah semakin populer.
Nah, biar kalian tidak bingung, berikut adalah perbedaan dari kedua pilihan reksa dana tersebut.
Simak selengkapnya di artikel Jobnas kali ini.
Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
1. Bagi Hasil
Perbedaan utama antara reksa dana syariah dan konvensional adalah pembagian keuntungan. Untuk reksa dana tradisional, pembagian keuntungan terjadi antara investor dan manajer investasi. Distribusi UCITS tradisional dihitung berdasarkan evolusi suku bunga.
Reksa dana konvensional tidak memikirkan aspek halal atau haram. Selama kalian mendapat untung, perdagangan bisa dilakukan. Sedangkan reksa dana syariah melakukan bagi hasil berdasarkan aturan syariah Islam dan kesepakatan bersama.
Beberapa hal yang dilarang dalam ketentuan syariat Islam mengenai reksa dana, yaitu ajakan palsu, riba, ikhtiar, maysir dan lain-lain.
2. Tujuan Investasi
Karena harus mengacu pada syariah Islam, maka terdapat perbedaan antara reksa dana syariah dan reguler dalam hal prinsip dan tujuan investasi. Bagi reksa dana syariah, berinvestasi bukan hanya tentang pengembalian yang maksimal. Reksa dana ini juga memikirkan nilai-nilai sosial.
Reksa dana syariah, di sisi lain, hanya diarahkan untuk pengembalian atau hasil yang tinggi.
3. Pengelolaan Investasi
Reksa dana konvensional dikelola sang bank & bisa diinvesatiskan pada seluruh efek. Jadi, apabila engkau menentukan reksa dana konvensional, engkau mampu menentukan antara produk saham, deposito, juga obligasi berdari sinkron menggunakan batasan sang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Reksa dana konvensional nir memandang perusahaan apa yg terlibat. Sementara, reksa dana syariah dikelola & dipantau sang Daftar Efek Syariah selain OJK. Untuk reksa dana ini, perusahaan akan dicermati sebelum disetujui.
Perusahaan yg diinvestasikan sang dana reksa dana wajib jua sinkron menggunakan kondisi-kondisi & prinsip syariah. Jadi, usaha-usaha pada bidang judi, minuman beralkohol, & produk haram lainnya, bahkan rokok pun nir diperbolehkan.
Selain itu, total utang wajib lebih mini daripada nilai asetnya, tidak selaras menggunakan reksa dana konvensional yg nir memedulikan hal ini.
4. Return
Menurut Tirto, dalam termin ini, proses reksa dana syariah wajib melalui termin pencucian atau penyaringan supaya bisa terlihat apakah pendapatannya bersumber menurut aktivitas halal atau haram.
Tentu saja, disparitas antara reksa dana syariah & konvensional merupakan jenis laba yg dibolehkan buat dibagi dalam investor. Operasi perusahaan yg nir sinkron menggunakan ketentuan syariah umumnya mempunyai unsur riba yg nir halal. Oleh lantaran itu, pendapatannya akan disisihkan menurut jumlah investasi & laba halal.
Nah, output tadi akan disumbangkan buat amal. Sementara, reksa dana konvensional tidak memerlukan lagi proses pembersihan. Yang penting, pendapatan wajib sinkron menggunakan ketentuan OJK & reksa dana konvensional bisa dijual sang manajer investasi.
5. Pengawasan
Bagi engkau yg ingin membuka akun investasi syariah, jangan khawatir. Di Indonesia, seluruh kegiatan reksa dana syariah diawasi sang Dewan Pengawas Syariah (DPS) yg memastikan reksa dana diolah sinkron menggunakan prinsip syariah.
Sementara, reksa dana konvensional hanya diawasi sang OJK sinkron menggunakan prosedur pasar & faktor lainnya yg menyesuaikan syarat perekonomian negara. Namun, reksa dana syariah pun permanen diawasi sang OJK ihwal regulasi generik reksa dananya.
6. Akad
Perbedaan lain antara reksa dana syariah dan konvensional adalah aspek kontrak. Akad syariah dapat berbentuk persekutuan (musyarakah), perjanjian sewa (ijarah) atau bagi hasil (mudharabah). Berbeda dengan reksa dana biasa, investasi ini hanya fokus pada transaksi tanpa mengkhawatirkan regulasi halal atau haram.
Manfaat dan Keuntungan Reksa Dana Syariah
Perbedaan yang ada antara reksa dana syariah dan konvensional dikatakan menguntungkan mereka yang percaya bahwa reksa dana halal itu penting. Reksa dana syariah memiliki status kehalalan yang lebih terjamin karena menganut prinsip agama Islam.
Selain itu, tata cara dan hukumnya jelas menurut hukum agama untuk menghindari pencemaran nama baik pihak-pihak yang terlibat dalam penanaman modal tersebut. Lebih jauh lagi, dengan memilih reksa dana syariah, kalian dapat yakin bahwa tidak ada ilegalitas yang terkait dengan investasi yang kalian pilih.
Baca juga: Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi
Demikian penjelasan singkat Jobnas mengenai perbedaan reksa dana syariah dan reksa dana biasa. Jika kalian ingin mempelajari lebih lanjut tentang investasi dan topik keuangan lainnya, kalian dapat mendaftar dan membacanya di blog Jobnas dengan gratis.