Jobnas
Menu CV Maker Menu

Advertising

Admin Loker Jogja
Admin Loker Jogja Advertising
4 minggu yang lalu

Pusaka Jaya membuka lowongan untuk posisi Advertising. Loker Jogja di Pusaka Jaya ini dibuka sejak 11 Januari 2025.

Terbuka untuk: Perempuan, Laki-laki
Syarat Pendidikan: SMA/SMK Sederajat
Jenis Pekerjaan: Full Time
Gaji Minimal: 1800000
Gaji Maksimal: 2400000
Pengalaman: Tidak harus berpengalaman, 1 Tahun
Batas Akhir Lamaran: 2025-01-31
Logo Perusahaan

Pusaka Jaya
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Syarat dan Ketentuan Lowongan Advertising di Pusaka Jaya

LOWONGAN PEKERJAAN

ADVERTISING

Kualifikasi:

  • Berpengalaman menjalankan Paid Marketing (Meta Ads, TikTok Ads, Google Ads).
  • Mampu melakukan riset pasar (market research).
  • Memiliki kemampuan membuat landing page.
  • Terampil membuat Ad Copy.
  • Mampu membuat konsep iklan.
  • Mengelola dan memonitor kampanye harian.
  • Melakukan testing dan optimasi kampanye.
  • Menyusun laporan dan evaluasi iklan.
  • Berkoordinasi dengan tim desain, konten, dan tim terkait.

(lws)

Cara Melamar Pekerjaan ini

Kirimkan CV dan surat lamaran Anda ke: hrdherbaljaya@gmail.com WA: 0815-4701-5948

Iwan Bisa Iwan Bisa
11 bulan yang lalu

Jobnas.com - Saat ini, content marketing tengah menjadi andalan utama setiap perusahaan untuk memasarkan produknya. Imbasnya beragam informasi yang kurang akurat prihal strategi marketing ini menyebar di kalangan marketer.

Bagi kamu yang aktif berkarir di bidang pemasaran pasti sudah tidak asing lagi dengan mitos seputar Content Marketing ini, bukan?

Nah, untuk kamu yang hendak berkecimpung di dunia marketing, alangkah lebih baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui tentang mitos-mitos yang berkaitan dengan content marketing.

Berikut adalah lima contoh dari mitos-mitos tersebut. Yuk, baca selengkapnya dalam artikel berikut ini!

1. Perusahaan perlu produksi konten secara rutin

Berdasarkan informasi yang didapat dari laman Single Grain, mitos yang paling populer seputar content marketing adalah bahwa perusahaan perlu menghasilkan konten setiap harinya.

Mitos ini hadir dan berkembang di kalangan marketer karena adanya opini yang berpendapat bahwa Google akan menghargai perusahaan yang setiap hati membuat dan mempublikasikan konten.

Namun pada kenyataanya, karena mereka cenderung lebih fokus memerhatikan kuantitas konten, justru malah menyebabkan kualitas konten yang disajikan oleh berbagai perusahaan semakin menurun.

Sebaiknya, mitos seperti ini jangan sampai menkonstruk pemikiran seorang ¬marketer. Karena jika kualitas kontennya semakin tidak jelas, maka akan merimbas negatif pada minat pelanggan.

Akibatnya, pengahasilan akan berkurang dan perusahaan besar kemungkinan akan merugi karena kehilangan banyak custumer loyaltynya.

2. Aktif di media sosial dianggap kurang penting

Mitos kedua yang berkembang di dalam dunia content marketing adalah aktif di media sosial bukanlah sesuatu yang penting dan tak perlu untuk jadi prioritas.

Salah satu yang membentuk statement saperti ini adalah karena adanya anggapan bahwa cukup dengan membuat konten yang menarik, pelanggan akan hadir dengan sendirinya.

Selain itu, mitos ini didukung oleh penggunaan traffic search serta keyakinan yang berlebihan terhadap pemanfaatan SEO.

Padahal jika perusahaan ingin sukses dengan strategi content marketingnya, pihak menejemen perlu mempromosikan konten di berbagai media sosial.

3. Content marketing hanya cocok untuk beberapa industri

Pemahaman yang salah hingga menjadi mitos seputar content marketing adalah bahwa strategi tersebut tidak bisa dipakai di semua industri. Ia hanya cocok untuk beberapa industri tertentu saja.

Nah, sebagaimana namanya, statement seperti ini hanyalah mitor yang perlu kamu percayai. Cukup tahu saja agar tidak jatuh ke dalamnya.

Sebab, content marketing - sebagaimana yang dilansir dari  Neil Patel - bisa digunakan oleh semua perusahaan dari berbagai industri yang berbeda.

Yang perlu dilakukan itu sebernarnya adalah bagaimana kamu bisa memahami kebutuhan pelanggan dan tetap mengikuti tren yang sedang viral.

4. Semua orang bisa membuat konten yang berkualitas

Mitos keempat adalah pernyataan yang mengatakan bahwa semua orang bisa membuat konten yang berkualitas.

Untuk penyemangat diri, pemikiran tersebut sangat bermanfaat untuk diyakini dan dipercayai agar tidak mudah menyerah atau putus asa. Namun berbeda jika konteknya ingin diterapkan di perusahaan.

Sebab, dengan pemikiran seperti itu, mereka menjadi ceroboh dengan mempekerjakan seseorang yang masih kurang berpengalaman.

5. Content marketing dan Advertising itu serupa

Adapun mitos terakhir yang perlu kamu ketahui adalah statmen yang menyatakan content marketing dan advertising itu serupa.

Faktanya, objek kedua bidang tersebut berbeda dan fungsinya pun juga tidak serupa.

Advertising biasa digunakan untuk menyebarkan pesan brand dan menarik minat para pelanggan.

Sedangkan content marketing lebih berfungsi sebagai sebuah cara untuk membangun hubungan jangka panjang dengan para pelanggan.

Berangkat dari perbedaan itu, seorang marketer perlu memisahkan antara dua strategi yang berbeda fungsi tersebut agar tidak saling berbenturan dan mengganggu fungsi masing-masing.

Itulah lima mitos yang berkembang sampai saat ini seputar dunia content marketing yang tak perlu kamu percayai.

Semoga bermanfaat!

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Brand Visibility adalah konsep yang selalu perlu diprioritaskan oleh perusahaan atau pebisnis. Mengapa bias begitu? Sebab, dengan Visi merek yang baik, bisnis akan mengungguli kompetitor.

Jadi apa yang dikatakan visi merek? Bagaimana cara atau metode meningkatkannya? Sekarang, Jobnas akan membagikan informasi penting mengenai Marketing. Jika kalian suka dengan informasi semacam ini kalian bisa lanjut membacanya sampai tuntas.
Apa itu Visibilitas Merek atau brand Visibility?
Visibilitas merek adalah pesan paling kuat yang dapat diperoleh konsumen dari bisnis. Pesan yang disampaikan akan menggambarkan bahwa produk perusahaan berkualitas tinggi dan dapat dipercaya pelanggan.

Visibilitas merek memiliki fungsi mendorong dan memotivasi pelanggan untuk melihat produk dan layanan bermerek. Membangun visi merek bukanlah tugas yang mudah. Akibatnya, manajer merek akan sering menarik berbagai agensi, di mana mereka akan membentuk pesan di seluruh platform arus utama seperti TV, radio, dan media online lainnya.

Namun, bentuk logo, tagline, foto, tweet, postingan, dan iklan perusahaan harus selalu konsisten. Kini, dalam upaya menciptakan konsistensi, perusahaan akan merumuskan pesan yang selaras dengan tujuan merek mereka. Perusahaan juga sering mengomunikasikan detail tertentu tentang misi mereka dengan menciptakan merek.

Bisnis kemudian harus mempertimbangkan manfaat dan kekuatan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Mereka juga diminta mempertimbangkan aspek-aspek yang membuat merek tersebut unik, seperti budaya perusahaan dan dinamika bisnis.

Semua elemen tersebut kemudian dirangkum dan dirumuskan dalam bentuk contoh pesan yang nantinya akan digunakan khalayak. Dengan demikian, merek akan terlihat oleh publik dan pelanggan potensial setelah dibagikan, dibaca, dan dilihat di jejaring sosial dan media tradisional.
Cara Meningkatkan Visibilitas Merek
Seperti yang sudah di singgung Jobnas tadi di atas, visibilitas merek adalah sesuatu yang perlu diprioritaskan oleh perusahaan. Namun, bisnis perlu merencanakan dengan hati-hati agar visibilitas merek mereka terus tumbuh.

Berikut adalah penjelasan tentang cara-cara terbaik yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan brand visibility.
1. Melalui Strategi Pemasaran dari Mulut ke Mulut
Cara terbaik untuk meningkatkan visibilitas merek adalah dengan menerapkan strategi pemasaran dari mulut ke mulut. Alasannya sederhana, iklan dari mulut ke mulut mungkin merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran yang paling ampuh.

Kenapa begitu? Alasannya adalah tidak ada yang akan menghentikan percakapan dari mulut ke mulut. Misalnya, sahabat Anda mengatakan dia menyukai produk Perusahaan A atau telah membuat perubahan positif sejak rekan kerjanya mulai menggunakan produk Perusahaan B.

Seiring meningkatnya visibilitas merek, begitu pula iklan dari mulut ke mulut. Orang akan berbicara lebih banyak tentang merek perusahaan.
2. Dengan Benar-benar Melihat Merek yang Digunakan di Pasar
Cara terbaik untuk meningkatkan nilai merek adalah dengan benar-benar melihat produk digunakan oleh pelanggan. Contohnya adalah penggunaan kendaraan GM dalam film “Transformers”. Calon pembeli bisa menyaksikan mobil GM beraksi di film dan keinginan untuk membeli mobil itu langsung muncul.

Hal yang sama berlaku untuk menggunakan perangkat Vivo dalam film “Avengers: Perang sipil". Setiap kali audiens melihat jagoan favoritnya menggunakan brand tersebut, maka keinginan untuk membeli produk tersebut langsung terbentuk. Semua sentimen ini ada karena gagasan bahwa label-label ini dijamin kualitasnya seperti yang digunakan oleh film-film di box office.
3. Melalui Iklan Reguler
Menurut Marketing91, cara nomor satu untuk meningkatkan visibilitas merek adalah dengan menjalankan iklan secara teratur. Iklan dapat disiarkan sebagai acara TVC atau radio. Mereka juga dapat dicetak di majalah, blog, atau platform lain tempat audiens target merek berada.

Melalui inisiatif promosi reguler, pelanggan menjadi lebih akrab dengan pesan merek dan dapat dipengaruhi secara emosional oleh produk atau layanan perusahaan.
Mengapa Visibilitas Merek Penting?
Di dunia online, visibilitas merek yang baik adalah satu-satunya cara untuk tetap unggul dalam persaingan. Dibandingkan dengan dunia nyata, visibilitas merek yang tinggi setara dengan lokasi toko yang nyaman di mana terdapat banyak pelanggan. Jadi, apa saja hal lain yang membuat brand visibility begitu penting? Menurut Kaye Putnam, berikut penjelasannya.

  • Cara mudah untuk mendapatkan data objek
  • Visibilitas yang baik dapat membentuk pengenalan kualitas
  • Meningkatkan loyalitas merek
  • Visibilitas adalah kunci pengembangan merek
  • Meningkatkan pangsa pasar dan penjualan

Ini adalah berbagai visibilitas merek yang telah dijelaskan Jobnas pada artikel kali ini. Kesimpulannya ialah pada dasarnya, visibilitas merek adalah aspek yang dapat membedakan bisnis dari para pesaingnya. Jika dilakukan dengan benar, ini memastikan merek dan bisnis dapat menghasilkan lebih dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

Baca juga: Kenali Trust Fund, Simpanan Atau Aset yang Akan Dikelola Pihak Ketiga

Jika kalian minat dengan pengetahuan Branding dan pemasaran lebih lanjut, kalian dapat mengikuti terus Jobnas.com. setiap harinya Jobnas selalu menerbitkan berbagai macam informasi penting mengenai marketing, dunia kerja, dan lain-lain.

Enol Writer Enol Writer
1 tahun yang lalu

Jobnas.com Determining the cost of Advertising on Google - Every Business needs a well-thought Marketing strategy, and as a business owner, you play a crucial role in making those decisions. When it comes to running ads, Google is considered one of the top platforms.

This article provides insights into the cost of advertising on Google and presents some excellent ad examples. So, is Google an affordable option to introduce your brand or business to the world? Let's delve into the details below.

How Much Google Charge for Ads

The cost of advertising on Google varies depending on several factors. Small-to-midsize businesses typically spend around USD 9,000 per month using Google AdSense. For the Google Search Network, the cost per click can range from USD 1 to USD 2.

Guide to Embedding Elementor Templates in WordPress Template Files (8)-minHow Much Advertising on Google Cost

How Much Advertising on Google Cost

On the other hand, advertising on the Google Display Network is more affordable, with the cost per click being less than USD 1. While the total advertising cost mentioned above might not be feasible for everyone, breaking it down reveals the potential earnings.

Google Ads can be an excellent choice for small businesses, provided they have a clear strategy and know how to make the most of the platform.

What Affects Google Ads Cost per Month

The cost of advertising on Google can be influenced by several key factors, impacting the expenses associated with clicks, impressions, or monthly advertising budget. To gain a clearer understanding of the cost implications, consider the following factors:

  1. Type of Ads:

Different types of Google Ads have varying cost implications. Shopping ads can be expensive depending on the products being sold. Search ads, being the most popular, often have higher costs per click (CPC). Display network ads, while cost-effective, may not be as effective as other ad types.

  1. Timing:

The timing or schedule of your ads can also affect costs. Similar to peak times for offline ads, high demand for ad space can result in increased costs. Conversely, running ads when there is little audience engagement can lead to wasted spending.

  1. Targeting:

Targeting specific keywords and devices in your digital marketing strategy can impact costs. Certain keywords may be more expensive, especially when targeting particular devices. For instance, B2B keywords may cost more when targeting desktop users.

  1. Bidding Strategy:

Your chosen bidding strategy significantly affects your ad expenses. Google offers various smart bidding strategies, each with distinct cost implications. Understanding and selecting the right strategy for your brand is crucial to avoid unnecessary costs.

  1. Industry:

The industry you operate in plays a substantial role in determining ad costs. Some industries, like finance, gambling, insurance, and law, are highly competitive and, therefore, command higher CPCs. The cost per click in these sectors can exceed USD 100. While the expenses may appear daunting, successful conversions can yield significant returns.

It's essential to recognize that ad costs on Google are estimations, and they can be affected by many variables. Some websites offer ad calculators to provide rough estimations to help businesses plan their budgets accordingly.

How Much Advertising on Google Cost – The Pricing

Understanding the approximate cost of advertising on Google may not fully satisfy your curiosity. It's important to remember that the expenses can vary significantly, as Google Ads offers a high level of customization.

The cost of Google ad auctions is influenced by your Quality Score, which assesses the relevance of your ads, landing pages, and past performance. Additionally, your bid determines the Ad Rank, dictating the ad placement and cost per click.

Considering that people turn to Google for their various needs, utilizing AdSense as one of your marketing strategies can be highly beneficial. While paid campaigns are not free, the investment can yield favorable outcomes. Google remains the premier platform for promoting your business, and the expenses per click can prove to be worthwhile in many aspects.

In conclusion, Google Ads provides a powerful and effective way to introduce your business to a wide audience. Understanding the cost factors and leveraging the platform wisely can lead to successful results for your advertising efforts.