Malang
Jobnas.com - Pantai Ngantep, salah satu tujuan Wisata Pantai di Kabupaten Malang, menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. Terletak di Kecamatan Gedangan, pantai ini menampilkan panorama alam yang menakjubkan.Pesona alam Pantai Ngantep siap memukau pengunjung dengan pemandangan bukit karang yang memikat dan warna laut yang mempesona, menjadikannya populer di antara wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Malang untuk menikmati keindahan pantai.
Gambaran Umum Pantai Ngantep (Beach)
Pantai Ngantep, salah satu tujuan wisata pantai yang menarik di Kabupaten Malang, menawarkan pesona alam yang memikat dan suasana yang menenangkan. Terletak di Kecamatan Gedangan, pantai ini memukau pengunjung dengan pemandangan bukit karang yang indah dan warna laut yang mempesona.
Pesona alam Pantai Ngantep tidak hanya menjadi daya tarik utama, tetapi juga pengalaman wisata yang tidak terlupakan.
Karena minimnya pembangunan di sekitarnya, pengunjung dapat benar-benar merasakan keindahan alam secara alami, menciptakan atmosfer yang damai dan menenangkan.
Baca juga: Rahasia Sukses Kerja di Kapal Pesiar, Simak Sampai Akhir!
Keberadaan Warung Makanan
Di sekitar Pantai Ngantep, Anda akan menemukan warung makanan yang menyajikan hidangan laut segar dan hidangan lokal lainnya. Pengunjung dapat menikmati hidangan lezat sambil menikmati pemandangan pantai yang indah.
Aktivitas Wisata Laut
Selain berenang dan bersantai di tepi pantai, Pantai Ngantep juga menawarkan berbagai aktivitas wisata laut, seperti snorkeling, diving, dan menyewa perahu untuk menjelajahi perairan sekitar pantai.
Keindahan Matahari Terbenam
Salah satu momen yang paling dinantikan oleh pengunjung adalah matahari terbenam di Pantai Ngantep. Menyaksikan matahari terbenam di ufuk barat sambil duduk di tepi pantai adalah pengalaman yang memukau dan tak terlupakan.
Kegiatan Pemancingan
Bagi para penggemar memancing, Pantai Ngantep adalah tempat yang ideal untuk menikmati hobi mereka. Pantai ini menyediakan spot pemancingan yang populer di antara para pemancing lokal dan wisatawan.
Jarak dari Atraksi Lain
Selain menikmati keindahan Pantai Ngantep, pengunjung juga dapat menjelajahi atraksi wisata lain di sekitar Kabupaten Malang, seperti Air Terjun Coban Rondo, Museum Angkut Batu, dan Jatim Park 2.
Kebersihan dan Konservasi
Pantai Ngantep dikenal karena kebersihannya dan upaya konservasi lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah setempat dan masyarakat. Pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menghormati lingkungan alam sekitar.
Pantai Ngantep mempertahankan keasliannya dengan minimnya pembangunan, sehingga pengunjung dapat menikmati suasana pantai yang alami dan damai.
Bagi mereka yang berkunjung bersama keluarga atau teman, camping di sekitar pantai bisa menjadi pilihan aktivitas yang menyenangkan.
Selain itu, Pantai Ngantep sering menjadi tuan rumah festival dan konser musik sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Malang untuk mempromosikannya sebagai tujuan wisata bahari.
Pada akhir pekan, pantai ini sering dikunjungi oleh wisatawan dari Malang Raya dan daerah sekitarnya.
Bagi yang mencari pengalaman pantai yang lebih tenang, disarankan untuk mengunjungi Pantai Ngantep di hari-hari biasa untuk menghindari keramaian pengunjung.
Kisah Mistis Pantai Ngantep
Meskipun keindahan alamnya memikat, Pantai Ngantep juga dikenal karena cerita mitosnya. Menurut cerita, Nyi Roro Kidul diyakini memiliki istana di dasar laut Pantai Ngantep dan merupakan penguasa laut selatan yang memengaruhi perairan di sekitarnya.
Namun, pengelola pantai menyarankan pengunjung untuk tidak mengambil atau merusak benda-benda di sekitar pantai, serta untuk tidak berenang karena ombak besar yang berpotensi berbahaya.
Meskipun terdapat cerita mitos, Pantai Ngantep tetap menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi untuk menyegarkan diri dari rutinitas sehari-hari.
Pantai Ngantep terletak sekitar 72 km dari Kota Malang dengan estimasi perjalanan sekitar 2 jam.
Harga tiket masuk Pantai Ngantep adalah Rp 10 ribu per orang, belum termasuk biaya parkir kendaraan. Fasilitas kamar mandi tersedia dengan biaya tambahan sebesar Rp 2 ribu.
Pantai Ngantep tidak memiliki jam operasional khusus, sehingga pengunjung dapat mengunjunginya kapan saja.
Jobnas.com - Kerajaan Singosari didirikan oleh Ken Arok atau Ken Angrok pada tahun 1222 Masehi. Sebelumnya, Singasari merupakan wilayah kecil di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri yang dikenal sebagai Tumapel.
Namun, setelah Ken Arok berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri di bawah pemerintahan Raja Kertajaya, Tumapel bertransformasi menjadi kerajaan mandiri yang dikenal sebagai Singasari.
Kerajaan Singasari atau Tumapel dalam Sejarah Indonesia merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha terkemuka yang pernah ada di Indonesia. Wilayah Kerajaan Singasari diyakini berlokasi di sekitar Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai daftar raja-raja Kerajaan Singasari.
Bukti mengenai keberadaan Kerajaan Singasari diperkuat oleh beberapa situs di daerah tersebut, seperti situs Sumberawan dan Candi Singosari, yang menunjukkan bahwa daerah Singosari pernah menjadi pusat kerajaan yang besar.
Pendirian Kerajaan Singasari juga diwarnai oleh cerita tentang kutukan Keris Mpu Gandring yang mengakibatkan Ken Arok menikahi Ken Dedes dan menjadi pendiri serta raja pertama Kerajaan Singasari.
Di bawah pemerintahan Raja Kertanegara, Kerajaan Singasari mencapai masa kejayaannya dengan melakukan ekspansi wilayah ke Bali, Sunda, Kalimantan, dan sebagian Sumatera melalui ekspedisi Pamalayu.
Kisah Kerajaan Singasari tercatat dalam Kitab Pararaton dan Negarakertagama, serta ditemukan beberapa prasasti peninggalannya.
Daftar Raja Singasari
Berikut adalah daftar para raja Kerajaan Singasari yang telah disusun oleh Jobnas:
1. Ken Arok (1222-1227 Masehi)
Ken Arok, tokoh paling menonjol dalam sejarah Indonesia, menjadi pendiri dan raja pertama Kerajaan Singasari pada tahun 1222 Masehi. Meskipun tidak memiliki garis keturunan bangsawan, ia berhasil merebut tahta dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.
Ken Arok naik tahta setelah terlibat dalam skandal asmara dengan Ken Dedes, yang kemudian menjadi istrinya. Untuk meraih kekuasaan, ia membunuh Tunggul Ametung dan mempersunting Ken Dedes. Keberhasilan Ken Arok dalam merebut kekuasaan tidak berlangsung lama karena ia tewas pada tahun 1227 Masehi akibat kutukan keris Mpu Gandring yang digunakan oleh anak Ken Dedes.
2. Anusapati (1227-1248 Masehi)
Anusapati menggantikan Ken Arok sebagai raja kedua Kerajaan Singasari setelah berhasil mengalahkannya. Namun, pemerintahannya hanya berlangsung selama 21 tahun, dan tidak banyak catatan sejarah yang menceritakan tentang masa kekuasaannya.
Anusapati juga menjadi korban kutukan keris Mpu Gandring ketika ia dibunuh oleh Panji Tohjaya, anak Ken Arok dan Ken Dedes, pada tahun 1248 Masehi.
3. Tohjaya (1248 Masehi)
Tohjaya menjadi raja ketiga Kerajaan Singasari setelah berhasil mengalahkan Anusapati. Namun, masa pemerintahannya singkat karena ia terbunuh dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Rajasa dan Sinelir setahun setelah naik tahta.
Tohjaya tewas dalam penyerbuan terhadap kotaraja Singasari oleh pasukan pemberontak.
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1248-1272 Masehi)
Ranggawuni atau Wisnuwardhana, bersama dengan Mahisa Campaka, berhasil memadamkan pemberontakan yang dipimpin oleh Rajasa dan Sinelir. Ranggawuni menjadi raja dengan gelar Sri Haya Wisnuwardhana, sementara Mahisa Campaka menjadi patih.
Kepemimpinan Ranggawuni dan Mahisa Campaka selama 20 tahun dianggap cukup stabil bagi Kerajaan Singasari. Namun, setelah wafatnya Ranggawuni pada tahun 1272 Masehi, tahta kerajaan jatuh ke tangan putranya, Kertanegara.
5. Kertanegara (1272-1292 Masehi)
Kertanegara memimpin Kerajaan Singasari pada masa kejayaannya. Dia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Singasari hingga mencakup sebagian besar wilayah Indonesia saat ini. Namun, ekspedisi Pamalayu yang digelar Kertanegara mengakibatkan kelemahan militernya, yang dimanfaatkan oleh Jayakatwang dari Gelang-Gelang untuk memberontak.
Pemberontakan Jayakatwang mengakibatkan kematian Kertanegara pada tahun 1292 Masehi, dan dengan demikian, berakhirlah Kerajaan Singasari.
Itulah daftar para raja Kerajaan Singasari, salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar dalam sejarah Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat!