Jobnas
Menu CV Maker Menu

UX Researcher

Ghufron Writer Ghufron Writer
10 bulan yang lalu

Jobnas.com-Hampir setiap orang akan merasakan cukup banyak emosi saat mendapatkan panggilan untuk interview UX Researcher. Untuk itulah, kamu harus mengetahui pertanyaan interview UX Researcher untuk mengatasi hal semacam itu. 

Jangan khawatir dan merasa takut lagi, jika kamu mendapatkan panggilan interview untuk posisi UX researcher, jangan khawatir dan merasa takut lagi. Sebab, di artikel ini Jobnas.com telah merangkum 10 pertanyaan interview untuk posisi UX researcher yang bisa kamu pelajari. Yuk, pahami sampai tuntas !

Pertanyaan Interview UX Researcher 1. Apa tugas dari UX Researcher yang kamu ketahui? / What are the duties of UX researcher that you know?

Para pewawancara biasanya seringkali menanyakan pertanyaan semacam ini. Meski begitu kamu tidak boleh hanya menjawab sekenanya saja.

Sebab, pewawancara ingin mengetahui apakah kamu mengetahui betul tentang seluk-beluk dari profesi UX researcher. Untuk itulah pertanyaan ini seringkali muncul. 

Meski jenis pertanyaan yang satu ini memang cukup umum, kamu tetap perlu memberikan jawaban yang cukup fokus. Jelaskan apa saja yang kamu ketahui dari tugas seorang UX researcher dengan jelas dan teratur.

Beberapa tugas utama dari UX researcher bisa kamu sebutkan, mulai dari melakukan observasi kepada pengguna, membuat penelitian dengan melakukan beberapa metode seperti wawancara, dan melakukan analisis terhadap data yang sudah didapatkan.

Hasil dari analisis itu akan digunakan untuk membuat produk yang lebih baik lagi yang pastinya bisa memudahkan bagi para pengguna.

Baca Juga: Inilah Perbedaan antara Remarketing vs Retargeting!

2. Jelaskan proses penelitianmu / Explain your research process

Saat interview untuk posisi UX researcher, biasanya pertanyaan satu ini seringkali muncul. Dilansir dari Career Foundry, mereka ingin tahu apakah kamu sudah memiliki ide untuk proses penelitianmu mendatang saat seorang pewawancara bertanya hal ini.

Bisa jadi, kamu akan mengeluarkan jawaban ke mana-mana dan tidak teratur karena pertanyaan ini areanya juga cukup luas. Alangkah lebih baik jika telah mempersiapkan jawaban dengan sistematis dan urutkan tahapan dari UX research-mu kelak.

Pewawancara juga ingin tahu mengenai wawasanmu mengenai jenis-jenis penelitian yang bisa dilakukan oleh UX researcher. Di samping itu, mereka juga penasaran apakah metode penelitianmu nanti bisa cocok diterapkan di perusahaan tersebut atau tidak.

Kamu bisa menjawab pertanyaan semacam ini dengan menjelaskan terlebih dahulu mengenai proyekmu. Setelah itu kamu bisa melanjutkan dengan metode penelitian yang cocok digunakan untuk proyekmu itu.

3. Seperti apa cara kerjamu saat bekerja sama? / How do you work when collaborating with others?

Untuk memahami karakter dan kebutuhan dari para pengguna produknya, sebagai seorang UX researcher memang memiliki tugas utamanya masing-masing.

Meski demikian, bukan berarti kamu harus bekerja sendirian saat sedang melakukan penelitian terhadap pengguna.

Justru karena pewawancara ingin tahu seperti apa gaya bekerjamu saat berada dalam suatu tim, pertanyaan ini bisa muncul.

Memang pada kenyataan praktisnya, untuk membuat produknya lebih baik, seorang UX researcher biasanya akan bekerja sama dengan UX designer hingga product manager.

Jadi, jika kamu ingin mendapatkan posisi ini, kemampuan bekerja sama sangat diperlukan.

Menjawab pertanyaan jenis ini kamu bisa mulai dari penjabaran struktur tim dan apa saja peran dari tiap anggota tim. Setelah melakukan penelitian kepada pengguna, pastinya kamu akan menemukan suatu masalah.

Dari masalah tersebut pewawancara ingin mengetahui seperti apa cara kamu dan tim untuk mencari solusinya dan memperbaiki produk agar lebih sesuai dengan pengguna.

Dalam penjabarannya kamu juga bisa sedikit bercerita tentang kemampuanmu menjadi leader atau sebagai problem solver.

4. Bagaimana caramu meningkatkan kualitas produk kami? / How would you improve our product?

Sebenarnya ketika pewawancara menanyakan pertanyaan ini, ia ingin tahu apakah kamu sudah mengetahui apa saja produk yang ditawarkan di perusahaan tersebut.

Tentu saja trik untuk menjawabnya adalah kamu harus mencari tahu semua hal tentang perusahaan yang sedang kamu lamar itu.

Mulai dari apa saja produknya hingga seperti apa target penggunanya. Bahkan akan lebih baik lagi jika kamu bisa menemukan suatu masalah atau kendala yang dialami oleh pengguna dari produk perusahaan itu.

Kamu bisa mencoba memberikan sebuah analisis pendek mengapa kendala itu bisa dialami oleh pengguna. Setelah itu, kamu bisa mendeskripsikan terkait proses apa yang akan kamu lakukan untuk mencari solusi dari masalah tersebut.

Saat menjawab pertanyaan ini sebaiknya kamu memang sudah mencari info mengenai perusahaan itu ya. Jadi kamu tidak asal menjawab. Sebab, saat kamu memberikan fakta yang keliru dari perusahaan maka bisa membuat pewawancara berpikir jika kamu tidak sungguh-sungguh mengharapkan pekerjaan di tempat tersebut.

5. Ceritakan proyek yang paling membuatmu bangga / Tell us about a project that makes you proud

Menurut Springboard, pertanyaan ini cukup sering ditanyakan. Biasanya pewawancara ingin tahu seperti apa kualitas dari hasil kerjamu saat pertanyaan interview UX researcher ini ditanyakan.

Pewawancara bisa mengajukan pertanyaan lanjutan untuk mencari tahu proses kerjamu saat menggarap suatu proyek. Inilah yang menyebabkan pertanyaan ini cukup unik. 

Mereka bisa bertanya mulai dari proses penggalian ide hingga proses finalisasi proyek. Sebaiknya kamu jangan panik meskipun  harus dicecar dengan sejumlah pertanyaan lanjutan. Jawablah pertanyaan demi pertanyaan dengan tenang dan jelas. Jawablah dengan jujur dan tidak perlu terlalu melebih-lebihkan hasil kerjamu hanya demi mendapatkan kesan baik dari pewawancara.

6. Bagaimana kamu mengaplikasikan penemuan dari riset untuk meningkatkan user experience? / How do you apply research findings to improve user experience?

Dalam menilai kemampuanmu berpikir kritis tentang pendekatan risetmu dan pengaplikasian solusi kreatif supaya tujuan perusahaan tercapai, biasanya pertanyaan ini sering muncul. Kamu pun dapat menjelaskan strategi yang digunakan untuk menganalisis data penelitian dan mengorganisirnya menjadi informasi yang dapat digunakan.

Sehingga, adanya informasi tersebut dapat membantu meningkatkan user experience dari produk perusahaan.

Berikut adalah contoh jawabannya.

Bahasa Indonesia

Di perusahaan saya sebelumnya, saya menggunakan survei untuk mengumpulkan insight dari user. Sebelum membuat rencana peningkatan kualitas, saya menganalisis tren dan feedback yang didapat terlebih dahulu. Kemudian, saya organisir data tersebut berdasarkan sentimen user dan elemen produk. Lalu, saya menyampaikan data tersebut ke tim UX design, di mana kami melakukan mapping seputar user experience dan mencari solusi terbaik. Hasilnya, kami berhasil meningkatkan user engagement terhadap produk tersebut sebesar 30%.

Bahasa Inggris

In my previous company, I used surveys to gather insight from the user. Before creating the improvement plan, I analyzed the trends and feedback I got first. Then, I organized the data based on the user sentiment and product element. After that, I present the data to the UX design team, where we mapped the user experience and look for the best solution. The result is an increase in user engagement with the product by 30%.

Baca Juga: Mulai Saat Ini Marilah Berkenalan dengan Hedge Fund; Investasi yang Paling Diminati

7. Bagaimana kamu menghilangkan bias dalam UX research? / How do you eliminate bias in UX research?

Ketika kamu melamar sebagai UX researcher, biasanya pihak pewawancara biasanya akan memberi pertanyaan interview ini juga.

Di sini, perusahaan ingin mengevaluasi kemampuanmu membuat rencana penelitian yang menghasilkan data akurat dari populasi yang dipelajari.

Agar supaya dapat memastikan penelitianmu tidak bias dan cocok digunakan untuk menyelesaikan proyek, kamu juga bisa menyebutkan 1 atau 2 metode yang digunakan .

Berikut adalah contoh jawabannya.

Bahasa Indonesia

Langkah yang diambil untuk menghilangkan bias dari penelitian saya adalah bekerja sama dengan partisipan yang merupakan perwakilan dari target pasar perusahaan. Kemudian, saya menyiapkan test script yang membahas hal-hal yang ingin dicapai tim UX design, termasuk cakupan, tahapan, dan elemen yang akan dites. Saya juga akan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif ketika penelitian berlangsung untuk memastikan hasilnya merepresentasikan interaksi dan intensi user secara akurat.

Bahasa Inggris

My approach to eliminating bias in my research is to work with participants that are representative of the company’s target market. Then, I’ll prepare for test script that covers things the UX design team wants to achieve, including the scope, sequence, and elements to test. I will also collect qualitative and quantitative data during research to ensure the results accurately represent the user’s interaction and intent.

8. Apa pentingnya usability testing dalam UX design? / What is the importance of usability testing in UX design?

Pertanyaan interview UX researcher ini membuat perusahaan tahu bagaimana kamu memprioritaskan pekerjaanmu, sebagaimana dilansir dari Indeed.

Lebih dari itu, ketika melakukan penelitian dan testing perusahaan juga bisa tahu langkah yang akan kamu ambil, serta bagaimana kamu mengomunikasikan informasi teknikal ke manajer hingga stakeholder proyek.

Kamu bisa menjelaskan prosesmu mengorganisir dan melakukan usability test dan mengapa pendekatan tersebut begitu penting untuk UX design yang sukses ketika menjawab pertanyaan ini.

Berikut contoh jawabannya.

Bahasa Indonesia

Usability testing begitu penting terhadap kesuksesan produk karena dapat memengaruhi penjualan dan kepuasan konsumen. Saya melakukan usability testing di setiap tahap pengembangan produk, termasuk saat update versi. Hal ini membuat saya bisa mengetahui bagaimana performa sistem. Usability testing juga membantu saya mencari cara meningkatkan kualitas produk yang sudah ada. Tes ini membantu tim UX saya sebelumnya untuk menghidupkan kembali aplikasi lama dan menarik konsumen baru bagi perusahaan.

Bahasa Inggris

Usability testing is important for the success of a product because it can influence overall sales and customer satisfaction. I use usability testing in every development stage, including version updates. It helps me determine how a system is performing. Usability testing also helps me to find ways to improve the quality of existing products. This test helps my previous UX team to revive an outdated application and acquire new customers for the company.

9. Apa saja hasil dari UX research? / What are the UX research deliverables?

Ketika melamar sebagai UX researcher, pertanyaan interview ini juga bisa kamu dapatkan. Dilansir dari Toptal, kamu perlu untuk mengomunikasikan hasil penelitian dan konteks dari proyek yang dikerjakan secara efektif ke berbagai jenis audiens sebagai UX researcher.

Sehingga, penting bagimu untuk mengetahui apa saja bentuk dari hasil UX research-mu. Berikut adalah contoh jawabannya.

Bahasa Indonesia

Beberapa hasil dari UX research termasuk, namun tidak terbatas pada hal-hal seperti;

laporan analisis survei

rencana UX research

laporan analisis wawancara

laporan yang berisi insight dari penelitian observasi user

laporan analisis kompetitor

user persona

laporan usability testing

Bahasa Inggris

Some of UX research deliverables, but not limited to, include;

survey analysis reports

UX research plans

interview analysis reports

insights from user observation research reports

competitor analysis reports

user persona

usability testing reports

10. Apa tools yang kamu gunakan ketika melakukan UX research? / What tools do you use for conducting UX research?

Tools yang digunakan akan bervariasi juga karena teknik UX research begitu beragam. Kamu pun cukup menyebutkan tools yang digunakan untuk beberapa kegiatanmu ketika melakukan penelitian dalam menjawabnya. 

Berikut adalah contoh jawabannya.

Bahasa Indonesia

Ada beberapa tools yang saya gunakan tergantung kegiatan yang dilakukan. Misalkan, untuk melakukan remote user testing, saya biasanya menggunakan aplikasi video konferensi seperti Zoom. Sedangkan, untuk melakukan survei, saya menggunakan Google Form. Untuk melakukan A/B testing, saya biasanya menggunakan Crazy Egg.

Baca Juga: Perhatikan 7 Hal Ini, Apabila Ingin Menulis Surat Rekomendasi Kerja untuk Temanmu

Bahasa Inggris

There are various tools that I use depending on the activities I do. For example, if I want to do remote user testing, I would use a video conferencing application such as Zoom. If I want to conduct survey, I will use Google Form. When I want to do A/B testing, I usually use Crazy Egg.

Demikianlah informasi Jobnas.com mengenai berbagai pertanyaan yang biasanya muncul dalam interview untuk UX researcher. Setelah membaca informasi di atas, diharapkan kamu akan dapat menjawabnya dengan lebih mudah dan tenang, ya !