Jobnas
Menu CV Maker Menu

UX case study

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Dengan melihat UX case study seorang desainer, rekruter atau klien dapat membuat keputusan cepat dalam proses perekrutan. Oleh karena itu, case study yang menarik adalah hal yang sangat penting untuk bisa menampilkan kelebihanmu. 

Nah, bagi kamu yang belum pernah membuat case study, yuk, simak penjelasan Jobnas.com seputar case study untuk proyek desain user experience berikut ini.

Baca Juga : Ingin Jadi Sales Representative yang Profesional? Wajib Kuasai 5 Skill Ini
Pengertian UX Case Study
Seperti dikutip dari Interaction Design Foundation, UX case study adalah contoh hasil desain yang sudah pernah dikerjakan seorang desainer semasa karirnya. Jika ingin melamar kerja sebagai UX Designer, contoh hasil desain ini perlu dimuat dalam portofolio. Rekruter atau calon klien bisa menilai kemampuan desainer yang akan dipekerjakan, dengan melihat contoh hasil kerja ini. 

Case study akan menunjukkan proses pikiran, kapasitas membuat keputusan soal desain, dan kreativitasmu sebagai desainer. Dengan kata lain ia melebihi dari sekadar menampilkan hasil kerjamu.  

Pada dasarnya, case study yang bagus dapat meningkatkan kemungkinan kita mendapat kesempatan kerja yang bagus dibanding dengan hanya menampilkan portofolio sederhana.
Aspek Penting dalam UX Case Study
Sebuah UX case study yang ideal memuat kurang lebih 2-3 contoh hasil kerja yang sudah pernah diselesaikan sebelumnya. Dalam UX case study tersebut, elemen yang perlu dimuat menurut Inside Design adalah:
1. Ringkasan
Elemen ini memuat penjelasan singkat mengenai perusahaan atau produk dalam proyek tersebut.
2. Masalah pokok
Dalam bagian ini, jelaskan mengenai alasan mengenai mengapa proyek ini perlu dikerjakan. Kemudian, informasikan juga apa saja tujuan atau hasil akhir yang ingin dicapai.
3. User dan Audiens
Cantumkan user atau pengguna yang akan menggunakan produk dari proyeknya.
4. Tugas dan Tanggung jawab
Jelaskan dengan ringkas apa tugas serta tanggung jawabmu. Agar dapat memberi gambaran skala proyek tersebut, kamu harus mencantumkan orang-orang lain yang terlibat dalam tim proyek.

Baca Juga : 6 Tips Membuat Executive Summary atau Ringkasan Eksekutif
5. Cakupan dan Batasan
Elemen dalam UX case study ini perlu diisi dengan batasan yang dihadapi saat menjalani proyek. Batasan ini bisa jadi uang, waktu, dan lain-lain.
6. Proses Proyek
Paparkan apa saja langkah-langkah yang ditempuh untuk menciptakan hasil yang diinginkan serta alasan mengapa keputusan itu dibuat.
7. Hasil dan pelajaran yang diperoleh
Tentunya penting untuk menampilkan hasil akhir. Jelaskan apakah tujuan awal telah tercapai dan apa saja pelajaran yang bisa kamu petik dari proyek itu.

Inilah contoh template case study yang bisa kamu coba.
Cara Membuatnya
1. Pilih Proyek
Memilih proyek mana yang akan dicantumkan sebagai portofoliomu adalah sebuah langkah utama dalam membuat UX case study. Sangat disarankan untuk memilih sebuah proyek di mana kamu paling banyak memiliki peran di dalamnya.

Meskipun hasil akhirnya mungkin bukan yang paling bagus, ada cerita menarik yang tentunya bisa disampaikan pada rekruter atau calon klien. Dengan demikian, kamu bisa lebih menonjolkan proses pikir dan penanganan masalah saat mengerjakan suatu proyek.
2. Perkenalkan Proyekmu
Proyek yang telah dipilih perlu dipresentasikan secara menarik dalam portofoliomu. Tak hanya secara visual, deskripsikan juga secara jelas segala hal tentang proyek tersebut. Kamu bisa melakukannya dengan cara menyesuaikannya dengan elemen-elemen penting yang perlu dijelaskan mengenai suatu proyek dalam case study yang sudah dijelaskan sebelumnya.
3. Paparkan Hasil Riset
Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki seorang desainer dalam sebuah proyek desain UX adalah research. Oleh karena itu, jangan lupa juga untuk mendeskripsikan langkah-langkah riset dan temuan yang kamu dapatkan.

Baca Juga : Mau tau Cara Jualan di Tiktok? Berikut 6 Strategi Marketing yang Efektif Jangkau Pelanggan Tiktok
4. Tampilkan Sketch
Aspek pendukung yang kuat dalam UX case study adalah Sketch. Tampilkan sketch-sketch yang sudah dibuat bersama hasil riset yang membawamu ke keputusan akhir atau ide solusi untuk proyek tersebut.
5. Tunjukan Hasil Testing
Pada tahap ini, jelaskan tentang prototype dalam UX case study yang kamu miliki dan hasil yang didapatkan dari testing.

Baca juga: Inilah 7 Perbedaan Data Warehouse dan Data Mart yang Hampir Serupa

Itulah penjelasan singkat dari Jobnas.com perihal UX case study dan bagaimana cara membuatnya. Asal kamu bisa memilih proyek yang tepat dan menjelaskannya dengan menarik tentu akan lebih mudah dan sudah tentu para  rekruter dan calon klien akan tertarik.