Jobnas
Menu CV Maker Menu

tips

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Tidak hanya pekerjaan rumah dan pekerjaan yang menumpuk, sang ayah juga harus memikirkan kondisi keluarganya di rumah. Menjadi ayah yang bekerja bukanlah prestasi kecil. Mereka memiliki banyak tanggung jawab untuk dipikirkan mulai dari mencari nafkah keluarga dll.

Jadi, tidak jarang ayah yang sibuk bekerja memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang kurang maksimal.

Kali ini, Jobnas akan menjelaskan empat tantangan umum yang dihadapi ayah yang bekerja dan saran terbaik tentang cara mengatasinya dengan baik.

Adapun tantangan-tantangan yang sering dilami oleh seorang ayah sebagai berikut:

1. Kurang Tidur

Tantangan yang paling umum yang akan dihadapi seorang ayah yang bekerja adalah kurang tidur. Hal ini sering terjadi karena seorang ayah harus menyelesaikan pekerjaan di kantor dan menghidupi keluarga di rumah.

Apalagi jika seorang ayah baru saja memiliki istri yang baru saja melahirkan. Tidak jarang mereka harus mengerjakan pekerjaan double yaitu pekerjaan rumah dan membantu istri mengurus bayi.

Akibat dari kerja double yang dialami, sebagian besar sang ayah yang bekerja hanya menghabiskan 3-5 jam sehari untuk tidur. Kondisi seperti ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelelahan, stres dan gangguan kesehatan lainnya.

Jadi alangkah lebih baiknya yang perlu dilakukan sang ayah perlu mempertimbangkan waktu luang untuk dirinya sendiri. Bahkan, jika perlu, ambil cuti beberapa hari dan habiskan waktu sendirian.

2. Merasa Bersalah

Selanjutnya, seorang ayah yang juga pekerja sering merasa bersalah karena tidak memiliki waktu yang cukup besama keluarga. Misalnya, aktivitas dan tanggung jawab yang menumpuk di perusahaan rintisan bisa menjadi penghalang bagi seorang ayah untuk pulang dan beristirahat bersama keluarga.

Namun, masalah ini sebenarnya dapat dihindari jika seorang ayah dapat mengatur semua kegiatan sehari-harinya. Mulailah dari yang sederhana, seperti berjanji untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum jam 7 malam dan akhiri hari dengan keluarga.

Jika seorang ayah ingin lebih teratur, gunakan aplikasi penjadwalan di ponsel cerdas, lalu cari tahu waktu luang yang dapat dihabiskan bersama istri dan anak-anak.

3. Mengelola Harapan

Terkadang, kalau sudah menjadi menurut Orang Tua, terutama menjadi seorang ayah. Tantangan lainnya adalah harapan yang mereka terima dari tempat kerja.

Mungkin mereka punya jadwal dan rencana untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun, perusahaan menolak dan berharap mereka lebih efisien.

Hal ini menjadi dilema bagi para ayah yang bekerja di luar rumah. Misalnya, 50% ayah yang bekerja mengatakan bahwa mereka merasa sangat sulit menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga.

Faktanya, lebih banyak sang ayah saat ini yang mengalami konflik dan stres pekerjaan-keluarga daripada ibu yang bekerja. Untuk mengatasi masalah ini, seorang ayah perlu membicarakan prioritas mereka dengan atasan mereka di tempat kerja. Mereka perlu menyuarakan keluhan ketika pekerjaan itu tampaknya sangat mengganggu mereka.

Kemudian, jika kalian benar-benar tidak dapat berhenti, jangan ragu untuk memberi tahu keluarga kalian di rumah.

4. Merasa Kesepian

Beradaptasi dengan pekerjaan yang fleksibel, tantangan terakhir yang sering dialami para ayah yang bekerja adalah rasa kesepian.

Hal ini sering dirasakan oleh para ayah yang bekerja dari jarak jauh atau bekerja dari jarak jauh dengan anak-anaknya.

Mengapa begitu? Karena sanga ayah sering merasa lelah bekerja dan jarang bertemu dengan keluarga di rumah. Belum lagi mereka merasa stres karena harus menyeimbangkan tanggung jawab di kantor dengan mengurus keluarga di rumah.

Tahukah Anda? para ayah di era ini menggandakan waktu mereka dengan anak-anak dan menggandakan pekerjaan. Kali ini telah berlalu lebih dari ayah dari satu generasi yang lalu.

Untuk menghadapi tantangan ini, para ayah yang bekerja harus menghabiskan waktu bersama teman-teman tanpa keluarga.

Jadi, Jadwalkan untuk bersosialisasi dan menghabiskan waktu bersama rekan kerja. Jika kalian tidak bisa keluar rumah, hubungi saja teman yang memiliki Zoom atau platform konferensi video lainnya.

Begitulah empat tantangan yang sering dihadapi seorang ayah yang bekerja dan tips terbaik untuk menghadapinya.

Pada dasarnya, menjadi seorang ayah yang harus bekerja dan mencari nafkah tidaklah mudah. Mereka memiliki banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi setiap hari.

Di balik semua tanggung jawab mereka, seorang ayah juga harus menjaga kesehatan mereka sendiri. Jangan sampai karir mereka mempengaruhi kesehatan fisik dan hubungan mereka dengan keluarga di kampung halaman.

Baca juga: Yuk Pelajari QRIS; Transaksi Praktis dengan Teknologi Digital

Apakah kalian masih ingin melanjutkan pembahasan topik ini? Mari baca terus artikel kami di blog yang sudah disediakan. Kalau kalian masih merasa bingung untuk mendapatkan informasi yang saling berkaitan, maka kalian bisa mendaftarkan diri kalian sekarang.

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Bagi Anda yang bukan seorang pekerja shift, bekerja di akhir pekan itu sangat amat tidak disarankan, lho! Mengapa begitu?

Coba kamu bayangkan saja, kamu sudah mengeluarkan tenaga waktu di hari kerja, duduk di depan layar dan bekerja selama berjam-jam.

Dan untuk waktu akhir pekan yang seharusnya dijadikan momen istirahat atau berkumpul bersama keluarga, justru digunakan untuk menyelesaikan tugas yang masih juga belum rampung.

Nah, Jobnas sudah menyiapkan beberapa penjelasan mengapa kamu tidak disarankan untuk menghabiskan akhir pekanmu dengan bekerja beserta dampak buruknya.

Rentan Stres dan Penyakit

Ketika kamu tidak memiliki waktu untuk istirahat setelah bekerja atau bahkan bekerja juga di akhir pekan, besar kemungkinan di dalam diri kamu akan merasa stres secara terus-menerus.

Dilansir dari Payscale, komitmen berlebihan ke pekerjaan dapat meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas.

Sehingga nantinya, kualitas pekerjaan yang akan di hasilkan pun akan menurun, di karenakan kondisi badan dan juga kondisi mental yang sedang tidak fit.

Dan ketika hal itu sedang terjadi pada diri Anda, maka salah satu konsekwensi logisnya adalah akan bisa mengalami burn out yang akan membuat kamu semakin mempengaruhi performa kerja dan juga kondisi fisik.

Baca Juga: 3 tips Quality Time untuk Pasangan yang Sibuk Kerja

Menormalkan Workaholism

Workaholism dapat diartikan kecanduan kerja, atau juga bisa disebut kerja yang berlebihan yang nantinya akan berefek pada taraf kecanduan.

Dalam upaya untuk mendefinisikan pecandu kerja, beberapa peneliti telah menetapkan persyaratan kuantitatif, diantaranya jumlah jam kerja per minggu menentukan kerentanan terhadap pecandu kerja.

Namun, jumlah jam kerja tidak dengan sendirinya mengindikasikan pecandu kerja. Jam kerja seseorang yang panjang dapat dijelaskan oleh beberapa alasan eksternal, seperti kebutuhan akan uang atau suasana organisasi (yaitu suasana umum tempat kerja).

Workaholism, di sisi lain, mungkin secara intrinsik termotivasi untuk bekerja berjam-jam karena mereka tidak dapat melepaskan diri dari pekerjaan.

Dengan menormalkan budaya kegiatan bekerja di akhir pekan, maka secara otomatis Anda juga bisa menormalkan workaholism.

Dan, orang yang termasuk ke dalam kategori workaholic dia yang akan selalu bekerja yang di karena kan bukan keinginan diri sendiri, akan tetapi dari sebuah dorongan atau paksaan dari dalam diri.

Padahal kebiasaan seperti ini sangatlah tidak baik bagi kesehatan mental dan juga fisik dalam diri. Ketika kamu yang terus-menerus melakukan pekerjaan, karena fungsi otak akan menjadi selalu berat dan tidak ada waktu untuk rehat.

Dengan begitulah, pekerjaan dan kesehatanmu justru akan lebih terdampak. Bahkan kualitas yang akan diberikan juga akan menurun, kesehatan juga akan menurun dikarenakan tidak pernah berhenti bekerja.

Menurunkan Produktivitas

Melansir Harvard Business Review, salah satu alasan mengapa orang masih sering bekerja di akhir pekan adalah karena dianggap menimbulkan rasa produktif dan memang mereka menyukai pekerjaannya.

Padahal kebiasaan seperti ini justru bisa menurunkan produktivitas kerja di hari kerja atau bahkan secara keseluruhan.

Cara untuk mengatasi hal seperti ini adalah dengan bekerja keras setiap Senin sampai Jumat, membuat batasan jelas antara kehidupan profesional dan pribadi, lalu benar-benar tidak menyentuh waktu kerja di akhir pekan.

Dengan cara membuat batasan tersebut, kamu bisa jadi lebih produktif di waktu kerja yang seharusnya, dan menikmati waktu luang secara optimal.

Tidak Ada Waktu untuk Diri Sendiri

Alasan lain mengapa tidak disarankan untuk bekerja di akhir pekan adalah kamu jadi tidak punya waktu untuk diri sendiri.

Setelah mendedikasikan Senin sampai Jumat untuk kerja, pasti kamu ingin melakukan hal berbeda di akhir pekan.

Misalnya menjalankan hobi, menghabiskan waktu untuk keluarga, atau mungkin memanjakan diri dengan melakukan perawatan.

Kalau sampai akhir pekan masih juga menyelesaikan pekerjaan, kapan lagi waktu untuk melakukan kegiatan yang digemari?

Padahal, melakukan kegiatan yang diinginkan merupakan salah satu cara agar kamu tidak stres dan bsia hidup seimbang.

Itu dia berbagai macam alasan mengapa kamu tidak disarankan untuk bekerja di akhir pekan.

Jadi, kalau kamu membaca artikel ini di akhir pekan dan masih membuka email kerja, stop dulu.

Beri waktu bagi badan dan pikiran untuk beristirahat sejenak, jangan sampai burnout dan tidak punya waktu untuk diri sendiri.

Biasakan untuk bekerja di hari kerja saja, kecuali kalau kamu memang pekerja shift yang punya jadwal di hari Sabtu dan Minggu.

Baca juga: Raih Pekerjaan Impian dengan Ragam Contoh CV Desain Grafis

Terlalu terbiasa bekerja di akhir pekan, padahal sudah tahu dampak buruknya? Kamu bisa mendiskusikan permasalahan ini di Jobnas Komunitas.

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Apabila ingin calon pembeli tertarik membeli produk yang kita tawarkan, maka harus bisa bikin deskripsi produk yang menarik. Deskripsi produk yg ditulis dengan baik niscaya akan bisa menggerakkan ataun menggaet pelanggan tertarik dan membeli produk yg ditawarkan.

Sayangnya menciptakan product description yang menarik pula bukanlah pekerjaan yang gampang. Pasalnya, diharapkan kalian harus sekreativ mungkin supaya mampu menciptakan goresan pena yang bisa memahami selera para calon pelanggan. Bila kalian ingin memahami lebih poll soal cara menciptakan atau menulis deskripsi produk yang menarik, usahakan jangan sampai lewatkan info penting ini.
Apa itu deskripsi produk?
Deskripsi produk adalah pernyataan yang menjelaskan fitur dan manfaat produk kepada pelanggan. Tujuan penulisan deskripsi produk adalah untuk memberikan informasi kepada calon pelanggan tentang produk yang kalian jual.

Selain itu, deskripsi produk harus menarik agar calon pelanggan tertarik untuk membeli. Oleh karena itu, banyak kreativitas diperlukan saat menulis deskripsi produk. Mengaoa harus begitu? Alasannya, sangat begitu sederhana, jika kalian menulis deskripsi buruk jelas bahwa calon pelanggan tidak tertarik dengan produk yang kalian tawarkan.
Tips Membuat Deskripsi Produk
Seperti disebutkan sebelumnya, membuat deskripsi produk harus menyertakan kreativitas untuk membantu pelanggan paham akan produk kalian supaya mereka melakukan pembelian dengan cepat. Membuat tulisan yang informatif dan persuasif yang langsung menarik perhatian pelanggan memang tidak mudah. Jangan khawatir, Jobnas.com telah mengumpulkan beberapa tips sebagai berikut.
1. Tentukan Buyer Persona
Sebelum membuat deskripsi produk, kalian harus terlebih dahulu menentukan buyer. Tentu saja, sulit untuk menulis informasi tentang suatu barang jika penjual tidak tahu siapa yang akan dituju walhasil pasti produk kalian tidak akan ada yang ingin membelinya.

Jadi, pertama-tama coba tentukan persona pembeli dengan memperhatikan beberapa hal: lokasi, usia, jenis kelamin, minat, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan. Mengetahui persona pembeli Anda memudahkan pemilihan kata saat menulis deskripsi produk.
2. Tunjukkan kelebihan yang dimiliki produk
Selain menulis produk sinkron menggunakan buyer persona, ingat buat menerangkan kelebihan yang mampu dihasilkan pembeli ketika membeli produk tadi. Tunjukkan kelebihan menurut produk yg ditawarkan & apa yg membuatnya tidak sama menurut produk lainnya. Hal tadi akan menciptakan produk terlihat lebih unik. Jangan lupa pula tonjolkan Unique Selling Proposition (USP) menurut produk lantaran hal tadi mampu menciptakan pelanggan lebih tertarik buat membelinya.
3. Pilih Istilah Sinkron Tone of Voice Merk
Tips menciptakan product description yang selanjutnya merupakan menggunakan menentukan istilah yang sinkron menggunakan tone of voice menurut merk. Menggunakan tone of voice of merk sanggup sebagai satu cara branding supaya produk lebih mudah diingat sang pelanggan.

Jadi, pastikan istilah-istilah yang dipilih buat menuliskan pelukisan produk sinkron menggunakan karakter merk. Misalnya karakter merk merupakan profesional, maka hindarilah memakai istilah-istilah yg kalem atau informal. Intinya, selalu untuk pelukisan produk yg sinkron menggunakan karakter merk supaya calon pelanggan sanggup melihat keunikan yang ada di merk tersebut.
4. Gunakan Kata-kata Agitasi
Kalian tidak hanya harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan nada merek kalian, tetapi kalian juga harus memilih kata-kata yang persuasif. Tujuannya adalah untuk "memikat" pelanggan agar segera membeli produk yang ditawarkan.

Ada kata-kata yang bisa menarik pelanggan untuk membeli produk. Misalnya, luar biasa, revolusioner, diburu, cepat, bahkan keajaiban. Namun, sebelum menggunakan kata-kata ini, kita harus memastikan bahwa kata-kata itu sesuai dengan huruf-huruf dari merek tersebut. Hanya karena kalian ingin menggunakan kata-kata persuasif, jangan lupakan karakter merek produk kalian. Misalnya, sifat produk merek kalian adalah profesional.
5. Gunakan Bullet Points Supaya Lebih Gampang Dibaca
Tips terakhir buat menciptakan product description merupakan menggunakan menyertakan bullet points yang akan memudahkan calon pelanggan waktu membacanya. Dalam menuliskan pelukisan produk memang kita wajib penekanan menggunakan isinya supaya sanggup menarik pelanggan buat segera membeli produk.

Namun, usahakan jangan hingga lupa menggunakan apa yg dirasakan calon pelanggan waktu sedang membaca pelukisan produk. Apabila goresan pena pelukisan produk sangat penuh & panjang, pastinya orang akan malas buat mencoba membacanya.

Itulah mengapa, kalian harus sanggup memanfaatkan penggunaan bullet points buat menuliskan berita produk secara kentara & ringkas. Jadi, mulai waktu ini usahakan hindari menulis pelukisan produk hanya pada bentuk paragraf biasa. Pasalnya, itu akan menyulitkan calon pelanggan waktu membacanya.

Baca juga: Saat Menerapkan Emotional Design, Perhatikan 5 Hal Ini

Itulah beberapa saran pada menciptakan product description menurut Jobnas.com yang sudah disiapkan untukmu. Kini, pastinya kalian telah lebih paham cara menulis pelukisan produk yg sanggup menarik atau menggaet pelanggan, apabila engkau masih bertanya-tanya menggunakan cara yang ada di atas, jangan ragu buat bertanya ke admin Jobnas.com. di lembaga tanya jawab yang sudah disediakan. Di lembaga tanya jawab itu kalian bisa bertanya atau sekadar menceritakan pengalaman & tips seputar global dunia kerja atau hal lainnya.

Enol Writer Enol Writer
2 tahun yang lalu

Jobnas.com - Quality time bukan waktu yang mudah bagi pasangan yang sibuk dalam dunia kerja. Jika keduanya sibuk biasanya sulit untuk keduanya meluangkan Waktu Bersama Pasangan.

Tahukah Anda, quality time merupakan salah satu bentuk love languages yang pasti dimiliki setiap pasangan. Apalagi bagi pasangan yang sama-sama memiliki kesibukan dalam dunia kerja.

Seringkali kesibukan kerja dan sulit meluangkan waktu bersama pasangan, membuat hubungan terkadang renggang. Tak jarang hubungan mereka berakhir dengan perpisahan.

Karena, mereka yang sulit meluangkan waktu dengan pasangan, merasa tidak memliki kesamaan visi dan misi. Hal ini kerap memicu timbulnya ketidaknyamanan dengan pasangan.

Oleh karena itu, penting untuk Anda memiliki Quality Time dengan pasangan Anda. Sebab dengan meluangkan waktu bersama, hubungan Anda dengan pasangan akan semakin dekat dikala kesibukan satu sama lain. Dan hubungan pecintaan dan hubungan pekerjaan akan tetap seimbang.

Baca Juga: Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis

Pentingnya Menghabiskan Waktu Bersama Pasangan

Beberapa pasangan mungkin lupa bahwa fondasi terpenting untuk pernikahan yang kuat tidak hanya menjadi orang tua yang baik, tetapi yang lebih penting adalah menjadi pasangan yang harmonis.

Karena itu, sangat penting untuk menjaga keharmonisan, salah satu caranya adalah dengan menyeimbangkan kesibukan Anda dan pasangan dengan pekerjaan sehari-hari seperti membesarkan anak, mengatur keuangan keluarga, bahkan mengurus rumah.

Salah satu tantangan terbesar dalam pernikahan adalah menjaga waktu bersama pasangan Anda, bahkan dengan anak-anak dalam kehidupan pernikahan Anda.

Sayangnya, sebanyak 92% pasangan mengalami konflik setelah melahirkan. Setelah bayi berusia 18 bulan, sekitar seperempat pasangan melaporkan stres dalam kehidupan pernikahan mereka.

Penelitian ini dilakukan oleh sepasang profesor psikologi University of California, Dr. Philip Cowan, bersama istrinya, Dr. Carolyn Pape Cowan.

Penelitian itu dilakukan puluhan tahun lalu pada beberapa pasangan, mulai dari kehamilan hingga mengantar anak ke taman kanak-kanak.

Hasilnya jelas, memiliki anak meningkatkan risiko konflik dengan pasangan. Namun, pasangan yang menjaga hubungan harmonis memiliki kehidupan pernikahan yang lebih memuaskan.

Philip percaya bahwa memiliki inisiatif meluangkan waktu bersama, dapat membantu setiap pasangan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri, menjadi lebih produktif, dan mampu menghadapi tantangan dalam membesarkan anak.

Ini berarti penting untuk menjaga waktu dengan pasangan Anda, yang tidak hanya meningkatkan keintiman hubungan, tetapi juga membantu Anda menjadi orangtua yang bahagia dan efektif dalam mengasuh anak. Anak-anak tumbuh bahagia ketika orang tua memiliki hubungan yang sehat.

Sebelum membahas ide untuk meluangkan waktu bersama, penting untuk dipahami bahwa waktu berharga ini sangat penting dalam sebuah hubungan. Anda tentu tidak ingin berada dalam hubungan yang hanya bertahan sementara saja bukan?

Semua orang ingin hubungan tetap berjalan lancar dan sampai ke kakek-nenek, bahkan sampai maut memisahkan. Salah satu kunci untuk mencapainya adalah menciptakan dan meningkatkan quality time dengan pasangan.

Lebih dari sekadar menghabiskan waktu, bersenang-senang dapat mendekatkan hubungan, membangun komunikasi, dan tentu saja mempererat ikatan.

Anda dapat meluangkan waktu bersama pasangan melalui berbagai kegiatan. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda meningkatkan quality time bersama pasangan, antara lain sebagai berikut.

Tips Untuk Membuat Quality Time Dengan Pasangan 1. Tentukan waktu yang tepat

Untuk melakukan quality time bersama pasangan tips yang pertama adalah menentukan waktu yang tepat.

Kamu dan pasanganmu bisa saling menanyakan kesibukan masing-masing. Kemudian, tanyakan kapan ia memiliki waktu luang.

Jika kamu dan pasanganmu hanya memiliki waktu luang sehari atau bahkan hanya beberapa jam. Kalian bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk melakukan quality time berdua.

2. Makan siang bersama

Jika kamu dan pasanganmu sama sama sibuk, kalian tetap menyempatkan waktu untuk makan siang atau dinner bersama.

Jika kalian bekerja dengan lokasi yang cukup dekat dengan pasangan, kalian bisa bertemu untuk sekedar makan siang.

Jika, kalian bekerja cukup jauh kamu bisa membuat atau membeli makanan favorit pasanganmu, agar pasanganmu kembali semangat bekerja nya.

3. Rencanakan liburan bersama

Kamu dan pasanganmu bisa sesekali merencanakan quality time yang lebih dari sekedan makan dan nonton film, contohnya travelling atau staycation.

Contohnya kalian bisa menjadwalkan travelling keluar kota atau road tripenam bulan sekali. Kalian bisa melakukan staycation jika kalian sama sama lelah bekerja.

Hal Penting Saat Quality Time

Selain tips diatas, ada beberapa hal yang sangat mempengaruhi quality time. Seperti halnya, mengatur situasi kebersamaan, menciptakan suasana hangat dan nyaman dan fokus dengan kebersamaan.

Quality time akan sangat dipengaruhi oleh sikap dan pikiran pada saat bersama. Sehingga kedekatan yang dibangun bisa lebih bisa untuk dinikmati dan membuat mood boster tersendiri.

Mengatur situasi dan kondisi

Pada saat melakukan quality time, pastikan tidak ada gangguan baik suasana maupun foktor pihak ke tiga. Kebersamaan pasangan akan lebih terasa jika tidak ada hal lain yang membuat fokus terdistraksi.

Membuat suasana yang hangat dan nyaman

Lakukan hal-hal kecil yang mebuat suasana quality time menjadi hangat dan nyaman. Seperti, menghargai curhatan yang mungkin membosankan. Dengan demikian, pasangan akan merasa dihargai.

Fokus pada kebersamaan

Jika kamu memiliki banyak tugas pekerjaan yang membuat stress, cobalah untuk tidak memikirkanya sejenak. Hal ini juga bisa membuat pikiran lebih fresh ketika kembali pada situasi kerja.

Sesekali bahas planing besar kedepan

Topik pembahasan pada saat quality time juga perlu diperhatikan. Terlalu sering membahas hal receh setiap kali bertemu dapat membuat bosan.

Begitujuga sebaliknya, terlalu sering membahas hal serius seperti pernikahan, baik undangan pernikahan, waktu dan sebagainya atau rencana lain juga bisa membuat jengah. Kamu bisa atur porsi topik secukupnya.

Quality time tidak selalu tentang apa yang kamu dan pasanganmu lakukan, akan tetapi bagaimana kalian menikmati waktu bersama.

Menurut dari Psychologies, bagian kalian para pasangan yang melalakukan quality time rutin setidaknya satu kali seminggu akan merasakan 3 sampai 5 kali lipat lebih bahagia.

Demikian tips quality time bersama pasangan untuk para pasangan yang sibuk bekerja, selebihnya tinggal bagaimana Anda mengatur waktu dan berinofasi secara berkala agar tercipta hubungan yang harmonis.