Syariah
Jobnas.com - Untuk mendapatkan passive income yang stabil, investasi low risk dapat menjadi alternatif pilihan para investor di tahun 2023. Hal ini disebabkan karena jenis investasi yang satu ini mempunyai risiko kegagalan yang relatif kecil. Bahkan, hampir pasti sang investor akan menerima sejumlah imbalan.
Lantas, apa sih sebenarnya investasi low risk itu? Apa saja jenis-jenisnya? Yuk, pelajari selengkapnya di artikel Jobnas.com berikut ini.
Apa itu Investasi Low Risk ?
Menurut Davemanuel, secara definitif, investasi low risk merupakan sebuah prinsip di mana hanya terdapat risiko kecil bagi para investor untuk kehilangan sebagian atau seluruh uangnya.
Baca Juga: Sebelum Mulai Investasi Pahami Dulu 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Dalam mengatasi fluktuasi di pasar, membangun portofolio investasi yang memiliki setidaknya beberapa aset berisiko rendah dapat berguna dalam membantu investor, khususnya di tengah kondisi yang serba tidak pasti.
Meski begitu, kemungkinan investor untuk mendapatkan keuntungan juga akan ikut menurun dengan menurunkan kecenderungan risiko, apalagi dalam investasi jangka panjang.
Hal tersebut mungkin akan berguna jika tujuan investor adalah untuk menjaga modal dan mempertahankan aliran pendapatan bunga yang stabil. Namun, mereka harus mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai untuk tujuan jangka panjang, apabila investor mengharapkan pertumbuhan secara finansial.
Rekomendasi Investasi Low Risk Terbaik
Hal yang tak boleh dilupakan adalah bahwa meskipun investasi low risk bisa mengurangi risiko kerugian dalam skala yang besar, tidak ada yang namanya investasi tanpa risiko. Ketika risiko kerugian benar-benar terjadi, investasi bukanlah sebuah rekening bank yang dapat digantikan nilainya.
Kamu bisa sewaktu-waktu kehilangan modal yang banyak dalam dunia investasi. Nah, berikut ini adalah rekomendasi jenis-jenis instrumen investasi berisiko rendah yang dapat menjadi pilihan untukmu.
1. Saham Preferen
Menurut Forbes, saham preferen mempunyai risiko yang rendah, tetapi berpotensi untuk menghadirkan dana pengembalian yang cukup besar. Di samping dividen, kamu mungkin dapat merasakan pertumbuhan investasi yang cepat melalui pembelian kembali.
Akhir-akhir ini, banyak perusahaan yang telah membeli kembali saham preferen, biasanya dengan harga yang sedikit lebih tinggi daripada harga jualnya. Pasalnya, saham preferen membayar dividen yang lebih tinggi , dan oleh karena itu , ia menjadi beban perusahaan yang lebih mahal daripada hutang.
2. Saham Perusahaan Utilitas
Menurut Moneycrashers, saham dari perusahaan utilitas memiliki nilai yang sama dengan saham preferen.
Melihat tren finansial dan investasi, nilai saham utilitas cenderung relatif stabil melihat aspek harga, dan diperkirakan akan menghasilkan dividen sekitar 2% hingga 3% di atas instrumen lain.
Baca Juga: SEO Audit, Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian
Melalui situs broker online, jenis saham satu ini juga mudah untuk diakses dan dapat dibeli.
3. Obligasi Perusahaan
Obligasi dari perusahaan merupakan investasi low risk berikutnya yang dapat menjadi pilihan. Investor dapat memilih obligasi yang jatuh tempo dalam beberapa tahun mendatang untuk memitigasi risiko suku bunga.
Obligasi sendiri memiliki jangka waktu tempo yang panjang dan lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. Dengan demikian, investor dapat memilih obligasi berkualitas tinggi dari perusahaan terkemuka untuk menurunkan risiko gagal bayar, atau membeli dana yang diinvestasikan pada obligasi tersebut.
4. Sertifikat Deposito
Dikutip dari Bankrate, jika mereka membiarkan seritifikat tetap utuh hingga jangka waktu tersebut berakhir,perbankan wajib membayar sejumlah bunga kepada pemilik sertifikat deposito selama jangka waktu tertentu.
Beberapa rekening tabungan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi daripada beberapa sertifikat deposito, tapi yang disebut rekening dengan hasil tinggi mungkin memerlukan setoran yang besar. Karena tingkat risiko yang cukup rendah, instrumen ini merupakan salah satu instrumen investasi low risk yang paling dicari investor.
Nah, demikianlah penjelasan Jobnas.com mengenai serba-serbi investasi low risk dan jenis-jenis instrumennya yang bisa menjadi pilihan untukmu. Hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa , tingkat risiko sebuah investasi akan memengaruhi jumlah dana pengembalian yang akan diterima.
Baca Juga: Antara Bullet Journalling atau Digital Journalling, Tentukan Pilihanmu!
Meski begitu, masih terdapat beberapa investasi berisiko rendah yang cukup menjanjikan. Yang perlu kamu lakukan adalah untuk mengatur strategi sesuai kebutuhan.