Surat Rekomendasi
Jobnas.com-Setiap mantan pegawai memiliki hak untuk meminta Surat Rekomendasi dari perusahaan. Untuk mendapatkannya, kamu bisa memintanya kepada bagian HRD atau atasan yang mengenal kinerjamu.
Surat rekomendasi berisi penjelasan kinerja seseorang dan juga periode masa kerjanya. Di samping itu, umumnya perusahaan akan menuliskan rekomendasinya untuk perusahaan berikutnya yang akan menerima kamu sebagai calon pegawai.
Sebaiknya, kamu tetap perlu menjaga etika saat memintanya, meskipun memang menjadi hak semua pegawai.
Lantas, bagaimana cara meminta surat rekomendasi tanpa terlihat memaksa dan menekan? Ikuti langkah-langkah dari Jobnas.com berikut ini.
Siapa Saja yang Boleh Menulis Surat Rekomendasi?Menurut The Balance Careers, terdapat dua tipe yang bisa kamu mintai surat rekomendasi yaitu personal references dan professional references.
Professional references umumnya sudah memiliki template yang sama ketika dimintai surat rekomendasi, sehingga hasilnya akan sama satu sama lain.
Professional references merupakan seseorang yang bertugas atau berwenang dalam menerbitkan surat rekomendasi atau surat-surat formal lainnya.
Tidak ada keistimewaan yang sesuai dengan kinerja atau pekerjaan yang sudah kamu kerjakan secara spesifik merupakan kekurangan untuk meminta surat kepada professional references.
Beda halnya dengan personal references. Mereka adalah seseorang yang pernah bekerja bersamamu secara langsung. Dapat dikatakan bahwa personal reference merupakan orang yang dipilih secara langsung oleh kamu untuk menulis surat rekomendasi.
Personal references bisa jadi adalah rekan, manager, mentor, atau siapapun yang kamu anggap kredibel serta tahu semua kinerjamu.
Salah satu keunggulan surat rekomendasi dari personal references adalah kamu akan mendapatkan surat referensi yang baik dan juga lengkap dengan penjelasan apa yang sudah kamu kerjakan selama ini.
Bisa dibilang surat rekomendasi dari personal references akan terbaca secara personal bukan hanya sekadar formalitas.
Tips Minta Surat RekomendasiSurat rekomendasi sebenarnya masih menjadi hak kamu, meskipun statusnya kamu sudah menjadi eks pegawai. Akan tetapi, agar tidak terlihat memaksa bahkan menekan, kamu harus memintanya secara sopan.
Baca Juga: Dengan Mengetahui Peran Staf Pajak, Kamu akan Jadi Incaran Banyak Perusahaan
Jangan sampai perusahaan atau orang yang kamu tunjuk untuk menulis surat rekomendasi pada akhirnya menolak akibat kesalahan kecil. Lantas, bagaimana sih cara yang profesional untuk meminta surat rekomendasi ? Simak langkah-langkahnya berikut ini:
1. Tanyakan baik-baikMenurut Monster, biasanya kita dihadapkan dalam keadaan yang canggung saat meminta surat rekomendasi. Terlebih apabila kamu harus menanyakan surat rekomendasi ke atasan yang tidak terlalu akrab.
Sebaiknya, tanyakan saja secara langsung daripada kamu meminta maaf secara tiba-tiba atau melakukan gestur yang aneh. Kamu juga bisa to-the-point tujuan dari surat rekomendasi yang kamu minta beserta deadlinenya (jika diperlukan).
Contoh:
Selamat Siang/Siang, Pak/Bu, saya mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan W dan membutuhkan surat rekomendasi dari perusahaan U sebagai bukti saya pernah bekerja di sana serta ingin mengetahui kinerja saya.
Apakah Ibu/Bapak bersedia untuk menulis surat rekomedasi untuk saya? Saya membutuhkannya paling lambat tanggal xx. Terima kasih.
2. Memberikan poin-poin penting untuk ditulisDalam menulis surat rekomendasi, beberapa orang masih kurang berpengalaman. Kadang mereka tidak tahu apa saja isi dari surat rekomendasi atau bahkan tidak mengetahui kinerjamu secara rinci.
Oleh karena itu, kamu diperbolehkan untuk memberikan poin-poin yang sekiranya ingin di-highlight dalam surat rekomendasimu.
Dengan memberikan poin penting seperti pekerjaan spesifik yang sudah dilakukan sebelumnya akan mempermudah kamu saat melamar pekerjaan yang sama di tempat lain. Hal ini bisa termasuk portofolio atau skill yang berkaitan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Contoh:
Terima kasih telah menyetujui untuk menuliskan surat rekomendasi untuk saya. Bolehkah jika tidak keberatan untuk menuliskan bahwa saya telah menjadi bagian dari campaign xx pada tanggal xx?
Selain itu, saya juga meminta izin untuk menggambarkan bagaimana kinerja saya dalam menaikkan jumlah traffic dalam blog xx selama 10 bulan lalu. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
3. Persiapkan diri untuk menulis sendiriTentu memang tidak bisa ditebak peluang untuk minta surat rekomendasi. Bisa ditolak, diterima, atau malah ada perusahaan yang meminta pegawainya menulisnya sendiri. Sebaiknya kamu harus memanfaatkan sebaik-baiknya jika hal tersebut terjadi karena ini merupakan peluang yang baik.
Hal ini kemungkinan besar terjadi jika kamu sangat dekat dengan bagian HR, Direktur Utama, atau bagian-bagian yang berwenang. Kemungkinan kedua, bisa saja mereka sibuk dan tidak sempat untuk menuliskannya untukmu.
Mereka hanya menawarkan untuk review serta menandatangani surat rekomendasi untuk mempersingkat waktu.
Contoh:
Saya mengerti jika Ibu/Bapak tidak memiliki waktu untuk menuliskan surat rekomendasi ini. Jika Ibu/Bapak tidak keberatan, bolehkah saya menulisnya dan mengirimkannya untuk di-review dan ditanda-tangani?
Baca Juga: Tingkatkan Popularitas Situsmu dengan Guest Blogging, Strategi Menulis di Situs Lain
Demikianlah penjelasan Jobnas.com terkait cara meminta surat rekomendasi ke perusahaan. Meski kelihatannya memang mudah dalam meminta surat rekomendasi ini. Namun, nyatanya banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Oleh karena itu, kamu juga dapat mencoba terlebih dahulu langkah-langkah di atas. Intinya, meminta surat ini harus tetap sopan dan beretika, ya!