Jobnas
Menu CV Maker Menu

SEO Website

Erni Yati Erni Yati
7 bulan yang lalu

Backlink merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan peringkat pencarian suatu situs web di mesin pencari seperti Google. Namun, strategi pembangunan Backlink yang efektif haruslah berkelanjutan dan terorganisir. Dengan membagi backlink ke dalam tiga tier, yaitu tier 1, tier 2, dan tier 3, Anda dapat membangun profil backlink yang seimbang dan alami. Berikut adalah strategi untuk masing-masing tier:
Tier 1: Backlink Langsung ke Money Site
Tier 1 adalah backlink yang langsung mengarah ke situs web Anda atau yang dikenal sebagai money site. Ini adalah backlink paling berharga dan harus diperlakukan dengan hati-hati. Berikut adalah strategi untuk tier 1:

Anchor Text yang Relevan: Gunakan anchor text yang sesuai dengan kata kunci target Anda. Pastikan variasi anchor text dan hindari penggunaan yang berlebihan.

Contoh: Jika kata kunci target Anda adalah "Beasiswa Kuliah", maka anchor text untuk tier 1 bisa menjadi "Informasi Beasiswa Kuliah Terbaru".
Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas: Fokus pada kualitas backlink daripada kuantitas. Pilih situs yang otoritatif dan relevan dengan niche Anda.

Contoh: Mendapatkan backlink dari situs resmi universitas atau lembaga pendidikan terkemuka.
Backlink Dari Berbagai Sumber: Dapatkan backlink dari berbagai sumber yang berbeda seperti situs web industri, blog, direktori bisnis, dan sumber otoritatif lainnya.

Contoh: Mendapatkan backlink dari artikel blog yang relevan tentang pendidikan atau beasiswa.
Tier 2: Backlink Menuju Tier 1
Tier 2 adalah backlink yang mengarah ke tier 1 atau bisa juga ke money site langsung. Ini adalah lapisan penyangga yang membantu memperkuat backlink tier 1. Berikut adalah strategi untuk tier 2:

Variasi Anchor Text: Gunakan variasi anchor text yang lebih beragam dan tidak terlalu fokus pada kata kunci target. Gunakan juga anchor text non-deskriptif untuk mengurangi risiko terkena penalitas.

Contoh: Menggunakan anchor text seperti "Klik di sini untuk informasi lebih lanjut" atau "Baca lebih lanjut di sini"

Piramida Link: Bangun piramida link dengan menautkan backlink tier 2 ke tier 1, dan backlink tier 3 ke tier 2 atau tier 1. Hal ini membantu dalam mendistribusikan otoritas dan relevansi.

Contoh: Backlink dari komentar blog tier 2 yang mengarah ke artikel yang sudah memuat backlink tier 1.

Sumber yang Beragam: Dapatkan backlink dari berbagai sumber seperti forum, komentar blog, sosial bookmarking, dan platform web 2.0.

Contoh: Mendapatkan backlink dari forum diskusi tentang pendidikan atau beasiswa.
Tier 3: Backlink Menuju Tier 2
Tier 3 adalah lapisan terakhir dari piramida backlink dan biasanya memiliki karakteristik backlink yang paling beragam. Berikut adalah strategi untuk tier 3:

Anchor Text Umum atau Non-Deskriptif: Gunakan anchor text yang umum, non-deskriptif, atau bersifat deskriptif. Tujuannya adalah untuk memperluas variasi anchor text dan memberikan kesan alami.

Contoh: Menggunakan anchor text seperti "Kunjungi situs web ini untuk informasi lebih lanjut" atau "Klik di sini untuk sumber artikel."

Distribusi Geografis: Dapatkan backlink dari berbagai lokasi geografis, baik lokal maupun internasional. Ini membantu dalam meningkatkan otoritas dan relevansi situs Anda di berbagai wilayah.

Contoh: Mendapatkan backlink dari situs web lokal atau platform media sosial yang berbasis di daerah lain.

Konten Berkualitas: Pastikan konten yang digunakan untuk mendapatkan backlink tier 3 juga berkualitas dan relevan dengan situs web Anda.

Contoh: Mendapatkan backlink dari komentar yang relevan dan berkontribusi dalam diskusi pada platform komunitas atau grup Facebook.

Strategi backlink tier 1, tier 2, dan tier 3 dapat membantu Anda membangun profil backlink yang seimbang dan alami. Dengan memperhatikan variasi anchor text, kualitas backlink, dan distribusi sumber, Anda dapat meningkatkan peringkat pencarian situs web Anda secara bertahap dan aman.

Ingatlah untuk selalu mematuhi panduan Google terkait praktik pembuatan backlink yang aman dan alami.

Iwan Bisa Iwan Bisa
9 bulan yang lalu

Jobnas.com - Lebih hati-hati diperlukan dalam optimasi SEO untuk memaksimalkan lalu lintas. Nah, salah satu hal yang harus dihindari adalah kanibalisasi kata kunci atau istilah popularnya Keyword Cannibalization.

Lalu mengapa? Karena begitu Anda menggunakannya, itu akan berdampak negatif pada kinerja SEO anda. Apa definisi kanibalisasi kata kunci? Jadi mengapa ini harus dihindari dalam praktik SEO situs web? Pada artikel kali ini, Jobnas akan mengulasnya satu per satu untuk Anda.

Definisi Kanibalisasi Kata Kunci atau Keyword Cannibalization?

Seperti yang dilaporkan Ahrefs, kanibalisasi kata kunci terjadi ketika sebuah situs web memasukkan kata kunci yang sama dalam dua posting berbeda. Hal ini biasanya terjadi karena pemilik website secara tidak sengaja atau mungkin sengaja memasukkan kata kunci yang sama di beberapa postingan namun kemudian tidak melakukan audit SEO. Akibatnya, Google tidak dapat menentukan konten apa yang harus ditempatkan dengan benar di halaman pencarian.

Menurut Digital Marketing Institute, praktik ini juga bisa menurunkan peringkat semua postingan dengan kata kunci yang sama. Secara umum, kanibalisasi kata kunci sama berbahayanya dengan isian kata kunci. Anda harus menghindari dua kata kunci di atas sebisa mungkin untuk membuat SEO seefektif mungkin pada sebuah website.

Efek Negatif dari Kanibalisasi Kata Kunci pada Optimasi Mesin Pencari

Jika Anda secara tidak sengaja melakukan tindakan ini dan tidak mengetahuinya, Anda akan mendapatkan kesalahan fatal. Hampir semua orang pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Itu sebabnya penting untuk melakukan audit SEO dan memeriksa kata kunci dari semua posting di situs.

Pasalnya, efek negatif kanibalisasi kata kunci terhadap optimasi mesin pencari cukup besar. Misalnya, hilangnya lalu lintas karena kepercayaan pengguna.

1. Kurangi Otoritas Halaman

Kanibalisasi kata kunci, seperti yang dilaporkan dalam log mesin pencari, menyebarkan RKPT (rasio klik-tayang) atau rasio klik-tayang (RKT) di beberapa halaman dengan permintaan pencarian serupa.

Ini membuat posting dengan kata kunci yang sama bersaing satu sama lain di situs. Ini secara otomatis mengurangi otoritas halaman dan mempersulit Google untuk mengirimkan cuplikan unggulan.

2. Tingkat Konversi Rendah

Menurut Crazy Egg, kanibalisasi kata kunci berpotensi mengarahkan pengunjung ke halaman pucat. Alih-alih ingin mengarahkan ke halaman dengan tingkat konversi yang tinggi, mereka dialihkan ke halaman yang berbeda dan tidak terkait. Tentunya hal ini juga dapat meningkatkan bounce rate karena pengunjung website tidak puas dengan hasil pencariannya.

Identifikasi Kanibalisasi Kata Kunci atau Keyword Cannibalization

Nah, seperti yang sudah dijelaskan di atas, terkadang tanpa disadari kita para pemilik website melakukan praktik seperti itu. Karena terlalu banyak postingan, kita mungkin lupa bahwa kita menggunakan kata kunci yang sama di postingan yang berbeda.

Jadi, secara umum, bagaimana Anda mengidentifikasi kata kunci kanibal di situs web? Saat Anda memulai Digital Marketing Institute, Anda bisa mengidentifikasinya dengan mengetik website dan kata kunci yang menurut Anda mirip di Google.

Misalnya nama website Anda onjualrumah.com dan beberapa kata kuncinya mirip, mis. B. Menjual rumah mahal. Jadi ketik saja downjualrumah.com yang menjual rumah mahal di google dan lihat apakah ada artikel lain dengan kata kunci yang sama. Selain itu, Anda bisa mengidentifikasinya sendiri dengan membuat tabel dan memasukan kata kunci di setiap artikel. Namun, hal ini bisa dilakukan di awal pembuatan website untuk menghindari kanibalisasi kata kunci.

Memperbaiki Kanibalisasi Kata Kunci atau Keyword Cannibalization

Jadi, jika Anda telah melakukan audit situs dan menemukan banyak postingan dengan kata kunci yang sama, bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

1. Hapus Pesan

Ini bisa menjadi solusi tercepat dan paling ekstrim. Jika Anda menemukan dua posting dengan kata kunci yang sama, hapus salah satunya. Untuk memutuskan mana yang akan dihapus, pilih yang tidak terlalu relevan dengan kata kunci yang ditampilkan.

2. Gabungkan Konten

Metode ini sangat efektif. Jika dua konten terkait dengan kata kunci yang sama, tidak ada salahnya menggabungkan keduanya. Setelah menggabungkannya dengan baik, pilih kata kunci dengan volume pencarian tinggi dan kesulitan kata kunci rendah.

3. Temukan Kata Kunci Baru

Jika kedua konten tersebut tidak terkait, Anda mungkin dapat menemukan kata kunci baru untuk salah satunya. Namun, pastikan kata kunci baru yang Anda cari terkait dengan konten konten.

Demikian penjelasan tentang kanibalisasi kata kunci dan cara mengatasinya. Harap dicatat bahwa praktik ini terkadang tidak disengaja dan kami tidak menyadarinya. Itulah mengapa penting untuk melakukan audit konten secara rutin untuk mengoptimalkan SEO.

Untuk mengoptimalkan SEO situs web Anda, Jobnas menawarkan berbagai artikel dengan tips tentang cara meningkatkan SEO, kata kunci, dan kata kunci. Anda bisa mendapatkannya secara gratis dengan berlangganan atau terus ikuti setiap harinya. Jangan sampai ketinggalan informasi, ya! Ayo pesan sekarang!