Jobnas
Menu CV Maker Menu

Psikologi

Ghufron Writer Ghufron Writer
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Gagal mendapatkan Promosi Jabatan merupakan salah satu hal yang paling ditakuti hampir sebagian besar karyawan. Hal ini tentu dapat memunculkan kesan yang amat traumatis. Selain itu, rasa kecewa yang begitu mendalam akan menubuh dalam diri karyawan. Terlebih ketika selama ini kamu sudah merasa melakukan yang terbaik demi pekerjaan. 

Padahal mendapatkan promosi kerja tidak selalu berdampak positif pada kita. Seperti dikutip dari BBC, misalnya saja promosi jabatan yang dilakukan di waktu yang kurang tepat malah akan berpotensi merusak karier. Tentunya kamu harus mempersiapkan mentalmu terlebih dahulu dan asah skillmu semaksimal mungkin agar kamu bisa naik jabatan ke posisi yang diidamkan. 

Dengan demikian, kamu harus menghindari lima hal di bawah ini yang bisa membuat kamu gagal mendapatkan promosi jabatan. Jobnas.com telah merangkum apa saja yang bisa menghambatmu dalam mendapatkan kenaikan jabatan, seperti berikut ini.

1. Masih Memiliki Sifat yang Egois

Seseorang ketika memiliki sifat egoistik yang terlalu tinggi pasti akan dijauhi oleh teman-temannya. Begitu pula yang berlaku dalam dunia kerja. Sifat egoistik yang tinggi hanya akan menyusahkanmu mendapatkan kenaikan jabatan. 

Menurut Business Insider, saat kamu masih memiliki sifat egois maka akan membuatmu terlihat tidak profesional dan susah meningkatan karier. Tanggung jawab tentunya akan semakin tinggi seiring dengan naiknya jabatan seseorang. 

Jika pemimpin memiliki sifat yang egois, pasti tidak akan mampu memimpin tim untuk mengembangkan bisnis. Dengan demikian, jika kamu tidak mau gagal mendapatkan promosi jabatan sebaiknya jadilah karyawan yang selalu loyal.

2. Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas

Kamu akan dianggap tidak layak untuk naik jabatan apabila masih belum memiliki tujuan yang jelas. Baik itu tujuan untuk bisnis perusahaan atau tujuan karier-mu. Seperti, saat kamu ingin mempromosikan diri sebagai manager marketing, namun kamu belum memiliki strategi yang baik untuk meningkatkan penjualan, maka kamu akan dianggap tidak layak untuk menempati posisi tersebut. Dengan demikian, menurut The Globe and Mail kamu mesti membuat rencana yang jelas untuk perusahaan yang bisa membuat atasanmu merasa terkesan.

3. Kurang Mampu Bersikap Dewasa

Sikap kedewasaan menjadi hal yang penting ketika berusaha mencoba promosi jabatan. Oleh karena itu, tidak semua pemimpin harus lebih tua dari bawahannya. Jadi, usia bukanlah patokan yang membuat kita bisa sukses menjadi seorang pemimpin. Namun, sifat kedewasaan dan mampu bertanggung jawablah yang merupakan kunci suksesnya.

Kamu tentu akan selalu gagal mendapatkan promosi jabatan, saat kamu masih belum bisa bersikap dewasa. Pasalnya, pemimpin harus mampu bersikap bijaksana, dan kebijaksanaan akan diperoleh apabila kamu mampu bersikap dewasa. Seorang pemimpin harus mampu mengetahui kapan waktunya profesional di tempat kerja dan kapan harus bercanda dengan rekan kerja.

4. Tidak Konsisten dalam Bekerja

Kurangnya konsistensi saat bekerja merupakan faktor selanjutnya yang bisa membuatmu gagal mendapatkan promosi jabatan. Corporate Staffing menjelaskan bahwa dibutuhkan tingkat kesabaran yang matang untuk bisa bekerja secara konsisten. Inilah mengapa masih banyak karyawan yang gagal karena mereka kurang sabar dalam menjalani proses pekerjaan. 

Bahkan, ada pula yang menyerah saat tidak bisa menghasilkan output yang baik. Tentu jika tidak konsisten tidak akan mampu membuat atasanmu berkesan meskipun hasil kerjamu baik. Inilah alasan mengapa melatih konsistensi sangat diperlukan saat mengerjakan tugasmu demi mendapatkan hasil yang baik. 

5. Percaya Diri yang Berlebihan

Setiap karyawan harus memiliki sikap percaya diri. Akan  sangat sulit dalam melakukan pekerjaan apabila tidak memiliki rasa percaya diri. Meski demikian, percaya diri dibutuhkan hanya sekadarnya saja. Jika kamu terlalu percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki juga dapat menjadi penghambat saat ingin mendapatkan kenaikan jabatan.

Hal tersebut selaras dengan apa yang dikatakan The Job Network bahwa terlalu percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki dapat membuat kita malas untuk belajar hal baru. Padahal, jika ingin sukses menjadi seorang pemimpin haruslah mau belajar hal baru demi mengembangkan bisnis perusahaan. Intinya jangan terlalu percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki serta jangan takut untuk belajar hal baru dan selalu terbuka dengan kritik membangun dari orang lain.

Baca Juga: Contextual Marketing: Strategi Pemasaran yang Murah dan Mujarab

Itulah penjelasan Jobnas.com mengenai beberapa hal yang bisa membuat kita gagal mendapatkan promosi jabatan. Oleh karena itu, kamu dituntut untuk bisa memahami hal tersebut supaya kamu bisa lolos saat promosi jabatan. 

Ghufron Writer Ghufron Writer
9 bulan yang lalu

Jobnas.com - White noise adalah salah satu hal yang dapat membantumu meningkatkan produktivitas mu jika kamu merasa kurang produktif. Tidak jarang ada orang yang tetap bisa bekerja meskipun sambil mendengarkan musik, atau suara-suara keras lainnya. Supaya kamu lebih konsentrasi dan produktivitasmu semakin baik, White Noise merupakan hal yang bisa kamu terapkan. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi MC yang Baik? Perhatikan 5 Skill Ini

Tentu kamu semakin penasaran kan terkait dengan White Noise ini dan mengapa  hal ini dapat meningkatkan produktivitas?

Jobnas.com akan memberikan penjelasannya untuk kamu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Yuk, simak selengkapnya!

Apa itu White Noise ?

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa white noise adalah suara-suara alamiah yang sering didengar manusia. Suara-suara alamiah itu misalnya seperti suara dosen ketika mengajar mahasiswanya, suara burung berkicau, suara derap langkah kaki, dan sebagainya. 

Melebih itu, ternyata white noise adalah sebuah suara yang berasal dari berbagai jenis suara yang memiliki gelombang cenderung stabil dan merata, seperti dilansir dari Livescience. Nah, yang dimaksud stabil dan merata dalam hal ini yaitu suara yang berada pada frekuensi 20-20.000 Hz. Frekuensi ini merupakan frekuensi yang masih dapat dijangkau oleh telinga manusia. 

Itulah mengapa suara-suara tersebut dibilang sebagai white noise karena serupa dengan konsep cahaya putih (white light), yaitu penggabungan antar berbagai jenis warna yang menjadi satu. 

Cara Bekerja White Noise 

Kamu akan terhindar dari distraksi saat mendengar kombinasi dari berbagai jenis suara ini. Bayangkan jika kamu berada di suatu ruangan yang hanya terdiri dari tiga hingga empat orang dan cukup senyap. Tentu, setiap orang termasuk kamu sangat mudah untuk membedakan tiap-tiap orang yang berbicara. Selain itu, jika terdengar suara lain seperti barang yang terjatuh, maka perhatianmu akan teralihkan padanya.

Hal ini tentu berbeda jika kamu sedang berada di kerumunan, karena banyaknya suara yang muncul maka suara-suara tersebut akan menjadi samar dan menutupi berbagai suara yang dapat mengganggu. Sudah bertahun-tahun white noise digunakan untuk membantu seseorang untuk tertidur lebih cepat, terutama bayi. Selain manfaat-manfaat itu, white noise juga memiliki beberapa manfaat lain, di antaranya : 

Pengaruh yang Diberikan White Noise

1. Menjadi Lebih Fokus

Seperti yang dijelaskan sebelumnya cara kerja white noise adalah dengan menutupi berbagai suara yang mengganggu. Hal inilah yang membuatmu dapat melakukan sesuatu dengan lebih fokus. Tentu kamu bisa tetap terfokus pada apa yang kamu kerjakan, tanpa adanya gangguan dari suara-suara tertentu. Itulah mengapa white noise ini merupakan solusi apabila kamu sedang ingin berfokus mengerjakan sesuatu. Tentu ini akan menambah kualitas pekerjaanmu juga.

2. Meningkatkan Kreativitas

Kreativitas juga dapat meningkat jika tak banyak gangguan yang muncul, sejalan dengan fokus. Hal ini seperti diungkap oleh penelitian yang dilakukan oleh Universitas Illinois yang menyatakan bahwa frekuensi yang paling meningkatkan kreativitas adalah suara pada frekuensi 70Hz. Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa 85 Hz adalah frekuensi yang cukup mengganggu, sehingga menjadi lebih sulit berfikir dan menurunkan kreativitas.

Baca Juga: Sama-Sama Mudahkan Transaksi, Apa Perbedaan Digital Banking, Mobile Banking dan Internet Banking?

Selain itu, white noise adalah salah satu hal yang dapat mempermudah tidur. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi seorang yang mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Hal ini secara tak langsung mempengaruhi kreativitas. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, maka tentu kamu akan lebih mudah untuk memunculkan ide-ide kreatif.

3. Membuat Rileks

Pekerjaan yang menumpuk atau jadwal meeting yang padat tentu membuat jenuh. Hal ini akan berdampak pada performa ke depannya. Kamu mungkin tidak bisa begitu saja menghilangkan beban kerja, tapi kamu bisa menyiasatinya dengan membuat dirimu lebih rileks.

Penelitian menyebutkan mendengarkan suara alam seperti gemericik air, deru ombak, suara burung, hingga hujan dapat menimbulkan perasaan positif dan meningkatkan performa kerja. Suara-suara tersebut tentu merupakan white noise karena berisi kombinasi dari berbagai suara yang stabil dan merata.

Baca juga: Data-Driven atau Data-Informed, Pilih Mana yang Pas untuk Keputusan Bisnismu

Pengaruhnya pada Produktivitas

Sebelumnya telah disebutkan berbagai pengaruh yang diberikan dari adanya white noise. Berbagai hal tersebut tentu secara tidak langsung dapat membuatmu lebih produktif dalam pekerjaanmu. Tentu, ketika kamu memiliki konsentrasi yang maksimal, daya pikir kreatif yang meningkat, serta perasaan rileks, maka dengan sendirinya kamu dapat bekerja dengan lebih baik secara kuantitas dan kualitas.

Dengan mengetahui white noise adalah hal yang dapat membantu kinerjamu serta pengaruhnya pada produktivitas, maka kamu dapat mulai menerapkannya di aktivitas sehari-seharimu. Tak perlu harus berada di kerumunan ataupun alam, kamu bisa mendapatkannya melalui berbagai aplikasi, atau bahkan tayangan youtube dan mendengarkan audio di podcast.

Baca Juga: 6 Tips Membuat Executive Summary atau Ringkasan Eksekutif

Itulah penjelasan Jobnas.com terkait white noise. Selain white noise, banyak hal lain yang tentu memengaruhi produktivitasmu. Kamu dapat mengetahui berbagai hal tersebut dengan membaca berbagai artikel di Jobnas.com

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Rasa gugup, cemas, atau Grogi yang berlebihan adalah salah satu penyebab kegagalan saat melakukan presentasi.

Hal demikian perlu untuk diatasi karena kecemasan mempengaruhi kepribadian kalian dalam pendahuluan. Lalu bagaimana cara mengatasi dan apa yang perlu dilakukan? Sementara itu, kalian sudah mencoba berbagai cara, seperti prepping, latihan pernapasan, dan membawa contekan ke presentasi. Namun tetap saja kecemasan itu masih tetap ada.

Nah, untuk mengatasinya di bawah ini Jobnas sudah mempersiapkan cara-cara lain mengatasi kecemasan presentasi yang bisa kalian coba.
Tips Mengatasi Gejala Cemas saat Presentasi
Mengatasi kecemasan saat hendak melakukan presentasi Menurut Inc, ada beberapa cara, antara lain:
1. Hindari Kafein dan Alkohol
Kandungan kafein pada minuman dapat meningkatkan detak jantung pada tubuh? Dengan cara ini, kalian akan lebih cepat berkeringat dan tangan kalian akan lebih gemetar. Hal ini pasti tidak begitu baik ketika kalian memberikan presentasi. Ini juga akan menunjukkan kepada penonton bahwa kalian sangat gugup atau cemas.

Begitu pun sama halnya dengan Alkohol. Alkohol bekerja untuk mengingatkan kalian tentang ketakutan yang kalian rasakan. Ini akan membuat kalian lupa apa yang telah kalian pelajari dan menyebabkan kalian keluar dari topik saat berbicara.
2. Jangan Mencoba Menjadi Sempurna
Keberhasilan sebuah presentasi adalah hal utama yang kami harapkan. Namun, hal ini terkadang dapat berubah menjadi presentasi yang gagal dan juga menimbulkan kecemasan yang tidak semestinya. Itu karena kamu terlalu egois dan ingin tampil sempurna di depan audiens.

Padahal, tujuan utama dari sebuah presentasi adalah memberikan materi yang dapat dipahami oleh audiens, bukan? Secara tidak sadar, kita mencoba menjadi seseorang yang tidak sempurna.

Jadi jadilah diri sendiri saat menyampaikan materi dan jangan mencoba menjadi “super speaker”. Saat kalian bisa menjadi diri sendiri, penonton akan mengerti dan menghargai bahwa setiap orang memiliki kekurangan.
3. Lakukan Kontak Mata saat Perkenalan
Jika Sedang merasa gugup saat memberikan presentasi, ingatlah untuk selalu melakukan kontak mata dengan audiens kalian. Namun, kalian bisa melakukan latihan terlebih dahulu agar prosesnya berjalan lancar.

Datanglah lebih awal dan berpura-puralah melakukan kontak mata dengan orang-orang yang akan hadir. Saat memperkenalkan diri, pilih wajah yang sudah dikenal dan lakukan kontak mata dengannya. Mereka tidak hanya akan merasa diapresiasi oleh pembicara, tetapi mereka juga akan merasa lega ketika audiens tertarik dengan presentasi kalian karena penampilan mereka.

Selain kontak mata, jangan lupa juga untuk tersenyum. Ini akan membuat kalian lebih nyaman dan tidak kaku. Merasa cemas adalah hal yang sangat wajar dan kalian harus menerimanya.  Sebagai penonton juga, mereka akan sangat mengerti dan bersimpati jika pembicara khawatir karena itu adalah emosi manusia yang normal.
4. Postur Daya Tinggi
Datanglah ke ruang presentasi lebih awal. Selain memeriksa alat bantu presentasi, kalian dapat meluangkan waktu untuk menenangkan diri. Salah satunya duduk dengan postur kekuatan tinggi. Sederhananya, pose kekuatan tinggi adalah postur tubuh yang menunjukkan rasa percaya diri dan percaya diri.

Seperti berdiri tegak dengan percaya diri dan tersenyum. Dalam posisi duduk, sandarkan punggung kalian ke punggung dengan tangan terulur. Posisi ini mungkin tampak tidak berbahaya, meskipun memainkan peran besar dalam membangun kepercayaan diri dan menghilangkan kecemasan.

Menurut Amy Cuddy, profesor di Harvard Business School, posisi tubuh saat duduk atau berdiri bisa mengubah perasaan kita di dalam. Saat kalian bisa menahan pose ini dengan intensitas tinggi selama dua menit saja, otomatis tingkat kegugupan atau ketegangan akan turun.

Baca juga: Rumus Dan Metode Pemakaian Learning Curve

Teknik ini dapat meningkatkan testosteron hingga 20% dan menurunkan kortisol atau hormon Stres sekitar 25%. Jadi saat kalian mulai merasa cemas, segera posisikan tubuh kalian dalam pose berkekuatan tinggi.

Terakhir jangan takut stres karena kalian bisa mengatasinya.

Selain persiapan sebelum memberikan presentasi, yang perlu kalian persiapkan juga yaitu saat ingin melamar pekerjaan. Kalian penasaran dan ingin tahu cara mengati kecemasan lain dari presentasi kalian bisa mendaftar di Jobnas. Selain cara itu kalian juga bisa mengikuti Jobnas.

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Setiap kali mendengar kata learning curve maka yang terbesit dalam pikiran kita mungkin identik dengan Ilmu Technology dan tentang bahasa pemrograman. Learning Curve jika kalian ketahui adalah bagian dari proses pelacakan kemajuan dan peningkatan produktivitas!

Selain itu, kalian dapat memanfaatkan kurva ini untuk menentukan apakah kalian telah mencapai sasaran kinerja tertentu.

Dua pragraf di atas sebagai pemantik bagi kalian yang sedang menekuni industri IT. Jika memang kalian tertarik maka lihat penjelasan lengkap mengenai learning curve dan penerapannya di dunia kerja.
Devinisi Learning Curve?
Istilah ini  pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Hermann Ebbinghaus pada tahun 1885. Kurva pembelajaran asli digunakan untuk mengukur efisiensi produksi dan memprediksi biaya. Menurut Investopedia, Learning Curve adalah konsep yang menggambarkan secara grafis hubungan antara biaya dan output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu.

Umumnya, kurva ini digunakan untuk mengukur kinerja tugas berulang karyawan. Kurva ini juga dikenal sebagai kurva pengalaman, kurva biaya, kurva efisiensi atau kurva hasil. Memang, kurva pembelajaran memberikan ukuran dan wawasan tentang semua aspek bisnis.

Konsep kurva ini adalah dibutuhkan waktu bagi setiap karyawan untuk mempelajari cara melakukan satu atau lebih tugas tertentu. Kemudian, saat tugas diulang, karyawan belajar bagaimana menyelesaikannya dengan cepat, mengurangi waktu yang diperlukan untuk menghasilkan hasil.
Menerapkan Learning Curve
1. Secara Umum
Kurva belajar adalah istilah yang sering digunakan dalam percakapan di tempat kerja untuk menggambarkan waktu dan upaya yang diperlukan untuk mempelajari sesuatu yang sulit. Aplikasinya bisa luas dan umum, seperti menggambarkan kurva belajar dalam proses pembelajaran hard dan soft skill baru.

Dalam hal ini, representasi grafis menggunakan matematika tidak diterapkan untuk menjelaskan kemajuan belajar. Istilah ini digunakan sebagai gambaran kualitatif tentang perkembangan pembelajaran dari waktu ke waktu.
2. Pengukuran
Konsep utama kurva pembelajaran adalah kuantitatif. Model matematika dibuat berdasarkan konsep ini untuk mewakili tingkat keterampilan atau kemahiran suatu tugas. Menerapkan kurva belajar seperti ini hanya berlaku jika digunakan untuk mengukur kemajuan aktual dalam menyelesaikan tugas tertentu dari waktu ke waktu.

Tugas harus dapat diulang, terukur, dan menyertakan satu variabel dalam proses; itu tidak dapat mengukur keseluruhan proses dengan sendirinya. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Learning Curve

Memang, kurva pembelajaran adalah model yang sangat berguna untuk melacak berbagai aspek kinerja dan mengidentifikasi area untuk perbaikan. Hasil analisis learning curve dapat memberikan banyak informasi yang berguna untuk pengembangan kinerja. Sayangnya, ada beberapa batasan dalam penggunaannya.
1. Manfaat
Menggunakan model pembelajaran dapat membantu kalian dalam hal-hal berikut.

  • Merencanakan strategi untuk meningkatkan hasil kerja seorang karyawan atau bahkan seluruh departemen.
  • Memotivasi karyawan dengan menciptakan budaya pembelajaran berkelanjutan dan melacak kemajuan.
  • Mengidentifikasi tren yang dapat digunakan untuk membuat prediksi yang lebih akurat dan membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.

2. Batasan
Pertama, proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain waktu, pengalaman sebelumnya, kualitas pelatihan, dll. Oleh karena itu, mengukur hanya satu dari variabel ini dapat memberikan data yang miring.

Selain itu, beberapa kinerja atau kemajuan cukup sulit untuk diukur. Tanpa hasil yang spesifik, seperti produk atau penjualan, akan sulit untuk mengidentifikasi satu unit produksi untuk mengukur kemajuan.

Terakhir, model kurva belajar merupakan model yang tidak dapat digunakan sendiri.

Karena ada begitu banyak variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, kami merekomendasikan penggunaan model kurva pembelajaran bersama dengan metode lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik.
Rumus dan Cara Menggunakan Learning Curve
1. Pelajari Rumus Kurva
Secara matematis kurva belajar digambarkan dengan persamaan berikut.

Y= ax**b**

Variabel Y adalah waktu rata-rata untuk setiap unit output. A adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas untuk pertama kalinya. X adalah jumlah percobaan atau unit keluaran. Sementara itu, variabel B merepresentasikan kemiringan fungsi.

Sederhananya, persamaan tersebut membantu Anda memahami biaya rata-rata atau waktu yang diperlukan untuk mencapai efisiensi maksimum. Semakin banyak tes yang Anda masukkan ke dalam formula, semakin lemah hasilnya.

Baca juga: Pentingnya Menjadi Pahlawan untuk Diri Sendiri Penting Kalian Ketahui
2. Cara Menggunakan Kurva Belajar
Untuk menggunakan rumus ini, Anda perlu melacak waktu dan data lain untuk keluaran yang ingin kalian ukur. Berikut langkah-langkahnya.

  1. Mulailah mengambil tindakan. Untuk mendapatkan data yang paling akurat, idealnya kalian harus dapat mengukur upaya pertama, yang kemungkinan besar akan menghasilkan biaya per unit keluaran tertinggi. Kalian kemudian akan mendapatkan ikhtisar jadwal dan total biaya yang paling akurat dan lengkap.
  2. Pastikan data yang kalian miliki selalu tertata. kalian dapat menggunakan Google Spreadsheet untuk mengatur data yang kalian terima. Pastikan untuk merekam pengukuran ini di satu tempat dan dengan cara yang jelas dan konsisten sehingga dapat dengan mudah diubah menjadi representasi visual.
  3. Tetapkan interval kalian berdasarkan jenis informasi yang diukur. Misalnya, jika kalian menerapkan metode pelatihan baru, kalian dapat menentukan latensi sebagai waktu rata-rata yang diperlukan metode lama untuk mencapai efek maksimalnya. Jika metode baru pada saat yang sama mencapai hasil yang lebih baik, kalian dapat menyimpulkan bahwa ini adalah perubahan yang efektif.
  4. Tentukan tujuan kalian. Alih-alih mencoba melihat berapa banyak produktivitas yang dapat Anda capai dalam jangka waktu tertentu, kalian dapat melihat berapa lama waktu yang kalian perlukan untuk mencapai tingkat produktivitas ideal kalian. Dalam hal ini, biarkan kalender terbuka, lalu tetapkan tujuan terukur spesifik yang ingin kalian capai.
  5. Tentukan unit keluaran yang akan diukur. Jika tidak ada tujuan untuk mengukur keluaran, Anda harus kreatif dalam mencari cara untuk mengukurnya.
  6. Tentukan beban mana yang akan diukur. Di sebagian besar aplikasinya, beban yang diukur dalam kurva pembelajaran adalah waktu. Namun, dalam beberapa kasus, kalian dapat mengukur biaya keuangan riil, seperti biaya penataan ulang layanan atau renovasi infrastruktur.

Kesimpulan dari Jobnas mengenai Learning Curva adalah metode yang dapat kalian gunakan untuk mengukur performa kerja. Dari hasil analisis ini, kalian dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat berkontribusi secara efektif terhadap peningkatan kinerja kalian.

Baca juga: 6 Kelebihan WordPress Dibandingkan CMS Lain

Jadi begitulah kiranya mengenai penjelasan perihal Learning Curva. Tidak cukup di situ ya! Di jobnas banyak sekali informasi seputar dunia kerja dan cara meningkatkan produktivitas kalian.

Untuk mendapatkan informasi dari jobnas secara langsung dan mudah, kalian bisa mendaftakan akun kalian sekarang juga.