Jobnas
Menu CV Maker Menu

Produk

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Kamu yang berprofesi sebagai sales dan Marketing tentu akrab dengan presentasi Produk maupun jasa kepada klien maupun calon investor.

Lalu bagaimana cara kamu menyiapkan presentasi untuk menentukan klien akan “membeli” produk yang akan kamu tawarkan, atau bahkan justru dari kmpetitor.

Ketahui teknik presentasi produk yang efektif “jualan” kamu agar dibeli orang.

Cek beberapa tips presentasi produk kamu yang menarik dan memotivasi seseorang agar membeli.

Baca Juga: 3 Tips Quality Time untuk Pasangan yang Sibuk Kerja
6 Kunci Sukses Presentasi Menjual dan Memasarkan Produk
1. Presentasi di Akhir Meeting
pembukaan presentasi

seperti biasa sebelum memulai meeting dengan presentasi. Hampir setap seles yang masuk kedalam ruangan meeting bersama klien dan langsung berbicara tentang keunggulan produk-produk mereka, dan apa saja yang membedakan jualan mereka dengan produk jualan yang lain.

Taukah dengan cara sepeti ini sebenarnya tidak efektif?

Membuka meeting dengan cara langsung berpresentasi produk tidak akan memberikan kamu peluang yang benar-benar mengerti siapa calon klien kamu.

Sebelum kamu terjun langsung ke presentasi, kamu harus memanfaatkan waktu menit-menit pertama untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada klien agar kita bisa memahami masalah dan tantangan yang mereka hadapi saat ini.

Barulah setelah ini kamu bisa menentkan apa yang mereka butuhkan dari perusahaan kamu, dan produk apa saja dan jasa kamu yang bisa menyelesaikan masalah mereka.

Untuk yang menekankan aspek produk apa saja yang bisa mengatasi tantangan spesifik mereka, bukan fiturnya.

Beri tahulah untuk para audiens apa saja yang mereka dapatkan dengan menggunakan produk kamu, yang tidak bisa mereka dapatkan dari kompetitor.

Gunakan umpan balik mereka untuk menyoroti produk kamu. Alur presentasi idealnya harus mengikuti hasil diskusi pemetaan masalah, bukan mendahuluinya.
2. Durasi Presentasi yang Tepat
Durasi presentasi produk pada umumnya bisa memakan waktu hingga 1 jam lamanya. Namun, cara menjual yang terlalu bertele-tele justru sangat tidak efektif.

Untuk waktu presentasi produk maksimal dengan cukup berdurasi 10-15 menit saja.

Gunakan waktu yang minim atau sempit barulah langsung memusatkan perhatian mereka pada poin-poin pembicaraan yang paling penting.

Pastikan untuk para audiens sudah mendapatkan 2-3 info paling penting mengenai keunggulan produk-produk kamu di 30 detik pertama kamu presentasi.

Kamu juga bisa menggunakan template struktur untuk menyampaikan tujuan presentasi dengan singkat, padat, dan straight to the point:

“Saya akan menunjukkan bagaimana nama produk/jasa dapat membantu target audiens mendapatkan hasil yang diinginkan.”

“Masalah dengan solusi saat ini adalah [masalah spesifik yang dialami target audiens. Itulah mengapa kami hadir dengan produk.”

“Untuk audiens yang tidak puas dengan masalah aktual, layanan, atau pengalaman terkait yang dihadapi saat ini], penawaran kami adalah jelaskan fungsi produk/jasa dengan berorientasi pada manfaat]. Kami menyediakan manfaat terpenting dari produk/jasa kamu.”

Kamu harus tahu dulu who, why, what dari orang-orang yang menghadiri presentasi tersebut untuk bisa menyesuaikan template di atas dengan jualan kamu.

Who adalah siapa target audiens kamu, Why adalah alasan kenapa mereka harus mendengarkan kamu, dan What adalah apa manfaatnya produk kamu untuk mereka?
3. Tonjolkan Model Bisnis dan Sales Achievement
Jika target audiens kamu adalah para calon investor, maka mereka tentu ingin tahu bagaiman kamu akan meraih keuntungan dari pada modal yang kamu tanamkan.

Maka dari itu tunjukanlah seperti apa dari strategi perusahaanmu untuk mencapainya. Dan inilah yang disebut sebagai dengan model bisnis (business model)

Jelaskan strategimu secara detail dan menyeluruh.

Dilansir dari CustomerThink, apabila sudah ada bukti penjualan sampai sejauh ini, tampilkan juga dalam presentasi produk kamu.

Dengan begitu, calon investor dapat mudah memahami seberapa banyak yang dihasilkan oleh produk tersebut dan bagaimana tanggapan masyarakat terhadap produk yang kamu tawarkan.
4. Visualisasikan Data Kamu
Hampir sekitar 65% orang di dunia ini adalah pembelajar visual? Maksudnya, mereka akan lebih cepat menangkap dan memahami berbagai macam informasi dari gambar.

Tampilkanlah statistic berupa grafik atau bahkan diagram yang mudah dibaca dan dipahami, dan ditampilkan berurutan atau secara kronologis jika ingin menunjukan growth.

Ketika data yang akan lebih mudah diingat secara visual yang menarik.

Namun, jangan coba terlalu menampilkan terlalu banyak konten, gambar, atau gagsan dalam satu slide dan usahaknlah untuk membuat slide untuk satu topic atau tema.
5. Sempatkan Demonstrasi
Jika kamu memiliki produk-produk fisik yang bisa dipamerkan atau ditampilkan,dan dibawalah ke ruang meeting dan tunjukkan pada waktu presentasi.

Tunjukkanlah fitur-fitur pelengkapnya dan bagaimana cara memakai produk tersebut dengan baik dan benar untuk mendapatkan manfaatnya.

Dalam berbagai banyak kasus, tidak ada cara yang lebih baik untuk membuat audiens tertarik dan memahami kegunaan sebuah produk dengan mencontohkannya.

Pertimbangkan kembali untuk menyajikan video berisi pengalaman dan testimoni pelanggan untuk menunjukkan keunggulan dari produk atau jasa tersebut.
6. Buat Tagline Presentasi Sesingkat isi Tweet
Jobnas menyarankan setiap kali kamu akan meluncurkan produk atau layanan baru, rangkumkan sejelas mungkin dalam satu kalimat pendek di bawah 140 karakter agar mudah di tweet.

Baca juga: Hal yang Mengasyikkan dan Menguntungkan dari Instagram Story Template

Membuat kutipan yang cook adalah salah satu cara paling mudah diingat audiens karena singkat, padat, dan jelas. Bahkan, sejumlah media turut menggunakan tagline tersebut sebagai headline berita.

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com Adalah sebuah cita-cita perusahaan, jika Produk ciptaannya berhasil membuat kesan dan mudah diingat oleh konsumen.  Apakah kamu sudah kenal dengan istilah Positioning produk?

Jika kamu belum mengenalnya pada artikel kali ini saya akan menjelaskan perihal apa yang dimaksud dengan positioning produk?  Positioning produk adalah tindakan yang dilakukan untuk mencapai supaya produk kita berkesan dan mudah diingat oleh para konsumen.

Ingin tahu seperti apa lebih jelasnya mengenai positioning produk maka baca sampai selesai artikel.  Positioning ini memang mempunyai peran sangat urgen bagi perusahaan, tujuannya untuk menggaet para konsumen dalam jumlah yang banyak. Melalui positioning ini pula, perusahaan-perusahaan akan terus berusaha melihat dari persepsi konsumen akan produk yang akan diciptakan.

Marilah kita bahas satu persatu mengenai Elemen dalam Positioning Produk. Sederhananya, dalam menciptakan produk apa saja elemen penting yang harus dipenuhi? Berikut ini adalah elemen-elemen tersebut yang tetap mengacu pada Lucid Chart supaya tidak salah dalam memahami juga memperhatikannya.
Tujuan
Dari tujuan ini sudah pasti yaitu berhasil menciptakan produk. Namun yang menjadi pertanyaan ketika kamu mau menciptakan produk setidaknya kamu sudah mengidentifikasi terlebih dahulu bahwa produk yang kamu ciptakan baik.

Karena dengan begitu nanti kamu bisa berkembang di salah satu target pasar. Pertanyaan yang harus kamu selesaikan saat menciptakan produk adalah:

Apakah produk tersebut bisa mendapatkan target pasar yang tepat? Apakah produk ini dapat menyelesaikan masalah dari konsumen?

Setelah kamu sudah menguasai perihal tujuan produk. Maka langkah selanjutnya kamu harus mempelajari persaingan pasar dari produkmu. Yang menjadi pertanyaan awal mengenai persaingan pasar, kamu perlu tahu pasar baru atau pasar yang sedang berkembang? Jika kamu sudah mengetahui perihal persaingan pasar tentu itu menjadi kesempatan emas untuk membuat terobosan baru dalam memasarkan produk yang kamu ciptakan.
Brand Identity
Salah satu elemen yang sangat penting untuk terus diperhatikan dalam positioning produk adalah identitas brand atau brand identity. Langkah pertama yang harus kamu buat adalah logo sederhana tuannya supaya dapat dikenali dengan baik oleh konsumen. Bisa kamu bayangkan apabila logomu sudah sangat dikenal, konsumen tentu tidak akan akan lupa dan cenderung untuk mengingat kemudian membeli produkmu, meskipun harus mengeluarkan nominal uang yang besar. Sebab, konsumen merasa pas dan puas.
Customer Pain Point
Yang dimaksud dengan customer pain point adalah poin kesulitan atau masalah yang sering kali dialami oleh pelanggan. Kamu dituntut untuk terus mengidentifikasi keseluruhan masalah masalah dari para konsumen baik itu asalah kecil ataupun masalah besar, adapun cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui masalahnya, kamu bisa melakukan survei terlebih dahulu kepada pelanggan.
Metode untuk Mengembangkan Strategi Positioning
Terdapat banyak metode untuk kamu ketika mau menjalankan strategi positioning dalam sebuah produk. langkah awal yang wajib kamu ketahui adalah memperhatikan dengan baik supaya dapat berjalan dengan lancar.

Adapun metode-metode yang bisa kamu lakukan setidaknya ada tiga metode di antaranya: Pertama, Harus Paham terhadap pelanggan. Dalam menerapkan metode strategi positioning kali ini, kamu harus mengetahui terlebih dahulu siapa yang akan menjadi pelangganmu dan apa saja yang akan mereka butuhkan.

Untuk kamu bisa mengetahui dan paham akan pelanggan kamu bisa melakukan riset lewat konsumen, tanpa terkecuali kamu harus tahu perihal perilaku, minat, sampai pada masalah yang sedang konsumen hadapi. Dengan metode ini, jelas kamu lebih mudah untuk mengembangkan strategi positioning.

Ke dua, Analisis pasar. Pada metode yang ke dua kali ini, kamu tidak cukup tahu atau hanya memahami pelanggan, metode selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah harus menganalisis pasar dengan cermat.

Bisa kamu lakukan dengan mencari tahu terlebih dahulu bagaimana kompetitor lain saat melayani kebutuhan pelanggan. Dari metode itu jika kamu sudah mengetahui kompetitor lain sat melayani konsumen, maka kamu bisa mengembangkan dan berperilaku yang lebih baik supaya kamu bisa dapat perhatian konsumen. Kemudian kamu akan dianggap berbeda oleh konsumen dibanding kompetitor-kompetitor yang lain.

Metode yang terakhir adalah Nilai produk. Metode ini menjadi perhatian penting ketika membangun strategi positioning. Karena pada dasarnya nilai yang diberikan oleh perusahaan juga produk bisa menentukan adanya keraguan para konsumen.

Baca juga: Enam Makanan Paling Recommended yang Berhasil Meningkatkan Produktivitas di Kantor

Dalam hal ini jika nilai dan produk kamu sudah dianggap baik oleh para konsumen maka, konsumen tidak akan ragu untuk mengambil keputusan dalam membeli produkmu sebab mereka sudah ingat dan percaya akan kualitas produk yang kamu berikan. Demikianlah penjelasan singkat dalam artikel ini mengenai positioning produk beserta metode dalam mengembangkannya.