Jobnas
Menu CV Maker Menu

Portofolio Kerja

Ghufron Writer Ghufron Writer
9 bulan yang lalu

Jobnas.com-Sekarang ini, mengirimkan Portofolio Kerja saat melamar pekerjaan penting kamu lakukan untuk dapat bersaing dengan kandidat lainnya. Sebab, dalam beberapa aspek, salah satu syarat utama sebuah Lowongan Kerja adalah harus menyertakan portofolio,khususnya pada posisi atau bidang kreatif.

Berbicara mengenai portofolio kerja, sebenarnya apa itu portofolio kerja? Simak penjelasan Jobnas.com berikut ini! 

Baca Juga: Definisi dan Jenis-jenis Scripting Language yang Penting Diketahui Web Development

Pengertian Portofolio Kerja

Dikutip dari The Balance Money portofolio kerja bisa diartikan sebagai kumpulan data yang menampilkan kemampuan atau hasil kerja yang dimiliki kandidat pada jenis bidang pekerjaan tertentu. 

Dengan demikian, untuk melamar pekerjaan, portofolio kerja harus dibuat dengan maksimal. Sebab,  portofolio ini berguna bagi para rekruter untuk melihat apakah kemampuan kandidat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Suatu perusahaan dapat menimbang kualitas yang dimiliki kandidat portofolio kerja yang dikirimkan dan cara penyajian portofolio itu sendiri.

Cara Membuat Portofolio

Setelah memahami pengertian portofolio kerja dan gunanya saat melamar pekerjaan, berikutnya kamu harus mengetahui cara membuat portofolio yang benar. Berikut adalah cara membuat portofolio yang telah Jobnas.com rangkum khusus untuk kamu.

1. Kumpulkan hasil kerja yang relevan

Mengumpulkan semua hasil kerjamu yang relevan dengan bidang karier yang ingin kamu tempuh merupakan hal pertama yang perlu kamu lakukan.

Contohnya, kumpulkan karya berupa tulisanmu yang pernah kamu buat apabila kamu tertarik meniti karier dalam bidang kepenulisan. Lalu, apa saja yang dapat kamu masukkan ke dalam portofolio?

Terdapat beberapa hal yang bisa menjadi bahan untuk portofoliomu:

hasil karya (desain, artikel, foto, video, dsb.)

pencapaian saat kerja, magang, hingga berorganisasi

studi kasus

tugas kuliah yang relevan

tugas/proyek saat mengikuti pelatihan/kursus

Setelah itu, Canva menjelaskan bahwa sebaiknya pilihlah karya yang terbaik. Caranya adalah dengan melihat respons orang lain terhadap hal tersebut atau biasanya yang memberikan hasil serta dampak yang signifikan.

2. Atur berdasarkan kategori

Setelah memilih yang terbaik untuk ditampilkan dalam portofolio, langkah kedua adalah aturlah dokumen-dokumen tersebut berdasarkan kategori. Misalnya, pengalaman organisasi, pelatihan sertifikasi, dan pengalaman magang. Ini akan membuat portofolio terlihat lebih rapi dan teratur.

Baca Juga: Kunci Menghadapi Wawancara Kerja untuk Posisi Marketing

3. Susun portofolio dengan terstruktur

Berikutnya, susunlah portofolio dengan tepat agar mudah dipahami. Usahakan desainnya tidak terkesan berantakan, meskipun  membuat portofolio dengan sedikit sentuhan desain memang cukup menarik perhatian.

Susunan yang disarankan adalah:

cover

daftar isi

ringkasan diri

ringkasan pengalaman dan skill

isi portofolio

informasi kontak

Di samping itu, gunakan desain serta font yang jelas dan tidak sulit untuk dibaca.

4. Jelaskan peran dan pencapaian

Keempat, jangan lupa untuk menjelaskan peran dan pencapaianmu dalam portofolio kerja ketika menyajikan sebuah karya atau pengalaman. Agar tidak terkesan berbelit-belit, gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti. 

Pastikan penjelasanmu menyebutkan kemampuan serta kualifikasi yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Ceritakan mengapa harus kamu yang dipilih perusahaan dibandingkan dengan pelamar lainnya. Jangan sampai penggunaan kata terkesan sombong dan terlalu melebih-lebihkan.

5. Sertakan dokumen pendukung

Terakhir, kamu juga bisa menyertakan dokumen pendukung lain di luar karya atau hasil kerjamu di dalam portofolio kerja.

Dokumen-dokumen ini bisa berupa testimoni dari orang yang pernah bekerja denganmu, surat rekomendasi, sertifikat, dan lain sebagainya.

Tips Membuat Portofolio Kerja 1. Perhatikan apa yang disajikan

Pertama, kamu harus memastikan bahwa kamu telah memberikan informasi yang terbaik dalam menyajikan portofolio kerja. Hindari memberikan informasi palsu hanya untuk menaikkan diri kamu. Kamu bisa memberikan informasi atau hasil portofolio yang dapat kamu banggakan. 

Dalam contoh portofolio kamu, sampaikan juga beberapa foto dan judul yang menarik hasil kinerja kamu sendiri. Jangan dilupakan bahwa khususkan portofoliomu dengan posisi pekerjaan yang akan kamu lamar.

2. Buatlah secara online

Berikutnya, kamu dapat membuat portofolio kerja secara online. Hal ini bertujuan untuk mengakses portofolio di mana pun, kapan pun bisa menjadi mudah. Kamu pun dapat memanfaatkan layanan website portofolio untuk membuatnya. 

Umumnya, website tersebut telah memberikan banyak desain sebagai contoh untuk membuat portofolio. Ketika memberikan link portofolio kepada rekruter, pastikan juga bahwa link tersebut tidak bermasalah dan dapat diakses.

3. Lakukan linking

Jika karya atau hasil kerjamu pernah diterbitkan secara online, jangan lupa untuk melakukan linking ke karya tersebut. Sebab, hal ini akan menguatkan bukti bahwa kamu tidak berbohong dan karyamu dianggap layak untuk dilihat oleh audiens yang lebih luas.

4. Perbarui portofolio secara berkala

Pastikan bahwa hasil kerja yang ada pada portofolio kerja kamu adalah yang terbaru. Idealnya, karya atau hasil kerja portofolio kerja yang disajikan berumur tidak lebih dari 3 tahun.

Informasi portofolio yang terlalu lama meninggalkan kesan kamu tidak mengikuti perubahan tren yang ada.

Usahakan untuk selalu memperbarui portofolio secara berkala. Ini juga penting bagi kamu yang ingin bekerja di bidang industri kreatif.

Contoh Portofolio

Berikut ini merupakan contoh portofolio dari berbagai bidang yang bisa jadi referensimu setelah memahami cara dan tips membuat portofolio kerja.

Portofolio oleh Qin Chen

Portofolio milik seorang reporter dari Shanghai, Qin Chen merupakan contoh pertama. Portofolio ini berisi artikel serta video pemberitaannya yang dapat diakses dengan mudah. Qin Chen membuat domain portofolionya sendiri sehingga terlihat lebih profesional.

Portofolio oleh Dory Younes

Dory Younes merupakan contoh portofolio berikutnya. Portofolio ini berisikan karya fotografi dari Dory Younes yang dikumpulkan dalam satu website berdomain pribadi. Dory Younes membuat kategori berdasarkan jenis-jenis foto yang pernah ia ambil seperti lifestyle, aksesoris perhiasan, interior, dan lain sebagainya di dalam portofolionya itu.

Baca Juga: Kalian Wajib Tahu Ini, 5 Cara Investasi Resmi dan Aman Paling Menguntungkan Hadapi Resesi

Portofolio oleh Terri Lively

Portofolio dari Terri Lively merupakan contoh yang terakhir. Portofolio ini menunjukkan hasil jasanya dalam bidang copywriting. Berbeda dengan dua contoh sebelumnya, portofolio ini justru dibuat dalam Pinterest, salah satu media sosial yang gratis untuk digunakan. Ia juga membuat kategorisasi karyanya ke dalam folder sehingga semakin mudah untuk dilihat.

Demikianlah penjelasan Jobnas.com mengenai cara, tips, serta contoh portofolio kerja yang bisa kamu implementasikan saat membuatnya. Intinya, saat ini kamu sudah bisa mengumpulkan hasil-hasil karyamu. Setelah itu, satukan dan sajikan ke dalam portofolio yang menarik.