Jobnas
Menu CV Maker Menu

Pengujian A/B

Iwan Bisa Iwan Bisa
9 bulan yang lalu

Jobnas.com - Pengujian A/B telah menjadi salah satu metode yang paling diandalkan dalam menguji strategi periklanan dan pemasaran online.

Dalam dunia yang didominasi oleh data dan analisis, memahami cara melakukan Pengujian A/B merupakan langkah penting bagi setiap profesional pemasaran digital.

Pengujian A/B adalah salah satu cara terbaik untuk menguji strategi periklanan dan pemasaran online atau digital. Hal itulah mengapa penting untuk mempelajari cara melakukan pengujian A/B pada pemasaran.

Apa Itu Pengujian A/B?

Pengujian A/B adalah metode eksperimen di mana dua versi dari sebuah elemen (misalnya, iklan, halaman web, atau email) dibandingkan secara langsung satu sama lain.

Satu versi adalah versi kontrol (A), sedangkan yang lain adalah versi variasi (B). Tujuannya adalah untuk menentukan mana yang memberikan hasil terbaik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, seperti tingkat konversi yang lebih tinggi atau tingkat klik yang lebih baik.

7 Tips Melakukan Testing A/B

Jika Anda ingin menguji banyak hal, yang terbaik adalah mengujinya satu per satu.

Ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan hasil yang berarti dari hal-hal yang Anda uji. Tertarik untuk melakukan pengujian A/B? Yuk simak pernyataan di artikel Jobnas selanjutnya!

1. Penelitian

Sebelum Anda memulai pengujian A/B, Anda harus terlebih dahulu memeriksa bagaimana kinerja situs web Anda saat ini. Saat Anda melaporkan VWO, Anda perlu mengetahui informasi tentang jumlah pengunjung situs, halaman yang paling banyak dikunjungi, dll.

Untuk mendapatkan informasi ini, Anda dapat menggunakan berbagai alat seperti Google Analytics, Mixpanel, dan Omniture. Selain riset kuantitatif, Anda juga harus melakukan riset kualitatif untuk mengetahui perilaku pengunjung Anda. Anda dapat melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari survei hingga menggunakan alat perekam sesi. Riset kualitatif ini memungkinkan Anda mengidentifikasi perbedaan pengalaman pengunjung saat menggunakan situs web Anda.

2. Tentukan Tujuan dan Hipotesis

Cara selanjutnya untuk melakukan pengujian A/B adalah menentukan tujuan pengujian. Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif, tugas Anda sekarang adalah menganalisis data. Lihat apa lagi yang menjadi masalah bagi pengunjung website Anda. Kemudian identifikasi variabel untuk difokuskan.

Misalnya, Anda menjalankan pengujian A/B pada header halaman arahan situs web Anda. Jika Anda perlu menguji lebih dari satu variabel, jalankan pengujian terpisah. Setelah itu, tentukan tujuan dan hipotesis pengujian yang Anda lakukan.

3. Ciptakan Keragaman

Dengan pengujian A/B, Anda memerlukan variabel dependen, variabel independen, dan sasaran. Misalnya, Anda memutuskan untuk menguji halaman utama situs web Anda.

Judul saat ini berwarna biru. Kemudian coba header biru. Namun, itu tidak berakhir di sana. Anda juga perlu membuat variasi atau perbandingan. Anda dapat menyembunyikan judul beranda dan melihat mana yang terlihat lebih baik.

4. Berikan Sampel

Setelah Anda menentukan varian, cara selanjutnya untuk melakukan pengujian A/B adalah menentukan sampel. Jika Anda melaporkan dari HubSpot, Anda perlu menentukan jumlah sampel yang seimbang antara variasi yang Anda buat.

Misalnya, Anda juga dapat menguji tajuk beranda biru dengan 100 orang dan tajuk hitam dengan 100 orang. Namun, terkadang jumlah ini ditentukan oleh penguji A/B yang Anda gunakan.

5. Gunakan Alat Pengujian A/B

Empat langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum pengujian A/B. Kemudian, jalankan pengujian A/B sendiri secara langsung. Berbagai alat dapat digunakan untuk pengujian A/B, mis. B. Eksperimen VWO dan Google Analytics secara optimal. Semuanya memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda. Anda dapat memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

6. Mintalah Umpan Balik tentang Sampel

Penguji A/B memberi Anda berbagai informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang diuji. Namun, itu tidak cukup. Anda perlu mendapatkan data kualitatif untuk mempelajari lebih lanjut tentang alasan pengambilan sampel. Anda dapat meminta umpan balik tentang sampel melalui jajak pendapat atau survei.

Di akhir survei, tanyakan mengapa mereka tidak mengklik ajakan bertindak (CTA), misalnya. Ini akan memberi Anda tampilan yang lebih detail dan mendalam pada hasil pengujian A/B Anda.

7. Analisis Hasil Tes

Cara terakhir untuk melakukan pengujian A/B tentu saja dengan menganalisis hasil pengujian. Hal terpenting untuk diingat saat menganalisis hasil pengujian A/B adalah fokus pada matriks atau variabel yang benar-benar ingin Anda lihat. Misalnya, jika Anda setuju untuk menguji rasio klik-tayang (RKT) sejak awal, Anda tidak perlu melihat item lain.

Kemudian analisis hasil pengujian A/B untuk melihat apa artinya dan apa yang harus Anda lakukan selanjutnya.

Berikut penjelasan Jobnas mengenai tips atau cara menjalankan pengujian A/B. Sekarang Anda siap menguji strategi pemasaran internet Anda! Selain A/B testing, Jobnas sudah menyiapkan berbagai informasi dan tips seputar Online Marketing dan produk! Kalian bisa membaca atau bergabung mulai dari sekarang!