Pemberdayaan Konsumen
Jobnas.com - Di zaman sekarang, customer empowerment atau pemberdayaan konsumen sudah menggeser fakta bahwa pelanggan hanya mau membeli karena janji manis. Melakukan metode Pemberdayaan Konsumen bisa membuat pelangganmu setia denganmu. Lantas, bagaimana sih penjelasannya ?. Di artikel ini Jobnas.com akan memberikan penjelasannya buat kamu.
Baca Juga : 5 Tips Membuat Instagram Live yang Menarik Banyak Followers
Memahami Customer Empowerment
Pada era sekarang, seperti yang dikutip dari CustomerThink, pelanggan punya banyak akses informasi. Hal ini bisa terjadi berkat adanya internet. Sangat banyak informasi yang dapat mereka temukan. Salah satunya adalah pengetahuan dan pertimbangan sebelum membeli produkmu.
Adanya bekal pengetahuan dan pertimbangan itulah pelanggan dapat memahami mana merek yang baik dan mana yang tidak, layak dibeli dan yang belum layak. Ini merupakan bagian yang dapat kamu manfaatkan melalui pemberdayaan konsumen. Alih-alih sekadar berjualan, kamu juga dapat memberikan pengetahuan dan informasi produk untuk mereka.
Hal inilah yang dapat mereka bisa memutuskan dan memilih produk yang tepat untuk dibeli. Karena mereka memiliki daya pengetahuan dan kemandirian, tanpa paksaan dari suatu brand. Seperti, Z berjualan produk kesehatan. Produk X bisa digunakan untuk meningkatkan imun. Kandungannya memang bagus. Cuma, produkmu tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Jika terlalu banyak mengonsumsinya, ia bisa memicu kerusakan ginjal.
Alih-alih berkata “beli produk kami sebanyak mungkin”, kamu berkata “konsumsi dengan dosis X saja, karena jika berlebih, kesehatanmu bisa terganggu”. Dari hal ini menegaskan bahwa kamu telah mendidik konsumen dan membuat mereka memiliki pengetahuan baru. Dari sinilah pelanggan pun kian berdaya dan luas wawasannya.
Baca Juga : JHT BPJS Ketenagakerjaan: Syarat Lengkap dan Cara Klaim
Seperti yang diungkap Neil Patel, pemberdayaan pelanggan juga berarti:
- Merayakan bagaimana produkmu membantu mereka
- Menanyakan apa yang mereka butuhkan dan sukai
- Membantu mereka menggunakan produkmu dengan lebih baik
Mengapa Mesti Memberdayakan Konsumen?
Berjualan saja ternyata tidak cukup, kamu mesti memikirkan bagaimana caranya memberdayakan konsumen. Dalam konteks ini, masih menurut Neil Patel, yang menganggap bahwa pemberdayaan konsumen atau pelanggan dapat menunjang customer retention rate. Meningkatnya customer loyalty ini punya banyak manfaat. Salah satunya mereka kerap membeli lebih banyak dan lebih sering.
Jadi, jangan pernah sepelekan konsumen, ya. Karena masing-masing konsumen yang jadi langgananmu juga menghemat biaya mencari konsumen baru. Dari sini, kita bisa melihat bahwa pemberdayaan pelanggan ternyata juga mendatangkan manfaat yang cukup menjanjikan, lho. Lantas, bagaimana strategi penerapannya ?
Tips Menerapkan Customer Empowerment
Seperti dikutip dari laman dari HubSpot, ini dia beberapa tips untuk menerapkan pemberdayaan konsumen:
1. Self–service
Salah satu bentuk self-service adalah ketika kamu sering melihat halaman frequently asked questions. Di situ, alih-alih menelponmu saat ada kebingungan, pelanggan hanya tinggal mencari solusinya sendiri. Metode semacam ini membuat pelanggan bisa mandiri. Di samping itu, kamu tidak perlu sibuk-sibuk menjawab pertanyaan yang sudah klise dari pelanggan.
2. Hadir di Media Sosial
Media sosial juga bisa menjadi lahan yang efektif untuk melakukan pemberdayaan konsumen. Sebab, ia adalah jembatan antara kamu dan pelanggan. Kamu bisa menaruh satu orang khusus, sebagai customer service di saluran ini. Pelanggan pun bisa mudah dan cepat menghubungimu jika ingin bertanya.
3. Dengar Testimoni Pelanggan
Pernahkah kamu menggunakan aplikasi Google Maps? Di sana, semua orang bisa me-review layanan dari sebuah perusahaan.
Nah, kamu juga bisa hadir di tempat-tempat seperti ini. Meski mendapat masukan negatif, coba tanggapi dengan baik.
Dengan begitu, pelanggan pun merasa didengarkan dan dianggap penting.
4. Minta Feedback
Sebelumnya, sudah ada poin tentang menanggapi review yang diberikan pelanggan. Nah, kamu sendiri juga bisa dengan aktif mencari masukan itu, lho. Bagaimana pengalaman mereka saat menggunakan produkmu? Apakah mereka mau merekomendasikannya ke orang lain?. Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan net promoter score atau customer effort score. Jika feedback ternyata positif, apakah mereka mau memberikan testimoni?. Melalui trik semacam ini, merekmu bisa dinilai menghargai konsumen.
5. Lakukan Customer Onboarding
Banyak orang yang bingung saat pertama kali menggunakan produkmu. Oleh karena itu, produkmu mungkin butuh waktu untuk dikuasai. Hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan customer onboarding. Sesaat setelah mereka membeli produk, tuntun mereka dan ajari cara menggunakan produkmu.
Baca Juga : Aplikasi BPJS Ketenagakerjaan Terbaru 2022
Langkah ini pula lah yang dapat menunjukkan apa saja masalah yang bisa diselesaikan produkmu. Mereka pun jadi berdaya dan paham, kira-kira, bagaimana kamu bisa membantunya? Mau tak mau, kemajuan zaman memang mendorong berbagai perubahan. Salah satunya adalah bagaimana kamu harus memperlakukan pelanggan dengan cara memberdayakannya.
Bentuknya sendiri bisa bermacam-macam. Customer empowerment alias pemberdayaan konsumen hanyalah salah satunya. Masih banyak hal yang diubah oleh berbagai pembaruan lainnya. Kamu wajib terus update tentang hal ini, ya!
Baca juga: Mengetahui User lewat Empathize dalam Design Thinking
Dengan begitu, proses sales-mu pun bisa maksimal. Tak perlu lagi takut kalah dengan para saingan. Nah, itulah penjelasan singkat tentang customer impowerment dari Jobnas.com. Untuk mengetahui seputar dunia bisnis secara lebih lengkap, Jobnas.com menyediakan hal itu semua buat kamu.