Marketing
Jobnas.com – Cara menggunakan Google Analytics mungkin akan terasa sulit bagi pengguna pemula. Barangkali kerumitan Google Analytics akan dirasakan oleh banyak orang, tidak hanya kamu. Pada dasarnya, salah satu produk Google yang satu ini memang sangat banyak memiliki fitur untuk menilik traffic sebuah website.
Baca Juga : Memahami Inclusive Design, Konsep Desain untuk Semua Pengguna
Meskipun demikian Google Analytics tetap sulit untuk dipelajari. Akan tetapi, kamu jangan khawatir. Jobnas.com akan memberikan cara-cara lengkap menggunakan Google Analytics buat kamu. Untuk itu, Yuk, simak penjelasan di bawah ini !
Cara Menggunakan Google Analytics
1. Melihat Analisis Data yang Paling Dibutuhkan
Kamu bisa menggunakan produk Google yang satu ini untuk membaca beberapa data sekaligus, meskipun ada beberapa orang yang tidak menggunakan Google Analytics untuk melihat satu atau dua analisis data saja.
Melebihi itu, kamu bisa memilih beberapa data penting yang memang ingin kamu lihat setelah login. Caranya adalah, seperti ditulis Neil Patel, kamu letakkan di bagian dashboard yang masing-masing dapat berisi banyak widget.
Simak cara berikut ini agar kamu lebih memahami bagaimana cara menggunakan dashboard di Google Analytics :
- Klik Customization > Dashboards di menu bar
- Klik Create
- Pilih jenis dashboard yang kamu inginkan
- Beri nama dashboard, kemudian klik Create Dashboard
- Terakhir, pilih data tertentu yang ingin kamu tampilkan
2. Melihat Demografi Pengunjung
Untuk mengetahui umur, lokasi, ketertarikan, gender, dan device yang pengunjung gunakan kamu perlu mengetahui terlebih dahulu demografi pengunjung. Hal ini dilakukan agar kamu bisa menyesuaikan kontenmu dengan mereka. Sebagai contoh, kamu menemukan bahwa 85% pengunjung menggunakan smartphone untuk mengakses situsmu. Dengan demikian, kamu bisa membuat tampilan situsmu menjadi lebih mobile-friendly.
Baca Juga : Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis
Berikut ini merupakan cara agar kamu bisa melihat demografi pengunjung di Google Analytics :
- Klik menu Audience di bagian Reports
- Pilih Overview untuk melihat demografi pengunjung secara keseluruhan
- Pilih Demographic untuk melihat umur dan gender pengunjung
- Pilih Interest untuk melihat ketertarikan atau bidang yang digeluti pengunjung
- Pilih Geo untuk melihat bahasa dan lokasi pengunjung
3. Mengetahui Apa yang Paling Dicari Pengunjung
Meski kamu punya beberapa konten dengan search volume keyword yang sangat tinggi, belum tentu konten itulah yang paling dicari pengunjung dari situsmu. Bisa jadi mereka mencari hal-hal yang lebih spesifik daripada itu. Dengan demikian, mengetahui apa yang paling dicari dan dikunjungi oleh pengguna merupakan hal yang harus kamu lakukan. Dengan begitu, kamu bisa memberikan atensi lebih pada konten-konten semacam itu.
Caranya adalah :
- Klik menu Behavior di bagian Reports
- Pilih Site Content
- Urutkan dari Pageviews tertinggi
Selain itu, kamu juga bisa mengurutkan konten dari unsur lainnya, seperti bounce rate, avg time on page, dan sebagainya.
4. Menemukan Performa Page Terburuk
Melihat performa sebenarnya bisa dari beberapa aspek. Untuk melihat performa page terburuk, kamu bisa melihat % Exit di situs atau konten tertentu. Seperti ditulis Hotjar, Exit merupakan akan menunjukkan frekuensi pengunjung meninggalkan situs dari satu halaman.
Baca Juga : Hati-hati dengan Penggunaan False Advertising, Bisa Berdampak Buruk
Secara general, Exit bisa memberitahu bahwa pengunjung tidak menemukan apa yang mereka cari di halaman tersebut sehingga mereka pun keluar.
Jika % Exit tinggi, kamu perlu mengevaluasi kontenmu. Apakah konten tersebut memang sudah sesuai dengan keinginan pengunjung? Apakah kontenmu benar-benar sesuai dengan keyword yang kamu gunakan?
Berikut cara melihat % Exit menggunakan Google Analytics.
- Klik menu Behavior di bagian Reports
- Pilih Site Content
- Urutkan dari % Exit tertinggi
Jadi, untuk mengetahui performa halaman, bisa lewat Exit. Semakin tinggi % Exit, bisa dibilang semakin buruk juga performa halaman tersebut.
Itulah cara menggunakan Google Analytics dari Jobnas.com untuk berbagai keperluan dasar situsmu. Saat ini, kamu bisa terus memantau produk Google tersebut untuk melihat seberapa baik kinerja situsmu.
Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan beberapa hal yang masih belum maksimal.Namun, tahukah kamu bahwa Google Analytics bukan satu-satunya kunci keberhasilan sebuah website?
Baca juga: Mengembangkan Produk Melalui Service Blueprint
Masih ada banyak tools dan cara lainnya untuk meningkatkan performa website, lho! Untuk mengetahui info lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi laman Jobnas.com. Di sana kamu akan menemukan beberapa penjelasan terkait topik serupa.
Jobnas.com – Service blueprint merupakan salah satu cara untuk mengetahui bagaimana cara melihat interaksi pengguna dengan produk. Banyak pihak yang merasakan pentingnya menggunakan Service Blueprint ini.
Di artikel ini, Jobnas.com akan mendeskripsikan beberapa hal terkait Service Blueprint. Yuk, simak penjelasannya !
Pengertian Service Blueprint
Kita mulai pembahasan dari definisi. Kata Service Design Tools, service blueprint adalah sebuah diagram.
Nah, diagram ini menggambarkan proses pemberian layanan alias service. Dalam konteks tertentu, layanan ini bisa berupa produk.
Diagram ini berisi daftar semua pihak yang terlibat dalam layanan. Semua pihak ini mencakup pengguna hingga pembuat produk.
Kata Interaction Design Foundation, cetak biru ini bisa menggambarkan pelayanan secara jelas dan utuh.
Diagram ini pertama kali dikenalkan oleh G. Lynn Shostack. Shostack menjelaskan tentangnya di Harvard Business Review pada tahun 1984.
Bicara soal penggambaran layanan, ada pula dokumen yang mirip dengan service blueprint. Nama dokumen itu adalah journey map.
Practical Service Design menyampaikan, keduanya punya beberapa perbedaan. Journey map berisi interaksi di antara pengguna dan produkmu.
Service blueprint juga menggambarkan hubungan pengguna dan produk. Akan tetapi, ia juga memasukkan komponen bisnis dan “dunia di balik layar”.
Komponen dalam Service Blueprint
Lucidchart menjelaskan bahwa ada beberapa elemen-elemen dalam service blueprint, yaitu :
1. Lokasi
Lokasi merupakan elemen di mana pengguna, pelanggan, atau bahkan pekerja, bertemu. Bentuknya pun bisa berupa notifikasi, email konfirmasi, media sosial perusahaan, dan lain-lain. Tidak mesti berbentuk tokoh fisik.
Baca Juga : Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi
2. Aksi Pengguna
Aksi pengguna merupakan suatu elemen di mana kamu akan tahu apa yang dilakukan user. Apakah ia hanya melihat-lihat saja? Jangan-jangan, ia juga melakukan transaksi atau aktivitas lainnya?
3. Aksi Perusahaan yang Terlihat
Sebagai seorang pemilik toko, misalnya, saat pelanggan datang, idealnya kamu menyambut mereka dan menawarkan produk. Inilah yang dimaksud dengan front stage employee action. Lalu, apa yang kamu lakukan saat pengguna datang? Tentu saja, pihak yang menanggapi user juga bisa berupa mesin atau software,tak melulu manusia.
4. Aksi Perusahaan yang Tidak Terlihat
Jauh sebelum website jadi, tentu ada orang yang membangunnya. Kemudian, ada lagi pihak yang menangani kontennya. Semua itu dikerjakan oleh perusahaan. Komponen keempat dari service blueprint yang berkegiatan di balik layar inilah yang disebut dengan Aksi Perusahaan yang Tidak Terlihat.
Baca Juga : Ingin Jadi Sales Representative yang Profesional? Wajib Kuasai 5 Skill Ini
5. Proses Pendukung
Beberapa layanan terkadang membutuhkan bantuan pihak ketiga misalnya, pekerja freelance, vendor, sistem pembayaran, dan lain-lain. Ini juga merupakan entitas elemen dari service blueprint.
6. Garis
Elemen garis tidak bisa diremehkan begitu saja. Sebab, garis dalam diagram ini digunakan untuk memilah-milah berbagai kategori.
7. Komponen Lainnya
Supaya lebih lengkap, kamu juga bisa menambahkan elemen lain, lho. Kamu bisa menambahkan elemen lain seperti timeline, metric untuk mengukur kesuksesan, dan lain-lain.
Pentingnya Service Blueprint
Setelah kamu memahami definisi dan elemen dari diagram ini, ternyata ia punya banyak sekali komponen. Service Blueprint merupakan salah satu peta berharga yang bisa mengungkap kelemahanmu. Apakah ada tombol yang rusak? Jangan-jangan, ada sebuah desain yang kurang nyaman bagi user?
Baca juga: Pahami Perbedaan Waterfall dan Agile, Jika Kamu Ingin Menjadi Software Developer
Service blueprint juga bisa jadi sarana komunikasi. Ia bisa hadir untuk membantumu menjelaskan layanan yang rumit ke departemen lainnya. Demikian informasi dari Jobnas.com tentang diagram ini. Pertimbangkan pembuatannya dalam proses pengembangan produkmu, ya!
Jobnas.com – Untuk membangun sebuah website, ada banyak jenis Framework yang dapat digunakan. Namun, menggunakan framework yang tepat untuk website masih banyak orang yang belum memahaminya. Memahami framework yang tepat untuk membangun website menjadi hal yang begitu penting. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi situs yang dibangun oleh kamu, apakah sesuai atau tidak ?
Baca Juga : Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis
Di artikel ini, Jobnas.com akan mendeskripsikan enam tips yang dapat kamu lakukan ketika hendak menentukan framework yang tepat untuk website-mu. Berikut ini adalah 6 tipsnya :
1. Kebutuhan Website
Kamu harus menentukan tujuan dari pembuatan website dan apakah kerangka kerja cocok untuk tujuan itu, sebelum kamu mulai menentukan framework yang tepat. Dalam konteks ini, kamu pasti akan membutuhkan framework untuk kondisi-kondisi berikut.
-Aplikasi yang digunakan didasarkan pada operasi CRUD.
-Perlu melakukan pemisahan UI dan logika yang mendasarinya, tetapi tidak punya waktu untuk mengimplementasikan sistem yang tepat.
Di samping kondisi-kondisi seperti di atas, kamu juga harus memperhatikan hal-hal teknis lainnya. Seperti ukuran website, jenis website yang akan dibuat, dan biaya yang dibutuhkan.
2. Fitur Inti Framework
Saat kamu akan memulai coding, kamu tentu ingin merangkum secara singkat fitur inti framework agar memiliki harapan yang memadai. Dalam hal ini, kamu harus memindai seluruh dokumentasi dan memahami tentang framework yang akan digunakan secara umum. Berikut adalah topik yang bisa kamu cari dalam dokumentasi : pembuatan template, pengelolaan status, komunikasi HTTP, pemrosesan dan validasi formulir, hingga perutean.
Baca Juga : Mau tau Cara Jualan di Tiktok? Berikut 6 Strategi Marketing yang Efektif Jangkau Pelanggan Tiktok
Jadi itulah menurut TopTal hal yang perlu kamu perhatikan ketika memilih framework. Kesimpulannya, tidak semua ini dapat disajikan dalam framework, atau mungkin ada beberapa pendekatan berbeda untuk masalah tertentu
2. Lisensi
kamu perlu melihat jenis lisensi apa yang didistribusikan framework tersebut, sebelum menggunakan framework. Beberapa framework tidak bisa digunakan untuk tujuan komersil, meskipun sebagian besar lisensi cukup bebas untuk digunakan dan memungkinkanmu membuat website komersil.
Hal terakhir yang kamu inginkan adalah membuat seluruh aplikasi hanya untuk mengetahui bahwa lisensinya tidak memungkinkanmu untuk mendistribusikannya secara komersil. Lebih baik cari tahu lisensi dari framework yang digunakan sebelum daripada kamu menyesal.
4. Persyaratan Hosting
Kecenderungan membangun website pada platform mutakhir mungkin salah satu yang kamu miliki sebagai web developer. Namun, seringkali kebutuhan dan anggaran klien menjadi yang utama. Di samping itu, anggaran yang ada tidak cukup untuk mendapatkan host khusus untuk menempatkan website kamu. Sehingga, kamu harus puas dengan hosting bersama dengan modul dan pengaturan normal. Menurut Monovm, mengetahui persyaratan hosting sebelum membangun website akan memudahkanmu menentukan framework yang sesuai.
5. Kemudahan Instalasi
Dalam memilih framework, kemudahan instalasi memainkan peran yang cukup penting. Sebuah framework dapat menimbulkan masalah jika kamu harus menjalankan sejumlah langkah hanya untuk menginstalnya dan bekerja. Hal tersebut juga pada akhirnya akan menimbulkan masalah besar setelah aplikasi siap, diuji, dan perlu diterapkan ke server produksi.
Baca juga: Tingkatkan Kinerja Tim Melalui Strategi Pelatihan Sales Coaching
Framework dengan kemudahan instalasi dan penerapan yang mudah mendapat poin penting di sini. Untuk sebagian besar framework, penyiapannya sesederhana menetapkan nilai yang tepat di file konfigurasi. Sementara untuk framework lainnya mungkin akan memakan waktu, urusan yang rumit. Pilih framework yang memungkinkanmu bekerja secepat mungkin.
6. Kurva Belajar (learning curve)
Setiap framework memiliki dunia kecilnya sendiri. Mulai konvensi penamaan, struktur direktori, dan sebagainya. Beberapa framework sangat ketat dalam memunculkan kesalahan hingga kesalahan terkecil, beberapa pula ada framework agak fleksibel. Sebagian framework mengikuti konvensi umum, sementara yang lain mungkin menyerang dan melakukan fungsinya sendiri.
Saat memilih framework yang akan digunakan, ingatlah untuk memilih framework yang memiliki learning curve sekecil mungkin. Jika kamu perlu mempelajari framework dan bahasa yang digunakan untuk menuliskannya, kamu bisa mengatur kecepatan belajarmu sendiri.
Baca Juga : Hati-hati dengan Penggunaan False Advertising, Bisa Berdampak Buruk
Nah, itu dia enam tips dari Jobnas.com yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilih framework yang tepat untuk website-mu. Selain keenam tips di atas, kamu bisa menyesuaikan framework yang kamu gunakan dengan website yang akan dibuat.
Jobnas.com – Untuk meningkatkan suatu kecakapan karyawan, pelatihan dalam bidang pekerjaan adalah hal yang sangat signifikan untuk dilakukan, salah satunya melalui coaching di bidang sales. Suatu strategi yang dapat dilakukan oleh sales manager jika ingin tim yang dikelola lebih produktif dan sukses. Lalu, apa saja yang mesti dilakukan agar melakukan coaching dapat berhasil ?. Yuk, simak penjelasan Jobnas.com berikut ini !
Pengertian Sales Coaching
Secara definitif, sales coaching merupakan sebuah proses pelatihan yang dilakukan sales manager pada sales representative. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performa kerja sales representative. Pasalnya, strategi ini dinilai usaha yang sangat efektif dibanding hanya memberitahu bawahan apa yang perlu mereka lakukan sehingga target perusahaan dapat dicapai atau bahkan terlampaui.
Seperti dilansir dari HubSpot, sales coaching yang baik adalah proses yang kontinu dan dilakukan secara individu sehingga semakin mudah diingat. Di samping itu, coaching yang dilakukan mesti bertujuan untuk memperbaiki perilaku atau usaha yang selama ini dinilai kurang efektif. Dalam konteks ini, coaching harus mampu meningkatkan kemampuan tim sales yang menjadi tanggung jawabmu tidak hanya berorientasi pada peningkatan angka target yang tercapai.
Baca Juga : Ingin Jadi Sales Representative yang Profesional? Wajib Kuasai 5 Skill Ini
Berikut ini merupakan beberapa teknik coaching yang dapat dilakukan oleh tim sales mana pun.
Teknik Sales Coaching
1. Menggunakan Data
Pemanfaatan teknologi dan data adalah cara yang sangat membantu untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang tim sales-mu bisa kembangkan. Software CRM atau software sales lainnya merupakan salah satu hal yang bisa kamu gunakan. Melalui software-software tersebut, metrik konversi setiap bulannya bisa kamu ketahui. Identifikasi apa saja yang meningkat atau justru menurun dan pahami mengapa perubahan-perubahan ini terjadi.
2. Kombinasi Gaya Coaching
Kamu perlu mencari gaya variatif ketika kamu menggunakan sales coaching, karena proses yang dilakukan terus-menerus. Untuk itu, ada beberapa gaya coaching yang bisa dicoba, beberapa di antaranya adalah:
- Strategic coaching: Strategic coaching dilakukan untuk mengajarkan penjualan ke pasar yang spesifik serta bagaimana melaksanakan proses pembelian yang kompleks.
- Tactical coaching: Tactical coaching adalah bimbingan mengenai bagaimana memulai hubungan dengan konsumen dan lain-lain.
- Specific skill coaching: Tipe coaching ini bisa dilakukan untuk membantu sales representative meningkatkan komunikasi dan strategi penjualan lainnya.
3. Ajak Partisipasi
Teknik yang baik agar tim salesmu dapat berinisiatif dan mendukung proses sales coaching adalah dengan mengajak partisipasi. Ajaklah mereka dalam proses pengembangan diri dan tim yang dilakukan, alih-alih menyuruh mereka melakukan sesuatu untuk meningkatkan performa. Selain itu, kamu bisa menanyakan apa yang bisa mereka kembangkan serta bagaimana performanya selama ini. Oleh karenanya, kamu harus sering mengadakan meeting one-on-one antara sales coach dan sales representative.
Baca Juga : Hati-hati dengan Penggunaan False Advertising, Bisa Berdampak Buruk
4. Sharing Antar Anggota Tim
Tawarkan dia untuk berbagi pada sales lainnya, jika ada salah satu anggota sales representative yang performanya menonjol. Hanya dengan cara seperti itu, mereka bisa belajar dari rekan setim dan meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik.
Tools Sales Coaching
Untuk meningkatkan dan menyederhanakan teknik sales coaching agar lebih efektif, ada banyak tool maupun sarana yang bisa digunakan. Tool-tool ini bisa digunakan sendiri-sendiri maupun bersamaan satu dengan yang lainnya. Tool-tool tersebut adalah :
1. Chorus.ai
Untuk menyederhanakan proses penyusunan taktik dan rencana coaching berdasarkan data dari lead dan pelanggan kamu bisa menggunakan Chorus.ai yang menawarkan fitur artificial intelligence (AI).
Baca juga: Cara Buat Tangan Digital di PDF
2. Gong
Agar interaksi sales dengan pelanggan dapat ditinjau dan diidentifikasi dengan baik adalah dengan menggunakan Gong. Karena software ini menggunakan conversation intelligence capabilities. Sehingga, sales manager bisa mengidentifikasi tindakan-tindakan yang baik maupun yang kurang tepat dalam upaya sales.
3. Showpad Coach
Software yang memang khusus dibuat untuk coaching dan training adalah Showpad Coach. Software ini bisa mengatur setiap anggota timmu. Selain itu, juga bisa digunakan untuk mengulas data analitik yang berguna untuk proses coaching.
4. ExecVision
ExecVision adalah conversation intelligence program yang sangat berguna untuk coaching tim dalam jumlah besar. Selain itu, software ini dapat mempermudah analisis dan manajemen proses coaching secara komprehensif.
Baca Juga : Ingin Jadi Sales Representative yang Profesional? Wajib Kuasai 5 Skill Ini
Itulah beberapa hal terkait pelatihan sales coaching yang sudah dijelaskan Jobnas.com. Sudahkah kamu lebih paham mengenai sales coaching? Proses ini adalah hal yang sangat bermanfaat untuk kesuksesan timmu. Jadi, aplikasikan pengetahuan baru ini untuk meningkatkan performa sales perusahaanmu, ya.
Di Jobnas.com, masih ada banyak tips-tips di bidang sales yang bisa dipelajari, lho.
Jobnas.com – Di zaman sekarang, customer empowerment atau pemberdayaan konsumen sudah menggeser fakta bahwa pelanggan hanya mau membeli karena janji manis. Melakukan metode Pemberdayaan Konsumen bisa membuat pelangganmu setia denganmu. Lantas, bagaimana sih penjelasannya ?. Di artikel ini Jobnas.com akan memberikan penjelasannya buat kamu.
Baca Juga : 5 Tips Membuat Instagram Live yang Menarik Banyak Followers
Memahami Customer Empowerment
Pada era sekarang, seperti yang dikutip dari CustomerThink, pelanggan punya banyak akses informasi. Hal ini bisa terjadi berkat adanya internet. Sangat banyak informasi yang dapat mereka temukan. Salah satunya adalah pengetahuan dan pertimbangan sebelum membeli produkmu.
Adanya bekal pengetahuan dan pertimbangan itulah pelanggan dapat memahami mana merek yang baik dan mana yang tidak, layak dibeli dan yang belum layak. Ini merupakan bagian yang dapat kamu manfaatkan melalui pemberdayaan konsumen. Alih-alih sekadar berjualan, kamu juga dapat memberikan pengetahuan dan informasi produk untuk mereka.
Hal inilah yang dapat mereka bisa memutuskan dan memilih produk yang tepat untuk dibeli. Karena mereka memiliki daya pengetahuan dan kemandirian, tanpa paksaan dari suatu brand. Seperti, Z berjualan produk kesehatan. Produk X bisa digunakan untuk meningkatkan imun. Kandungannya memang bagus. Cuma, produkmu tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Jika terlalu banyak mengonsumsinya, ia bisa memicu kerusakan ginjal.
Alih-alih berkata “beli produk kami sebanyak mungkin”, kamu berkata “konsumsi dengan dosis X saja, karena jika berlebih, kesehatanmu bisa terganggu”. Dari hal ini menegaskan bahwa kamu telah mendidik konsumen dan membuat mereka memiliki pengetahuan baru. Dari sinilah pelanggan pun kian berdaya dan luas wawasannya.
Baca Juga : JHT BPJS Ketenagakerjaan: Syarat Lengkap dan Cara Klaim
Seperti yang diungkap Neil Patel, pemberdayaan pelanggan juga berarti:
- Merayakan bagaimana produkmu membantu mereka
- Menanyakan apa yang mereka butuhkan dan sukai
- Membantu mereka menggunakan produkmu dengan lebih baik
Mengapa Mesti Memberdayakan Konsumen?
Berjualan saja ternyata tidak cukup, kamu mesti memikirkan bagaimana caranya memberdayakan konsumen. Dalam konteks ini, masih menurut Neil Patel, yang menganggap bahwa pemberdayaan konsumen atau pelanggan dapat menunjang customer retention rate. Meningkatnya customer loyalty ini punya banyak manfaat. Salah satunya mereka kerap membeli lebih banyak dan lebih sering.
Jadi, jangan pernah sepelekan konsumen, ya. Karena masing-masing konsumen yang jadi langgananmu juga menghemat biaya mencari konsumen baru. Dari sini, kita bisa melihat bahwa pemberdayaan pelanggan ternyata juga mendatangkan manfaat yang cukup menjanjikan, lho. Lantas, bagaimana strategi penerapannya ?
Tips Menerapkan Customer Empowerment
Seperti dikutip dari laman dari HubSpot, ini dia beberapa tips untuk menerapkan pemberdayaan konsumen:
1. Self–service
Salah satu bentuk self-service adalah ketika kamu sering melihat halaman frequently asked questions. Di situ, alih-alih menelponmu saat ada kebingungan, pelanggan hanya tinggal mencari solusinya sendiri. Metode semacam ini membuat pelanggan bisa mandiri. Di samping itu, kamu tidak perlu sibuk-sibuk menjawab pertanyaan yang sudah klise dari pelanggan.
2. Hadir di Media Sosial
Media sosial juga bisa menjadi lahan yang efektif untuk melakukan pemberdayaan konsumen. Sebab, ia adalah jembatan antara kamu dan pelanggan. Kamu bisa menaruh satu orang khusus, sebagai customer service di saluran ini. Pelanggan pun bisa mudah dan cepat menghubungimu jika ingin bertanya.
3. Dengar Testimoni Pelanggan
Pernahkah kamu menggunakan aplikasi Google Maps? Di sana, semua orang bisa me-review layanan dari sebuah perusahaan.
Nah, kamu juga bisa hadir di tempat-tempat seperti ini. Meski mendapat masukan negatif, coba tanggapi dengan baik.
Dengan begitu, pelanggan pun merasa didengarkan dan dianggap penting.
4. Minta Feedback
Sebelumnya, sudah ada poin tentang menanggapi review yang diberikan pelanggan. Nah, kamu sendiri juga bisa dengan aktif mencari masukan itu, lho. Bagaimana pengalaman mereka saat menggunakan produkmu? Apakah mereka mau merekomendasikannya ke orang lain?. Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan net promoter score atau customer effort score. Jika feedback ternyata positif, apakah mereka mau memberikan testimoni?. Melalui trik semacam ini, merekmu bisa dinilai menghargai konsumen.
5. Lakukan Customer Onboarding
Banyak orang yang bingung saat pertama kali menggunakan produkmu. Oleh karena itu, produkmu mungkin butuh waktu untuk dikuasai. Hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan customer onboarding. Sesaat setelah mereka membeli produk, tuntun mereka dan ajari cara menggunakan produkmu.
Baca Juga : Aplikasi BPJS Ketenagakerjaan Terbaru 2022
Langkah ini pula lah yang dapat menunjukkan apa saja masalah yang bisa diselesaikan produkmu. Mereka pun jadi berdaya dan paham, kira-kira, bagaimana kamu bisa membantunya? Mau tak mau, kemajuan zaman memang mendorong berbagai perubahan. Salah satunya adalah bagaimana kamu harus memperlakukan pelanggan dengan cara memberdayakannya.
Bentuknya sendiri bisa bermacam-macam. Customer empowerment alias pemberdayaan konsumen hanyalah salah satunya. Masih banyak hal yang diubah oleh berbagai pembaruan lainnya. Kamu wajib terus update tentang hal ini, ya!
Baca juga: Mengetahui User lewat Empathize dalam Design Thinking
Dengan begitu, proses sales-mu pun bisa maksimal. Tak perlu lagi takut kalah dengan para saingan. Nah, itulah penjelasan singkat tentang customer impowerment dari Jobnas.com. Untuk mengetahui seputar dunia bisnis secara lebih lengkap, Jobnas.com menyediakan hal itu semua buat kamu.
Jobnas.com – Empathize di dalam proses Design Thinking merupakan jawaban bagaimana cara mendesain produk dengan melibatkan pengguna. Nah, apa saja yang mesti kamu lakukan di tahap ini ?. Lalu, apa manfaatnya untuk produkmu ?. Yuk, simak penjelasannya dari Jobnas.com.
Pengertian Empathize dalam Design Thinking
Empathize merupakan salah satu tahap dalam design thinking. Seperti namanya, di tahap pertama ini, kamu dituntut untuk memahami pengguna. Nah, apa saja tantangan mereka saat menggunakan sebuah produk ?
Baca Juga : Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi
Agar kamu lebih fokus untuk mendengar mereka saja dan mengesampingkan asumsi-asumsimu soal pengguna, hal ini mungkin upaya yang dapat kamu lakukan, seperti dilansir dari UX Collective.
Berdasarkan artikel yang terbit di Journal of Engineering Design, empathize bisa dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
1. Discovery
Ini merupakan fase awal empathize dalam design thinking. Kamu akan “berkenalan” pengguna. Setelah itu, kamu “mendekat” pada mereka. Terkadang, masalah user tak selalu dapat diungkap secara pasti. Nah, ini lah pentingnya kamu melakukan tahap ini.
2. Immersion
Dalam tahap ini, kamu benar-benar “masuk” ke dalam kehidupan mereka. Dengan kata lain, kamu dapat melakukan pengamatan mendalam dalam tahapan ini.
Baca juga: Perhatikan 4 Hal ini Apabila Pekerjaanmu Tidak Sesuai Harapan
3. Connection
Setelah masuk, kamu akan mengamati pengguna dari dekat. Di tahap inilah pemahaman pengguna benar-benar dilakukan. Apa yang mereka butuhkan? Apa saja masalah atau tantangan yang mereka hadapi? Kamu akan menemukan jawabannya di fase ini.
4. Detachment
Hal terakhir yang dapat kamu lakukan setelah masuk ke dalam pikiran user dan memahami mereka, adalah saatnya “kembali” menjadi desainer produk. Apa yang kamu dapatkan dapat dipelajari lagi. Setelah itu, kamu siap masuk ke tahap kedua design thinking bernama define.
Metode Empathize dalam Design Thinking
Mungkin kamu bisa jadi masih belum paham teknis pelaksanaan dari tahap ini, setelah membaca definisi tadi. Tenang saja, Jobnas.com akan memberikan penjelasan yang lebih detail. Melansir Career Foundry, empathize punya beberapa metode, yaitu:
1. Empathy Interview
Metode empathize dalam design thinking pertama adalah wawancara. Tanya saja pengguna soal kebutuhan dan tantangan yang mereka punya. Pertanyaan harus bersifat terbuka. Hal ini disebabkan karena kita ingin mendengar pendapat mereka secara komprehensif, bukan sebaliknya.
Baca Juga : Bagaimana Cara Menjadi MC yang Baik? Perhatikan 5 Skill Ini
2. Observasi
Metode observasi membuat kamu bisa meminta mereka merekam layar saat sedang menggunakan produkmu. Selain itu, kamu juga bisa meminta mereka mencatat tiap kali kesulitan menggunakan produkmu.
3. Memahami Extreme User
Biasanya pengguna biasa memiliki kebiasaan dan keluhan yang sangat berbeda dengan extreme user. Extreme user biasanya jadi minoritas. Hal ini bukan berarti kamu boleh mengabaikannya di tahap empathize dalam design thinking. Mereka biasanya tahu masalah yang tak diungkapkan oleh pengguna lainnya. Untuk membuat produkmu semakin baik lagi, jadi kamu bisa mendengarkan mereka.
4. Tanya apa, bagaimana, dan mengapa
Dari data perilaku user, kamu bisa melempar tiga pertanyaan:
- Apa yang terjadi, misalnya mencari fitur aplikasi lewat Search Bar, bukannya langsung ke fitur
- Bagaimana ekspresi mereka saat melakukan sesuatu, misalnya merasa kesulitan, kebingungan, dan lain-lain
- Mengapa, berkaitan dengan mencari alasan masuk akal di balik perilaku user tersebut.
5. Empathy Map
Peta empati merupakan tool empathize lain yang bisa kamu pilih. Ini adalah metode pemetaan masukan pengguna menjadi 4 kelompok. Kelompok-kelompok itu adalah:
- Says, apa yang dikatakan pengguna saat diwawancara.
- Thinks, apa yang dipikirkan user saat menggunakan produk.
- Does, apa yang dilakukan pengguna saat ada masalah, misalnya me-Refresh halaman.
- Feels, apa yang dirasakan user saat menggunakan produk
Baca Juga : Hati-hati dengan Penggunaan False Advertising, Bisa Berdampak Buruk
Demikian penjelasan dari Jobnas.com. Setelah membacanya, kamu tentu sudah memahami seluk beluk tahap empathize dalam design thinking. Selain empathize, masih ada banyak metode atau teori lainnya di dunia desain produk. Agar kamu selalu lebih unggul dari kompetitor, pelajari semua itu yuk di Jobnas.com.
Jobnas.com – Pekerjaan impian merupakan hal yang pasti setiap orang kejar agar sesuai dengan harapan. Lantas, ketika seorang mengejar Pekerjaan Impian tersebut dan kemudian gagal, apa yang akan dilakukan ?
Dalam sebuah studi yang dilakukan International Career Institute, mengejar pekerjaan impian atau pekerjaan yang diinginkan lebih baik ketimbang bekerja di suatu bidang yang hal itu tidak sesuai dengan kegemaran mu. Selain itu, ketika seseorang mengejar pekerjaan yang sesuai dengan kegemarannya atau passion-nya hal ini kemudian dapat menyebabkan orang tersebut akan mendapat kepuasan kerja serta manfaat lainnya.
Baca Juga : Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi
Karakteristik Pekerjaan ImpianMenurut Inc, pekerjaan impian merupakan suatu pekerjaan yang bermanfaat sekaligus membantu menjadikan dunia tempat yang lebih baik. Terlepas dari hal tersebut, setidaknya pekerjaan impian memiliki 5 karakteristik sebagai berikut:
1. MenarikPekerjaanmu harus terasa menarik agar kamu bisa bertahan. Sebab, menurut berbagai penelitian, kebosanan cenderung menjadi penyebab rendahnya kepuasan kerja. Setidaknya ada 4 kriteria sebuah pekerjaan yang menarik, seperti dilansir dari Inc :
- Ada berbagai jenis tugas
- Tujuan tugas ditentukan dengan jelas
- Terdapat kebebasan dalam caramu melakukan tugas tersebut-Feedback yang memberi tahumu bagaimana performa kerjamu
Itulah dia kriteria pekerjaan yang menarik. Kriteria yang sama banyak digunakan desainer game dalam menciptakan game baru. Itulah mengapa seseorang bertahan meskipun dalam waktu yang lama. Menurut para ahli, hal yang sama seharusnya juga berlaku bagi pekerjaan impian.
2. Pekerjaan yang Bisa Membantu Orang LainPekerjaan impian memiliki tujuan yang bahkan melebihi dari sekadar ingin mendapatkan gaji. Dalam konteks ini, tujuan dari pekerjaan impian yang sesungguhnya salah satunya adalah dapat membantu orang banyak. Jika melihat dari perspektif yang berbeda, pada dasarnya setiap pekerjaan memiliki tujuan membantu orang lain. Terlepas dari hal tersebut, kamu mesti memperhatikan apakah pekerjaan yang kamu impikan benar-benar bertujuan membantu orang lain atau tidak.
Baca Juga : Bagaimana Cara Menggadaikan Barang di Pegadaian?
3. Kamu Memiliki Skill yang SesuaiJika kamu tidak memiliki skill yang relevan, pekerjaan impian sangat mushkil untuk dicapai. Kamu akan sulit mencapainya tanpa skill yang tepat, meskipun kamu memiliki minat di bidang yang sama dengan pekerjaanmu, misalnya. Selain itu, peluang kamu meraih pekerjaan impian akan lebih terbuka jika kamu telah menguasai skill yang sesuai, bukan berarti kamu hanya boleh berkarir di bidang yang kamu kuasai saja.
4. Kamu bekerja dengan orang yang memiliki visi yang samaRekan kerja juga menjadi salah satu faktor penentu kepuasan kerja. Rekan kerja yang buruk dan toxic malah akan membuatmu tidak betah dengan pekerjaanmu.
Tidak hanya rekan kerja yang baik, rekan kerja tersebut harus memiliki visi yang sama denganmu dalam hal pekerjaan. Dengan memiliki visi yang sama, pekerjaanmu akan terasa lebih menyenangkan.
5. Tidak Ada Penghambat yang MerugikanAda kalanya pekerjaan impian tidak dapat menyenangkan. Hal ini sudah menjadi kebenaran umum bahwa setiap pekerjaan pasti memiliki kelemahannya masing-masing. Pekerjaanmu terlihat tidak semenarik bayanganmu, karena kamu selalu menemukan berbagai hambatan dan masalah. Namun, pasti setiap rintangan atau masalah bisa dihadapi. Jika masalah tersebut tidak bisa diatasi, maka hal tersebut menandakan bahwa pekerjaan impian kamu tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, kamu mesti mencari alternatif lain untuk bisa mengatasinya.
Nah, di bawah ini mungkin bisa dijadikan alternatif buat kamu ketika pekerjaan impian tak sesuai harapan.
Baca Juga : Cara Menonaktifkan BPJS Kesehatan dengan Mudah
Jika Pekerjaan Impian Tak Sesuai Harapan 1. Berusaha MenerimaBerusaha menerima adalah hal pertama yang harus kamu lakukan ketika menyadari bahwa pekerjaan impian kamu tidak sesuai harapan. Adalah hal yang normal apabila apa yang kamu harapkan tidak sesuai dengan realita. Menerima kenyataan setidaknya merupakan rasa ikhlas paling dalam dan juga sebagai bentuk untuk bisa memutuskan ke langkah selanjutnya.
2. Ambil CutiMengambil cuti adalah hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan. Ada banyak hal yang berubah selama kamu bekerja. Ini juga menjadi alasan mengapa pekerjaan yang kamu anggap impian sangat terasa membosankan dan tidak sesuai harapan. Hal ini bisa berupa apa saja. Mulai dari tugas yang menumpuk hingga kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif.
Atau kamu sedang mengalami perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupmu secara personal. Nah, solusinya adalah kamu dapat beristirahat atau mengambil cuti sejenak agar pikiranmu lebih jernih. Setelah beristirahat, kamu akan lebih bersemangat melakukan pekerjaanmu.
3. Cari Hobi BaruTidak dapat disangkal lagi bahwa terkadang pekerjaan impian bermula dari hobi. Namun, tidak selamanya pekerjaan tersebut terasa menyenangkan ketika hobi tersebut menjadi pekerjaaan. Her Track menyebut bahwa salah satu cara mengatasinya adalah mencari hobi baru. Mencoba hobi baru akan membantumu memahami jenis aktivitas apa saja yang kamu sukai dan aktivitas mana yang menurutmu kurang menyenangkan.
4. Cari MotivasimuKetika kamu merasa kurang termotivasi hal ini tentu menyebabkan pekerjaanmu terkadang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, kamu harus meluangkan waktu untuk sejenak mengevaluasi kembali motivasi kerjamu. Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan membuat daftar-daftar yang kamu harapkan dari sebuah pekerjaan. Karirmu akan terbantu ketika kamu mengetahui apa yang mendorong kamu mencari pekerjaan.
Baca juga: Tutorial Screenshot di Laptop Windows Cepat dan Mudah
Itulah penjelasan singkat Jobnas.com mengenai 4 hal apabila pekerjaanmu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pada akhirnya, pekerjaan impian tetaplah sebuah pekerjaan, suka atau tidak kita pasti mengalami kejadian yang tidak sesuai harapan. Tanyakan pada dirimu, apakah kamu mau bertahan dengan cara-cara di atas atau kamu siap mencoba tantangan baru?
Jobnas.com – Agar strategi growth hacking dapat diadopsi lebih efektif, diperlukan beberapa alat untuk mendukungnya. Growth Hacking sendiri merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat membantu startup berkembang pesat.
Inilah sebabnya mengapa beberapa startup mulai menerapkan strategi ini agar Bisnis mereka dapat berkembang pesat. Karena kombinasi pemasaran marketing, data, dan teknologi menjadi alasan bahwa strategi ini bisa emndukung pertumbuhan bisnis secara gesit dapat secara otomatis bisnis akan tumbuh lebih cepat.
Jobnas mencoba merangkum alat peretasan pertumbuhan bisnis menjadi lima kalian dapat mencoba dan menggunakannya. Alasannya setelah kalian melakukan 5 cara ini bisnis kalian akan semakin cepat berkembang. Adapun caranya sebagai berikut
1. Ahrefs
Untuk penulis konten, Ahrefs mungkin dikenal sebagai salah satu alat yang paling akurat untuk penelitian kata kunci. Namun, di sisi lain guna dari Ahrefs sebenarnya dapat digunakan untuk hal lain, seperti penelitian pesaing.
Dengan alat ini kalian dapat mengetahui apa yang membuat peringkat situs web pesaing lewat pencarian Google. Selanjutnya, lat ini pula akan memberikan wawasan tentang bagaimana pesaing membangun backlink mereka.
Jadi jika kalian ingin situs web bisnis kalian mempuyai peringkat tinggi, tentu saja kalian dapat mempelajarinya dari pesaing-pesaing kalian. Dengan melakukan survei setidaknya mengumpulkan banyak pesaing yang sekiranya dianggap sangatbaik oleh kalian.
Setelah itu carilah kekurangan atau kesalahan satu persatu dari mereka untuk digunakan sebagai peluang untuk mengatasinya.
2. Mailchimp
Retasan atau cara berikutnya supaya pertumbuhan bisnis kalian semakin melambung tinggi ada yang perlu kalian ketahui yaitu Mailchimp. Pastinya kalian pernah mendengar tentang alat ini sebelumnya, bukan? Mailchimp adalah salah satu alat pemasaran email yang paling populer dan disukai di kalangan pemasar. Pasalnya, tool ini memiliki banyak fitur canggih yang tentunya berguna untuk proses email Marketing.
Adapun Beberapa manfaat Mailchimp termasuk kemampuan untuk mengirim email yang ditargetkan berdasarkan aktivitas pengguna. Selain itu, pemasar juga akan menerima rekomendasi waktu pengiriman yang paling tepat dan berdasarkan kinerja email sebelumnya.
3. Nimble atau Gesit
Salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan bisnis kalian adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga mereka menjadi loyal dengan kita. Hal itu butuh terhadap tools CRM (Customer Relationship Management) dibutuhkan untuk menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dengan lebih mudah.
Salah satu alat peretasan pertumbuhan bisnis yang dapat membantu menerapkan strategi CRM secara efektif adalah Nimble. Dengan alat ini kalian dapat menggabungkan semua kontak, email, aktivitas sosial, pengikut yang dapat membantu mengembangkan bisnis kalian.
Adpun beberapa manfaat Nimble, misalnya, kemampuan untuk mengelola banyak kontak sekaligus di beberapa saluran. Selin itu, alat ini juga memberikan pemberitahuan tentang acara penting pelanggan seperti ulang tahun.
4. OptiMonk
Pasti setiap pengusaha ingin websitenya selalu memiliki traffic yang tinggi. Sayangnya, bagaimanapun, para tamu ini sering datang dan pergi. Bahkan cendrung tidak akan ada tamu yang datang kembali jika traffic web bisnis kita jelek. Setelah tahu itu, kebanyakan tamu tidak akan membeli. Tentu saja hal ini tidak akan menguntungkan bagi perusahaan.
Inilah sebabnya mengapa alat itu sangat begitu diperlukan, gunanya untuk mencegah pengunjung situs web pergi. Bahkan jika mereka tidak berkonversi, setidaknya mereka dapat mendaftarkan diri saja.
Untuk mencegah hal di atas para pengusaha dapat melakukan cara OptiMonk ini setidaknya menjadi solusi bagi pengunjung untuk kembali ke website dan melakukan pembelian. Alat penargetan ulang ini akan membantu bisnis mengarahkan pengunjung kembali ke situs web kami.
Jadi ketika pengunjung meninggalkan situs, alat ini membantu memberikan penawaran menarik yang membuat mereka kembali lagi.
OptiMonk dapat mengintegrasikan dua informasi yang sangat penting. Pertama, halaman yang dilihat pengunjung saat mengunjungi website. Lalu ada sumber rujukan mereka seperti Google atau Facebook. Adapun hasilnya, alat ini dapat mengirimkan penawaran yang sangat relevan kepada pengguna yang telah mengunjungi situs tersebut.
5. Typeform
Alat Peretasan pertumbuhan bisnis berikutnya yang harus kalian ketahui dan mencobanya adalah Typeform. Pasalnya, survei online saat ini sangat penting untuk mendapatkan umpan balik pelanggan. Typeform dapat digunakan untuk membuat survei online yang indah, menyenangkan, dan interaktif.
Mengapa demikian? Umpan balik pelanggan penting karena dapat menjadi referensi untuk pengembangan produk atau mencoba Strategi Bisnis baru. Kebanyakan dari pelanggan, tidak semua pelanggan siap untuk menanggapi ketika mereka menerima formulir survei online, sebabmereka menggapnya begitu rumit.
Menggunakan alat Typeform ini gunanya dapat mempermudah pelanggan dalam mengisi survey karena tampilannya yang menarik. Respon survei online juga akan terintegrasi untuk analisis yang mudah. Selain survei, Typeform juga dapat digunakan untuk membuat konten interaktif seperti kuis yang dapat meningkatkan engagement dengan pengunjung website.
Itulah beberapa Tools Growth Hacking yang yang perlu kalian ketahui dan bisa digunakan untuk meningkatkan performa bisnis supaya bisnis tersebut bisa berkembang dengan cepat. Harapan itu tidak bisa dilakukan dengan memikirkan bagaimana caranya saja. Hal itu bisa selesai perlu membutuhkan tools yang canggih. Selain itu, para pengusaha jangan sampai lupa keterampilan yang mumpuni dari karyawan juga dibutuhkan untuk mendukungnya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Podcast Terbaik Work-Life Balance yang Cocok Untukmu
Misalkan kalian tertarik untuk meningkatkan skill di bidang marketing atau bisnis, kamu bisa mengikuti terus artikel Jobnas. Kalian dapat memebacanya langsung dan bisa juga mendaftarkan diri kalian. Jika kalian sudah terdaftar Jobnas akan mengirimkan berupa artikel-artikel penting mengenai marketing dan bisnis ke akun anda. Silakan.
Jobnas.com – Endorse atau Endorsement adalah suatu pekerjaan yang terlihat sangat ringan akan tetapi mampu menghasilkan banyak uang. setidaknya itulah yang ada di pikiran banyak orang.
Padahal, jika dipahami lebih dalam lagi, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan endorsement, lho. Misalnya saja soal bagaimana popularitas dari orang yang kamu jadikan tokoh Endors.
Karena itulah, dalam artikel ini, Jobnas telah menyiapkan beberapa serangkaian informasi terkait pertimbangan memilih endorse.
Namun sebelumnya, pahami definisi endorse terlebih dahulu, yuk!
Apa Itu Endorsement?Michael Jordan disebut-sebut sebagai atlet dengan bayaran endorse termahal dari Nike.
Bagaimana tidak, Nike sudah pernah membayar Michael Jordan sebesar 1,3 miliar dolar AS atau setara Rp18 triliun sejak meng-endorse-nya pada 1984, seperti ditulis Forbes.
Saat itu, brand asal Amerika Serikat tersebut masih tertinggal jauh dari para kompetitornya. Namun, kini Nike sudah menjadi perusahaan pakaian olahraga nomor satu di dunia.
Manfaat EndorsementDilansir dari The Economic Times, endorse atau endorsement adalah bentuk periklanan dengan menggunakan seorang tokoh yang terkenal dan diakui, dipercaya, dan mendapat rasa hormat dari orang-orang.
Tokoh atau selebriti yang terpilih menjadi endorser bertanggung jawab untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan.
Pada umumnya, tujuan dari endorse itu sendiri adalah mendorong masyarakat untuk turut menggunakan produk atau jasa tersebut.
Lalu, mengapa endorsement bisa dianggap sebagai teknik Marketing yang sangat ampuh?
Jawabannya adalah karena masyarakat lebih mudah memercayai orang yang mereka anggap ahli atau influencer.
Sebagai contoh, seorang influencer kecantikan mempromosikan suatu produk make up. Ia mengatakan bahwa kualitas produk tersebut sangat baik.
Kemudian, kamu akan langsung tertarik untuk mencobanya bahkan sampai membelinya di karena sudah diakui langi oleh seorang influencer tersebut.
Nah, itu adalah sebagai bukti bahwa endorse sangat berdampak yang cukup besar bagi perusahaan.
Baca Juga: Mau tau Cara Jualan di Tiktok? Berikut 6 Strategi Marketing yang Efektif Jangkau Pelanggan Tiktok
Pertimbangan Memilih EndorserMeski endorsement telah memiliki segudang nilai positif, kamu juga harus tetap perlu berhati-hati dalam menjalankannya. Salah satunya yaitu dalam melakukan pemilihan terhadap seseorang endorser.
Beberapa pertimbangan kala melakukan endorse adalah sebagai berikut.
1. KomitmenUntuk pada umumnya endorsement dilakukan dalam jangka panjang, berbeda dengan influencer marketing yang hanya bisa dilakukan hanya sekali.
Oleh karena itu, endorser juga harus mampu berkomitmen dengan brand yang mengontraknya.
Komitmen atau perjanjian ini bisa sangat berbeda antara satu brand dengan brand lainnya.
Namun, satu hal yang sering ada dalam perjanjian endorsement adalah keterikatan brand dengan endorser.
Biasanya, endorser tidak diperkenankan melakukan endorse dari brand kompetitor.
2. Image EndorserImage endorser memang memiliki peran yang sangatlah besar bagi sebuah brand. Citra endorser yang baik akan turut meningkatkan citra perusahaanmu.
Sedikitnya, ada tiga syarat dasar yang harus dipenuhi oleh seorang endorser.
Tiga syarat tersebut meliputi; menarik, memiliki image positif di mata masyarakat, dan memiliki pengetahuan yang sesuai dengan brand-mu.
Dan haruslah di ingat, endorse adalah gabungan antara image endorser dengan produk atau jasamu, ya.
3. Ketenaran EndorserSemakin populer dan terkenal seorang endorser yang kamu pilih, maka semakin besar pula peluang brand-mu akan dikenal di dalam masyarakat.
Maka dari itu, pilihlah seseorang yang memang benar-benar dikenal publik. Sehingga nantinya kamu akan semakin mudah untuk mengenalkan produk atau jasamu kepada khalayak umum.
4. Kesesuaian Dengan BrandPerlu kamu tahu, bahwa tidak semua tokoh populer bisa kamu pilih sebagai endorser.
Bayangkan, kamu memiliki brand sepatu heels. Namun yang kamu pakai untuk menjadi endorser adalah seorang petualang dan sehari-hari menggunakan sneakers.
Hal tersebut tentu saja tidak relevan dengan brand-mu. Dan ketika hal itu terjadi, maka Endorsement tersebut justru akan menjadi sia-sia.
Oleh karena itu, hal yang perlu kamu pertimbagkan sebelum melakukan endorsement selain populer, pilihlah tokoh atau selebriti yang memang sesuai dengan produk atau jasamu juga penting.
5. ROI EndorserAdapun yang dimaksud dengan Return on investment (ROI) adalah keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi, atau dalam bahasa Sederhananya, adalah indikator keberhasilan dari sebuah bisnis. Lalu, apa hubungannya dengan endorsement?
Sebenarnya kamu bisa menganggap endorse sebagai bagian dari investasi, karena dalam tahap ini, kamu mempercayakan sebagian uangmu kepada orang lain untuk mempromosikan bisnis yang sedang kamu lakoni.
Salah satu keuntungan yang nantinya akan kamu dapatkan dari endorsement, yaitu kamu akan memperoleh keuntungan baru lagi, misalnya mulai dari pengunjung, pembeli dan yang pasti penghasilan.
Cara Menghitung ROI?Dilansir dari The Balance Small Business, rumus ROI adalah total keuntungan dibagi total pengeluaran.
Menghitung ROI endorser memang sangat tidak mudah. Namun, kamu juga bisa mengukurnya dari sisi kuantitatif dan kualitatif mereka.
Baca juga: Kenali Model Pertanyaan dan Jawaban untuk Interview Kenaikan Jabatan
Bagi para marketer, endorse atau endorsement adalah strategi yang amat menarik. Teknik ini memiliki daya pikat yang kuat, seiring dengan popularitas endorser.
Jobnas.com – Dalam pengembangan website dan aplikasi, istilah CRUD dan REST sudah tidak asing lagi karena sering digunakan oleh developer. Masih banyak orang yang menganggap bahwa REST tidak berhubungan dengan CRUD. Padahal, keduanya sangat berhubungan.
Baca Juga : Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi
Operasi tertentu dalam REST didasarkan pada protokol HTTP. Perbandingan mulai muncul ketika seseorang harus memilih antara set operasi yang disediakan. Salah satunya menggunakan CRUD.
CRUD
CRUD merupakan singkatan dari create, read, update, and delete. Menurut Technopedia, istilah ini merujuk pada empat fungsi utama yang diimplementasikan dalam aplikasi database.
- Create memiliki fungsi yang memungkinkanmu membuat record baru dalam database.
- Read berfungsi untuk mencari dan mengambil data tertentu dalam tabel dan membaca nilainya.
- Update, yaitu fungsi yang digunakan untuk memodifikasi record yang telah tersimpan di database.
- Delete, digunakan untuk menghapus record atau data yang tidak lagi dibutuhkan dalam database.
CRUD biasanya diimplementasikan untuk mendesain sistem program yang diinginkan.
REST
REST merupakan singkatan dari Representational State Transfer. Menurut Codecademy, REST merupakan gaya arsitektur untuk menyediakan standar antara sistem komputer di web. Sistem RESTful merupakan sistem yang sesuai dengan REST. Pengunaan REST akan memudahkan sistem untuk berkomunikasi satu sama lain. Setidaknya REST memiliki enam prinsip fundamental, yaitu :
- Client-server yang memisahkan masalah user interface dari masalah penyimpanan data.
- Stateless, yaitu ketika server tidak perlu mengetahui apa pun tentang status klien dan sebaliknya.
- Cacheable dengan memberikan cache klien hak untuk menggunakan kembali data respons tersebut untuk permintaan yang setara nanti.
- Interface yang seragam.
- Sistem yang berlapis agar setiap komponen tidak dapat “melihat” di luar lapisan langsung yang berinteraksi dengan mereka.
- Code on demand opsional.
Perbedaan CRUD dan REST
1. Dari Segi Penggunaan
Dari segi penggunaan, CRUD dan REST memiliki beberapa perbedaan:
REST dapat dikerjakan pada objek atau sumber daya apa pun mulai dari situs web hingga dokumen, file media, dan layanan lainnya.
Baca Juga : Bagaimana Cara Menjadi MC yang Baik? Perhatikan 5 Skill Ini
Sumber daya harus diarahkan hanya melalui protokol HTTP meski secara harfiah tidak ada batasan dalam layanan web. Arsitektur yang RESTful dapat membantu dalam membuat aplikasi stabil dengan desain yang minimalis. Di sisi lain, semua operasi yang terkait dengan CRUD pada dasarnya berlaku untuk catatan database saja. Ini belum terlalu maju untuk membantu dalam membuat API seperti REST.
Namun demikian, CRUD tidak diklasifikasikan sebagai arsitektur seperti halnya dengan REST. Ini lebih merupakan sebuah siklus karena dalam sebuah website atau aplikasi terdapat berbagai siklus CRUD yang bisa ada. Misalnya, di website e-commerce, pembeli dapat membuat akun, memperbarui akun, membaca informasi, dan bahkan menghapusnya. Pembeli juga dapat menambahkan item di keranjang belanja dan melakukan setiap operasi CRUD lainnya.
2. Fitur
Arsitektur yang RESTful pada dasarnya membangun hubungan atau cara komunikasi antara server dan klien. Di sisi klien, pelanggan mengirimkan permintaan untuk melakukan tindakan tertentu atau mengambil data sesuai dengan respon server.
Ini memungkinkan opsi untuk memilih operasi yang mungkin dan bekerja dalam mekanisme keadaan stateless di mana permintaan berisi semua informasi yang diperlukan. Hal ini juga membantu penggunaan mekanisme cache yang tidak efisien dengan menentukan apakah respons yang dikirim oleh server dapat disimpan di cache atau tidak.
Salah satu fitur utama yang membuat arsitektur REST dikenal luas adalah fitur yang melarang penggunaan beberapa antarmuka dalam API dan memungkinkan satu antarmuka didistribusikan. Selain itu, ada banyak lapisan dalam satu interface. Kamu juga bisa menambahkan middleware tanpa gangguan apa pun.
Baca Juga : Mau tau Cara Jualan di Tiktok? Berikut 6 Strategi Marketing yang Efektif Jangkau Pelanggan Tiktok
Sementara itu, CRUD tidak memiliki semua fitur ini karena tidak diperlukan dalam pengoperasiannya. CRUD lebih menggunakan protokol SQL, DDS, dan HTTP.
Penggunaan ntara CRUD dan RESET tentu berbeda. CRUD lebih sering digunakan untuk memanipulasi data, sedangkan REST digunakan untuk berinteraksi dengan sistem seperti aplikasi atau situs web.
3. Integrasi
Metode CRUD sangat penting dan merupakan bagian integral dari REST. Namun, persamaan antara REST dan CRUD hanya sampai di situ saja. Karena kurangnya fitur dan ketahanan di CRUD, kamu tidak bisa melakukan integrasi dengan metode REST. Untuk menjadi lebih dari sekadar pemetaan GET, PUT, POST, dan DELETE, dibuatlah arsitektur aplikasi yang RESTful.
Sistem arsitektur ini dibangun di sekitar sumber daya dan hypermedia. Sumber daya bukan hanya database atau data statis seperti halnya CRUD. Hypermedia berarti hubungan antara sumber daya dan representasi mereka harus seragam untuk pembentukan koneksi.
Di sisi lain, CRUD lebih fokus pada penyimpanan permanen data dan penyimpanan persistennya hidup lebih lama dari proses yang bertanggung jawab untuk membuatnya.
Baa juga: Tim Sales Wajib Mengetahui Perbedaan Cold Calling dan Warm Calling
Itulah beberapa perbedaan antara CRUD dan REST yang telah dideskripsikan Jobnas.com. Nah, setelah mengetahui perbedaan antara CRUD dan REST, tentunya kamu bisa lebih mudah membangun sistem yang efektif untuk aplikasi atau website sebagai developer. Apalagi pekerjaan sebagai developer saat ini sedang banyak diminati, lho. Berbagai perusahaan bahkan memberikan penawaran gaji yang cukup tinggi.