Jobnas
Menu CV Maker Menu

Marketing Requirement Document

Ghufron Writer Ghufron Writer
9 bulan yang lalu

Jobnas.com - Hal yang penting bagimu ketika berada dalam proses desain produk adalah mengetahui perbedaan antara Product Requirement Document (PRD) dan Marketing Requirement Document (MRD). 

Bisa dibilang, PRD dan MRD merupakan titik awal dari rangkaian proses yang ada.  Pendesainan produk tidak akan terarah dan tak memiliki dasar yang jelas, apabila tanpa dokumen tersebut. Keuda dokumen ini pada hakikatnya memiliki tujuan yang berbeda, meskipun sering digunakan untuk menggantikan satu sama lain. Di artikel ini, Jobnas.com akan menjelaskan terkait perbedaan keduanya. Yuk, Simak selengkapnya !

Pengertian PRD dan MRD

Jobnas.com akan memberikan sebuah penjelasan terlebih dahulu terkait pengertian PRD dan MRD dalam sebuah desain produk, sebelum kamu mengetahui perbedaannya. 

Baca Juga: Angular VS AngularJS, Mana yang Terbaik untuk Websitemu

1. Product Requirement Document (PRD)

Jadi, secara definitif, Product requirement document (PRD) adalah dokumen yang berisikan apa saja kebutuhan dalam desain produk. Hal itu mulai dari fungsinya, persyaratan teknis yang wajib diketahui hingga hasil yang ingin dicapai. Produk belum bisa masuk ke tahap uji coba dan akan menghambat perilisan ke user, apabila melewati proses ini. 

Baca Juga: Mencari Sponsorship Online? Berikut Tips, Jenis dan Manfaatnya

2. Marketing Requirement Document (MRD)

Menurut Aha.io, marketing requirement document (MRD) adalah dokumen yang berisikan apa saja kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam sebuah produk atau layanan. jadi singkatnya, MRD akan menunjukkan peluang yang ada di pasaran dan bisa menjadi tolak ukur sebelum membuat PRD nantinya.

Tim juga dapat memahami pasar secara lebih cepat dan efektif, jika MRD semakin singkat dan padat.  Jadi, tidak perlu terlalu bertele-tele dalam penyampaiannya.

Baca juga: Macam-macam Shortcut Photoshop

Perbedaan PRD dan MRD

Dari Segi Tujuan

Dikutip dari Actuation Consulting, tujuan pembuatan dokumen merupakan perbedaan paling fundamental dari PRD dan MRD. 

Tujuan pembuatan MRD adalah untuk menentukan target pasar utama, profil calon pembeli atau pengguna, serta apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Sedangkan PRD dibuat untuk memberikan informasi kepada tim product development mengenai fungsionalitas produk serta fitur yang sudah dijelaskan dalam MRD. Oleh karena itu, MRD dan PRD pada hakikatnya sama-sama saling melengkapi. 

Urutan Pembuatan Dokumen

Pembuatan PRD dan MRD tidak dilakukan secara bersamaan, meskipun bersifat saling melengkapi atau komplementer. Poin di atas setidaknya menunjukkan bahwa MRD harus dibuat terlebih dahulu sebelum tim bisa menyusun PRD.

Tanpa MRD, PRD yang dibuat hanya berisikan fungsionalitas produk tapi tidak spesifik untuk siapa dan apa yang sebenarnya dibutuhkan. Tanpa PRD, data yang dibutuhkan bisa saja tidak lengkap karena tercecer atau bahkan tidak disiapkan sama sekali.

Oleh karena itu, urutannya tidak bisa diotak-atik sama sekali. Saat membikin PRD, tim membutuhkan MRD sebagai acuan yang jelas untuk menentukan fitur-fitur apa saja yang harus ada.

Panjang Dokumen

Panjang masing-masing dokumen merupakan perbedaan terakhir antara PRD dan MRD. Seperti yang telah dijelaskan di atas, semakin singkat MRD, akan semakin efektif juga bagi tim untuk memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan dalam target pasar. 

Di sisi lain, PRD memang cenderung lebih panjang, karena berisi semua data yang dibutuhkan dan harus dipenuhi sebelum sebuah produk bisa mengikuti tahap uji coba. PRD tidak perlu jadi berbelit-belit, tetapi harus mendetail dan memenuhi semua checklist data yang dibutuhkan.

Baca Juga: Sama-Sama Mudahkan Transaksi, Apa Perbedaan Digital Banking, Mobile Banking dan Internet Banking?

Itulah penjelasan Jobnas.com terkait apa itu PRD dan MRD, beserta perbedaan di antara keduanya. Diharapkan setelah membaca artikel ini, kamu akan semakin paham dan tidak tertukar lagi. Hal yang perlu kamu ingat adalah MRD dibuat untuk menentukan target pasar dan apa yang mereka butuhkan dalam sebuah produk, sedangkan PRD disusun untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.

Erni Yati Erni Yati
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Apa itu Marketing? Marketing adalah proses yang mencakup sejumlah aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan brand awareness suatu perusahaan. Marketing merupakan bagian penting dari strategi bisnis perusahaan, yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan konsep, harga, promosi, dan distribusi ide, produk, atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan kebutuhan dan keinginan sasaran pasar.

Dalam marketing, perusahaan atau organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan sasaran pasar, serta mengembangkan strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Marketing juga berkaitan dengan pengumpulan dan analisis data pasar, serta mengidentifikasi dan menargetkan audiens yang tepat untuk produk atau jasa yang ditawarkan.

Marketing meliputi berbagai aktivitas, seperti pemasaran langsung, pemasaran digital, pemasaran tradisional, dan public relations. Pemasaran langsung adalah aktivitas yang menghubungkan perusahaan secara langsung dengan pelanggan, misalnya melalui email marketing atau telepon. Pemasaran digital adalah aktivitas yang menggunakan teknologi digital, seperti website, media sosial, dan iklan online, untuk menjangkau audiens. Pemasaran tradisional adalah aktivitas yang menggunakan media tradisional, seperti televisi, radio, atau surat kabar, untuk menjangkau audiens. Public relations adalah aktivitas yang bertujuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan, media, dan masyarakat.

Marketing juga mencakup pengembangan dan pelaksanaan strategi promosi yang tepat untuk meningkatkan brand awareness dan menarik pelanggan baru. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti iklan, penjualan langsung, event, dan hadiah.

Perencanaan harga merupakan bagian penting dari marketing, dimana perusahaan harus memutuskan harga yang tepat untuk produk atau jasa yang ditawarkan. Harga harus memperhitungkan biaya produksi, biaya distribusi, dan kebutuhan keuntungan perusahaan, serta mempertimbangkan apa yang diinginkan dan sanggup dibayar oleh pelanggan.

Distribusi adalah bagian penting dari marketing, dimana perusahaan harus memutuskan cara terbaik untuk menyalurkan produk atau jasa ke pelanggan.

Jenis-jenis Tenaga Kerja Marketing dalam Perusahaan

Tenaga kerja marketing dalam perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:

Marketing Manager

Marketing Manager merupakan tenaga kerja yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan strategi pemasaran perusahaan. Marketing Manager bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi aktivitas pemasaran perusahaan, serta mengelola anggaran pemasaran dan mengukur ROI dari aktivitas pemasaran.

Digital Marketing Specialist

Digital Marketing Specialist adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan strategi pemasaran digital perusahaan. Digital Marketing Specialist bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi aktivitas pemasaran digital, seperti email marketing, social media marketing, dan iklan online.

Content Marketing Specialist

Content Marketing Specialist adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan strategi pemasaran konten perusahaan. Content Marketing Specialist bertanggung jawab atas perencanaan, penulisan, dan publikasi konten pemasaran, seperti blog post, artikel, dan infografis, serta mengelola dan mengoptimalkan strategi distribusi konten.

Public Relations Specialist

Public Relations Specialist adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan strategi public relations perusahaan. Public Relations Specialist bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi aktivitas public relations, seperti press release, media relations, dan event.

Marketing Research Specialist

Marketing Research Specialist adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan strategi penelitian pemasaran perusahaan. Marketing Research Specialist bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi aktivitas penelitian pemasaran, seperti survei, focus group, dan analisis data pasar.

Sales Representative

Sales Representative adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan strategi penjualan perusahaan. Sales Representative bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi aktivitas penjualan, serta mengelola dan mengembangkan relasi dengan pelanggan.

Ingat bahwa jenis tenaga kerja marketing dalam perusahaan mungkin berbeda-beda tergantung pada ukuran perusahaan, struktur organisasi, dan strategi bisnis perusahaan.

Baca juga: Kunci Menghadapi Wawancara Kerja untuk Posisi Marketing

Tanggung Jawab saat Bekerja Sebagai Marketing

Tanggung jawab seorang marketing bervariasi tergantung pada tingkat jabatan dan posisi yang dipegangnya di perusahaan. Namun secara umum, tanggung jawab seorang marketing adalah:

  1. Mengelola dan mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
  2. Menentukan sasaran pasar dan mengembangkan strategi untuk menargetkan audiens yang tepat.
  3. Mengelola dan mengembangkan kampanye pemasaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
  4. Mengelola dan mengembangkan media sosial dan iklan online untuk meningkatkan brand awareness.
  5. Menyusun dan mengelola anggaran pemasaran, serta mengukur ROI dari aktivitas pemasaran.
  6. Mengelola dan mengembangkan program afiliasi untuk meningkatkan penjualan.
  7. Mengelola dan mengembangkan konten pemasaran yang sesuai dengan target audiens.
  8. Mengelola dan mengembangkan public relations untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan, media, dan masyarakat.
  9. Mengelola dan mengembangkan strategi penelitian pemasaran untuk mengumpulkan dan menganalisis data pasar.
  10. Mengelola dan mengembangkan strategi penjualan untuk meningkatkan penjualan dan memelihara relasi dengan pelanggan.

Ingat bahwa tanggung jawab seorang marketing mungkin berbeda-beda tergantung pada ukuran perusahaan, struktur organisasi, dan strategi bisnis perusahaan.