Jobnas
Menu CV Maker Menu

margin of safety

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Prinsip margin of safety adalah salah satu prinsip yang paling terkenal sebagai panduan untuk berinvestasi.  Bagi para penggemar investasi dan seseorang yang telah lama terjun dalam dunia ekonomi, istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi. Secara definitif,  margin of safety adalah konsep dalam dunia investasi yang sudah ada sejak lama. Meski demikian,  keberadaan prinsip yang satu ini rupanya masih tetap relevan hingga saat ini, lho.

Baca Juga : Memahami Inclusive Design, Konsep Desain untuk Semua Pengguna

Demi mendapatkan keuntungan, banyak investor sukses yang masih memegang konsep ini. Lalu, mengapa konsep ini masih terus dibicarakan hingga kini ?. Simak penjelasan dari Jobnas.com di bawah ini, ya. 
Memahami Margin of Safety
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, margin of safety adalah prinsip investasi di mana investor hanya membeli sekuritas ketiga harga pasarnya jauh di bawah nilai intrinsiknya, menurut Investopedia.

Adalah Benjamin Graham, investor Amerika, dalam bukunya dengan David Dood, The Security Analisis, yang telah mempopulerkan istilah ini. Bukunya yang rilis pada tahun 1934 itu memberikan bahwa  margin of safety adalah perbedaan antara nilai intrinsik yang dimiliki saham dengan harga yang beredar pada saat ini. Prinsip yang diperkenalkan oleh Benjamin Graham tersebut sebenarnya berasal dari konsep yang sederhana.

Contohnya, saat ingin berinvestasi saham dan terdapat saham yang dijual dengan harga Rp5.000 per lembar. Namun, sebenarnya nilai intrinsik saham tersebut diprediksi bisa meningkat hingga Rp10.000 di masa depan. Saat membeli saham tersebut maka seseorang akan mendapatkan margin of safety sebesar 50%. Dengan kata lain, semakin besar jumlahnya maka semakin kecil pula risiko yang bisa kita dapat.
Dua jenis cakupan margin of safety menurut CFI
1. Investasi
Dalam ruang lingkup investasi, margin of safety adalah selisih nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasar yang berlaku dalam ruang lingkup investasi. Nilai intrinsik ini adalah nilai sebenarnya dari aset perusahaan.

Baca Juga : 6 Tips Membuat Executive Summary atau Ringkasan Eksekutif

Saat diaplikasikan dalam investasi hal yang satu ini dihitung dengan asumsi. Itu berarti investor membeli sekuritas saat harga pasar secara material ada di bawah nilai intrinsik yang diperkirakan.

Dalam menentukan nilai intrinsik suatu saham sekuritas sangatlah subjektif karena setiap investor memiliki cara yang berbeda dalam menghitungnya.
2. Budgeting
Istilah ini berkaitan dengan budgeting atau penganggaran, jika dilihat dalam ruang lingkup akuntansi. Oleh karena itu, margin of safety adalah sebuah perbedaan antara perkiraan hasil penjualan dengan tingkat penurunan penjualan.

Presentase jumlahnya yang rendah dapat menyebabkan bisnis mengurangi banyak biaya. Di sisi lain, presentase yang tinggi dapat membuat perusahaan yakin bahwa mereka terlindungi dari ketidakpastian nilai penjualan.
Cara Meningkatkannya
Dalam ruang lingkup akuntansi, margin of safety bisa ditingkatkan dengan beberapa cara. Seperti dilansir dari Business Jargons, berikut ini penjelasannya :
Meningkatkan Kontribusi Per unit
Menambah kontribusi per unit dengan cara menaikkan harga jual merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan margin of safety. Akan tetapi, hal yang mesti diperhatikan adalah bahwa biaya produksi per unit produk juga harus dikurangi agar  tidak keuntungan yang didapat bisa lebih besar.
Menurunkan Nilai Break-even atau Titik Impas
Break-even atau titik impas adalah suatu keadaan saat perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian. Agar margin of safety perusahaan bisa ditingkatkan sehingga tetap memberikan keuntungan, maka kamu mesti menurunkan nilai titik impas.

Baca Juga : Memahami Inclusive Design, Konsep Desain untuk Semua Pengguna
Meningkatkan Volume Penjualan
Meningkatkan volume penjualan merupakan cara selanjutnya yang perlu dilakukan. Tentunya perusahaan bisa terhindar dari kerugian saat perusahaan mampu menjual lebih banyak produk. Baik dalam berinvestasi maupun dalam ruang lingkup akuntansi, margin of safety sangat diperlukan agar bisa terhindarkan dari kerugian.

Seperti contoh,, perusahaan yang memiliki margin of safety yang tinggi, tentunya tidak akan terpengaruh dan merugi saat penjualan menurun. Begitu pula kemungkinan besar akan mendapatkan untung dalam investasi jadi lebih tinggi, apabila saat berinvestasi dengan margin of safety yang tinggi.

Nah, itulah alasan  sebelum melakukan investasi, mengapa margin of safety penting untuk dipahami . Jangan sampai mau merugi, tapi jangan lupa juga untuk lebih jeli dalam menentukan investasinya.

Baca juga: Mengetahui Peran dan Jenis-jenis Prototype dalam UX Design

Selain informasi di atas, kamu pun bisa berbagi dan bertanya soal dunia investasi lainnya di Jobnas.com. Jobnas.com akan memberikan beberapa penjelasan lainnya soal Investasi, lho.