Jobnas
Menu CV Maker Menu

Invoice

Ghufron Writer Ghufron Writer
9 bulan yang lalu

Jobnas.com-Ihwal seluk beluk Invoice barangkali sudah familier bagi kamu sebagai seorang freelancer. Hal yang perlu diketahui bahwa terdapat beberapa jenis invoice berdasarkan kebutuhannya. Dengan mengetahui berbagai macam jenisnya, hal itu akan membantumu dalam mencatat transaksi penting dan detail pembayaran.

Nah, di artikel ini Jobnas.com telah merangku jenis-jenis invoice yang perlu kamu ketahui. Yuk, simak artikelnya berikut ini!

Jenis-Jenis Invoice 1. Invoice standar

Menurut Freshbook, invoice standar merupakan dokumen yang umum diberikan bisnis ke klien. Di berbagai industri hal ini cocok digunakan karena formatnya yang fleksibel.

Ada pun detail yang terkandung dalam invoice standar adalah sebagai berikut:

nama bisnis dan informasi kontak

nama klien dan informasi kontak

nomor dari invoice

jumlah uang yang klien harus bayar ke bisnis atas produk atau layanannya

Baca Juga: Metode Lihai Dalam Memilih Warna Ketika Mendesain

2. Invoice berulang

Bagi bisnis yang menagih jumlah serupa ke klien secara berkala untuk layanan yang mereka gunakan, jenis invoice ini dapat berguna. Misalnya, untuk menagih biaya yang sama ke klien setiap bulannya,  perusahaan IT yang bisnisnya berbasis langganan dapat menggunakan invoice ini.

Ketika membuat invoice ini, kamu bisa mencantumkan informasi seperti;

tanggal dimulai serta durasinya

berapa lama invoice akan dikirim

opsi pengiriman invoice

3. Invoice proforma

Proforma merupakan invoice yang berisi estimasi jumlah biaya yang kamu kirimkan ke klien sebelum memberi layanan atau barang pada mereka.

Invoice ini adalah semacam penilaian awal untuk mengestimasi pekerjaan apa saja yang perlu dilakukan dan biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini dapat membantu klien menyiapkan budget-nya. Jumlah yang tertera dalam invoice proforma biasanya cukup akurat. Namun, jumlah tersebut bisa saja berubah.

Seorang klien bisa saja meminta invoice ini untuk mendapatkan persetujuan sebelum melakukan pembelian.

4. Invoice debit

Memo debit merupakan jenis invoice ini umum dikenal. Kamu dapat melakukan penyesuaian kecil pada tagihan yang sudah ada dalam invoice ini.

Contohnya, kamu mengirimkan klien invoice berdasarkan jumlah jam kerja yang diestimasikan. Akan tetapi, akhirnya kamu bekerja dengan jumlah jam kerja lebih banyak dari hasil estimasi tersebut.

Nah, berdasarkan jumlah jam kerja yang dilakukan, kamu bisa mengirimkan invoice debit untuk menambah total tagihan. Klien juga bisa mengirimkan invoice ini dengan jumlah positif untuk memberi tahu bahwa jumlah tagihanmu kurang.

5. Invoice kredit

Berbeda dengan sebelumnya, jika ada pembayaran berlebih,  invoice kredit ditujukan untuk memberi klien diskon atau refund. Untuk membenarkan kesalahan dari invoice yang dikirimkan sebelumnya, kamu dapat mengirimkan dokumen ini dengan jumlah negatif. 

Kamu juga memberi tahu klien bahwa dirimu berutang sejumlah uang pada mereka. Lebih dari itu, kamu juga dapat mengirim invoice ini untuk beberapa hal berikut;

jika klien membayar untuk barang yang tidak ada

menyelesaikan masalah seputar harga

memverifikasi pengembalian dari barang yang sudah dibeli klien

6. Invoice interim

Untuk menagih klien secara berkala saat mengerjakan proyek besar, tentu jenis invoice ini adalah solusinya. Terlebih saat kamu dan klien telah menyetujui adanya persyaratan yang mencakup adanya beberapa pembayaran.

Tergantung durasi proyek, kamu bisa mengirimkan invoice interim ketika sudah menyelesaikan suatu hal atau menjadwalkan pembayarannya secara mingguan, per 2 minggu, atau bulanan. Invoice interim membantu “memecah” pembayaran proyek besar menjadi beberapa bagian kecil. Hal tersebut tentu dapat menguntungkanmu maupun klien.

7. Invoice timesheet

Dokumen ini bertujuan untuk mencatat jumlah jam yang kamu gunakan untuk mengerjakan pekerjaan serta standar bayaranmu. Invoice timesheet umum digunakan di industri yang membayar pekerjanya berdasarkan jam.

Dalam invoice timesheet, kamu bisa mencantumkan detail proyek, informasi tentang apa yang telah dicapai, dan waktu serta tanggalmu bekerja.

8. Invoice kolektif

Jenis invoice ini cocok digunakan apabila mengerjakan proyek yang membutuhkan waktu lama. Nah, kamu bisa memilih untuk;

mengirim beberapa invoice dengan jumlah kecil yang dikirim seiring proyek berjalan

menyatukan beberapa invoice kecil menjadi sebuah invoice kolektif yang dikirim ke klien setiap bulannya

Menggunakan invoice kolektif dapat mengurangi biaya administrasi dan transaksi juga.

Baca Juga: Kenali Lebih Akrab Layanan Microsoft 365 Auto Sukseskan Kinerjamu

9. Invoice komersial

Menurut Zoho, invoice komersial merupakan bukti transaksi internasional antara bisnis dengan kliennya. Invoice komersial digunakan untuk menjelaskan hal-hal berikut;

tipe produk yang dijual

nilai produk

kuantitas produk

Invoice komersial tidak memiliki format standar. Namun, kamu bisa memasukkan detail seperti nama produk, berat produk, kuantitas barang yang dikirim, jumlah nilai, deskripsi produk, dan format packaging. 

10. Expense invoice

Jenis invoice ini bisa digunakan untuk dikirimkan ke perusahaan yang belum membayar uang yang dijanjikan.

Seorang karyawan juga bisa mengirimkan invoice ini ketika mereka mengeluarkan uang untuk kepentingan perusahaan dan perlu di-reimburse.

Misalkan, kamu membeli bensin untuk kendaraan perusahaan menggunakan uangmu sendiri. Nah, kamu bisa mengirimkan invoice ini supaya uangmu digantikan perusahaan.

11. Invoice utilitas

Untuk meminta pembayaran terhadap utilitas seperti internet, listrik, gas, biaya sewa, dan air, invoice ini sangat membantu bisnis atau pemilik kos. Tipe invoice ini biasanya dikirim untuk mengingatkan orang-orang atas tagihan utilitasnya beserta jumlah yang harus dibayar.

12. Past-due invoice

Kamu juga bisa mengirim invoice ini ketika klien tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan. Invoice ini bertujuan untuk mengingatkan ke klien bahwa ada utang yang harus mereka bayar padamu.

Dalam invoice ini, kamu bisa memberi klien denda karena keterlambatan pembayaran sesuai dengan kesepatakan yang telah disetujui bersama.

13. Invoice final

Dokumen ini adalah invoice terakhir yang dikirimkan bisnis ke klien untuk menagih pembayaran. Dibandingkan interim atau proforma,  informasi yang terkandung dalam invoice final lebih detail. Terdapat beberapa informasi ihwal detail yang dibahas, transaksi sebelumnya, dan saldo terutang di dalamnya. Lebih dari itu, invoice final juga mengandung informasi seperti;

nomor invoice

tanggal

kontak penjual dan pembeli

biaya

diskon yang diaplikasikan

metode pembayaran

14. Invoice campuran

Dikutip dari Indeed, jenis invoice ini merupakan campuran dari faktur debit dan kredit. Sehingga, jumlah dalam invoice ini dapat berupa positif atau negatif. Kamu bisa mengecek invoice debit dan kredit untuk mengurangi atau menambah tagihan yang harus dibayar klien padamu.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Memotret Produk Berhasil Memikat Pelanggan

15. E-invoice

E-invoice merupakan setiap jenis invoice yang dikirimkan secara elektronik. Beberapa kelebihan dari jenis invoice ini adalah penggunaannya lebih hemat, cepat, dan mudah. Kamu dapat membuat E-invoice dan mengirimkannya ke klien dalam hitungan menit. Sehingga, hal tersebut menghemat tenaga, waktu, dan sumber daya. Mengirimkan E-invoice juga memastikan bahwa klien menerima resi dari invoice yang mereka bayar.

Demikianlah informasi Jobnas.com mengenai jenis-jenis invoice yang perlu kamu ketahui. Yang perlu diingat, setiap jenis memiliki kegunaan dan fungsinya masing-masing. Sehingga, jangan sampai tertukar lagi saat menggunakannya, ya. Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar keuangan dengan baca kumpulan artikel kategori Finansial dari Jobnas.com, lho.