investasi
Jobnas.com – Sebelum anda mulai mencoba berinvestasi, ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu beberapa istilah pasar saham yang paling sering disebutkan. Pemecahan saham merupakan istilah dalam dunia perdagangan saham yang perlu dipahami, terutama jika anda tertarik untuk menjajal suatu investasi.
Salah satu istilah yang perlu dipahami adalah Stock Split. Kegiatan ini sendiri biasanya dilakukan oleh emiten yang ingin sahamnya lebih banyak dilirik investor. Lantas apa itu stock split dan mengapa bisa menyebabkan investor membeli saham emiten? Yuk, cari tahu jawabannya dari penjelasan Jobnas yang akan dibahas secara tuntas di bawah ini.
Apa Itu Pemecahan Saham?Stock split adalah kegiatan yang dilakukan oleh emiten, seperti korporasi, yang membagi sahamnya menjadi banyak saham baru. Jadi, secara sederhana, stock split adalah pembagian nilai saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil.
Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sudah go public dan tercatat di Bursa Efek Jakarta. Namun, sebelum mulai melakukan stock split, perseroan terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari pemegang saham dalam rapat pemegang saham. Setelah disetujui, pemecahan saham dapat segera dilaksanakan.
Salah satu tujuan stock split adalah untuk menurunkan harga saham. Alhasil, investor dapat membelinya dengan harga yang lebih terjangkau dan dapat meningkatkan likuiditas saham tersebut. Misalnya, sebuah perusahaan memegang saham dengan harga Rp 20.000 per saham. Untuk menarik lebih banyak investor untuk membeli saham mereka, mereka melakukan pemecahan saham.
Kemudian perusahaan melakukan 1: 5 sehingga harganya turun menjadi hanya Rp 4.000 per saham. Harga saham yang semakin terjangkau tentunya akan menarik investor untuk membelinya. Alasannya, investor pada dasarnya lebih tertarik untuk membeli saham dengan harga lebih murah.
Tujuan Melakukannya Stock SplitSeperti yang dijelaskan di atas, pemecahan saham memiliki banyak tujuan. Salah satu tujuan utama pemecahan saham adalah untuk membantu investor kecil membeli saham mereka. Ketika harga saham terlalu mahal, tentunya investor kecil akan kesulitan untuk membelinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menurunkan harga.
Dengan membagi saham, maka harga akan lebih masuk akal, sehingga memudahkan investor untuk segera membeli. Kemudian tujuan lain dari pemecahan saham adalah untuk meningkatkan likuiditas perusahaan. Karena harga saham menjadi lebih masuk akal dan lebih banyak investor membelinya, akan ada lebih banyak saham di pasar.
Hal ini akan berdampak positif terhadap likuiditas transaksi di pasar saham guna memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Keuntungan dan Kerugian yang Akan DidapatkanPemecahan saham juga memiliki pro dan kontra yang perlu dipahami sebelum melakukannya. Pasalnya, tidak semua emiten yang melakukan stock split selalu berhasil, karena harga saham yang terlalu murah juga tidak baik.
Hal ini dapat menyebabkan emiten dikeluarkan dari bursa. Jadi sebenarnya ada pro dan kontra untuk pemecahan saham. Berikut di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya.
Keuntungan Pemecahan Saham- Meningkatkan likuiditas
Jika harga saham naik secara signifikan, hal ini tentu saja akan mengurangi volume perdagangan saham tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya strategi alokasi saham untuk meningkatkan likuiditas. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pemecahan saham karena nilai saham akan turun sehingga dapat dengan mudah menambah likuiditas.
- Dapat Meningkatkan Harga Saham
Selain berpotensi meningkatkan likuiditas, ternyata melakukan stock split juga dapat meningkatkan harga rata-rata saham yang dimiliki suatu perusahaan. Sebuah studi Nasdaq menemukan bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham dapat meningkatkan harga sahamnya rata-rata sebesar 2,5%. Kerugian pemecahan saham
- Dapat Meningkatkan Volatilitas
Volatilitas adalah jarak antara saham tinggi dan rendah. Hal ini dapat terjadi ketika perusahaan melakukan stock split karena akan mempengaruhi harga saham di pasar modal. Banyak investor memiliki kemampuan untuk membeli saham saat harganya masih terjangkau. Hal ini akan meningkatkan volatilitas saham dan menyebabkan volatilitas harga saham.
- Pemecahan Saham tidak Selalu Meningkatkan Harga Saham
Kelemahan selanjutnya dari pemecahan saham adalah harga saham tidak selalu naik. Jadi, selalu ada kemungkinan besar harga saham masih murah dan tidak naik. Telah disebutkan di atas bahwa salah satu tujuan stock split adalah untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang. Sayangnya, jika harga saham yang telah dipecah tidak kunjung naik, ada risiko saham perusahaan tersebut akan delisting dari BEI (Bursa Efek Indonesia).
Mungkin itu dulu dari saya mengenai penjelasan stock split yang bisa Jobnas hadiahkan buat anda. Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuan anda dalam bidang investasi saham. Ayo, mulailah dari sekarang!
Jobnas.com – Untuk mendapatkan passive income yang stabil, investasi low risk dapat menjadi alternatif pilihan para investor di tahun 2023. Hal ini disebabkan karena jenis investasi yang satu ini mempunyai risiko kegagalan yang relatif kecil. Bahkan, hampir pasti sang investor akan menerima sejumlah imbalan.
Lantas, apa sih sebenarnya investasi low risk itu? Apa saja jenis-jenisnya? Yuk, pelajari selengkapnya di artikel Jobnas.com berikut ini.
Apa itu Investasi Low Risk ?
Menurut Davemanuel, secara definitif, investasi low risk merupakan sebuah prinsip di mana hanya terdapat risiko kecil bagi para investor untuk kehilangan sebagian atau seluruh uangnya.
Baca Juga: Sebelum Mulai Investasi Pahami Dulu 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Dalam mengatasi fluktuasi di pasar, membangun portofolio investasi yang memiliki setidaknya beberapa aset berisiko rendah dapat berguna dalam membantu investor, khususnya di tengah kondisi yang serba tidak pasti.
Meski begitu, kemungkinan investor untuk mendapatkan keuntungan juga akan ikut menurun dengan menurunkan kecenderungan risiko, apalagi dalam investasi jangka panjang.
Hal tersebut mungkin akan berguna jika tujuan investor adalah untuk menjaga modal dan mempertahankan aliran pendapatan bunga yang stabil. Namun, mereka harus mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai untuk tujuan jangka panjang, apabila investor mengharapkan pertumbuhan secara finansial.
Rekomendasi Investasi Low Risk Terbaik
Hal yang tak boleh dilupakan adalah bahwa meskipun investasi low risk bisa mengurangi risiko kerugian dalam skala yang besar, tidak ada yang namanya investasi tanpa risiko. Ketika risiko kerugian benar-benar terjadi, investasi bukanlah sebuah rekening bank yang dapat digantikan nilainya.
Kamu bisa sewaktu-waktu kehilangan modal yang banyak dalam dunia investasi. Nah, berikut ini adalah rekomendasi jenis-jenis instrumen investasi berisiko rendah yang dapat menjadi pilihan untukmu.
1. Saham Preferen
Menurut Forbes, saham preferen mempunyai risiko yang rendah, tetapi berpotensi untuk menghadirkan dana pengembalian yang cukup besar. Di samping dividen, kamu mungkin dapat merasakan pertumbuhan investasi yang cepat melalui pembelian kembali.
Akhir-akhir ini, banyak perusahaan yang telah membeli kembali saham preferen, biasanya dengan harga yang sedikit lebih tinggi daripada harga jualnya. Pasalnya, saham preferen membayar dividen yang lebih tinggi , dan oleh karena itu , ia menjadi beban perusahaan yang lebih mahal daripada hutang.
2. Saham Perusahaan Utilitas
Menurut Moneycrashers, saham dari perusahaan utilitas memiliki nilai yang sama dengan saham preferen.
Melihat tren finansial dan investasi, nilai saham utilitas cenderung relatif stabil melihat aspek harga, dan diperkirakan akan menghasilkan dividen sekitar 2% hingga 3% di atas instrumen lain.
Baca Juga: SEO Audit, Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian
Melalui situs broker online, jenis saham satu ini juga mudah untuk diakses dan dapat dibeli.
3. Obligasi Perusahaan
Obligasi dari perusahaan merupakan investasi low risk berikutnya yang dapat menjadi pilihan. Investor dapat memilih obligasi yang jatuh tempo dalam beberapa tahun mendatang untuk memitigasi risiko suku bunga.
Obligasi sendiri memiliki jangka waktu tempo yang panjang dan lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. Dengan demikian, investor dapat memilih obligasi berkualitas tinggi dari perusahaan terkemuka untuk menurunkan risiko gagal bayar, atau membeli dana yang diinvestasikan pada obligasi tersebut.
4. Sertifikat Deposito
Dikutip dari Bankrate, jika mereka membiarkan seritifikat tetap utuh hingga jangka waktu tersebut berakhir,perbankan wajib membayar sejumlah bunga kepada pemilik sertifikat deposito selama jangka waktu tertentu.
Beberapa rekening tabungan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi daripada beberapa sertifikat deposito, tapi yang disebut rekening dengan hasil tinggi mungkin memerlukan setoran yang besar. Karena tingkat risiko yang cukup rendah, instrumen ini merupakan salah satu instrumen investasi low risk yang paling dicari investor.
Nah, demikianlah penjelasan Jobnas.com mengenai serba-serbi investasi low risk dan jenis-jenis instrumennya yang bisa menjadi pilihan untukmu. Hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa , tingkat risiko sebuah investasi akan memengaruhi jumlah dana pengembalian yang akan diterima.
Baca Juga: Antara Bullet Journalling atau Digital Journalling, Tentukan Pilihanmu!
Meski begitu, masih terdapat beberapa investasi berisiko rendah yang cukup menjanjikan. Yang perlu kamu lakukan adalah untuk mengatur strategi sesuai kebutuhan.
Jobnas.com-Seiring berjalannya waktu, banyak yang menganggap bahwa investasi tanah menjadi instrumen yang menjanjikan karena kelangkaannya. Tentu anggapan seperti itu tidak berangkat dari ruang kosong. Sebab, menurut Kompas, harga tanah paling murah di daerah Jakarta Barat, misalnya, pada tahun 2015 mencapai Rp15 juta per meter persegi.
Sementara di 2022, menurut Onlist rata-rata harga tanah di daerah DKI Jakarta mencapai Rp24 juta per meter persegi. Dari dua data ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa harga tanah meningkat hampir sebesar Rp10 juta hanya dalam jangka 7 tahun.
Meski demikian, jika ingin melakukan investasi ini, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Di artikel ini Jobnas.com akan memberikan beberapa informasi yang penting kamu ketahui sebelum berinvestasi tanah. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
Pertimbangan Melakukan Investasi TanahDikutip dari Investopedia, membeli tanah sebagai instrumen investasi dapat menjadi sesuatu yang berisiko. Sebab hal ini dikarenakan tanah yang kamu miliki belum tentu bisa menghasilkan pendapatan atau keuntungan modal ketika dijual.
Baca Juga: Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis
Lebih dari itu, berinvestasi di tanah juga mengharuskanmu untuk selalu memerhatikan beragam isu yang dapat muncul, terutama seputar legalitasnya. Dari sinilah kamu perlu tahu tujuanmu berinvestasi dengan jelas dan bisa mengetahui berbagai jenis tanah yang tersedia sebagai produk investasimu.
Selain itu Investopedia juga memberikan beberapa jenis lahan yang menjadi produk investasi tersebut seperti tanah pertanian, tanah komersial, tanah residensial, tanah perkebunan, tanah rekreasional, tanah pertambangan
Misalkan, kamu membeli tanah untuk perkembangan residensial. Kamu perlu untuk memastikan tanah tersebut memiliki izin-izin yang diperlukan. Contoh lainnya, kamu membeli tanah untuk dikembangkan menjadi lahan komersial. Pastikan bahwa konversi lahan bisa dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kemudian, jika kamu ingin membeli tanah untuk pertanian, perkebunan, atau rekreasional, cek kembali dokumen dan izin-izinnya.
Beberapa Faktor yang Perlu DiperhatikanHarga tanah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, lho. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang disarankan oleh Home Loan Experts sebelum memutuskan untuk investasi tanah:
Lokasi dan zona: lokasi tanah yang berada di dekat kota besar atau pusat daerah relatif lebih mudah untuk dijual. Apresiasi harganya pun cepat meningkat. Karena ada beberapa halangan yang berlaku, zona juga sangat penting untuk diperhatikan. Misalkan, kamu tidak dibolehkan untuk membangun mall di zona residensial.
Ukuran dan bentuk: Tentu saja tanah dengan ukuran besar cenderung lebih lama terjual. Lebih dari itu, apabila bentuk tanah miring atau bahkan memiliki jurang atau tebing, hal tersebut membuat lahannya sulit dikembangkan. Dengan demikian, hal tersebut membuat apresiasi harga tanahnya menjadi lebih lama.
Infrastruktur: Infrastruktur yang dimaksud seperti berkaitan dengan akses jalan dan ketersediaan fasilitas publik seperti air dan listrik. Karena, harga tanah akan sulit terapresiasi, apabila ia memiliki aksesibilitas buruk dengan fasilitas publik yang jelek. Oleh karena itu, kamu perlu memastikan lahannya memiliki selokan, air, atau septic tank apabila a kamu ingin membangun properti di tanah yang diinvestasikan.
Kondisi Finansial: Perlu diperhatikan jika kamu ingin menjual tanah untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat, tanah bukanlah investasi yang baik. Lebih dari itu, jika kamu ingin mengembangkan tanah pun, ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Kamu juga harus siap untuk membayar pajak tambahan tanpa ada cash flow yang masuk dari tanah tersebut.
Baca Juga: SEO Audit, Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian
Sejarah Properti: Tanah yang tergolong murah di pusat daerah mungkin terdengar menggiurkan. Meski demikian, kamu harus mencari tahu alasan dari harga murah tersebut. Seperti, mungkin saja tanah tersebut merupakan bekas pembuangan sampah di masa lalu, kemudian baru dibersihkan beberapa bulan atau tahun yang lalu. Sehingga, ada risiko tanah tersebut masih terkontaminasi dari sampah-sampah dulu, yang membuat kualitasnya menjadi jelek.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi TanahDikutip dari APXN Property dan Housing, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan investasi tanah sebagaimana berikut:
1. Kelebihan-Tidak ada biaya perawatan.
-Harga tanah yang lebih cepat naik dibandingkan tipe properti lainnya.
-Tidak ada jarak antara pembelian dan kepemilikan.
-Suplai terbatas namun permintaan yang terus ada. Sehingga, membuatnya menjadi sangat berharga.
2. Kekurangan-Bank hanya memberi pinjaman untuk membeli tanah jika kamu berencana untuk membangun properti di atasnya.
-Aset yang berisiko karena mudah diserobot pihak tidak bertanggung jawab atau diperoleh secara paksa oleh pemerintah.
-Tidak mendapat tax benefit ketika membeli sebidang tanah untuk investasi.
-Investasi yang tergolong besar dan sulit diuangkan dengan cepat.
Cara Melakukan Investasi TanahKamu sudah mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan dari investasi tanah, kini saatnya kamu perlu memahami beberapa cara melakukan investasi tanah jika kamu masih memiliki komitmen untuk melakukannya. Dilansir dari Home Loan Experts, berikut beberapa langkahnya:
1. Tetap DipegangKamu bisa berinvestasi di tanah cukup dengan memegang lalu “membiarkannya”. Kamu bisa menjualnya ke pihak pengembang, ketika harga tanah sudah meningkat.
Baca Juga: Mulai Saat Ini Marilah Berkenalan dengan Hedge Fund; Investasi yang Paling Diminati
Meski demikian, kamu perlu melakukan timing. Sebab, timing sangatlah penting. Hal ini karena kenaikan harga tanah begitu lambat dibandingkan instrumen investasi lainnya.
2. Meminta Pengembang untuk Mengelola TanahKamu bisa membeli tanah dan meminta pengembang untuk mengelolanya. Sebab, harga lahan bisa meningkat bagi pengembang dengan mengubah izin perubahan penggunaan tanah secara hukum. Seperti, untuk kegunaan residensial, kamu membeli lahan di sektor komersial. Kemudian, secara hukum kamu mengubah tanah tersebut menjadi komersial. Setelah izin diubah, kamu bisa menjual tanah tersebut ke pengembang.
3. MenyewakannyaTanah kosong yang kamu beli untuk kepentingan investasi juga bisa disewakan. Seperti, tanah kosongmu bisa dibuat menjadi lahan parkir dan disewakan ke bisnis terdekat. Dengan demikian, kamu bisa mendapat pemasukan tambahan dari investasi tanahmu selain saat menjualnya di kemudian hari.
4. Membangun PropertiMembangun properti di atas tanah investasimu merupakan cara lain yang bisa dilakukan. Kamu pun dapat menjualnya dengan harga tinggi di kemudian hari dengan mengembangkan lahanmu sendiri.
Baca Juga: Aplikasi Pluang, Review Aplikasi Investasi, Kelebihan dan Kekurangan
Itulah beberapa penjelasan Jobnas.com mengenai investasi tanah yang perlu kamu ketahui jika bertekad untuk melakukan investasi dengan membeli tanah. Kamu bisa membaca seputar investasi lainnya melalui artikel Jobnas.com yang lain, lho.
Jobnas.com – Perusahaan biasanya membeli kembali saham yang sudah terlanjur terjual. karena saham tersebut tidak bernilai banyak. Di sini kita akan memahami apa yang disebut dengan buyback sebelum perusahaan membeli kembali saham. Seperti yang dijelaskan tadi mengeni alsannya, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan sebelum menarik saham yang sudah dijual di pasar.
Berikut ini beberapa alasan dan pertimbangan yang harus diperhatikan perusahaan sebelum melakukan pembelian kembali saham.
Definisi Konkrit BuybackTelah diketahui bersama tidak semua saham yang ada di pasaran memiliki nilai yang banyak. Terkadang ada yang dianggap tidak menguntungkan bagi investor, masalah ini bisa muncul karena sejumlah alasan.
Yang jelas, jika perusahaan berniat untuk melanjutkan pasar, mereka akan menerima risiko kerugian besar, untuk mengatasi mslah seperti ini perusahaan dapat membeli kembali saham yang telah mereka jual di pasar.
Istilahnya sering dikenal dengan share Buyback. Yaitu, pembelian kembali saham mengenai metode transaksinya adalah perusahaan akan membeli kembali secara langsung sejumlah saham yang telah ditempatkan di pasar.
Tindakan ini akan mengurangi jumlah saham yang beredar, meningkatkan permintaan dengan harga yang jauh lebih rendah. Namun, perusahaan dapat membeli kembali bukan hanya karena harga sahamnya buruk.
Seringkali, perusahaan akan membeli kembali karena alasan lain, seperti mengirim pesan ke pasar bahwa harga saham mereka cenderung naik. Mereka juga dapat melakukannya untuk meningkatkan metrik keuangan yang dinyatakan dengan jumlah saham yang beredar.
Di sisi lain, inisiatif pembelian kembali dapat mencegah jatuhnya harga saham atau hanya karena perusahaan ingin meningkatkan ekuitasnya sendiri.
Metodologi Sebuah Perusahaan Berbagi Pembelian KembaliAda dua metode yang sering dipakai oleh perusahaan ketika hendak membeli kembali saham mereka sendiri.
Apakah kalian ingin mengetahuinya? Ayo, dengarkan ini!
1. Penawaran (Tender Offer)Perusahaan dapat membeli kembali dengan menawarkan saham kepada pemegang saham dengan harga tertentu. Kisaran harga biasanya akan ditentukan oleh perusahaan, dan harga yang dikutip hampir selalu lebih mahal dari harga pasar.
Bagi pemegang saham yang ingin mengikuti proses tersebut, dapat mengajukan diri dan jumlah saham yang ingin dijual berdasarkan harga yang diharapkan.
Pada saat pengambilalihan, perseroan akan membeli saham sesuai dengan jumlah yang direncanakan. Jika jumlah saham yang ditawarkan untuk dijual oleh publik dan investor lebih besar dari jumlah yang diminta, perusahaan biasanya akan mengalah dan lebih memilih untuk membeli saham tersebut dengan harga yang lebih rendah.
2. Pasar Terbuka (Open Market)Metode selanjutnya yang sering dipakai dan dilakukan oleh banyak perusahaan adalah membeli saham di pasar terbuka dengan harga yang telah disesuaikan pasar. Dengan membeli di pasar terbuka, sebenarnya perusahaan memiliki resiko kerugian yang kecil.
Perusahaan seringkali memiliki kesempatan untuk mendapatkan harga yang tinggi. Kenapa begitu? Rumor dan pengumuman pembelian kembali saham seringkali akan menggandakan permintaan di pasar. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan nilai saham dan harganya juga naik.
Alasan-alasan Perusahaan Sebelum Melakukan Pembelian Kembali SahamSeperti yang dijelaskan Jobnas di atas, pembelian kembali saham sering dilakukan oleh banyak perusahaan karena harganya yang tidak terlalu bernilai.
Namun, ada faktor lain yang harus diperhatikan sebelum melepas saham yang telah mereka jual ke pasar.
Berikut beberapa alasan dan pertimbangan bagi perusahaan sebelum membeli kembali saham.
1. Anti Pengenceran dan Peningkatan PropertiDari waktu ke waktu, perusahaan cenderung merilis varietas baru. Misalnya, melalui peningkatan modal atau pelaksanaan opsi yang menunjukkan saham terdilusi. Dengan membeli kembali sahamnya, perusahaan dapat mengurangi dampak dilusi saham.
Mereka juga dapat mengurangi jumlah saham yang beredar dan meningkatkan tingkat kepemilikan manajemen dalam perusahaan. Pada hakekatnya, akuisisi dapat menjadi solusi atas masalah kepemilikan pemegang saham dan dilusi modal yang dapat merugikan bisnis.
2. Meningkatkan Indikator KeuanganMeskipun meningkatkan rasio perusahaan bukan satu-satunya alasan untuk membeli kembali saham, hal itu seringkali merupakan efek samping yang menarik dari transaksi tersebut.
Mengurangi jumlah saham yang beredar dapat memberikan efek positif pada berbagai rasio yang diperhatikan pasar dengan cermat, tetapi rasio mana yang disukai perusahaan?
Berikut penjelasannya:
- Pengembalian Aset (ROA):
ROA dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total asetnya. Penurunan ekuitas secara langsung mengikis total aset perusahaan, yang berdampak positif secara keseluruhan terhadap ROA.
- Pengembalian Ekuitas (ROE):
Pengembalian ekuitas dinyatakan sebagai jumlah laba bersih yang dikembalikan sebagai persentase ekuitas. Oleh karena itu, jika laba perusahaan konstan, penurunan total ekuitas akan meningkatkan ROE perusahaan.
- Laba per saham (EPS):
Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut (laba bersih – dividen per saham preferen)/jumlah rata-rata saham yang beredar. Jika perusahaan membeli kembali saham, mereka secara langsung akan mengurangi jumlah saham yang beredar dan meningkatkan EPS perusahaan.
Manfaat Pembelian Kembali Saham Bagi Pemegang SahamPembelian kembali saham adalah strategi pengelolaan modal yang sering dilihat sebagai keuntungan atau penghargaan bagi pemegang saham. Namun, meski investor jelas mendapat keuntungan dari dividen, manfaat pengambilalihan tidak langsung dirasakan oleh pemegang saham.
Mengurangi jumlah saham yang beredar pada akhirnya akan membantu meningkatkan harga saham. Perusahaan kemudian berkewajiban mengembalikan uang kepada pemegang saham dan juga memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi mereka.
Ini adalah jenis-jenis pembelian kembali saham yang perlu kawan-kawan Jobnas ketahui. Singkatnya begini, pembelian kembali saham adalah tindakan yang perlu dilakukan perusahaan untuk menghindari risiko kerugian besar.
Selain dari resiko tersebut, pengambilalihan ini juga dapat menguntungkan pemegang saham dan investor. Jadi tidak selamanya, perusahaan yang melakukan pengambilalihan merugi.
Baca juga: 4 Metode Menghindari Ostrich Effect saat Berinvestasi
Jika kawan-kawan Jobnas ingin lebih banyak lagi tahu informasi lebih lanjut tentang dunia investasi, kalian dapat berlangganan di blog Jobnas dengan mengklik kotak di pojok kanan atas.
Setelah registrasi berhasil, kalian akan menerima notifikasi berita dan tips terbaru dan langsung dikirimkan di inbox kalian. pendaftarannya Gratis, tanpa dipungut biaya!
Jobnas.com – Perilaku investasi ini dikenal sebagai Ostrich Effect. Selama proses investasi, kalian akan menerima banyak informasi, baik positif maupun negatif. Terkadang kalian akan lebih mudah mengabaikan informasi negatif dan belum tentu diterima.
Kalian membuat keputusan investasi yang salah jika kalian menghindari berita keuangan yang negatif. Kecenderungan mengabaikan informasi negatif jelas tidak baik untuk pertumbuhan investasi kalian.
Jadi bagaimana kalian menghindari trem ini? Sekarang, jobnas kan membagikan tips atau metode supaya kalian lebih berhati-hati saat melakukan investasi.
Apa yang disebut dengan Ostrich Effect?Istilah ini pertama kali diciptakan oleh ekonom Israel Dan Galai dan Orly Sade, dalam makalah tahun 2006 tentang perilaku investor. Dari sudut pandang psikologis, Ostrich Effect ialah hasil dari konflik antara apa yang penting bagi nalar dan apa yang diramalkan oleh pikiran emosional akan menyakitkan.
Jika boleh mengutip pendapat Psychology Today, ostrich effect ialah kecenderungan perilaku untuk mengabaikan informasi keuangan yang negatif.
Galai dan Sade menamainya (ostrich), menurut legenda bahwa burung unta adalah hewan yang tunduk pada bahaya. Metode burung unta untuk mengatasi masalah keuangan adalah dengan mengabaikannya selama mungkin, lalu bereaksi dengan panik dan stres yang ekstrim ketika kalian akhirnya terpaksa bertindak.
Namun, efek burung unta tidak selalu berdampak negatif pada investasi. Efek burung unta ini dapat membantu kalian menghindari perilaku negatif lainnya saat berinvestasi. Misalnya, perilaku tergesa-gesa dalam berinvestasi.
Namun, menghindari kebenaran yang tidak menyenangkan akan menghalangi kalian untuk memecahkan masalah yang kalian hadapi. Sebaliknya, itu hanya akan memperburuk keadaan.
Tips Menghindari Ostrich Effect saat berinvestasi 1. Manfaatkan Pembayaran OtomatisPengaturan ini akan menghemat waktu. Sejujurnya, penyiapan ini mungkin tidak akan memakan waktu lebih dari dua jam, meskipun kalian harus menghubungi perusahaan atau bank secara langsung. Setelah semuanya siap, kalian bisa melupakan tanggal jatuh tempo dan fokus pada pekerjaan lain yang lebih penting.
Pembayaran otomatis dapat membantu kalian menghindari efek burung unta saat berinvestasi. Setelah kalian menyiapkan pembayaran otomatis, sisanya akan beres dengan sendirinya. kalian mungkin kesulitan melacak semua nama akun dan sandi serta mengatur tanggal pembayaran untuk setiap tagihan. Maka cara ini lebih efektif.
2. Gunakan Data NyataSalah satu masalah yang sering muncul saat mengalami ostrich effect adalah mengetahui kapan memperkirakan biaya dan keuntungan. Kita sering salah menilai mereka karena efek ini. Misalnya, ketika kalian akan berinvestasi saham, sebaiknya pahami jenis-jenis saham yang akan dibeli beserta kelebihan dan kekurangannya. Kalian akan cenderung melebih-lebihkan biaya dan meremehkan manfaatnya.
Akibatnya, terjadi kesalahan perhitungan sehingga menyebabkan keterlambatan. Data aktual dapat membantu Anda menghindari kesalahan ini.
3. Hadiahi Semua UsahaKebiasaan menghindari informasi atau isu negatif dapat menghalangi kalian untuk berinvestasi. Kebiasaan ini mungkin sulit dihilangkan, tetapi bukan berarti tidak bisa dihilangkan sama sekali.Berani dan mulailah dari hal-hal sederhana.kalian tahu langkah mana yang tepat untuk membantu investasi.
Metode ini akan memungkinkan kalian untuk lebih fokus pada apa yang perlu kalian lakukan dan mengurangi waktu dan biaya. Agar metode ini berhasil, tentukan sendiri beberapa aturan. Misalnya, “Saya tidak dapat meringkuk dengan buku saya sampai saya mencentang satu hal dari daftar tugas keuangan saya.”
Duduk di teras dengan secangkir kopi atau teh sambil melihat-lihat pasar saham bisa menjadi cara menghindari efek burung unta saat berinvestasi. Hadiahi diri kalian sendiri dengan hadiah yang dapat memotivasi kalian untuk berinvestasi. Baik itu buku baru atau menonton episode terbaru serial TV favorit kalian.
4. Pecahkan Masalah Besar dalam Bagian-Bagian KecilMemecahkan masalah ini secara perlahan, bahkan sebagian, jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa. Metode ini akan menguntungkan Anda karena akan lebih mudah bagi Anda untuk memperbaiki masalah jika Anda tahu apa langkah pertama yang harus dilakukan.
Anda tidak harus menangani semua masalah sekaligus. Sering kali, satu masalah besar dapat menimbulkan masalah lain ketika Anda tidak dapat menanganinya dengan benar. Luangkan sekitar lima menit untuk mencari tahu apa yang paling mendesak dan menyelesaikannya. Jadi Anda bisa terhindar dari efek burung unta saat berinvestasi.
Baca juga: 6 Rekomendasi Buku tentang Saham Agar Wawasanmu Semakin Luas
Apakah kamu tertarik? Ayo, daftar sekarang di Jobnas! Dengan mendaftar di jobnas kalian bisa mulai dengan mendapatkan informasi keuangan melalui bulletin yang setiap minggu akan dikirimkan kepada kalian langsung masuk ke email yang sudah terdaftar.
Jobnas.com – Jika kalian sangat tertarik di dunia saham, kini banyak sekali para pakar investasi telah merangkum ilmunya agar mudah diakses melalui buku.
Kalau kalian minat dan niat mempelajari seluk beluk dunia investasi pasar saham kalian harus Memiliki buku tentang saham. Dengan buku kita bisa mengetahui ilmu-ilmu tentang saham.
Namun, kali ini ada ribuan buku untuk dibaca, akan tetapi, buku mana yang terbaik untuk kalian sebagai pemula yang ingin belajar saham? Untuk jawabannya di sini Jobnas sudah memilah dan memilih buku terbaik paling recommended buat kalian semua calon pengusaha muda.
6 Rekomendasi Buku Surat BerhargaJika kalian tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang dunia saham. Ketika mulai baru memasuki pasar modal untuk pertama kalinya bisa menjadi pengalaman dan momok yang menyeramkan. Oleh karena itu, kalian setidaknya harus mengasah pengetahuan kalian terlebih dahulu dengan mempelajari aspek fundamental dari investasi tersebut.
Cara mempelajarinya tidak sulit, kalian bisa mempelajari semuanya dari buku yang paling terpercaya efisien dan sederhana dari sudut pandang ahli, buku saham yang dijamin dapat berkontribusi pada kesuksesan pasar saham.
Berikut di bawah ini adalah enam buku yang direkomendasi Jobnas untuk dibaca. Buku terbaik untuk pemula dalam dunia investasi saham. Catat ingat dan terapkan dengan baik!
1. How to Make Money in Stocks (1988) [Cara Menghasilkan Uang dari Saham]Yang menjadi rekomendasi deretan kedua adalah karya William O’Neil buku ini sangat laris. How to Make Money in Stocks ini memberikan referensi sebagai panduan tujuh langkah untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan di pasar saham.
Buku ini juga berisi strategi-strategi untuk membantu investor menemukan saham-saham yang akan menghasilkan keuntungan terbesar.
2. The Intelligent Investor (1949) [Investor Cerdas]Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949 ditulis oleh Benjamin Graham, namun telah diperbarui untuk memenuhi kebutuhan pembaca. Buku ini dianggap sebagai panduan pemula untuk berinvestasi di pasar saham.
Smart Investor berfokus pada dasar-dasar investasi dan bagaimana memanfaatkan nilai dolar. Menariknya, strategi Smart Investor telah digunakan oleh investor dan pengusaha terkenal seperti Warren Buffet. Dengan begitu buku ini menjadi rekomendasi teratas untuk buku saham terbaik.
3. A Random Walk Down Wall Street (1973) [Jalan Acak di Wall Street]Buku ini memberikan tip bermanfaat bagi pembaca untuk menggabungkan teori dan praktik pasar saham.
Meskipun banyak istilah pasar saham yang dapat membingungkan pembaca, namun buku tentang sekuritas ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami.
Selain itu, ide mengindeks dunia pasar saham, cara mengambil risiko, dan menafsirkan peristiwa yang tidak dapat diprediksi disajikan dengan sangat baik.
4. When to Sell (1977) [Kapan Menjual]Seperti judulnya, When to Sell memandu investor tentang kapan waktu terbaik untuk menjual saham mereka. Buku saham ini memberikan materi yang sangat spesifik, namun pembahasannya cukup luas. Selain itu, mengutip Wallstreetmojo, buku ini memberikan contoh dan pengetahuan yang komprehensif tentang kondisi pasar saham yang selalu berubah.
5. The Little Book That Beats The Market (2005) [Buku Kecil Yang Mengalahkan Pasar]The Little Book of Beating the Market mengeksplorasi cara kerja pasar saham. Masih tidak yakin bagaimana memilih portofolio? Buku ini adalah bacaan terbaik untuk masalah ini.
Selain itu, bagian ini menjelaskan prinsip-prinsip yang penting dalam berinvestasi saham untuk menghasilkan keuntungan yang melimpah. Dalam bukunya, Joel Greenblatt juga menjelaskan teorinya yang berfokus pada pembelian saham perusahaan bernilai tinggi dengan harga yang relatif murah.
6. Invested (2018) [Berinvestasi]Rekomendasi berikut mungkin tidak setua buku lainnya. Di sisi lain, buku ini berangkat dari sudut pandang seorang pemula yang telah menjadi ahli seiring perjalanan karirnya di dunia pasar saham.
Buku ini tidak memuat berbagai analisis perhitungan pasar saham, namun informasi pasar saham dan penggunaannya cukup lengkap. Sudah Berinvestasi adalah salah satu buku investasi saham terbaru.
Baca juga: 10 Macam Investasi Reksa Dana Syariah
Intinya, buku ini kini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi kalian yang tertarik dengan dunia investasi saham. Itu saja yang dapat Jobans rekomendasikan kepada kalian mengenai enam buku saham untuk para pemula.
Selain informasi mengenai buku-buku di atas, kalian juga bisa mendapatkan berita saham dengan terus membaca artikel di blog Jobnas. Jangan lewatkan, Gratis, lho!
Jobnas.com – Bagi investor pemula, reksa dana syariah sangat populer. Pasalnya, kalian tidak membutuhkan banyak modal untuk bisa berinvestasi. Tren syariah yang semakin ramai diperbincangkan juga terdapat pada jenis investasi reksa dana.
Reksa dana syriah saat ini menjadi salah satu pilihan investasi yang paling populer di kalangan milenial, namun kini sudah banyak jenis Reksa Dana Syariah yang bisa kalian pilih untuk berinvestasi.
Makin penasaran dengan reksa dana syariah? Baca penjelasan Jobnas di bawah ini.
Apa itu Investasi Reksa Dana Syariah?Reksa dana syariah dan reksa dana biasa sangat dekat dengan hal yang sama. Namun pada kategori ini hanya berinvestasi pada instrumen keuangan yang menganut prinsip syariah. Dalam fatwa nomor /20/DSN-MUI/IV/2001, terdapat panduan berinvestasi reksa dana syariah.
Oleh karena itu, jenis investasi ini memang terbukti legal dan sesuai dengan prinsip syariah. Investsi reksa dana syariah merupakan salah satu dana investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi.
Namun, manajer investasi di sini hanya menginvestasikan dana kelolaannya pada efek syariah. Misalnya, saham syariah, sukuk atau instrumen syariah lainnya, baik dalam maupun luar negeri.
Apa Keuntungannya?Keunggulan reksa dana syariah yang pertama adalah biayanya yang cukup terjangkau. Inilah mengapa jenis investasi ini tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang sedang belajar cara berinvestasi. Yaitu, harga yang pantas.
Biaya minimum untuk melakukan investasi ini adalah Rp 100.000. Jumlahnya pasti sangat bersahabat bukan? Setelah mengetahui implikasinya, pelajari dulu kelebihannya dibanding instrumen investasi lainnya.
Baca juga: Computer Vision Syndrome, Akibat Sering Menatap Layar Berjam-jam
Kemudahan Basis InvestasiSelain itu, bentuk investasi ini juga cukup hemat waktu karena manajer investasi akan mengawasi seluruh kegiatan investasi.
Selain biaya yang terjangkau, keunggulan reksa dana syariah lainnya adalah kemudahan dalam berinvestasi. Investor tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan analisis mendalam karena semuanya akan diurus oleh Direktur Investasi.
Jenis yang Perlu kalian KetahuiSesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Penagihan Reksa Dana Syariah, terdapat beberapa jenis Reksa Dana Syariah yang dapat digunakan untuk tujuan investasi.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. TerlindungiSelain itu, investasi juga dapat dilakukan hingga 30% dari nilai aset bersih berupa saham syariah atau sukuk yang diperdagangkan di bursa luar negeri. Jenis reksa dana ini menginvestasikan minimal 70% dari nilai aset bersihnya sebagai efek pendapatan tetap yang sesuai syariah.
2. Berbagi SyariahPada investor jenis ini, investor hanya dapat menginvestasikan paling sedikit 80% dari nilai aktiva bersih dalam bentuk efek ekuitas syariah.
3. PenjaminPada reksa dana jenis ini, jaminan atas nilai investasi awal akan diberikan oleh mekanisme pengelolaan portofolio pada saat jatuh tempo. Penjamin emisi sendiri bukanlah manajer investasi melainkan melalui pihak ketiga seperti bank, perusahaan asuransi, dll.
4. Pasar UangSurat berharga syariah harus bersifat pendapatan tetap yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun atau memiliki sisa jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. Reksa dana pasar uang syariah adalah reksa dana yang hanya berinvestasi pada instrumen pasar uang syariah domestik.
5. Berdasarkan SukukSetelah itu, surat berharga syariah komersial dengan jangka waktu 1 tahun atau lebih dan masuk kategori worth it juga dapat digunakan untuk investasi.
Investasi yang dilakukan dalam reksa dana jenis ini harus mewakili setidaknya 85% dari kekayaan bersih dalam beberapa bentuk sukuk. Misalnya, sukuk ditawarkan untuk dijual di Indonesia melalui penawaran umum Surat Berharga Syariah Negara.
6. CampuranJenis reksa dana ini berinvestasi pada efek ekuitas, efek pendapatan tetap, atau instrumen pasar uang domestik lainnya.
Namun, nilai setiap investasi tidak boleh melebihi 79% dari Nilai Aktiva Bersih. Portofolio juga harus mencakup ekuitas yang sesuai dengan syariah dan sekuritas pendapatan tetap.
7. Dana Pertukaran Syariah (ETF Syariah)Jenis reksa dana yang terakhir adalah Sharia Exchange Traded Fund atau ETF Syariah. Investasi reksa dana ini berbentuk KIK yang sahamnya diperdagangkan di bursa.
8. Pendapatan TetapInvestasi dalam kategori ini harus mewakili sekurang-kurangnya 80% dari kekayaan bersih dalam bentuk surat berharga Syariah pendapatan tetap.
9. Berdasarkan Judul Syariah AsingDalam jenis reksa dana ini, investor harus menginvestasikan setidaknya 51% dari kekayaan bersih mereka di sekuritas syariah asing. Namun, surat berharga asing syariah ini juga harus diterbitkan oleh penerbit daftar surat berharga syariah.
10. IndeksBobot masing-masing sekuritas syariah pada reksa dana jenis ini berkisar antara 80 hingga 120% dari bobot masing-masing sekuritas syariah dalam benchmark. Kategori ini mengharuskan investor untuk menginvestasikan setidaknya 80% dari kekayaan bersih mereka pada sekuritas yang merupakan bagian dari indeks Islam.
Likuiditas yang TerjaminMemang, pencairan dana investasi bisa dilakukan kapan saja. Selain itu, investor juga akan mendapatkan laporan berkala dan dapat mengetahui hasil investasinya setiap saat. Menariknya, investasi ini juga minim risiko karena dana yang terkumpul akan diinvestasikan di berbagai sekuritas.
Berinvestasi dalam reksa dana juga memudahkan investor untuk membawa uang tunai. Oleh karena itu, risikonya tidak terkonsentrasi pada satu jenis efek saja.
Jaminan Legitimasi dan Kepatuhan SyariahJenis investasi ini juga sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariah. Pasalnya, setiap transaksi investasi selalu dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah.
Selain itu, setiap reksa dana juga dikelola oleh manajer investasi yang terjamin karena telah mendapatkan izin dari OJK. Keunggulan terakhir adalah legitimasi yang terjamin karena diawasi oleh OJK.
Baca juga: Perbedaan Reksa Dana vs Saham
Begitulah paparan tentang reksa dana syariah dari pengertian, manfaat dan jenisnya. Semoga saja informasi di atas dapat bermanfaat dan membuat kalian semakin percaya diri untuk mulai berinvestasi di reksa dana jenis ini.
Jobnas.com – Seringkali banyak orang yang tidak menyadari beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika sedang Mengatur Keuangan pribadi. Mungkin, hal-hal kecil yang dilakukan tidak terlihat seperti suatu hal yang berbahaya. Namun jangan salah, dampak yang akan muncul bisa merugikanmu di kemudian hari, lho. Lalu, apa kira-kira kesalahan yang lumrah dilakukan saat merencanakan budget untuk diri sendiri?
Yuk, simak selengkapnya dalam artikel Jobnas.com berikut ini.
1. Tidak Menabung untuk Dana Darurat
Kesalahan umum yang biasa dilakukan ketika mengatur keuangan pribadi adalah tidak menabung untuk dana darurat, seperti dilansir dari Forbes. Pada umumnya, seorang individu cenderung tidak menghiraukan pentingnya tabungan darurat. Mereka justru memilih untuk menyediakan biaya pengeluaran bulanan sebagai sebuah prioritas.
Sayangnya, hal tersebut cukup berbahaya untuk keamanan finansial. Mengapa demikian? Karena risiko sakit dan hal yang tak terduga bisa saja terjadi. Karena dana darurat tidak tersedia, kita terpaksa untuk merogoh biaya bulanan dan hidup dari sisa gaji untuk sebulan ke depan. Agar terhindar dari permasalahan ini, sebaiknya tabungan dana darurat dijadikan prioritas ketika hendak mengatur keuangan pribadi.
Baca Juga : Mau tau Cara Jualan di Tiktok? Berikut 6 Strategi Marketing yang Efektif Jangkau Pelanggan Tiktok
2. Menebak Jumlah Pengeluaran
Permasalahan menebak jumlah psetiaengeluaran tidak akan jadi permasalahan apabila kamu adalah seseorang yang menerapkan literasi keuangan setiap harinya. Namun, masih banyak orang yang menerka total pengeluaran mereka untuk kurun waktu satu bulan. Dampaknya akan sangat buruk untuk kestabilan keuangan pribadi mereka, jika hal ini terus berlanjut.
Sebaiknya kalian mulai menghitung total pengeluaran selama satu bulan untuk menangani masalah ini. Pikirkan biaya yang akan kalian keluarkan untuk keperluan penting seperti harga sewa kamar kos, biaya makan per harinya, hingga total pengeluaran untuk bensin kendaraan.
3. Tidak Melacak Pengeluaran
Tidak melacak pengeluaran sehari-hari merupakan kesalahan yang umumnya kita lakukan saat mengatur keuangan pribadi. Menurut sebagian ahli, kamu berisiko untuk mengeluarkan uang dengan berlebihan dan menghabiskan seluruh anggaran sebelum waktunya, jika kamu tidak melacak pengeluaran. Hal ini tentu akan memiliki implikasi pada risiko yang lebih besar, seperti meminjam uang dan wajib membayar utang. Yang terpenting, saat kamu tidak tahu jumlah uang yang telah dibelanjakan, maka kalian harus bersiap-bersiap untuk menghadapi risiko kerugian yang jauh lebih besar.
4. Menghitung Anggaran Secara Terpisah
Pastikan anggaran yang dibentuk sudah kalian rundingkan bersama pasangan, apabila sudah berpasangan. Untuk mengelolanya, kamu dan pasangan harus secara terbuka mendiskusikan keadaan finansial dan bagaimana strategi terbaik. Hal ini dikarenakan kerjasama akan mencegah kalian dari risiko pengeluaran berlebihan dan tetap berpegang teguh pada anggaran keuangan bersama.
Baca Juga : Kenali Digital Gold Currency dan Kelebihannya di Dunia investasi
5. Tidak Menyediakan Dana untuk Rekreasi
Tidak menyediakan dana untuk rekreasi merupakan kesalahan lainnya yang sering terjadi. Padahal dikutip dari Kasasa, dana ini mesti disediakan agar kalian tidak perlu lagi mengambil uang dari tabungan untuk keperluan berlibur.
6. Melupakan Pengeluaran untuk Pajak
Kecenderungan melupakan total pengeluaran untuk kewajiban bayar pajak merupakan hal terakhir yang sering terjadi saat mengatur keuangan pribadi. Banyak orang tidak menyadari dan kerap melupakan untuk menghitung jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk bayar pajak setiap bulannya.
Oleh karena itu, hal-hal yang akan dikenakan pajak sebaiknya mulai di perhatikan mulai dari sekarang. Jangan lupa untuk memperkirakan total pajak tahunan kendaraan dan penghasilan. Kamu bisa menyisihkan uang sebagai tabungan membayar pajak untuk mengantisipasinya.
Baca Juga : Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi
Itulah deskripsi dari Jobnas.com mengenai enam kesalahan yang sering kita lakukan saat sedang mengatur keuangan pribadi. Agar kondisi finansial tetap stabil, sebaiknya kamu wajib menghindari kekeliruan di atas dan lebih teliti ketika hendak membuat anggaran pribadi.
Jobnas.com – Banyak para investor, khususnya untuk para peminat investasi emas, mencari digital Gold Currency dewasa ini. Instrumen investasi tersebut menjadi solusi agar para investor tak perlu lagi repot-repot membeli emas batangan.
Kamu perlu memahami seluk-beluk mata uang digital ini, mengingat nilainya yang tinggi dan hasil yang cenderung menguntungkan. Simak selengkapnya di artikel Jobnas.com berikut ini.
Pengertian Digital Gold Currency
Seperti dikutip dari Investopedia, digital gold currency adalah sebuah mata uang elektronik dalam bentuk sekumpulan cadangan emas yang disimpan dalam brankas oleh berbagai lembaga keuangan swasta. DGC juga dipercayakan kepada beberapa bank kustodian ternama, selain disimpan oleh lembaga swasta, dan dapat diperdagangkan dengan pemegang koin lainnya.
Konsep fundamental dari mata uang ini lumayan menarik. Suatu token ataupun koin yang dikeluarkan mewakili nilai emas pada periode tertentu.
Misalnya 1 gr emas sama dengan 1 koin, serta nilai koin hendak disesuaikan dengan nilai emas yang lagi berlaku.
Kemudian, bila cryptocurrency lagi naik jumlah permintaannya, hingga harga koin juga berpotensi bertambah nilainya, apalagi dapat lebih besar dari nilai emas pada dikala tertentu. Tetapi, apabila nilai dari cryptocurrency lagi hadapi penyusutan, hingga nilai koin senantiasa disesuaikan dengan nilai gr emas.
Pemegang DGC bisa membayar satu sama lain dalam wujud emas batangan, ataupun unit mata duit yang mewakili emas yang ditaruh dalam wujud raga oleh industri penerbit. Tiap- tiap industri ataupun bursa penerbit, mempunyai emas cadangan dalam wujud raga yang mencerminkan jumlah dari nilai akun klien mereka.
Risiko Digital Gold Currency
Sudah tentu digital gold currency tidak bebas risiko, layaknya mata uang digital dan instrumen investasi lain. DGC menghadirkan lapisan risiko tambahan bagi pembeli. Hal ini dikarenakan DGC sebagai jaringan longgar mata uang elektronik yang dijalankan oleh lembaga swasta independen. Terutama menyangkut manajemen risiko pada pasar yang tidak teratur, tentu hal ini telah menjadi ancaman bagi para individu yang memegang sejumlah DGC.
Resiko manajemen berasal dari administrasi yang tidak efisien serta berkinerja kurang baik. Minimnya transparansi, pengawasan yang kurang baik, serta aplikasi keamanan yang lamban, mempermudah kemampuan pencurian yang mengecam kepemilikan emas digital.
Latar Belakang Munculnya Digital Gold Currency
Disadur dari hasil penelitian Carl Mullan pada tahun 2014, ahli ekonomi Dr. Douglas Jackson dan James Turk sukses membuat sistem mata uang emas digital online pertama pada tahun 1990-an. Awalnya, digital gold currency adalah sebuah gagasan yang diprakarsai oleh para ahli keuangan untuk memudahkan Investasi Emas batangan.
Mata uang emas digital ini disesuaikan dengan nilai asli sebagian logam mulia semacam emas serta perak. Pengetahuan mereka seolah jadi proposal buat ahli ekonomi yang lain agar bekerja sama serta menghasilkan sistem mata uang digital yang berorientasi dengan nilai emas.
Baca Juga : Memahami Inclusive Design, Konsep Desain untuk Semua Pengguna
Begitulah latar belakang kemunculan sistem DGC, yaitu untuk memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi emas secara langsung, mudah dan sangat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat modern. Pada tahun periode 1990-an, emas merupakan alat transaksi yang diyakini paling tinggi nilainya.
Dengan menggunakan platform e-gold pada tahun 1996, transaksi keuangan global yang tidak kompleks dan instan dapat diselesaikan melalui internet. Lembaga perbankan dan produk dari bank tidak lagi diperlukan untuk mengirim atau menerima nilai yang didukung oleh emas dan bullion.
Kelebihan Digital Gold Currency
Di samping memiliki beberapa kelemahan, digital gold currency juga memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya praktis, mudah untuk diakses, dan nilainya pun cukup tinggi. Selain manfaat tersebut, mata uang emas digital ini juga memiliki beberapa aspek lain yang menjadikan mereka begitu fungsional dan bermanfaat.
Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan digital gold currency yang perlu kamu ketahui:
1. Perlindungan Aset
Digital gold currency adalah salah satu mata uang digital yang memiliki perlindungan aset terbaik, seperti dilansir dari Goldmint. Mata uang emas digital memegang 100 persen kepemilikan pengguna dalam unit emas yang dapat mereka tebus dengan sertifikat digital. Mayoritas mata uang digital hampir tidak mendukung perlindungan aset sama sekali.
2. Universal
Menjadi alat transaksi yang dapat diakses oleh semua individu dari berbagai lapisan masyarakat menjadi visi dari digital gold mercury. Visi ini merupakan visi universal. Hal ini pun terbukti seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi. Serupa Bitcoin, DGC sudah menjadi sistem mata uang global mandiri yang dapat dijadikan nilai tukar pada semua situasi politik dan ekonomi.
3. Non-Reversibilitas
Transaksi digital gold currency sifatnya adalah final dan tidak dapat dibalikkan seperti transaksi pada kartu kredit dan debit. Hal ini memungkinkan terjadinya transaksi non-reversibilitas dalam banyak situasi. Karakteristik ini memungkinkan platform mata uang emas digital berjalan tanpa harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk penyelesaian sengketa.
4. Dapat Dipertukarkan
Mudahnya aset untuk dipertukarkan merupakan keunggulan terakhir dari digital gold currency. Mata uang emas digital dapat ditukar melalui penukar mata uang digital lain yang dapat dibeli dan dijual. Akan tetapi, apabila perlu, pemilik dapat menebus unit emas tersebut dan menggunakannya untuk keperluan transaksi.
Pada intinya, digital gold currency adalah sebuah solusi yang diciptakan oleh para pakar untuk memudahkan pertukaran dan transaksi yang berorientasi dengan emas batangan.
Baca Juga : 6 Tools dalam Sales Performance Management
Setelah berjalannya waktu, mata uang digital ini pun ikut berkembang. Menjadi salah satu cryptocurrency terbaik dan dijadikan aset investasi oleh banyak pihak. Itulah penjelasan Jobnas.com terkait sistem Digital Gold Mercury.
Jobnas.com – Limited partnership merupakan jenis kerja sama yang juga dianggap sebagai salah satu jenis investasi dalam dunia bisnis. Pasalnya, sama saja seperti membeli saham dari sebuah perusahaan, investor tidak perlu melakukan apapun sehari-hari. Dengan kata lain hanya perlu diam, menunggu keuntungan saja.
Baca Juga : Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis
Di artikel ini, Jobnas.com akan mendeskripsikan tentang serba-serbi Limited Partnership, cara kerjanya, hingga pro dan kontra yang ada.
Pengertian Limited Partnership
Dikutip dari Investopedia, limited partnership (LP) adalah kerja sama bisnis atau kemitraan antara dua orang atau lebih. Tentu hal ini sangat berbeda dengan jenis partnership pada umumnya, di mana pihak yang menjadi limited partner tidak memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan operasional sehari-hari.
Mereka tidak akan dilibatkan kalau ada problem tuntutan hukum, utang-piutang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, limited partnership juga bisa dikatakan sebagai bentuk lain dari investasi. Para rekanan hanya perlu menginvestasikan sejumlah uang di awal partnership, lalu menunggu profit dan bagi hasil di waktu yang sudah ditentukan. Hak dan tanggung jawab para rekanan tersebut juga ditentukan berdasarkan jumlah uang yang diinvestasikan di awal.
Cara Kerja Limited Partnership
Dalam penyusunan limited partnership, satu hal yang pasti wajib ada adalah general partner. Mengurus bisnis dari segi operasional sehari-hari merupakan peran dari general partnership sebagai rekanan bisnis. Limited partner tidak mengambil keputusan sehari-hari, sehingga ia (atau mereka kalau ada lebih dari satu) tidak bertanggung jawab atas hal tersebut.
General partner juga bertanggung jawab penuh kalau ada permasalahan terkait utang dan juga gugatan hukum yang diarahkan ke bisnis tersebut. Istilah “silent partner”, merupakan istilah yang disematkan pada orang yang menjalani limited partnership, karena memang tidak ikut campur di dalam bisnis, hanya berinvestasi saja dan menunggu pembagian hasil dari keuntungan.
Baca Juga : Mau tau Cara Jualan di Tiktok? Berikut 6 Strategi Marketing yang Efektif Jangkau Pelanggan Tiktok
Untuk pajak penghasilan, masing-masing rekanan nantinya akan membayarnya sendiri-sendiri, sesuai dengan jumlah persentase bisnis yang mereka miliki. Agar tidak ada simpang siur mengenai hak dan kewajiban semua pihak, ini semua wajib tertulis dengan jelas di perjanjian awal kerja sama bisnis.
Pro dan Kontra
Memiliki tanggung jawab yang terbatas merupakan salah satu keuntungan dari limited partnership. Mereka tetap mendapatkan keuntungan secara materil dari perkembangan bisnis yang telah diinvestasikan dengan keterbatasan tersebut. Meski demikian, jenis partnership ini tetap memiliki satu kekurangan, terutama untuk para general partner.
Dikutip dari The Balance Small Business, general partner menjadi satu-satunya orang yang bertanggung jawab penuh atas keputusan yang diambil terkait dengan bisnis. Seperti yang telah disinggung di awal bahwa semua hal terkait bisnis akan menjadi tanggung jawab general partner karena merekalah yang memiliki hak penuh untuk mengambil berbagai macam keputusan.
Baca juga: Instagram Shopping, Salah Satu Fitur Instagram yang Bisa Dongkrak Penjualan
Dengan kata lain, limited partner tinggal menunggu saja bisnis untung, sedangkan general partner harus bekerja keras dan juga bertanggung jawab penuh atas bisnis tersebut. Biasanya general partner meminta kompensasi yang juga cukup besar untuk menyeimbangkannya, mengingat risikonya pekerjaan yang cukup besar.
Intinya, limited partnership adalah kerja sama antara dua rekanan atau lebih. Hak dan tanggung jawab partner tersebut terbatas pada jumlah investasi dan juga perjanjian yang diberikan di awal. Bagaimana, sudah lebih memahami, kan?
Jika tiba-tiba ditawarkan partnership untuk sebuah bisnis, kira-kira kamu ingin jadi siapa? Limited partner yang tinggal investasi dan tunggu hasil, atau general partner yang bertanggung jawab atas semuanya?
Baca Juga : Hati-hati dengan Penggunaan False Advertising, Bisa Berdampak Buruk
Nah, itulah dia terkait serba-serbi limited partnership yang perlu kamu ketahui. Selain itu, kamu juga bisa membaca artikel-artikel lain di Jobnas.com terkait serba-serbi dunia bisnis lainnya.