Jobnas
CV Maker

Investasi Saham

Ghufron Writer Ghufron Writer
7 bulan yang lalu

Jobnas.com-Apabila kamu sedang mendalami dunia Investasi Saham, hal yang harus kamu pahami adalah RDN atau Rekening Dana Nasabah. Lantas, mengapa rekening ini menjadi begitu penting ? Kemudian, apa yang membedakan dengan rekening lainnya ? 

Nah, di artikel ini Jobnas.com akan menjawab itu semua. Simak selengkapnya, yuk!

Pengertian RDN

Secara definitif, RDN merupakan salah satu bentuk rekening dana. Bukan sembarang rekening, ia hanya boleh diadministrasikan oleh bank khusus yang sudah ditunjuk.

Baca Juga: Inilah Perbedaan antara Remarketing vs Retargeting!

Definisi ini dirangkum dari Pedoman Pembukaan Rekening Efek Nasabah dan Rekening Dana Nasabah Secara Elektronik yang dibuat oleh OJK. Ia juga sering disebut dengan rekening dana investor atau RDI. 

Lantas, untuk apa mereka membuat rekening ini?  RDN diciptakan untuk melakukan transaksi saham. Dengan kata lain, ia digunakan untuk membeli surat berharga yang satu ini.

Misalnya, lewat mana kamu membayarnya ketika kamu ingin membeli saham lewat sekuritas X? Jawabannya adalah RDN. Langkah yang bisa kamu lakukan adalah tinggal  memasukkan uang ke dalam rekening dana nasabah milikmu. Jangan lupa, RDN-mu juga harus terkoneksi dengan sekuritas terkait. 

Dapat disimpulkan, RDN sangatlah penting di dunia investasi saham. Tanpanya, kamu tak bisa bertransaksi. Nah, pada zaman dulu, pembukaan RDN memakan waktu hingga dua pekan. Waktu yang sangat lama, kan?

Meski demikian, kamu tak perlu khawatir. Dunia digital telah membantu percepatan proses ini. Dikutip dari Bisnis, per hari Kamis, tanggal 28 Maret 2019, kamu bisa membuka RDN secara elektronik. Waktu yang dibutuhkan untuknya paling cepat 30 menit. Jadi, kamu tak perlu membuang waktu lama-lama lagi.

RDN vs SID

Tak jarang ada yang masih kebingungan terkait perbedaan antara RDN dan SID. SID merupakan singkatan dari single investor identification. SID menunjukkan identitasmu, hal ini seperti layaknya Kartu Tanda Penduduk.

Baca Juga: Dampak Perppu Cipta Kerja bagi Pekerja

Sementara itu, menurut Riska Afriani, seorang Analis Pasar Modal seperti dikutip dari CNN Indonesia mengatakan bahwa RDN adalah sebuah rekening bank. Ia digunakan untuk membeli saham. Satu orang juga hanya perlu memiliki satu SID. Ini berbeda dengan kepemilikan rekening dana nasabah yang bisa lebih dari satu per orang.

Bank Administrator RDN

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, RDN adalah rekening yang punya sifat khusus. Bank yang membukanya harus ditunjuk dan diberi mandat itu. Menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia, Indonesia punya 17 bank yang berhak membuka rekening dana nasabah. Bank-bank itu adalah:

PT Bank BCA Syariah

PT Bank Pan Indonesia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Nationalnobu Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Permata Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

PT Bank BNI Syariah

PT Bank Mayapada Internasional Tbk

PT Bank KEB Hana Indonesia

PT Bank OCBC NISP Tbk

Baca Juga: SEO Audit, Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian

Itulah penjelasan Jobnas.com mengenai RDN. Hal yang tak boleh kamu lupakan adalah bahwa RDN adalah istilah investasi yang bisa kamu gunakan jika ingin segera jual-beli saham. 

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Banyak para investor, khususnya untuk para peminat investasi emas, mencari digital Gold Currency dewasa ini. Instrumen investasi tersebut  menjadi solusi agar para investor tak perlu lagi repot-repot membeli emas batangan.

Kamu perlu memahami seluk-beluk mata uang digital ini, mengingat nilainya yang tinggi dan hasil yang cenderung menguntungkan. Simak selengkapnya di artikel Jobnas.com berikut ini.
Pengertian Digital Gold Currency
Seperti dikutip dari Investopedia, digital gold currency adalah sebuah mata uang elektronik dalam bentuk sekumpulan cadangan emas yang disimpan dalam brankas oleh berbagai lembaga keuangan swasta. DGC juga dipercayakan kepada beberapa bank kustodian ternama, selain disimpan oleh lembaga swasta, dan dapat diperdagangkan dengan pemegang koin lainnya.

Konsep fundamental dari mata uang ini lumayan menarik. Suatu token ataupun koin yang dikeluarkan mewakili nilai emas pada periode tertentu.

Misalnya 1 gr emas sama dengan 1 koin, serta nilai koin hendak disesuaikan dengan nilai emas yang lagi berlaku.

Kemudian, bila cryptocurrency lagi naik jumlah permintaannya, hingga harga koin juga berpotensi bertambah nilainya, apalagi dapat lebih besar dari nilai emas pada dikala tertentu. Tetapi, apabila nilai dari cryptocurrency lagi hadapi penyusutan, hingga nilai koin senantiasa disesuaikan dengan nilai gr emas.

Pemegang DGC bisa membayar satu sama lain dalam wujud emas batangan, ataupun unit mata duit yang mewakili emas yang ditaruh dalam wujud raga oleh industri penerbit. Tiap- tiap industri ataupun bursa penerbit, mempunyai emas cadangan dalam wujud raga yang mencerminkan jumlah dari nilai akun klien mereka.
Risiko Digital Gold Currency
Sudah tentu digital gold currency tidak bebas risiko, layaknya mata uang digital dan instrumen investasi lain. DGC menghadirkan lapisan risiko tambahan bagi pembeli. Hal ini dikarenakan DGC sebagai jaringan longgar mata uang elektronik yang dijalankan oleh lembaga swasta independen. Terutama menyangkut manajemen risiko pada pasar yang tidak teratur, tentu hal ini telah menjadi ancaman bagi para individu yang memegang sejumlah DGC. 

Resiko manajemen berasal dari administrasi yang tidak efisien serta berkinerja kurang baik. Minimnya transparansi, pengawasan yang kurang baik, serta aplikasi keamanan yang lamban, mempermudah kemampuan pencurian yang mengecam kepemilikan emas digital.
Latar Belakang Munculnya Digital Gold Currency
Disadur dari hasil penelitian Carl Mullan pada tahun 2014, ahli ekonomi Dr. Douglas Jackson dan James Turk sukses membuat sistem mata uang emas digital online pertama pada tahun 1990-an. Awalnya, digital gold currency adalah sebuah gagasan yang diprakarsai oleh para ahli keuangan untuk memudahkan Investasi Emas batangan.

Mata uang emas digital ini disesuaikan dengan nilai asli sebagian logam mulia semacam emas serta perak. Pengetahuan mereka seolah jadi proposal buat ahli ekonomi yang lain agar bekerja sama serta menghasilkan sistem mata uang digital yang berorientasi dengan nilai emas.

Baca Juga : Memahami Inclusive Design, Konsep Desain untuk Semua Pengguna

Begitulah latar belakang kemunculan sistem DGC, yaitu untuk memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi emas secara langsung, mudah dan sangat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat modern. Pada tahun periode 1990-an, emas merupakan alat transaksi yang diyakini paling tinggi nilainya.

Dengan menggunakan platform e-gold pada tahun 1996, transaksi keuangan global yang tidak kompleks dan instan dapat diselesaikan melalui internet. Lembaga perbankan dan produk dari bank tidak lagi diperlukan untuk mengirim atau menerima nilai yang didukung oleh emas dan bullion.
Kelebihan Digital Gold Currency
Di samping memiliki beberapa kelemahan, digital gold currency juga memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya praktis, mudah untuk diakses, dan nilainya pun cukup tinggi. Selain manfaat tersebut, mata uang emas digital ini juga memiliki beberapa aspek lain yang menjadikan mereka begitu fungsional dan bermanfaat.

Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan digital gold currency yang perlu kamu ketahui:
1. Perlindungan Aset
Digital gold currency adalah salah satu mata uang digital yang memiliki perlindungan aset terbaik, seperti dilansir dari Goldmint.  Mata uang emas digital memegang 100 persen kepemilikan pengguna dalam unit emas yang dapat mereka tebus dengan sertifikat digital. Mayoritas mata uang digital hampir tidak mendukung perlindungan aset sama sekali. 
2. Universal
Menjadi alat transaksi yang dapat diakses oleh semua individu dari berbagai lapisan masyarakat menjadi visi dari digital gold mercury. Visi ini merupakan visi universal. Hal ini pun terbukti seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi. Serupa Bitcoin, DGC sudah menjadi sistem mata uang global mandiri yang dapat dijadikan nilai tukar pada semua situasi politik dan ekonomi.
3. Non-Reversibilitas
Transaksi digital gold currency sifatnya adalah final dan tidak dapat dibalikkan seperti transaksi pada kartu kredit dan debit. Hal ini memungkinkan terjadinya transaksi non-reversibilitas dalam banyak situasi. Karakteristik ini memungkinkan platform mata uang emas digital berjalan tanpa harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk penyelesaian sengketa.
4. Dapat Dipertukarkan
Mudahnya aset untuk dipertukarkan merupakan keunggulan terakhir dari digital gold currency. Mata uang emas digital dapat ditukar melalui penukar mata uang digital lain yang dapat dibeli dan dijual. Akan tetapi, apabila perlu, pemilik dapat menebus unit emas tersebut dan menggunakannya untuk keperluan transaksi.

Pada intinya, digital gold currency adalah sebuah solusi yang diciptakan oleh para pakar untuk memudahkan pertukaran dan transaksi yang berorientasi dengan emas batangan.

Baca Juga : 6 Tools dalam Sales Performance Management

Setelah berjalannya waktu, mata uang digital ini pun ikut berkembang. Menjadi salah satu cryptocurrency terbaik dan dijadikan aset investasi oleh banyak pihak. Itulah penjelasan Jobnas.com terkait sistem Digital Gold Mercury.