Jobnas Menu

false adverstising

Ghufron Writer Ghufron Writer
1 tahun yang lalu

Jobnas.comFalse Advertising adalah sebuah permasalahan yang sudah lama mengancam pengiklan di dunia maya. Tak hanya merugikan pengiklan, nyatanya, iklan palsu seperti ini juga bisa berdampak buruk, terutama bagi perusahaan.

Oleh karena itu, Jobnas.com akan menjelaskan serba-serbinya agar kamu terhindar dari risiko berbahaya Iklan ini. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Apa itu False Advertising?

False Advertising adalah informasi yang tidak benar atau menyesatkan pada kampanye iklan untuk membuat orang membeli sesuatu, atau untuk datang mengunjungi toko mereka.

Dikutip dari DCBA, False Advertising adalah sebuah iklan yang terbentuk dari kumpulan informasi dan petunjuk yang salah.

Tujuan False Advertising adalah untuk menggambarkan kualitas produk atau layanan yang baik supaya pelanggan sepakat untuk membelinya. Namun, Faktanya tidak demikian.

Hal ini disebabkan karena pasar dan kompetisi yang semakin ketat, sedangkan produk atau layanan yang ditawarkan tidak mampu bersaing.

Baca juga: Ingin Jadi Sales Representative yang Profesional? Wajib Kuasai 5 Skill Ini

Agar tetap relevan dengan kondisi seperti itu meskipun sedang dalam posisi yang tidak menguntungkan, perusahaan mulai membentuk False Advertising. Pelanggan yang kurang beli bisa jadi korban karena menggunakan jargon-jargon ‘produk terbaik’ atau ‘kualitas nomor satu’. 

4 Jenis-Jenis False Advertising yang Populer

Seperti yang sudah dijelaskan, False Advertising terbentuk dari kumpulan informasi yang tidak benar.

Meskipun begitu, iklan palsu bisa dirancang menjadi berbagai tipe, sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang melakukannya. Lalu, apa sih jenis-jenis False Advertising yang perlu kamu ketahui ?

Berikut ini adalah penjelasannya : 

1. Bait and Switch

Seperti dilansir Forrest Lamothe, bait and switch adalah jenis False Advertising yang sering dimanfaatkan. Biasanya diciptakan ketika perusahaan mengiklankan produk yang sebenarnya tak akan mereka jual.

Dengan begitu, iklan palsu ini berfungsi agar pelanggan datang ke toko retail mereka dan membeli produk-produk lainnya. Seperti misalnya, perusahaan perabotan mengiklankan produk meja lipat yang persediaannya terbatas.

Akan tetapi, karyawan akan mengungkapkan bahwa meja lipatnya sudah habis ketika pelanggan tiba di toko untuk membelinya. 

Baca Juga : Memahami Inclusive Design, Konsep Desain untuk Semua Pengguna

2. Foto yang Tak Serupa

False Advertising berikutnya dapat kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari, biasanya saat sedang memesan makanan atau membeli barang di toko serbaguna.

Terkadang, perusahaan tak ragu untuk menempatkan foto produk yang tak serupa dengan deskripsi aslinya. Tujuannya sederhana, yakni agar produk yang mereka iklankan terlihat lebih menggiurkan.

3. Pemalsuan Harga

Seperti disadur Justia, jenis False Advertising berikutnya adalah iklan yang memalsukan harga produk atau layanan. Pada umumnya, jenis iklan palsu ini dapat ditemukan pada perusahaan telekomunikasi.

Sebagai contoh, perusahaan mengiklankan kartu perdana dengan harga yang murah. Namun, untuk mendapatkan fitur yang seharusnya terdapat dalam paket umum, perusahaan akan mengajukan biaya tambahan yang tak ditempatkan dalam iklan.

4. Klaim yang Tak Pernah Terbukti

Berikutnya adalah iklan dengan jargon-jargon klaim yang sebenarnya tak pernah mereka dapatkan. Jenis iklan palsu ini ditujukan agar pelanggan merasa bahwa mereka telah membeli produk terbaik yang tak bisa mereka dapatkan di perusahaan lain.

Kenyataannya, manfaat dan kualitas tersebut tak akan mereka dapatkan. Klaim-klaim kualitas terbaik ini tidak pernah diraih produk. Yang ingin perusahaan lakukan hanyalah untuk menggiur pelanggan agar membeli produk tersebut.

Dampak False Advertising Bagi Perusahaan

Mungkin, menyebarkan iklan palsu adalah suatu hal yang menggiurkan, terutama karena adanya jaminan pelanggan yang banyak.

Kendati begitu, jenis pemasaran seperti ini bisa membawa dampak yang sangat buruk bagi perusahaan. Nah, seperti apa pengaruh Iklan Palsu untuk perusahaan yang menyebarkannya? Menurut Chron, berikut adalah pemaparannya:

  • Bisnis perusahaan terancam hukuman pidana
  • Perusahaan bisa mengalami penurunan dalam bidang sales
  • Customer loyalty akan menghilang
  • Perusahaan memiliki reputasi yang buruk
  • Perusahaan akan sulit untuk berkembang

Pada hakikatnya, False Advertising adalah sebuah iklan dengan sajian informasi yang salah dan menyesatkan.

Iklan palsu ini bisa membahayakan bagi pelanggan, akan tetapi, bisa menjadi lebih fatal bagi bisnis perusahaan. Oleh karena itu, jenis iklan ini harus dihindari, baik sebagai seorang pelanggan ataupun advertiser.

Baca Juga : 3 Tips Quality Time untuk Pasangan yang Sibuk Kerja

Itulah beberapa hal terkait dengan dunia periklanan yang dapat Jobnas.com berikan. Setelah memahami tentang False Advertising di atas, apakah kamu tertarik untuk terjun dalam dunia periklanan?