Jobnas Menu

fakta

Enol Writer Enol Writer
6 bulan yang lalu

Jobnas.com – Bagi Anda yang baru lulus SMA sederajat, kuliah online mungkin bukan menjadi keinginan utama Anda.

Karena yang ada dalam bayanga Anda adalah Kuliah reguler (yakni mengikuti kuliah di kampus sebagai mahasiswa) dan tentunya sepertinya masih jadi pilihan utama.

Selain ingin mencicipi pengalaman belajar dan berorganisasi di kampus, kuliah reguler juga dianggap sebagai media bersosialisasi dan networking di masa depan.

Banyak yang masih percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk bersosial selama kuliah.

Dan bagaimana dengan Kuliah Online? mungkin Anda baru akan mempertimbangkan kuliah online setelah menyelesaikan D3 atau S1. Misalnya, Anda sudah bekerja, tetapi Anda masih ingin belajar untuk mendapatkan gelar master dan seterusnya.

Sayangnya, saat ini Anda kesulitan menyeimbangkan waktu antara bekerja dan kuliah, sehingga kuliah online menjadi solusinya.

Selain karena kesibukan kerja yang kadang-kadang dicampur dengan pekerjaan ekstra pada tugas kota dan luar negeri, juga merupakan alasan yang memungkinkan untuk bolos lebih sering.

Sehingga kuliah yang dipilih dapat diselesaikan secara online, Anda juga yakin jadwal Anda tidak akan mudah terganggu.

Namun hal itu, tidak diinginkan bagi Anda yang baru menjalani perkuliahan di strata satu (S-1). Lantas apa saja mitos kuliah online yang sering Anda dengar?

Mitos Seputar Kuliah Online

Ketika Anda mendengar kata webinar, apa yang dapat Anda pikirkan saat ini? Beberapa pendapat ini mungkin sudah sering Anda dengar.

Maka tidak heran jika Anda akan berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk mengambil kuliah online. Mari kita periksa satu per satu.

1. Belajar daring bukan sekedar nongkrong bareng teman-teman di kampus

Hingga saat ini, imajinasi Anda hanya terpaku di depan laptop atau smartphone di genggaman.

Walaupun banyak mahasiswa lain di jurusan yang sama, terkadang Anda bisa dibilang belajar langsung dari kamar.

Asyiknya tidak perlu mandi dan ganti baju saat koneksi internet sudah cukup. Anda bisa makan lagi sambil makan, meski tidak ada tempat duduk di sebelah Anda.

Fakta yang sebenarnya

Mengapa Anda harus khawatir tidak bisa terhubung dengan teman-teman Anda di kampus selama kuliah daring? Tidak semua kursus satu arah (yaitu dengan video).

Beberapa di antaranya adalah kelas obrolan langsung, diskusi online, atau forum siswa tempat Anda dapat mengobrol dengan teman dari departemen yang sama.

Bahkan jika seseorang tinggal di kota yang sama denganmu, mengapa kamu  tidak setuju untuk bertemu dan belajar bersama? Apakah sosialisasi bukan pilihan?

2. Kualitas pengajaran yang buruk

Karena banyaknya materi gratis di Internet, anggapan ini sangat umum dalam kuliah online.

Padahal, semakin mahal dan sulit mencari bahan kuliah, maka semakin baik kualitasnya.

Fakta yang Sebenarnya

Siapa bilang kualitas pengajaran kuliah daring lebih buruk dari perkuliahan reguler? Konsultan  Berkeley  tidak setuju.

Mengingat belajar dengan cara ini dapat mengatasi hambatan jarak dan waktu, banyak teman Anda yang belajar di luar negeri meskipun masih di Indonesia atau sebaliknya.

Jika program tersebut benar-benar ada dan sangat mendukung tujuan Anda, mengapa tidak diambil saja?

3. Anda Bisa Membagi Waktu dengan Pekerjaan Anda

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, belajar sambil bekerja merupakan tantangan tersendiri.

Jika Anda bersedia mengorbankan akhir pekan Anda untuk menghadiri kelas khusus di kampus, tidak apa-apa.

Namun jika tidak, kuliah online adalah solusinya. Paling-paling hanya perlu ke kampus untuk ujian atau urusan administrasi.

Fakta yang sebenarnya

Bagaimana Anda membagi waktu antara kuliah online dan pekerjaan Anda tergantung bagaimana Anda melakukannya.

Karena kuliah daring, banyak yang lupa dan lupa hadir di kelas atau menyelesaikan tugas. Faktanya, ketidakhadiran Anda akan tetap dicatat dan IPK Anda akan tetap menderita.

Membagi waktu antara kuliah daring dan kerja juga tergantung bagaimana melakukannya. Misalnya: Prioritaskan yang memiliki tenggat waktu yang lebih mendesak. Yang paling penting adalah disiplin dan mengetahui prioritas Anda.

Baca Juga: Kenalilah Adaptive Leadership, Agar Kamu Jadi Pemimpin Junjungan Tim

4. Perusahaan Tidak Ingin Mempekerjakan Lulusan Kuliah Online

Ini juga salah satu ketakutan paling umum di antara mereka yang telah memilih jalur kuliah online.

Bagaimana cara kerja akreditasi? Apakah perusahaan bersedia mempertimbangkan Anda bahkan jika Anda tidak kuliah seperti biasa?

Tentu anggapan semacam ini bukan sebuat kebenaran, karena dalam dunia kerja yang dilihat bukanlah proses Anda kuliah, melainkan gelar dan kemampuan yang paling utama.

Fakta yang sebenarnya

Padahal akreditasi kampus yang menawarkan kuliah daring itu bagus, kenapa tidak? Ada juga perusahaan yang menerima lulusan dari jalur ini, karena kemampuannya bekerja  dalam tim dan akreditasi kampus yang menawarkan kursus online tersebut.

Bahkan, perusahaan mungkin akan lebih terkesan jika Anda bisa belajar online di universitas bergengsi di luar negeri, namun tetap berada di Indonesia.  

5. Kuliah online cenderung menipu

Mungkin itu yang Anda pikirkan saat mengerjakan esai atau tugas lainnya. Daripada repot mikir, lebih baik menjiplak saja tulisan yang sudah ada. Paling-paling hanya diubah sedikit sebelum email dosen.

Fakta yang sebenarnya

Mereka yang masih percaya bahwa belajar online berarti bisa menyontek adalah salah. Karena saat ini sudah banyak software anti plagiat.

Perangkat lunak pendeteksi plagiarisme khusus telah membaca niat Anda untuk mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan tugas. Dalam perkuliahan seperti itulah Anda harus lebih disiplin dan jujur.  

6. Biaya kuliah online jauh lebih murah

Mitos ini berkisar pada asumsi satu arah: tidak perlu kuliah, dan tidak ada biaya administrasi terkait biaya gedung dan masalah struktur di kampus.

Fakta yang sebenarnya

Biaya kuliah online sebenarnya bisa jauh lebih mahal

Oke, mungkin Anda tidak merasa perlu ke kampus dan menganggap tidak ada gedung permanen di kampus.

Namun, biaya pemeliharaan informasi dan teknologi kampus  masih sangat diperlukan. Jadi jangan menganggap kuliah online pasti lebih murah dari kuliah biasa.

7. Kuliah online jauh lebih mudah daripada kuliah biasa

Anggapan ini hampir sama dengan anggapan bahwa kuliah online membantu Anda mengatur waktu dengan lebih baik.

Selain terkadang bisa mengunduh materi yang ditawarkan secara gratis, ada beberapa yang waktunya cukup fleksibel, artinya Anda tidak harus “hadir” di kelas online pada saat itu.

Fakta yang sebenarnya

Kuliah online bisa jauh lebih sulit daripada kuliah regular, Apalagi jika kampus atau lembaga yang memilikinya terakreditasi tinggi. Kalau kampusnya juga di luar negeri dan sudah terkenal? Wow, betapa mudahnya kuliah.

Selain itu, Anda harus lebih mandiri dan disiplin. Misalnya: Jangan menunda-nunda tugas.

Nah, apakah Anda sudah mengetahui perbedaan mitos dan fakta dalam kuliah online? Sekarang tinggal tergantung pada pilihan Anda.

Jika Anda seorang profesional yang ingin meningkatkan keterampilan Anda dalam kehidupan profesional, Anda dapat memilih kuliah online.

Saat bekerja, Anda membagi waktu dengan mengikuti kelas online dan mengerjakan tugas.

Itulah dia beberapa fakta dari kuliah online yang selama ini menjadi rumor di banyak kalangan.

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com – Dewasa ini, masih saja orang banyak yang salah menafsirkan atau gagal paham terhadap anggapan otak kiri dan otak kanan. Beberapa orang mengatakan bahwa satu pihak bertanggung jawab atas kreativitas, sementara yang lain bertanggung jawab atas masalah logis seperti pemecahan masalah, dll.

Dengan demikian, mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai “berotak kanan” atau “berotak kiri”. Namun, apakah itu benar? Apa sebenarnya yang membedakan bagian-bagian otak?

Pada artikel kali ini Jobnas akan membantu kalian semua agar paham dengan perbedaan antara otak kiri dan otak kanan. Jadi, bacalah sampai akhir artikel ini agar paham, ya!

Bagaimana Cara Otak Bekerja?

Semua orang tahu bahwa otak manusia terbagi menjadi dua bagian, bagian kanan dan bagian kiri.

Diambil dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), berikut penjelasan tentang cara kerja otak pada kedua sisi. Setiap sisi otak memiliki enam area (disebut juga “lobus”) yang memiliki fungsi berbeda.

Otak adalah pusat yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan dan semua informasi sensorik, termasuk pendengaran, ucapan, kecerdasan, dan ingatan.

Otak kanan bertanggung jawab untuk memberikan informasi spasial, sedangkan otak kiri bertanggung jawab atas kemampuan bahasa dan bicara.

Ada banyak area lain di otak, dan semua area ini saling berhubungan dan berperan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Tentunya kalian pernah mengalami ketika sedang bekerja, dan tiba-tiba kalian lapar dan tidur pada waktu yang sama? Nah, bagian otak yang bertanggung jawab untuk ini adalah hipotalamus.

Faktanya adalah bahwa otak kanan dan kiri, otak atas, otak depan atau belakang semuanya bekerja sama dan memungkinkan manusia untuk melakukan operasi yang paling kompleks sekalipun.

Mitologi Otak Kiri dan Kanan

Ada mitos tentang otak, bahwa bagian kanan dan kiri mempengaruhi kepribadian seseorang, cara berpikir, apa yang bisa dilakukan.

Contohnya, orang yang dominan otak kanan dikatakan sebagai pemikir intuitif dan memiliki kemampuan kreatif yang hebat.

Mereka dianggap cocok untuk bekerja di industri kreatif dan tidak cocok untuk bekerja di sektor tertentu.

Di sisi lain, orang yang dominan otak kiri adalah kebalikannya. Mereka berpikir lebih kuantitatif dan logis.

Teori otak kiri dan otak kanan ini menjadi populer sebagai hasil penelitian ahli biologi Psikologi dan peraih Nobel, Roger W. Sperry. Teori ini didasarkan pada fakta bahwa kedua bagian otak berfungsi secara berbeda.

Di satu sisi, teori dua otak tidak salah. Namun, itu juga tidak sepenuhnya benar. Jadi apa kebenarannya?

Fakta Tentang Otak

Pada tahun 2013 Menurut Harvard Health Publishing, melakukan penelitian di University of Utah yang menunjukkan bahwa penglihatan dominan otak kanan dan kiri kurang tepat. Tapi kalian jangan lupa bahwa itu tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah.

Otak manusia tidak sesederhana kanan kiri, tidak sesederhana “Kalau otak kanan dominan, berarti kamu kreatif tapi kurang berhitung”.

Menurut sebuah studi oleh University of Utah, hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas di otak kanan dan otak kiri sama, terlepas dari kepribadian atau keahlian.

Kesimpulan ini diambil dari hasil pemindaian terhadap lebih dari 1.000 otak (usia 7-29), memeriksa sekitar 7.000 bagian otak.

Verywell Mind juga menunjukkan bagaimana penelitian tentang kemampuan kita untuk mengerjakan mata pelajaran tertentu (misalnya matematika) menjadi lebih kuat ketika kedua belahan otak aktif.

Oleh karena itu, tidak ada bukti bahwa dalam beberapa hal satu pihak mendominasi pihak lain. Istilah “otak kanan” atau “otak kiri” yang menggambarkan dominasi di satu bagian otak dapat dianggap sebagai metafora, bukan deskripsi akurat tentang isi kepala yang sebenarnya.

Fakta Kebenaran dan Opini yang Beredar

Di atas sudah dijelaskan tadi bahwa ada yang berpendapat orang yang kreatif berarti otak kanannya lebih dominan dan aktif, sedangkan orang yang memiliki logika dan keterampilan pengambilan keputusan yang baik berarti otak kirinya yang paling dominan.

Meskipun tidak sepenuhnya, ada beberapa kebenaran dalam pernyataan ini, terutama untuk bagian otak yang berbeda. Jelas bahwa dalam kasus seseorang yang terkena stroke, bagian tubuhnya lumpuh atau sensor motorik hilang di sisi otak yang terkena.

Jika sisi kiri terpengaruh, orang tersebut akan kehilangan kemampuan berbicara dengan lancar. Efek dahi pada motivasi, perencanaan dan kreativitas dikatakan berkurang.

Jadi, dilihat dari posisi dan fungsi masing-masing sisi, belahan otak kanan dan kiri jelas bertanggung jawab atas hal yang berbeda.

Namun, ini tidak berarti bahwa kepribadian dan kecenderungan setiap individu (seperti menghitung, menggambar, dll.) Dipengaruhi oleh aktivitas otak.

Sampai sini dulu penjelasan kami tentang metos-mitos dan realitas otak. Jika kalian merasa ingin menghitung dan melakukan sesuatu yang masuk akal, bukan berarti itu salah. Adalah sebuah kesalahan untuk berpikir bahwa satu sisi mendominasi yang lain, karena semua sisi otak saling berhubungan dan membantu orang mencapai semua yang mereka alami.

Nah itulah penjelasan lengkap tentang otak kiri dan otak kanan yang bisa dijelaskan oleh Jobnas di artikel kali ini. Setelah membaca fakta-fakta di atas, semoga kalian bisa lebih mengoptimalkan fungsi otak.

Baca juga: Dehidrasi Mempengaruhi Kerjaan di Kantor? Begini Pencegahannya!

Jika seandainya kalian masih ingin banyak tahu lagi perihal artikel yang serupa, maka kalian bisa daftarkan diri kalian di website jobnas. Dengan begitu kalian kan lebih mudah membaca dan mengetahui informasi seputar bisnis, management, website dan lainnya.