Jobnas
Menu CV Maker Menu

Developer

Iwan Bisa Iwan Bisa
9 bulan yang lalu

Jobnas.com - Tentu saja, sebagai pengembang Anda menggunakan banyak alat. Dari framework hingga ekstensi Google Chrome khusus untuk Developer. Alat-alat ini membuat pengembangan situs web atau kebutuhan pekerjaan lainnya menjadi lebih mudah. Sekarang lihat tujuh ekstensi Google Chrome yang direkomendasikan yang dapat Anda gunakan sebagai pengembang.

1. LambdaTest

Screenshot LambdaTest Ekstensi Google Chrome memungkinkan pengembang mengambil screenshot satu halaman penuh dari halaman web di browser seluler dan desktop. Monitor LambdaTest dapat mendukung pengujian kompatibilitas lintas-browser yang dipercepat untuk situs web dan halaman.

Anda dapat mengambil tangkapan layar otomatis hingga 25 sistem operasi dan pengaturan browser yang berbeda sekaligus. Yang harus Anda lakukan adalah mengklik ikon LambdaTest dan memilih konfigurasi yang Anda inginkan. Ada juga log pengujian dengan semua detail dari upaya tangkapan layar Anda sebelumnya.

2. Kosongkan Cache

Membersihkan cache browser selalu penting untuk pekerjaan pengembang. Ekstensi Clear Cache ini dapat dengan cepat menghapus cache dan data penjelajahan lainnya dengan satu klik.

Anda dapat menyesuaikannya dengan banyak cara. Misalnya berapa banyak data yang ingin Anda bersihkan termasuk unduhan, cache aplikasi, riwayat, data formulir, kata sandi, dll. Saat ini ada 14 item yang tersedia untuk dibersihkan di browser Chrome Anda. Plugin ini berfungsi "di belakang layar" dan bagian terbaiknya adalah tidak ada kotak dialog atau pop-up konfirmasi yang mengganggu Anda.

3. Palet Situs Web

Ekstensi Google Chrome ini menciptakan palet warna yang kaya untuk pengembang. Site Palette adalah salah satu ekstensi Google Chrome yang wajib dimiliki oleh front-end developer atau desainer grafis. Plugin ini memungkinkan Anda untuk dengan cepat memilih dan membuat palet warna. Sebagai pengembang, Anda dapat dengan mudah mengunggah file pratinjau PDF, gambar palet, dan membuat tautan yang dapat dibagikan.

Alat ini juga menawarkan integrasi tanpa batas dengan Google Art Palette. Palet Situs dianggap sebagai salah satu ekstensi Chrome terpenting bagi perancang dan pengembang di seluruh dunia.

4. Musim Dingin

Ekstensi ini adalah alat yang memungkinkan tim mengelola kotak surat grup seperti engineering@ dan bugs@ langsung dari Gmail. Dengan Hiver, email penting tentang eskalasi dukungan dan masalah teknis lainnya dapat secara otomatis ditetapkan ke masing-masing pengembang dan dilacak secara waktu nyata untuk penyelesaiannya.

5. Semangat

Ghostery adalah ekstensi Google Chrome yang memungkinkan pengembang mendeteksi pelacak, piksel, dan fragmen lain yang disematkan di situs web. Anda dapat melihat plugin dan pelacak terpasang di situs web yang Anda kunjungi. Selain itu, Anda dapat menggunakan Ghostery untuk melindungi privasi Anda. Tidak diperlukan pendaftaran atau pendaftaran untuk menggunakan ekstensi ini.

6.Wappalyzer

Dibuat pada tahun 2009 oleh Elbert Alias, Wappalyzer adalah ekstensi peramban lintas platform dan sumber terbuka yang menampilkan teknologi yang digunakan di situs web tertentu. Wappalyzer adalah salah satu ekstensi browser Chrome terbaik yang secara otomatis mendeteksi aplikasi layanan web.

Dari manajemen konten, generator, sistem manajemen konten, basis data, perangkat lunak server, alat analitik, platform e-niaga, plugin, widget, kerangka kerja JavaScript, dll. Ekstensi Google Chrome untuk pengembang ini menjadi salah satu alat yang dapat digunakan untuk membuat situs web yang menarik.

7. Dimensi

Dimensi adalah ekstensi Google Chrome yang sangat populer yang memungkinkan pengembang menentukan dimensi menggunakan kursor. Anda dapat menggerakkan mouse ke kiri atau ke kanan dan ke atas atau ke bawah hingga Anda mencapai batas untuk mengukur jarak antar elemen di situs.

Selain tujuh rekomendasi tersebut, masih banyak lagi ekstensi Google Chrome yang bisa Anda gunakan dalam pekerjaan Anda sebagai developer. Anda juga dapat menemukan informasi berguna lainnya di Blog Jobnas. Setiap harinya Jobnas menerbitkan artikel unggulan atau pilihannya.

Erni Yati Erni Yati
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Perintah Git Bash adalah kumpulan perintah yang digunakan untuk mengelola repository Git menggunakan terminal atau Command-Line Interface (CLI). Ini memungkinkan pengguna untuk mengelola dan memanipulasi repository Git dengan cepat dan efisien.

Berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan bersamaan dengan perintah Git Bash:

  • Repository Git: Tempat dimana semua file dan riwayat perubahan disimpan.
  • Commit: Proses menyimpan perubahan ke dalam repository Git. Setiap commit memiliki pesan yang menjelaskan perubahan yang dilakukan.
  • Branch: Salah satu cara untuk memisahkan perubahan dalam repository Git. Cabang bisa diperiksa, diedit, dan digabungkan kembali ke cabang utama.
  • Merge: Proses menggabungkan perubahan dari satu cabang ke cabang lain.
  • Push: Proses mengupload perubahan dari lokal ke repository Git yang terhubung.
  • Pull: Proses mengunduh perubahan dari repository Git yang terhubung ke lokal.
  • Remote: Repository Git yang berada pada server atau jaringan yang berbeda dari lokal.
  • Staging Area: Tempat untuk menyimpan perubahan sebelum di-commit.
  • Index: Tempat menyimpan perubahan yang akan di-commit.
  • HEAD: Pointer yang menunjukkan versi terbaru dari repository Git.

Dengan menggunakan perintah Git Bash, pengguna dapat mengelola repository Git dan melacak perubahan pada kode mereka dengan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan antarmuka grafis atau aplikasi GUI.

Apa itu Git Bash?

Git Bash adalah terminal atau Command-Line Interface (CLI) untuk sistem operasi Windows yang menyediakan lingkungan untuk menjalankan perintah Git. Git Bash menyediakan antarmuka command-line yang sama seperti yang digunakan pada sistem operasi Unix seperti Linux dan macOS, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas Git dengan mudah. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut dalam menulis tugas akademik, Anda dapat mencari layanan bachelorarbeit schreiben lassen yang akan membantu Anda menyelesaikan tugas Anda dengan sukses.

Git Bash memiliki sejumlah perintah Git yang populer seperti git clone, git add, git commit, git push, dan banyak lagi, serta perintah Unix seperti ls, cd, dan echo yang membantu pengguna mengelola file dan direktori.

Dengan menggunakan Git Bash, pengguna dapat melakukan tugas version control dan melacak perubahan pada kode mereka dengan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan antarmuka grafis atau aplikasi GUI. Git Bash juga memudahkan pengguna untuk bekerja dengan repository Git yang berbasis CLI, seperti GitHub.

Perintah Git Bash dasar

Berikut adalah daftar perintah Git Bash paling populer dan penting:

  • git init: Inisialisasi repository Git baru.
  • git clone: Kloning repository Git dari sumber yang ada.
  • git add: Menambahkan file ke indeks Git.
  • git commit: Commit perubahan ke repository Git.
  • git push: Mengupload perubahan ke repository Git yang terhubung.
  • git pull: Mengunduh perubahan dari repository Git yang terhubung.
  • git status: Melihat status file dalam direktori saat ini.
  • git log: Melihat riwayat perubahan dalam repository.
  • git diff: Melihat perbedaan antara versi saat ini dan versi yang sebelumnya.
  • git branch: Mengelola cabang (branch) dalam repository Git.
  • git checkout: Mengubah antar cabang atau mengambil versi tertentu dari repository.
  • git merge: Menggabungkan cabang atau perubahan ke cabang utama.
  • git reset: Menghapus perubahan dalam indeks Git.
  • Catatan: Perintah-perintah ini hanya sebagian dari perintah Git yang tersedia.

Ada banyak perintah lain yang bisa digunakan untuk mengelola dan memanipulasi repository Git.

Perintah Git Bash untuk mengelola file melalui CMD / CLI

Berikut adalah beberapa perintah Git Bash yang sering digunakan untuk mengelola file menggunakan Command-Line Interface (CLI):

  • ls - Menampilkan daftar file dan direktori dalam folder saat ini.
  • cd - Menavigasi ke folder lain.
  • mkdir - Membuat folder baru.
  • touch - Membuat file baru.
  • rm - Menghapus file atau folder.
  • cp - Menyalin file atau folder.
  • mv - Memindahkan file atau folder.
  • cat - Menampilkan isi file.
  • less - Menampilkan isi file secara berkala.
  • head - Menampilkan beberapa baris dari file.
  • tail - Menampilkan beberapa baris dari bagian akhir file.
  • grep - Mencari teks dalam file.
  • find - Mencari file atau folder berdasarkan nama, ukuran, atau tanggal.
  • chmod - Mengubah hak akses pada file atau folder.
  • chown - Mengubah pemilik file atau folder.
  • zip - Memcompress file atau folder.
  • unzip - Membuka file yang dikompress.
  • pwd - Menampilkan path atau lokasi folder saat ini.
  • echo - Menampilkan pesan atau nilai variabel.
  • clear - Membersihkan layar terminal.
  • history - Menampilkan riwayat perintah yang pernah dijalankan.
  • export - Menetapkan nilai variabel.
  • alias - Membuat alias atau nama pendek untuk perintah.
  • source - Menjalankan perintah dalam berkas file.
  • . - Sama dengan source.
  • ./ - Menjalankan berkas yang berada pada folder saat ini.
  • & - Menjalankan perintah pada latar belakang.
  • && - Menjalankan perintah berurutan.
  • || - Menjalankan perintah alternatif jika perintah sebelumnya gagal.
  • sudo - Menjalankan perintah sebagai superuser atau administrator.
  • ps - Menampilkan daftar proses yang berjalan.
  • kill - Menutup proses dengan menggunakan ID proses.
  • top - Menampilkan informasi tentang proses yang berjalan dan penggunaan sumber daya.
  • df - Menampilkan informasi tentang penggunaan disk.
  • du - Menampilkan ukuran folder dan subfolder.
  • cat - Menampilkan isi file atau concatenate (menggabungkan) file.
  • sed - Mengolah data teks pada file.
  • awk - Mencari dan mengolah data teks pada file.
  • cut - Memotong atau mengambil bagian dari teks pada file.
  • sort - Mengurutkan baris teks pada file.
  • uniq - Menghilangkan baris duplikat pada file.
  • tac - Membalikkan urutan baris pada file.
  • tr - Mengubah atau menghapus karakter pada file.
  • wc - Menghitung jumlah baris, kata, dan karakter pada file.
  • tee - Menulis hasil keluaran perintah ke file dan menampilkan hasil keluaran pada layar.
  • xargs - Memproses file sebagai argumen perintah.
  • gzip - Mengompres file dengan format GZIP.
  • gunzip - Membuka file yang dikompres dengan GZIP.
  • tar - Mengompres dan membuka file dengan format TAR.
  • curl - Mengambil data dari internet menggunakan protokol HTTP dan HTTPS.
  • wget - Mengambil file dari internet menggunakan protokol HTTP dan FTP.
  • ping - Melakukan ping test pada alamat IP atau URL untuk mengetahui ketersediaan jaringan.
  • nslookup - Melakukan query DNS untuk mengetahui informasi alamat IP dan nama domain.
  • rmdir - Menghapus folder kosong.
  • whoami - Menampilkan nama pengguna saat ini.

Perintah-perintah ini bisa digabungkan dan dipadukan untuk melakukan tugas yang lebih kompleks seperti melakukan backup atau memfilter informasi dalam file.

Baca juga: Definisi dan Jenis-jenis Scripting Language yang Penting Diketahui Web Development

Git Bash memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas file management dengan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan antarmuka grafis atau aplikasi GUI. Selain itu, Anda juga dapat mencari bantuan dari seorang ghostwriter masterarbeit yang memiliki pengetahuan mendalam dalam pengelolaan proyek perangkat lunak. Dengan bimbingan mereka, Anda dapat memaksimalkan efisiensi Anda dalam mengelola proyek-proyek Git.

Keunggulan Git Bash Dibandingkan CMD Bawaan Windows

Berikut adalah beberapa keunggulan Git Bash dibandingkan dengan Command Prompt bawaan Windows:

  1. Mendukung banyak perintah Unix: Git Bash menyediakan banyak perintah Unix seperti cat, sed, awk, cut, dan lainnya yang berguna untuk mengelola file dan data teks.
  2. Tab completion: Git Bash menyediakan fitur tab completion, yang memudahkan pengguna untuk memasukkan perintah dan menyelesaikan nama file dan folder.
  3. Syntax highlighting: Git Bash menyediakan syntax highlighting, yang membuat mudah dilihat perbedaan antara perintah, nama file, dan parameter.
  4. Mendukung perintah Git: Git Bash dikembangkan untuk menjalankan perintah Git, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas version control dengan mudah.
  5. Portabilitas: Git Bash dapat berjalan pada sistem operasi Windows, macOS, dan Linux, membuat mudah bagi pengguna untuk bekerja pada berbagai sistem operasi.
  6. Mendukung script shell: Git Bash menyediakan dukungan untuk script shell, yang memudahkan pengguna untuk membuat skrip yang menjalankan tugas secara otomatis.
  7. Customisasi: Git Bash dapat dikustomisasi dengan mudah, seperti mengubah tampilan, warna, dan menambahkan perintah baru.

Dalam kesimpulan, Git Bash memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Command Prompt bawaan Windows. Selain itu, jika Anda tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang Git Bash, Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut dalam masterarbeit ghostwriter kosten. Git Bash menawarkan banyak perintah Unix, tab completion, syntax highlighting, dan dukungan perintah Git. Git Bash juga mudah dikustomisasi dan dapat berjalan pada berbagai sistem operasi.