Jobnas Menu

Delirium

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com – Badan kesehatan Internasional, WHO resmi menetapkan Delirium sebagai gejala baru pandemi Covid-19, menjelang tahun baru 2021. Delirium umumnya dikaitkan dengan kesehatan mental. Ia tak hanya mengganggu psikis pengidap, tetapi juga kebugaran fisik mereka.

Baca Juga : Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi

Akan tetapi, banyak pengidap yang meremehkannya, karena efeknya yang samar dan tak nampak jelas. Nah, pada artikel ini Jobnas.com akan menjelaskan terkait beberapa hal tentang delirium. Yuk, simak penjelasannya !
Apa Itu Delirium?
Seperti dilansir dari CNN Indonesia, delirium merupakan sebuah kondisi di mana penderita mengalami rasa bingung karena kesadaran yang terus berkurang. Akibatnya, hal ini perlahan akan mengganggu fokus hingga cara berpikir dan berperilaku mereka. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebabkan berbagai permasalahan lainnya, seperti merusak pola tidur hingga gangguan ingatan.

Penelitian di Universitas Oberta de Catalunya, Spanyol, menjelaskan apabila tak segera diperiksa, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan berlanjut pada mental dan otak pasien.
Hubungan Delirium dengan Covid-19
Dilansir dari Detik Health, delirium umumnya terjadi beriringan dengan gejala Covid-19 lainnya, seperti hilangnya indera penciuman dan sesak napas. Selain itu, studi yang diterbitkan Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy tersebut juga menekankan hubungan virus Corona dengan otak manusia sebagai sumber utama saraf.

Para pakar dan peneliti memerikan bahwa Covid-19 mengambil andil dalam perubahan neurokognitif dalam otak. Permasalahan inilah pada akhirnya akan menyebabkan sakit kepala dan delirium.

Baca Juga : 5 Tips Membuat Instagram Live yang Menarik Banyak Followers
Pemicu Delirium
Menurut Mayo Clinic, gejala delirium bisa berkembang dengan pesat, dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari. Efeknya pun bisa fluktuatif selama sepanjang hari. Tetapi, akan ada periode di mana tak nampak adanya gejala sama sekali. Tentu gejala-gejala yang timbul ini tentunya memiliki beragam pemicu. Mulai dari kondisi psikis hingga kesalahan-kesalahan kecil yang tak luput dilakukan manusia.

Lalu, seperti apa penyebab munculnya delirium pada pasien-pasien Covid-19? Berikut penjelasannya:
1. Hypoxia
Hypoxia adalah pemicu pertama penyakit delirium pada pengidap virus corona. Kondisi semacam ini terjadi saat jaringan otak manusia kekurangan kadar oksigen untuk memproses seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan saraf dan edema. Bahkan, bila tak segera dirawat, hypoxia bisa merusak hingga mengubah fungsi otak penderitanya.
2. Peradangan
Peradangan disebut juga dengan badai sitokin, merupakan sebuah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif. Hal ini bukanlah suatu kondisi yang baik, bila kekebalan tubuh terlalu sibuk, ia bisa merusak atau mengubah fungsi otak.
3. Toksisitas Neural
Toksisitas neural adalah pemicu delirium berikutnya. Kondisi satu ini merupakan komplikasi yang terjadi saat Covid-19 secara langsung menyerang fungsi saraf hingga tingkat sel. Meskipun jarang terjadi, kamu tetap perlu waspada dengan gejala berbahaya ini.

Di samping itu, gejala Covid-19 yang sering mengganggu pekerja dan lanjut usia ini juga memiliki penyebab lainnya. Seperti dilansir dari Kompas, berikut di antaranya : 

  • Malnutrisi, dehidrasi
  • Kurang tidur
  • Tekanan emosional yang besar
  • Demam atau infeksi akut
  • Paparan toksin dalam tubuh, disebabkan oleh obat atau karbon dioksida
  • Penyakit parah lainnya

Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Delirium
Kamu tentu perlu mengetahui ciri-ciri yang kerap timbul saat seseorang mengalami delirium. Meskipun  tidak terlalu tampak pada kesehatan mental seperti dampak Covid-19, kamu harus tetap memahami gejala-gejalanya. 

Baca Juga : Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis

Hal ini penting agar jika kamu sebagai pekerja, pekerja, kamu dapat dengan segera mengantisipasinya bila terjadi pada diri sendiri. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini merupakan ciri-ciri orang dengan gejala delirium : 

  • Tidak bisa fokus, bahkan pada pekerjaan yang simpel dan praktis
  • Disorientasi, kerap merasa bingung dan tersesat
  • Konsentrasi dapat teralihkan dengan mudah
  • Menarik diri dari interaksi sosial yang terjadi di lingkungan hidup
  • Sulit berbicara atau merespon saat sedang berbincang

Itu dia serba-serbi delirium yang telah Jobnas.com rangkum khusus untuk kamu. Pada intinya, penyakit ini telah dinobatkan sebagai gejala awal saat seseorang terpapar virus Corona. Sebagai pekerja, tentunya kamu memiliki berbagai kewajiban yang harus kamu tunaikan.

Tak hanya perihal pekerjaan, namun juga kesehatan yang penting untuk menunjang produktivitas. Oleh karena itu, bila kamu merasa memiliki gejala-gejala di atas, Jobnas.com menyarankanmu untuk beristirahat dan segera melaporkannya pada ahli medis.