CV
Jobnas.com – Jika kamu termasuk orang yang sedang mengincar lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan, namun perusahaan tersebut tidak membukanya, tenang saja. Di artikel ini Jobnas.com akan menyajikan seputar bagaimana cara kita bisa menanyakan Lowongan Kerja via Email.
Dalam mencari kerja, walaupun mereka sedang tidak membuka lowongan kerja, kamu ternyata bisa bertanya secara langsung ke perusahaan incaranmu. Lantas, bagaimana sih cara menulis emailnya ? Cari tahu selengkapnya melalui artikel Jobnas.com berikut ini, yuk !
Baca Juga: Sender Reputation, Sebuah Gambaran atas Kualitas di Mata Pelanggan
Cara Menanyakan Lowongan Kerja Lewat Email yang BenarDalam era digital saat ini, mengirimkan email merupakan salah satu cara paling umum untuk mencari lowongan kerja. Penting sekali untuk menulis email dengan benar agar pesan Anda terbaca dan memperoleh tanggapan positif dari penerima. Berikut adalah beberapa tips tentang cara menanyakan lowongan kerja melalui email yang benar:
1. Temukan Penerima Email yang TepatMencari tahu kepada siapa email tersebut sebaiknya ditujukan merupakan langkah pertama yang perlu kamu lakukan di saat ingin menanyakan informasi lowongan kerja via email.
Umumnya, email tersebut dikirimkan kepada HRD dari perusahaan yang ingin dituju. Dilansir dari Indeed, kamu memanfaatkan website perusahaan ataupun akun media sosialnya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Kamu juga bisa langsung mengirimkan email itu kepada orang yang telah kamu kenal. Tentunya, proses ini akan lebih cepat ketimbang mengirimkan email kepada HRD.
2. Perkenalkan DirimuSetelah menemukan penerima email yang tepat, menulis email itu sendiri merupakan langkah berikutnya.
Langkah yang harus kamu lakukan adalah menuliskan perkenalan diri. Beri tahu penerima email tentang apa isi dari email yang kamu kirimkan seringkas mungkin.
Jelaskan siapa kamu dan alasanmu menghubungi mereka dalam beberapa kalimat saja. Kemudian, promosikan dirimu sebagai calon karyawan yang potensial untuk perusahaan mereka.
Ini termasuk menjelaskan riwayat pekerjaan, keterampilan profesional, dan kualifikasi relevan lainnya.
3. Tutup dengan Kontak yang Dapat DihubungiPastikan juga kamu mencantumkan kontak yang dapat dihubungi setelah menulis isi email. Kamu bisa memanfaatkan signature email untuk memberikan informasi tersebut. Dari sinilah HRD dapat langsung menghubungi jika mereka tertarik untuk merekrutmu.
4. Lampirkan CV dan Cover LetterUntuk membaca berbagai email yang masuk, biasanya HRD memiliki waktu yang sangat singkat. Untuk itu, kamu harus memanfaatkan kesempatan yang ada semaksimal mungkin.
Kamu harus memastikan telah melampirkan CV dan cover letter dalam email yang kamu kirimkan. Ini akan menghemat waktu karena HRD bisa langsung melihat kualifikasimu.
Tips Bertanya Lowongan Kerja Lewat EmailKamu juga perlu memperhatikan hal-hal berikut, selain melakukan cara yang benar saat bertanya lowongan kerja lewat email. Dikutip dari The Balance Careers, ketika bertanya lowongan kerja via email, terdapat beberapa hal yang mesti kamu perhatikan:
1. Hal yang boleh dilakukan saat bertanya lowongan kerja lewat emailMenyertakan alasan yang membuatmu tertarik dan ingin melamar pekerjaan di perusahaan yang dituju. Merangkum pendidikan, keterampilan, dan pengalaman kerjamu. Dalam jangka waktu tertentu, meminta wawancara dan memberitahu penerima email bahwa kamu akan menindaklanjuti email tersebut melalui telepon.
2. Hal yang tidak boleh dilakukan saat bertanya lowongan kerja lewat emailMenjelaskan pendidikan, keterampilan, dan pengalaman kamu secara berlebihan. Sebaiknya, cukup jelaskan hal-hal yang penting dan relevan saja. Selebihnya, biarkan tercantum dalam CV yang kamu lampirkan.
Melebih-lebihkan informasi yang diberikan dalam email. Ini akan membuatmu berisiko tersandung oleh fakta yang tidak terlalu akurat saat kamu ditanya selama wawancara.
Baca Juga: Sering Dianggap Mirip, Ternyata E-Commerce & Marketplace Berbeda, Begini Ulasannya!
Membuat email terkesan putus asa. Sebelum mencari kesempatan di tempat lain, tampilkan persona diri seolah-olah kamu sedang memberi perusahaan kesempatan yang tak ternilai untuk berbicara denganmu.
Demikianlah informasi Jobnas.com terkait bagaimana mencari lowongan kerja via email. Intinya, kamu perlu menyimak cara-cara di atas sebelum menanyakan informasi lowongan kerja melalui email. Sebab, dengan begitu, kamu akan tampak kelihatan profesional dan perusahaan akan segan dengan mu.
Jobnas.com – Curriculum vitae (CV) adalah dokumen yang menjelaskan tentang latar belakang dan pengalaman kerja seseorang. Dalam bidang marketing, CV adalah salah satu alat yang penting untuk menunjukkan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang calon pekerja.
CV merupakan salah satu bagian terpenting dari proses melamar pekerjaan, karena CV akan menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan atau instansi yang sedang mencari kandidat untuk posisi yang dibutuhkan.
CV yang baik dan terorganisir dengan baik akan memberikan kesan yang baik bagi perusahaan dan meningkatkan peluang seseorang untuk diterima bekerja.
Jika kamu memiliki minat di industri marketing, kamu harus mempersiapkan CV yang menarik dan menyesuaikan dengan bidang yaitu CV bidang marketing.
Untuk itu, CV kamu juga menjadi branding dirimu sendiri ketika ingin melamar pekerjaan di bidang marketing. Nah, sebelum mengirimkan CVmu kepada tim HRD, ada baiknya kamu melihat tips-tips CV di bawah ini.
Berikut kriteria CV Marketing yang BaikDalam dunia pemasaran yang kompetitif, CV (Curriculum Vitae) yang menarik adalah kunci untuk memperoleh perhatian dari perusahaan-perusahaan terkemuka. Sebuah CV yang baik bukan hanya mencerminkan pengalaman dan keterampilan Anda, tetapi juga menonjolkan kemampuan pemasaran diri Anda. Berikut adalah beberapa kriteria yang dapat membantu Anda membuat CV marketing yang baik:
1. Personal Summary/TitleDalam hal ini, CV menjadi hal pertama yang dilihat HRD. Untuk membuat CV marketing Anda berkesan di mata mereka, mulailah bagian ini dengan tiga kata terbaik yang menggambarkan diri Anda, namun tetap berhubungan dengan posisi terbuka perusahaan.
Hubungkan dengan minat dan pencapaian Anda. Total pencapaian Anda juga dapat digunakan sebagai highlight. Pada dasarnya, Anda perlu menunjukkan bahwa Anda profesional dan memiliki hasrat yang jelas.
Jika Anda dapat menulis paragraf pendek yang menarik dan efektif, perusahaan akan lebih percaya pada kemampuan Anda sebagai pemasar.
2. Pengalaman RelevanSetiap pengalaman harus disertai dengan penjelasan uraian tugas masing-masing jabatan sebelumnya. Tim HRD mempertimbangkan kombinasi kinerja dan jumlah.
Misalnya, Anda melaporkan pekerjaan (aktivitas) yang dilakukan dan menjelaskan jumlah (angka) tujuan atau pencapaian pekerjaan.
Dari sana, pengalaman Anda dapat membuktikan kemampuan Anda untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan Anda. Mencapai tujuan Anda sama pentingnya dalam CV pemasaran seperti halnya dalam pemasaran.
Dengan cara ini, pengalaman Anda dapat membuktikan kompetensi Anda untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan, terutama jika Anda berurusan dengan kode pos setiap hari di bidang pemasaran.
Semakin jelas Anda menjelaskan poin-poinnya, semakin besar kemungkinan perusahaan akan mempekerjakan Anda.
Baca Juga: 11 Tempat Kursus Digital Marketing Paling Rekomendet
3. SkillsApa saja skills yang harus diperlukan oleh seorang marketer? Berikut merupakan beberapa key skills yang harus kamu miliki jika sedang membangun karier di bidang marketing.
Akan lebih baik jika kamu bisa mencantumkan skills berikut di CV bidang marketing yang kamu gunakan untuk melamar pekerjaan.
Interpersonal Communication
Ini benar-benar salah satu keterampilan yang harus dimiliki semua karyawan. Namun bagi seorang pemasar, keterampilan ini adalah kunci karier.
Anda harus mampu berkomunikasi secara efektif baik secara verbal maupun non verbal saat membangun kemitraan atau membangun relasi dengan klien.
Bagaimanapun, gaya komunikasi Anda sendiri menentukan hubungan di masa depan.
Writing Ability
Bukan hanya pidato yang bagus, seorang pemasar juga harus tahu cara menulis. Menjalankan profesi ini berarti Anda harus siap berkomunikasi lewat tulisan, seperti menulis email (baik untuk networking maupun campaign) dan konten untuk berbagai platform online maupun offline.
Digital Savvy
Zaman modern menuntut penggunaan platform digital di sebagian besar bidang pekerjaan, termasuk pemasaran. Apalagi sekarang ada yang namanya digital marketing.
Dengan demikian, seorang pemasar perlu mengidentifikasi penggunaan teknologi (perangkat lunak, platform online, dll.) yang terkait dengan industri ini untuk mengimplementasikan pemasaran produk untuk audiens mereka.
Kunci membuat CV untuk melamar ke pekerjaan marketing adalah kemampuan kamu dalam menunjukkan bukan hanya dari pencapaian tetapi juga antusiasme untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut.
Lebih baik lagi jika Anda memiliki track record di bidang pekerjaan marketing sebelumnya. Dapat berupa link atau portofolio yang bisa Anda cantumkan bersamaan dengan CV.
Dalam bidang marketing, beberapa kriteria yang biasanya dipertimbangkan dalam sebuah CV adalah:
- Pengalaman kerja di bidang marketing, termasuk posisi apa yang pernah diemban dan bagaimana kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
- Kemampuan menggunakan software marketing seperti Adobe Creative Suite, Google Analytics, dan sejenisnya.
- Kemampuan dalam menulis dan membuat konten yang menarik.
- Kemampuan dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
- Kemampuan dalam bekerja secara tim maupun mandiri.
- Kemampuan dalam mengelola proyek dan mencapai target.
- Kemampuan dalam mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang marketing.
- Pendidikan formal di bidang marketing atau terkait.
- Kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa CV sangat penting dalam bidang marketing karena merupakan salah satu alat utama yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan dan pengalaman seseorang dalam bidang tersebut.
Sebaiknya, pastikan bahwa CV Anda terdiri dari informasi yang relevan dan terupdate, serta tata letak yang rapi dan mudah dibaca.
Jobnas.com – Curriculum Vitae (CV) adalah gambaran singkat tentang riwayat hidup, pengalaman, pendidikan, dan keterampilan seseorang yang disusun secara terstruktur dan sistematis.
CV merupakan dokumen penting dalam proses pencarian pekerjaan, karena memberikan kesempatan bagi calon employer untuk mendapatkan gambaran tentang kualifikasi dan potensi seorang pelamar.
Langkah pertama untuk mendapatkan pekerjaan sebagai UX Writer adalah membuat Curoculum Citae (CV) yang menarik.
Sayangnya masih banyak kandidat yang tidak peduli dengan CV yang mereka kirimkan. Mereka hanya mengandalkan portofolio, karena dipercaya langsung membuktikan karyanya.
Benar bahwa perekrut akan memeriksa portofolio Anda untuk melihat pekerjaan Anda sebagai UX writer. Namun, CV tetap penting karena berisi informasi lengkap tentang pengalaman dan keterampilan kerja Anda.
Oleh karena itu, jangan remehkan pentingnya CV Anda jika ingin menarik perhatian perekrut.
Jadi pertama-tama cari tahu apa saja hal penting yang harus disertakan dalam resume UX writer Anda berikutnya.
Struktur CV UX Writer yang BaikJika CV yang Anda kirim menarik, tentu Anda memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan wawancara.
Jadi, bagaimana struktur resume UX writer yang baik? Ini penjelasannya.
1. Informasi kontakHal terpenting yang harus ada dalam sebuah CV adalah informasi kontak. Tanpa hal ini, tentunya perekrut tidak akan tahu siapa Anda dan bagaimana cara menghubungi Anda.
Oleh karena itu, saat membuat CV, pastikan detail kontak ditulis dengan jelas.
Ada beberapa hal yang perlu dicantumkan, yaitu:
- nama lengkap
- nomor telepon
- kota tempat tinggal
- situs portofolio
- akun LinkedIn (opsional)
Informasi kontak juga akan menjadi bagian pertama yang akan dibaca oleh rekruter karena letaknya yang ada di bagian atas.
Jadi, tulislah dengan jelas agar mereka tidak bingung saat akan menghubungi Anda.
2. RingkasanDalam CV ATS maupun CV lainnya pada umumnya, masih sangat penting untuk menambahkan ringkasan.
Pada bagian ini Anda dapat menjelaskan pengalaman kerja atau pencapaian Anda.
Saat menulis resume Anda, pastikan Anda tidak memberikan terlalu banyak informasi yang tidak perlu.
Tulis tentang diri Anda hanya prestasi atau hal-hal positif yang dapat meyakinkan perekrut.
Dan usahakan bagian ringkasan ini ditulis dalam dua sampai tiga kalimat pendek.
3. Pengalaman KerjaBagian terpenting kedua dari CV adalah pengalaman kerja. Jangan lupa untuk mencantumkan pengalaman kerja Anda secara kronologis dari yang terbaru hingga yang terlama.
Saat menulis pengalaman kerja Anda, pastikan untuk menyertakan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
Misalnya, Anda sedang melamar posisi UX writer. Jadi sebaiknya tuliskan pengalaman kerja yang masih relevan dengan pekerjaan tersebut.
Misalnya, Anda bekerja sebagai copywriter dan perekrut bakat. Tentu saja, pekerjaan yang lebih penting untuk dicantumkan dalam CV adalah copywriting.
Juga jelaskan secara singkat tugas apa yang Anda lakukan di tempat kerja.
Karena akan lebih menarik jika Anda bisa menjelaskan hasilnya dengan data kuantitatif (angka).
4. PendidikanSaat menulis CV, jangan lupakan pendidikan. Meskipun Anda telah bekerja di banyak perusahaan, perekrut tetap ingin mengetahui pendidikan Anda.
Pada bagian ini, nyatakan dengan jelas universitas yang Anda ikuti dan kemudian jurusan yang Anda ambil. Tulis juga IPK dan waktu belajar Anda.
Kalau kalian juga ikut kursus dan dapat sertifikat, jangan lupa sertakan juga.
Dengan sertifikat, Anda pasti akan lebih menonjol karena keterampilan Anda terbukti.
5. KeterampilanSalah satu bukti bahwa Anda adalah kandidat UX writer terbaik dengan mencantumkan keahlian yang relevan di cv Anda. Selain hard skill, Anda juga bisa mencatat soft skill yang didapat.
Kemudian Anda juga membaginya menjadi beberapa bagian dalam keterampilan menulis.
Misalnya, kemampuan Anda menulis, menggambar atau meneliti. Kemudian tuliskan alat yang Anda miliki.
Untuk menghindari kebingungan, misalnya:
Menulis
SEO Menulis Konten, Copywriting, Editing, Strategi Konten, Teks UI, Bercerita, Empati
Desain
Prototipe, Wireframe, Desain Interaksi, Alur Pengguna
Riset, Survei
Kemampuan ini meliputi mengetahui Competitive analysis, interview, survey, komunikasi aktif
Tools
Banyak tools yang bisa Anda gunakan, meliputi; Figma, InDesign, InVision, Balsamiq, Adobe CS, Illustrator, Keynote, WordPress, UserTesting.
Baca Juga: Definisi dan Jenis-jenis Scripting Language yang Penting Diketahui Web Development
Tips Menulis Resume UX WriterAnda sudah mengetahui komponen-komponen resume UX writer, bukan?
Cari tahu sekarang bagaimana menulis CV yang baik dan menarik perekrut. Berikut beberapa tipnya:
1. Pastikan Anda menggunakan tata bahasa yang benar.Satu hal yang dapat membuat resume Anda terlihat kurang profesional adalah kesalahan tata bahasa, apalagi jika banyak typo atau atau salah eja.
Agar lebih mudah menemukan kesalahan ketik, Anda juga bisa meminta bantuan orang lain untuk memeriksa CV Anda.
Biasanya lebih mudah bagi orang lain untuk menemukan kesalahan tata bahasa atau ejaan daripada Anda mencarinya sendiri.
2. Buat CV yang sesuai dengan pekerjaan yang Anda lamarHal ini juga sangat penting untuk diperhatikan. Apalagi jika Anda berencana mengirimkan CV ke beberapa perusahaan sekaligus.
Pastikan untuk membaca deskripsi pekerjaan yang Anda lamar. Kemudian atur dengan resume Anda yang sudah selesai.
Apalagi jika perusahaan mengetahui cara menggunakan mesin ATS untuk menyaring resume. Kata kunci harus dimasukkan sesuai deskripsi pekerjaan CV.
3. Berikan informasi yang jelas dan ringkasSalah satu cara untuk menarik perekrut adalah dengan menyebutkan prestasi atau keahlian Anda.
Namun, jika Anda menulis semuanya di CV Anda, tentu akan terlalu panjang.
Faktanya, perekrut biasanya hanya mencari resume dan kemudian, jika membutuhkan lebih banyak informasi, mereka akan memintanya selama wawancara.
Sebaiknya Anda tidak perlu menuliskan semua informasi tentang diri Anda di CV Anda dan buktikan dengan portofolio dan wawancara Anda.
Tetapi bagaimana jika Anda harus membuat ringkasan dua halaman karena banyak informasi yang tidak dapat dihapus?
Jobnas.com – Salah satu cara agar supaya dilirik oleh recruiter adalah membuat CV yang baik dan benar ketika masuk dalam dunia kerja. Dengan demikian, agar kamu lebih mudah dilirik, kamu bisa mengikuti Contoh CV yang baik, termasuk untuk dunia Marketing.
Dengan mengikuti contoh CV yang baik, kamu dapat memamerkan skill marketing yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini bisa meningkatkan peluangmu mendapatkan karier impian. Lantas, bagaimana sih cara agar kita bisa membuat CV yang baik dan menarik ? Yuk, simak terus penjelasan Jobnas.com berikut ini !
Baca Juga: Definisi dan Jenis-jenis Scripting Language yang Penting Diketahui Web Development
Membuat CV Marketing yang MenarikMenurut Hubspot, agar bisa berkarir di bidang marketing, terdapat beberapa cara dan tips yang perlu kamu contoh agar CV milikmu terlihat menarik dan membuka kesempatan untuk diterima. Di antaranya adalah:
1. Mengetahui TargetJika kamu tidak mengetahui siapa saja target yang ingin dituju, kamu tidak bisa membuat campaign marketing. Sebab, di saat kamu telah mengetahuinya, kamu akan dengan sangat mudah bisa membuat isi campaign, mulai dari isi sampai juga bahasa yang digunakan. Hal ini ternyata juga berlaku dalam membuat CV marketing, lho!
Kamu akan dengan mudah membentuk pesan yang ingin disampaikan di dalam CV, jika kamu mengetahui siapa pembaca CV-mu saat melamar. Sebaiknya, buatlah daftar pertanyaan terkait kantor dan pekerjaan yang akan kamu lamar sebelum membuat CV.
Contoh pertanyaan sebelum membuat CV itu misalnya adalah, apakah perusahaan lebih membutuhkan marketing media sosial dibandingkan sales marketing?
Contoh lainnya, apakah perusahaan membutuhkan tim marketing dalam skala besar? Hal serupa berlaku untuk pertanyaan penting lainnya mengenai perusahaan yang akan kamu lamar.
Selanjutnya, kamu sudah bisa mulai dengan membuat CV yang menargetkan pesan yang ingin kamu sampaikan jika semua pertanyaanmu sudah terjawab.
Kamu bisa membuat highlight dari skill mu yang sekiranya dibutuhkan oleh perusahaan, bahkan background atau pengalamanmu di bidang terkait.
2. Mendefinisikan keunikan dirimuMasing-masing orang tentu memiliki keunikan yang berbeda. Sebab, mereka memiliki berbagai macam skill, karakter serta pengalaman yang berbeda. Kamu pun bisa menuangkannya lewat CV marketing untuk menujukkan hal tersebut.
Untuk menampilkan keunikan dan nilai yang kamu miliki, kamu harus mengenal diri sendiri secara lebih dalam.
Baca Juga: Sebelum Mulai Investasi Pahami Dulu 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Apakah kamu memiliki skill dengan tools untuk marketing? Apakah kamu memiliki keahlian dalam analitik marketing? Dengan segala keahlian yang kamu miliki, jangan malu untuk menonjolkannya dalam CV.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa semua kemampuanmu tak bisa dimasukkan ke dalam 1 lembar CV. Mengapa? Hal ini bertujuan agar HR yang membaca CV-mu langsung menemukan apa yang mereka butuhkan.
Dalam CV, gambarkan skill dan pengalaman yang sesuai. Jangan sampai CV terlihat bertele-tele dan tidak to-the-point karena bisa berujung dilewati tanpa dibaca.
3. Pastikan CV Marketing-mu DibacaTahukah kamu jika CV yang sama tidak efektif untuk diaplikasikan ke setiap perusahaan? Artinya, karena mereka memiliki kriteria serta keyword yang berbeda, maka kamu harus menyesuaikan CV untuk setiap perusahaan.
Seiring perkembangan era digital, memasukkan CV ke perusahaan pun juga semakin mudah. Banyak sekali portal pekerjaan yang menyediakan layanan untuk melamar. Bahkan beberapa perusahaan juga sudah memiliki website yang dapat digunakan untuk melamar.
Kemudian, bagaimana kita bisa tahu CV kita dibaca sedangkan yang kita lakukan hanyalah submit secara online? untuk menyaring CV yang akan sampai ke bagian terkait, website atau portal pekerjaan ternyata memiliki sistem tersendiri.
Sistem akan melakukan scanning dari keyword-keyword yang sudah ditentukan. Misalnya, apabila ada perusahaan yang membutuhkan staf marketing dengan pengalaman 1 tahun, mereka akan mengeliminasi CV yang masuk tanpa keyword tersebut.
Jadi, pastikan CV yang kamu buat memiliki keyword yang dibutuhkan. Sebagai pelamar, kita tidak pernah tahu secara spesifik keyword yang dicari. Meski demikian, kamu bisa mencarinya di dalam bagian persyaratan atau deskripsi dari perusahaan atau lowongan pekerjaan yang dikirm perusahaan.
Apa yang Dicari dari CV Marketing?Bukan berarti CV yang tak lolos tidak dapat sampai ke bagian HR, terlepas dari ada yang mengandalkan komputer untuk menyaring CV. Sentuhan tangan manusia masih dibutuhkan dalam pemilahan dan pembacaan CV. Lantas, apa sih sebetulnya yang dicari dalam CV marketing yang sudah kamu buat?
1. Jumlah Lembar CVSecara efektif, kamu bisa membuat CV marketing hanya dalam 1 lembar saja. Hal ini penting karena biasanya hanya dalam waktu 6 detik bagian HR menentukan apakah mereka menyukai CV-mu atau hanya dilewatkan begitu saja.
Mereka pastinya akan terus membaca CV sampai habis dan menentukan lebih lanjut apakah kamu kandidat yang layak untuk interview apabila mereka tertarik dengan CV yang sudah kamu submit.
Dalam kasus tertentu, CV bisa dijadikan lebih dari 1 halaman namun tak lebih dari 2 halaman. Oleh sebab itu, isi CV-mu dengan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
2. FormatFormat yang mudah untuk dibaca mutlak kamu gunakan dalam penulisan sebuah CV. Agar menarik untuk dibaca, kamu perlu untuk memperhatikan struktur terbaik dari CV-mu.
Jika diibaratkan dengan contoh, CV marketing adalah iklan bagi dirimu kepada perusahaan. Oleh karena itu, mereka harus mendapatkan gambaran jelas dari CV yang kamu kirim.
Sebenarnya, kamu bisa mengikuti beragam template yang ada di internet. Pastikan pilih template yang paling menarik karena menurut Wordstream hal tersebut adalah hal yang penting. Di samping itu, kamu juga perlu untuk memastikan apa yang kamu tulis tidak memiliki typo sama sekali. Kesalahan minor seperti ini dapat membuat penilaianmu dari HR langsung menurun.
3. PengalamanKolom pengalaman para kandidat menjadi salah satu hal yang dicari oleh HR dalam membaca CV marketing. Umumnya, di dalam CV kolom ini hanya diberikan nama pekerjaannya tanpa menjelaskan sama sekali pekerjaan yang sudah dikerjakan sebelumnya.
Kebiasaan ini harus dihilangkan dan mulai sekarang kamu harus menjelaskannya secara singkat dan penghargaan yang didapat jika ada. Dengan demikian, HR akan mengetahui apakah kandidat mampu dan sesuai untuk bekerja di perusahaannya dari pekerjaan yang sebelumnya sudah mereka lakukan.
4. Pendidikan
Salah satu hal yang masih relevan dan dibutuhkan oleh para HR dalam CV adalah pendidikan.. Meski begitu, tidak semua jenjang pendidikan yang harus kamu tulis, cukup pendidikan terakhir saja.
Tak hanya nama dari sekolah atau universitas, sebaiknya 5 Cara Ampuh Bikin Deskripsi Produk Berhasil Menggaet Pelanggankamu juga mencantumkan nilai IPK yang kamu miliki jika lebih dari 3. Jika kamu memiliki IPK dibawah 3, pikir kembali untuk dicantumkan di dalam CV.
Baca Juga:
Itulah penjelasan Jobnas.com terkait contoh dan panduan dalam membuat CV marketing. Intinya, diharapkan kamu sudah siap membuat CV marketing sesuai setelah membaca tips dan contoh di atas.
Jobnas.com – Sebagai pelamar kerja, perlukah kamu memasukkan alamat di CV mu ?. Lantas, Apakah perekrut akan melihatnya sebagai nilai plus saat mengajukan lamaran?
Ketika kamu ingin melamar kerja, data dirimu mulai dari pengalaman kerja, data pribadi, hingga riwayat pendidikan tentu harus ditulis di CV mu. Akan tetapi, apakah kamu mesti menulis juga alamat di CV mu itu ?. Lalu, kira-kira bagaimana kamu harus memasukkannya ?. Sering kali kita berpikir bahwa hal itu adalah privasi, sehingga tidak harus memasukkannya terlebih dahulu.
Baca Juga : Ingin Jadi Sales Representative yang Profesional? Wajib Kuasai 5 Skill Ini
Untuk menjawab rasa penasaranmu, kali ini Jobnas.com akan memberikan jawaban kepadamu terkait pertanyaan-pertanyaan di atas.
Haruskah Memasukkan Alamat di CV?
Menurut The Balance Careers, sebenarnya tidak semua perusahaan menjadikan alamat di dalam CV sebagai salah satu hal yang esensial. Namun, setidaknya ada pertimbangan yang mesti kamu perhatikan saat tidak memasukkan alamat di CV, yaitu masalah letak perusahaan.
Perusahaan terkadang melihat alamat pelamar untuk mempertimbangkan mengenai perjalanannya ke kantor. Beberapa perusahaan terkadang melihat pelamar yang alamatnya tidak jauh dari perusahaannya. Hal ini dilakukan agar nanti pelamar dapat bekerja dengan cepat tanpa ada alasan perjalanan jauh.
Jadi, ketika kamu tidak mencantumkan alamat, perusahaan tentu tidak mempunyai pertimbangan untuk memanggilmu interview. Di sisi lain, mungkin ada sebagian pelamar yang berpikir untuk tidak memasukkan alamat di CV karena masalah privasi. Jika demikian, menurut Indeed, jangan lupa untuk mencantumkan email atau nomor telepon di dalam CV kamu.
Baca Juga : 5 Tips Membuat Instagram Live yang Menarik Banyak Followers
Hal tersebut sangat berguna bagi perekrut untuk menghubungimu langsung jika ada informasi tambahan yang diperlukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa memasukkan alamat di dalam CV bukanlah salah satu persyaratan untuk dipanggil interview oleh perusahaan.
Kendati begitu, ada beberapa keuntungan yang kamu dapatkan jika menambahkan alamat:
- Memberi tahu perekrut mengenai kesiapanmu untuk dipanggil interview
- Kamu tidak terlihat menyembunyikan lokasi oleh recruiter
- Memberitahu recruiter bahwa lokasimu tidak terlalu jauh dengan perusahaan
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, apabila sudah mempunyai keputusan dan ingin memasukkan alamat dalam CV :
1. Periksa Kembali Lowongan Pekerjaan
Hati-hati terhadap lowongan pekerjaan yang tersebar saat ini. Pasalnya, tidak jarang ditemukan penipuan.
Apabila terdapat indikasi penipuan, sebaiknya jangan cantumkan alamat di dalam CV serta jangan mengajukan lamaran kepada lowongan tersebut.
2. Riset Perusahaan
Salah satu cara yang tepat untuk memastikan bahwa lowongan pekerjaan tersebut asli atau tidak adalah dengan melakukan riset perusahaan.
Jika kamu melihat lowongan pekerjaan yang mencantumkan nama perusahaan, sebaiknya telusuri terlebih dahulu di internet.
Pastikan apakah perusahaan tersebut memiliki website atau tidak. Jika ada, periksa dengan teliti bahwa perusahaan tersebut memang ada dan sedang membutuhkan karyawan baru.
Cara Memasukkan Alamat di CV
Menulis alamat pada CV sama saja seperti menulis bagian lain, seperti riwayat pendidikan, hobi, dan lain-lain. Oleh karena itu, semua harus ditulis dengan jelas agar mudah dimengerti. Namun, jika kamu telah memutuskan untuk menuliskan alamat dalam CV dan masih ingin menjaga rahasia, di bawah ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
Kota dan provinsi: Bantul, D. I. Yogyakarta.
Kota, provinsi, dan kode pos: Semarang, Jawa Tengah, 50117.
Alamat lengkap: Jl. Parangtritis No.138, Cabean, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188
Pastikan alamat yang kamu masukkan benar agar recruiter dapat melacaknya dengan baik. Selain itu, seperti dilansir dari Career Addict, kamu juga tidak perlu menuliskan kata “alamat” di depan alamatmu. Sebab, recruiter sudah tahu bahwa itu adalah alamat pelamar.
Baca juga: Manfaat Jadi Volunteer untuk Karier yang Tidak Banyak Diketahui Orang
Itulah penjelasan singkat dari Jobnas.com mengenai permasalahan mencantumkan alamat atau tidak di dalam CV serta cara menuliskannya. Nah, tentu kamu sudah bisa memulai melamar pekerjaan jika kamu sudah rampung menyusun CV-mu.