Jobnas
Menu CV Maker Menu

Coping Mechanism

Ghufron Writer Ghufron Writer
9 bulan yang lalu

Jobnas.com-Dalam menghadapi stres, terdapat berbagai macam metode yang bisa kamu terapkan. Nah, coping mechanism merupakan salah satu metode untuk bisa mengatasi stres.

Secara emosional, melalui adanya Coping Mechanism ini kamu akan terbantu dalam menjaga kesehatanmu. Oleh karena itu, coping mechanism merupakan salah satu hal yang penting dimiliki bagi pekerja yang akan senantiasa dihadapkan pada rasa stres.

Lantas, apa sih sebenarnya coping mechanism itu ? bagaimana tips, contoh, dan cara menemukan coping mechanism? Nah, di artikel ini Jobnas.com akan menjawab itu semua.  Yuk, simak artikelnya berikut ini!

Baca Juga: JHT BPJS Ketenagakerjaan: Syarat Lengkap dan Cara Klaim

Pengertian Coping Mechanism

Dikutip dari Good Therapy, coping mechanism merupakan strategi yang digunakan seseorang ketika dihadapkan pada situasi sulit untuk membantu mereka mengatur emosinya.

Selain itu, coping mechanism dapat membantu seseorang untuk adaptif terhadap situasi sulit sambil menjaga kesehatan emosionalnya. Sebab, dalam hidup, seseorang akan senantiasa  dihadapkan pada situasi sulit yang dapat menyebabkan stres. Beberapa contoh situasi tersebut seperti lamaran kerja yang ditolak, kehilangan pekerjaan, hingga dimarahi oleh atasan.

Pada situasi sulit tersebut, coping mechanism menjadi suatu hal yang cocok diterapkan untuk bisa adaptif serta mengurangi perasaan stress.

Dilansir dari Berkeley Well-Being Institute, sebuah studi yang dilakukan oleh Holahan dan Moos, coping mechanism terbagi jadi beberapa jenis, yang dijabarkan sebagai berikut:

Active coping: Mengatasi stresor atau penyebab stres secara langsung. Di sini, kamu mencoba untuk mengurangi efek dari situasi yang menyebabkan stres pada dirimu sendiri.

Avoidant coping: Menghindari situasi yang menimbulkan stres atau mengabaikan perasaan tersebut sepenuhnya.

Tips Coping Mechanism

Karena sebuah bentuk coping mechanism belum tentu merupakan sesuatu yang tepat, terdapat beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar supaya bisa menemukan coping mechanism yang tepat. 

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa tips mengetahui coping mechanism yang tepat.

-mengubah perspektif atau kepercayaan yang tidak membuatmu menjadi adaptif terhadap situasi yang dihadapi

-meminta bantuan dari orang lain

-bertanggung jawab terhadap situasi yang dihadapi

-tetap menjaga hubungan suportif dengan orang lain

-tetap menjaga emosi dan ketenangan diri ketika berada dalam situasi sulit

-menurunkan ekspektasi, jangan berharap melakukan suatu hal dapat membantumu mengatasi stres

Contoh Coping Mechanism

Setelah kamu mengetahui pengertian dan tips dalam menerapkan coping mechanism, kini saatnya kamu perlu mengetahui lebih jauh mengenai contoh-contohnya. 

Seperti yang telah  disinggung di atas, terdapat 2 jenis coping mechanism yang bisa dilakukan, yaitu active dan avoidant.

Nah, supaya bisa mengetahui lebih lanjut terkait keduang, cek beberapa contohnya berikut ini.

Active coping mechanism

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, beberapa contoh coping mechanism yang aktif atau adaptif adalah sebagai berikut.

-Mengambil cuti untuk liburan dan tidak melibatkan diri dengan pekerjaan.

-Berbicara dengan orang yang suportif tentang situasi di kantor atau hidup yang membuatmu stres.

-Melakukan aktivitas yang membuatmu rileks seperti meditasi, berjalan-jalan di alam, atau mendengarkan musik yang tenang.

-Mencari humor di situasi yang sulit supaya kamu tidak terlalu tertekan dan menjaga perspektif positif.

-Mencari bantuan profesional seperti psikolog terlebih ketika muncul dorongan untuk menyakiti diri sendiri.

-Melakukan problem solving dengan mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan stres dan mencari solusi untuk bisa mengelolanya dengan baik.

-Berolahraga seperti berjalan kaki, berenang, lari, yoga, atau olahraga tim dapat membantu seseorang mengatasi stres dari situasi yang dihadapinya.

-Menghindari konsumsi alkohol atau narkoba ketika dihadapkan pada situasi stres.

Avoidant coping mechanism

Sedangkan menurut Positive Psychology, contoh coping mechanism yang avoidant atau maladaptif dan dapat merusak diri sendiri adalah sebagai berikut.

-Memilih untuk kabur dari situasi yang membuatnya stres. Sehingga, orang tersebut akan mengisolasi diri, seperti menonton televisi atau menghabiskan waktu di internet.

-Menenangkan atau memanjakan diri secara tidak sehat yang dapat menyebabkan kecanduan. Hal tersebut seperti memakan terlalu banyak hingga menggunakan internet atau bermain gim hingga lupa waktu.

-Memilih untuk menjadi “mati rasa” dengan melibatkan dirinya dalam aktivitas yang dapat menghilangkan stres. Beberapa aktivitas tersebut di antaranya seperti memakan makanan tidak sehat hingga menggunakan narkoba.

-Mencoba mengambil risiko yang dapat membahayakan diri sendiri seperti berjudi, seks bebas, hingga berkendara ketika mabuk.

-Kegiatan menyakiti diri sendiri ketika merasakan stres yang ekstrem atau trauma.

Cara Menemukan Coping Mechanism

Terakhir, saatnya kamu mengetahui cara terkait bagaimana menemukan coping mechanism yang cocok untukmu. 

Perlu diketahui bahwa strategi coping yang berfungsi bagi orang lain belum tentu memberi hal yang serupa bagimu. Oleh karena itu, dikutip dari Very Well Mind, selalu ada ruang untuk perbaikan dalam hal coping mechanism.

Baca Juga: Perhatikan 7 Hal Ini, Apabila Ingin Menulis Surat Rekomendasi Kerja untuk Temanmu

Kamu bisa melakukannya dengan refleksi diri untuk mencari dan menentukan cara terbaik ketika dihadapkan pada situasi yang membuat stres. Sebagai contoh, melakukan hobi bisa saja menjadi cara efektif bagimu untuk menjadi rileks setelah hari-hari sulit di kantor. Selain itu, berjalan kaki di alam mungkin saja menjadi hal terbaik untuk dilakukan ketika merasa sedih.

Demikianlah penjelasan Jobnas.com seputar  beberapa hal mengenai coping mechanism yang perlu kamu ketahui. Hal yang perlu diingat adalah bahwa karena dapat membantumu dalam menghadapi situasai sulit secara efektif, memiliki coping mechanism merupakan hal yang baik yang perlu dimiliki. Meski begitu, kamu harus tetap berhati-hati supaya tidak mengadopsi coping mechanism yang maladaptif dan berbahaya bagi dirimu sendiri.