Jobnas Menu

Content Marketing

Iwan Bisa Iwan Bisa
6 bulan yang lalu

Jobnas.com – Saat ini, content marketing tengah menjadi andalan utama setiap perusahaan untuk memasarkan produknya. Imbasnya beragam informasi yang kurang akurat prihal strategi marketing ini menyebar di kalangan marketer.

Bagi kamu yang aktif berkarir di bidang pemasaran pasti sudah tidak asing lagi dengan mitos seputar Content Marketing ini, bukan?

Nah, untuk kamu yang hendak berkecimpung di dunia marketing, alangkah lebih baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui tentang mitos-mitos yang berkaitan dengan content marketing.

Berikut adalah lima contoh dari mitos-mitos tersebut. Yuk, baca selengkapnya dalam artikel berikut ini!

1. Perusahaan perlu produksi konten secara rutin

Berdasarkan informasi yang didapat dari laman Single Grain, mitos yang paling populer seputar content marketing adalah bahwa perusahaan perlu menghasilkan konten setiap harinya.

Mitos ini hadir dan berkembang di kalangan marketer karena adanya opini yang berpendapat bahwa Google akan menghargai perusahaan yang setiap hati membuat dan mempublikasikan konten.

Namun pada kenyataanya, karena mereka cenderung lebih fokus memerhatikan kuantitas konten, justru malah menyebabkan kualitas konten yang disajikan oleh berbagai perusahaan semakin menurun.

Sebaiknya, mitos seperti ini jangan sampai menkonstruk pemikiran seorang ¬marketer. Karena jika kualitas kontennya semakin tidak jelas, maka akan merimbas negatif pada minat pelanggan.

Akibatnya, pengahasilan akan berkurang dan perusahaan besar kemungkinan akan merugi karena kehilangan banyak custumer loyaltynya.

2. Aktif di media sosial dianggap kurang penting

Mitos kedua yang berkembang di dalam dunia content marketing adalah aktif di media sosial bukanlah sesuatu yang penting dan tak perlu untuk jadi prioritas.

Salah satu yang membentuk statement saperti ini adalah karena adanya anggapan bahwa cukup dengan membuat konten yang menarik, pelanggan akan hadir dengan sendirinya.

Selain itu, mitos ini didukung oleh penggunaan traffic search serta keyakinan yang berlebihan terhadap pemanfaatan SEO.

Padahal jika perusahaan ingin sukses dengan strategi content marketingnya, pihak menejemen perlu mempromosikan konten di berbagai media sosial.

3. Content marketing hanya cocok untuk beberapa industri

Pemahaman yang salah hingga menjadi mitos seputar content marketing adalah bahwa strategi tersebut tidak bisa dipakai di semua industri. Ia hanya cocok untuk beberapa industri tertentu saja.

Nah, sebagaimana namanya, statement seperti ini hanyalah mitor yang perlu kamu percayai. Cukup tahu saja agar tidak jatuh ke dalamnya.

Sebab, content marketing – sebagaimana yang dilansir dari  Neil Patel – bisa digunakan oleh semua perusahaan dari berbagai industri yang berbeda.

Yang perlu dilakukan itu sebernarnya adalah bagaimana kamu bisa memahami kebutuhan pelanggan dan tetap mengikuti tren yang sedang viral.

4. Semua orang bisa membuat konten yang berkualitas

Mitos keempat adalah pernyataan yang mengatakan bahwa semua orang bisa membuat konten yang berkualitas.

Untuk penyemangat diri, pemikiran tersebut sangat bermanfaat untuk diyakini dan dipercayai agar tidak mudah menyerah atau putus asa. Namun berbeda jika konteknya ingin diterapkan di perusahaan.

Sebab, dengan pemikiran seperti itu, mereka menjadi ceroboh dengan mempekerjakan seseorang yang masih kurang berpengalaman.

5. Content marketing dan Advertising itu serupa

Adapun mitos terakhir yang perlu kamu ketahui adalah statmen yang menyatakan content marketing dan advertising itu serupa.

Faktanya, objek kedua bidang tersebut berbeda dan fungsinya pun juga tidak serupa.

Advertising biasa digunakan untuk menyebarkan pesan brand dan menarik minat para pelanggan.

Sedangkan content marketing lebih berfungsi sebagai sebuah cara untuk membangun hubungan jangka panjang dengan para pelanggan.

Berangkat dari perbedaan itu, seorang marketer perlu memisahkan antara dua strategi yang berbeda fungsi tersebut agar tidak saling berbenturan dan mengganggu fungsi masing-masing.

Itulah lima mitos yang berkembang sampai saat ini seputar dunia content marketing yang tak perlu kamu percayai.

Semoga bermanfaat!