Brand Recognition
Jobnas.com-Ketika sebuah startup atau perusahaan ingin memulai suatu Bisnis, brand recognition menjadi langkah penting untuk dilakukan. Brand recognition dapat mewujud dalam bentuk apa pun, baik dalam bidang apapun itu.
Produk yang dipasarkan akan menarik minat konsumen atau tidak ditentukan oleh kesuksesan sebuah Brand Recognition. Di samping itu, ini juga dapat menjadi indikator keberhasilan campaign yang dilakukan.
Baca Juga: Tingkatkan Popularitas Situsmu dengan Guest Blogging, Strategi Menulis di Situs Lain
Jika kamu ingin mengenal lebih dekat seperti apa brand recognition berperan bagi sebuah brand dan produk, Yuk simak penjelasan Jobnas.com berikut ini !
Berkenalan dengan Brand RecognitionIstilah brand recognition merujuk terhadap kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi merek tertentu dengan atributnya di atas merek lain.
Dikutip dari Investopedia, brand recognition merupakan konsep yang digunakan dalam periklanan dan pemasaran.
Ini dianggap berhasil ketika orang mampu mengenali merek melalui isyarat visual atau pendengaran. Misalnya logo, slogan, kemasan, warna, atau jingle.
Umumnya, riset pasar dilakukan untuk menentukan keberhasilan strategi brand recognition ini.
Pentingnya Brand RecognitionOrang akan mulai mengenalnya ketika audiens memahami apa yang hendak ditawarkan perusahaan ketika perusahaan memiliki daya tarik dan popularitas yang cukup. Dengan kata lain, orang dapat mengenali sebuah brand terlepas dari menjadi konsumen atau bukan.
Baca Juga: Agar Strategi Marketing Lebih Efektif, Manfaatkan 5 Cara Social Proof Ini
Misalnya, sebagian besar orang dapat mengenali produk dari logonya. Nah, kemudian mereka akan menyadari bahwa itu adalah brand gadget premium, meskipun tidak menggunakan produk tersebut.
Daripada sebelumnya, konsumen saat ini relatif lebih berpengetahuan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kepercayaan mereka, brand harus benar-benar menonjol.
Di sinilah peran penting dari brand recognition. Misalnya, ada dua produk identik yang ditawarkan oleh brand yang berbeda, konsumen akan memilih produk dari brand yang sudah dia kenali. Jadi, ini memastikan bahwa pelanggan cenderung memilih brand tersebut, memberikan keunggulan kompetitif atas produk kompetitor.
Strategi Membangun Brand Recognition 1. Bagikan Konten Sesering MungkinApabila konsumen merasa tahu apa yang produkmu tawarkan, tentunya mereka akan lebih bersedia membeli produkmu. Mereka juga akan lebih bersedia membeli apabila mereka merasa telah menerima nilai dari produkmu sebelum membayar sepeser pun.
Dengan memproduksi atau menyusun konten yang memenuhi kebutuhan konsumen akan menjadi cara yang baik untuk menciptakan nilai tersebut untuk mereka.
Jadi, jangan hanya membuat konten yang mengiklankan brand dan produkmu. Akan tetapi juga bagikan pengetahuan yang terkait dengan produk ataupun industrimu.
Nah, melalui website ataupun media sosial, kamu pun dapat melakukannya dengan tetap aktif secara online. Kamu tidak hanya akan membangun kepercayaan pada klien yang sudah mengetahui brandmu. Melalui kontenmu, kamu juga akan mendapatkan eksposur ke konsumen baru.
2. Berinteraksi dan Terlibat dengan Audiens KamuPastinya, semua orang tidak suka diajak berinteraksi dengan robot. Oleh karena itu, jangan terdengar seperti robot ketika berinteraksi dengan audiensmu. Nah, kamu bisa menggunakan brand voice yang otentik dalam setiap kesempatan.
Kemudian, libatkan pengikut media sosial Anda dengan kontes, program rujukan, atau hadiah yang relevan. Menurut 99design, berdasarkan perilaku konsumen, mereka akan menyukai peluang memenangkan hadiah.
Jadi, manfaatkan hal ini untuk menciptakan desas-desus di sekitar brand kamu. Di samping itu, jangan lewatkan kesempatan untuk membuat audiens kamu tersenyum. Tentu, brand adalah bisnis yang serius sehingga menempel meme di seluruh situs kamu mungkin tidak bijaksana.
Jika perlu, saat audiens membuka halaman yang tidak ditemukan, kamu bisa menunjukkan kepribadian. Kamu bisa juga membumbui akun media sosial dengan gif yang sesuai.
3. Jadilah Bagian Dari Event atau Campaign yang Lebih BesarPromosikanlah nilai-nilai lebih besar yang kamu yakini dan wujudkan sebagai sebuah brand. Terkadang, nilai-nilai ini tampak seolah-olah tidak memiliki relevansi langsung dengan produkmu. Padahal, kamu bisa menjadikannya bagian dari kisah brand kamu. Ini dapat menciptakan loyalitas brand melebihi apa yang dapat dilakukan oleh produk sederhana.
Baca Juga: 6 Cara Ampuh Sukses Jadi YouTuber Auto Menuju Sulthan
Untuk mempromosikan nilai-nilai ini, kamu juga bisa memanfaatkan momen atau event tertentu. Misalnya, dengan mengikuti kampanye earth hour atau zero waste a untuk mempromosikan nilai-nilai lingkungan.
4. Bangun komunitasMembangun brand recognition tidak hanya sebatas berhubungan dengan konsumenmu. Kamu bisa membangun komunitas pengguna yang dapat berkontribusi untuk membentuk dan memajukan produkmu. Dengan cara membangun komunitas inilah konsumenmu akan terhubung satu sama lain dan saling bertukar pengetahuan tentang topik yang penting bagi mereka. Di samping itu, kamu juga dapat melakukannya dengan mengadakan pertemuan rutin dari para profesional yang berpikiran sama.
Demikianlah penjelasan Jobnas.com mengenai beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang brand recognition dan cara membangunnya. Untuk mengetahui strategi marketing lainnya, kamu bisa juga membaca artikel-artikel dengan topik yang serupa di Jobnas.com, lho.
Jobnas.com - Brand recall, brand recognition dan Brand Awareness adalah “makanan sehari-hari” pekerja bidang marketing, tapi apa saja perbedaan ketiganya? Tahukah kamu apa perbedaan Brand Recall brand recognition, dan brand awareness yang merupakan “makanan sehari hari”. Tentu saja ketiga istilah ini berbeda, kendati sama-sama penting untuk keberlanjutan sebuah brand.
Di artikel ini, Jobnas.com akan mendeskripsikan apa saja yang menjadi perbedaan ketiga istilah marketing ini. Yuk, pahami !
Definisi
1. Brand Recall
Dikutip dari Business Dictionary, brand recall merupakan ukuran kualitatif tentang seberapa baik nama brand dikaitkan dengan jenis produk atau kelas produk oleh konsumen. Biasanya, pengukuruan brand recall dilakukan melalui survei. Pertanyaan yang sering diajukan di antaranya “sebutkan model handphone sebanyak mungkin”
Ada dua bentuk brand recall yang harus kamu ketahui :
- Aided brand recall, melibatkan penyajian daftar brand bersaing kepada responden survei. Pengukuran dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada mereka yang menguji seberapa baik mereka dapat mengidentifikasi brand kamu dan komponen iklannya.
- Unaided brand recall, melibatkan pemberian kategori produk kepada responden surveimu, dan mendorongnya untuk membuat daftar brand yang muncul dalam pikiran mereka.
Ada kemungkinan bahwa saat membeli konsumen akan lebih sering mengingatnya, jika sebuah brand memiliki brand recall yang tinggi. Dengan demikian, brand akan mendapatkan konsumen yang setia. Selain itu, brand recall juga dapat meningkatkan penjualan produk serta dapat dimanfaatkan untuk menghadapi persaingan dalam industri.
Baca Juga : What the Meaning of Email?
Ada tiga cara untuk meningkatkan brand recall :
- Narrative marketing, yakni dengan membuat iklan dalam bentuk naratif atau cerita.
- Remarketing, yaitu dengan melakukan pemasaran ulang.
- Melakukan optimasi SEO.
2. Brand Recognition
Ketika sebuah brand dapat diidentifikasi oleh konsumen, maka itu artinya brand tersebut telah memiliki Brand Recognition yang baik. Dikutip dari Investopedia, istilah brand recognition adalah konsep yang digunakan dalam periklanan dan pemasaran yang mengacu pada kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi brand tertentu dari atributnya.
Indikator brand recognition dianggap berhasil ketika orang mampu mengenali merek melalui isyarat visual atau pendengaran seperti logo, slogan, kemasan, warna, atau jingle daripada secara eksplisit diekspos ke nama perusahaan.
Pengukuran untuk mengetahui apakah brand telah memiliki brand recognition yang baik dilakukan melalui riset pasar. Ini dilakukan untuk menentukan keberhasilan strategi brand recognition yang dijalankan.
Brand recognition juga penting agar brand dapat terlihat beda di mata konsumen dari kompetitor. Dengan demikian, brand dapat tetap unggul dari kompetitornya. Ada empat cara untuk meningkatkan brand recognition :
- Bagikan konten sesering mungkin.
- Berinteraksi dan terlibat aktif dengan konsumen.
- Ikut serta menjadi bagian dari event atau campaign yang skalanya lebih besar.
- Bentuk komunitas dengan konsumen.
3. Brand Awareness
Salah satu istilah marketing yang cukup terkenal adalah brand awareness. Hal ini disebabkan karena ketika sebuah brand memiliki brand awareness yang kuat dapat dikatakan telah mengungguli kompetitornya. Dikutip dari Investopedia, brand awareness adalah istilah marketing yang menggambarkan tingkat pengenalan konsumen terhadap suatu produk dengan namanya.
Selain itu, untuk mempromosikan produk baru atau menghidupkan kembali brand lama, membangun brand awareness adalah langkah kuncinya. Ada empat cara untuk mengukur apakah sebuah brand telah memiliki brand awareness yang baik:
- Traffic dari situs brand.
- Social engagement dari media sosial brand.
- Social listening yang didapatkan dari tag pengguna media sosial terhadap brand.
- Pencarian brand di search engine seperti Google.
Perbedaan Brand Recall, Brand Recognition dan Brand Awareness
Brand recall, brand recognition, dan brand awareness memiliki peran signifikan bagi sebuah brand. Akan tetapi, ketiganya memiliki perbedaan masing-masing. Strategi brand recall umumnya dilakukan ketika brand baru berkembang. Tujuan dari brand recall ini supaya konsumen dapat mengetahui brand serta produk atau layanan yang ditawarkan.
Baca Juga : Pahami Deep Web beserta Fungsinya yang Dianggap Berbahaya untuk Para User
Sementara itu, brand recognition seringkali dilakukan bersamaan dengan brand recall. Ini dikarenakan tujuan kedua strategi ini hampir sama. Setelah kedua strategi ini berhasil dijalankan, barulah strategi brand awareness diluncurkan. Ketika strategi ini diluncurkan, tujuannya adalah agar brand dapat mempertahan citranya di mata konsumen.
Itulah deskripsi dari Jobnas.com terkait perbedaan ketiganya. Kamu harus memahami tujuan dari strategi marketing tersebut, ketika menentukan strategi marketing yang tepat untuk brand ataupun produkmu.