Bluebird Group, yang dikenal luas melalui layanan taksi Bluebird, telah menjadi pionir dalam industri transportasi Indonesia sejak didirikan pada tahun 1972 oleh Mutiara Fatimah Djokosoetono bersama dua putranya, Chandra Suharto dan Purnomo Prawiro. Perusahaan ini memulai operasinya dengan armada kecil dan kini berkembang menjadi salah satu penyedia layanan mobilitas terbesar di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Bluebird memperluas jangkauan layanannya dengan menghadirkan berbagai merek, antara lain Silverbird (taksi eksekutif), Goldenbird (sewa mobil), Bigbird (sewa bus), Cititrans (shuttle antar kota), dan Ironbird (logistik). Dengan lebih dari 22.000 armada dan 24.000 pengemudi yang tersebar di 18 kota besar Indonesia, Bluebird telah menjadi bagian integral dari kehidupan perkotaan.
Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan, Bluebird meluncurkan armada taksi listrik pertama di Indonesia pada tahun 2019, yang terdiri dari unit Tesla Model X dan BYD e6. Hingga saat ini, perusahaan ini telah mengoperasikan lebih dari 200 unit kendaraan listrik dan berencana menambah jumlahnya seiring dengan komitmennya untuk mengurangi 50% emisi karbon pada tahun 2030.
Selain itu, Bluebird juga aktif dalam berbagai program sosial dan lingkungan, seperti kolaborasi dengan WWF Indonesia melalui program "One Ride One Seed" yang mengajak pengguna taksi listrik untuk berkontribusi dalam penanaman pohon di daerah aliran sungai Ciliwung.
Sebagai perusahaan publik, Bluebird terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BIRD sejak tahun 2014. Dengan visi untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik, Bluebird tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan mobilitas sehari-hari.