Jobnas
Menu CV Maker Menu

Bisnis

Ghufron Writer Ghufron Writer
4 bulan yang lalu

Jobnas.com-Ketika sebuah startup atau perusahaan ingin memulai suatu Bisnis, brand recognition menjadi langkah penting untuk dilakukan. Brand recognition dapat mewujud dalam bentuk apa pun, baik dalam bidang apapun itu. 

Produk yang dipasarkan akan menarik minat konsumen atau tidak ditentukan oleh kesuksesan sebuah Brand Recognition. Di samping itu,  ini juga dapat menjadi indikator keberhasilan campaign yang dilakukan. 

Baca Juga: Tingkatkan Popularitas Situsmu dengan Guest Blogging, Strategi Menulis di Situs Lain

Jika kamu ingin mengenal lebih dekat seperti apa brand recognition berperan bagi sebuah brand dan produk, Yuk simak penjelasan Jobnas.com berikut ini !

Berkenalan dengan Brand Recognition

Istilah brand recognition merujuk terhadap kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi merek tertentu dengan atributnya di atas merek lain.

Dikutip dari Investopedia, brand recognition merupakan konsep yang digunakan dalam periklanan dan pemasaran.

Ini dianggap berhasil ketika orang mampu mengenali merek melalui isyarat visual atau pendengaran. Misalnya logo, slogan, kemasan, warna, atau jingle.

Umumnya, riset pasar dilakukan untuk menentukan keberhasilan strategi brand recognition ini.

Pentingnya Brand Recognition 

Orang akan mulai mengenalnya ketika audiens memahami apa yang hendak ditawarkan perusahaan ketika perusahaan memiliki daya tarik dan popularitas yang cukup. Dengan kata lain, orang dapat mengenali sebuah brand terlepas dari menjadi konsumen atau bukan.

Baca Juga: Agar Strategi Marketing Lebih Efektif, Manfaatkan 5 Cara Social Proof Ini

Misalnya, sebagian besar orang dapat mengenali produk dari logonya. Nah, kemudian mereka akan menyadari bahwa itu adalah brand gadget premium, meskipun tidak menggunakan produk tersebut.

Daripada sebelumnya, konsumen saat ini relatif lebih berpengetahuan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kepercayaan mereka, brand harus benar-benar menonjol.

Di sinilah peran penting dari brand recognition. Misalnya, ada dua produk identik yang ditawarkan oleh brand yang berbeda, konsumen akan memilih produk dari brand yang sudah dia kenali. Jadi, ini memastikan bahwa pelanggan cenderung memilih brand tersebut, memberikan keunggulan kompetitif atas produk kompetitor.

Strategi Membangun Brand Recognition 1. Bagikan Konten Sesering Mungkin

Apabila konsumen merasa tahu apa yang produkmu tawarkan, tentunya mereka akan lebih bersedia membeli produkmu. Mereka juga akan lebih bersedia membeli apabila mereka merasa telah menerima nilai dari produkmu sebelum membayar sepeser pun.

Dengan memproduksi atau menyusun konten yang memenuhi kebutuhan konsumen akan menjadi cara yang baik untuk menciptakan nilai tersebut untuk mereka.

Jadi, jangan hanya membuat konten yang mengiklankan brand dan produkmu. Akan tetapi juga bagikan pengetahuan yang terkait dengan produk ataupun industrimu.

Nah, melalui website ataupun media sosial, kamu pun dapat melakukannya dengan tetap aktif secara online. Kamu tidak hanya akan membangun kepercayaan pada klien yang sudah mengetahui brandmu. Melalui kontenmu, kamu juga akan mendapatkan eksposur ke konsumen baru.

2. Berinteraksi dan Terlibat dengan Audiens Kamu

Pastinya, semua orang tidak suka diajak berinteraksi dengan robot. Oleh karena itu, jangan terdengar seperti robot ketika berinteraksi dengan audiensmu. Nah, kamu bisa menggunakan brand voice yang otentik dalam setiap kesempatan.

Kemudian, libatkan pengikut media sosial Anda dengan kontes, program rujukan, atau hadiah yang relevan. Menurut 99design, berdasarkan perilaku konsumen, mereka akan menyukai peluang memenangkan hadiah.

Jadi, manfaatkan hal ini untuk menciptakan desas-desus di sekitar brand kamu. Di samping itu, jangan lewatkan kesempatan untuk membuat audiens kamu tersenyum. Tentu, brand adalah bisnis yang serius sehingga menempel meme di seluruh situs kamu mungkin tidak bijaksana.

Jika perlu, saat audiens membuka halaman yang tidak ditemukan, kamu bisa menunjukkan kepribadian. Kamu bisa juga membumbui akun media sosial dengan gif yang sesuai.

3. Jadilah Bagian Dari Event atau Campaign yang Lebih Besar

Promosikanlah nilai-nilai lebih besar yang kamu yakini dan wujudkan sebagai sebuah brand. Terkadang, nilai-nilai ini tampak seolah-olah tidak memiliki relevansi langsung dengan produkmu. Padahal, kamu bisa menjadikannya bagian dari kisah brand kamu. Ini dapat menciptakan loyalitas brand melebihi apa yang dapat dilakukan oleh produk sederhana.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Sukses Jadi YouTuber Auto Menuju Sulthan

Untuk mempromosikan nilai-nilai ini, kamu juga bisa memanfaatkan momen atau event tertentu. Misalnya, dengan mengikuti kampanye earth hour atau zero waste a untuk mempromosikan nilai-nilai lingkungan.

4. Bangun komunitas

Membangun brand recognition tidak hanya sebatas berhubungan dengan konsumenmu. Kamu bisa membangun komunitas pengguna yang dapat berkontribusi untuk membentuk dan memajukan produkmu. Dengan cara membangun komunitas inilah konsumenmu akan terhubung satu sama lain dan saling  bertukar pengetahuan tentang topik yang penting bagi mereka. Di samping itu, kamu juga dapat melakukannya dengan mengadakan pertemuan rutin dari para profesional yang berpikiran sama.

Demikianlah penjelasan Jobnas.com mengenai beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang brand recognition dan cara membangunnya. Untuk mengetahui strategi marketing lainnya, kamu bisa juga membaca artikel-artikel dengan topik yang serupa di Jobnas.com, lho. 

Iwan Bisa Iwan Bisa
11 bulan yang lalu

Jobnas.com - Pernahkah kalian punya usaha meski kecil-kecilan tapi tak kunjung mapan dan cenderung stagnan? Jika kalian pernah seperti itu, nah, perlu kalian baca dan simak baik-baik artikel ini. Mungkin strategi yang kalian terapkan kurang jos. Ada banyak strategi Marketing yang sudah sering digunakan oleh para pengusaha. Namun, semua teknik tersebut tetap mengandalkan dasar strategi marketing 4P.

Secara mendasar, strategi ini menggunakan empat hal sebagai landasannya, yakni product, price, place, dan promotion.

Nah, dalam proses marketing, kamu harus memperhatikan empat hal tersebut. Pasalnya, keberhasilan bisnismu sangat erat kaitannya dengan keempat unsur itu.

Jadi penasaran, bukan? Apa sih sebenarnya 4P itu dan bagaimana pula penerapannya dalam membangun dan menjalankan Bisnis? Yuk, cermati penjelasan Glints berikut ini!

Apa Itu Strategi 4P?

Berdasarkan Investopedia, 4P adalah faktor keberhasilan pemasaran barang atau jasa. Istilah tersebut merupakan gabungan antara product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).

Biasanya, perusahaan menggunakan 4P untuk mengidentifikasi keinginan dan kepuasan konsumen. Strategi ini juga kerap digunakan untuk melihat posisi perusahaan dibanding kompetitor.

Strategi 4P sebenarnya sudah ada dan berkembang sejak 1960-an. Dilansir dari Neil Patel, strategi ini dikenalkan McCarthy dalam bukunya Basic Marketing: A Managerial Approach.

Tapi, meski sudah ada sejak berapa puluh tahun yang lalu, nyatanya 4P masih digunakan oleh semua marketer sampai saat ini. Pada perkembangannya, beberapa orang menyebut strategi marketing 4P sebagai marketing mix. Bahkan, ada pula pakar yang sudah mengembangkan 4P menjadi 7P. Menarik, bukan?

Nah, jika tertarik untuk mendalami dunia pemasaran, kamu bisa mengikuti berbagai kelas online Glints ExpertClass.

Setiap kelasnya dipandu oleh orang-orang yang profesional di bidang marketing, lho!

Tak perlu ragu, daftarkan dirimu sekarang juga dengan klik banner di bawah ini!

Unsur-unsur Marketing 4P 1. Product

Produk atau jasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah bisnis. Namun, produk tidak bisa asal dijual mengikuti keinginan pemilik perusahaan.

Lebih dari itu, kamu perlu mempertimbangkan apakah produkmu dibutuhkan atau diinginkan masyarakat.

Kamu harus memastikan agar produk yang kamu jual benar-benar berguna bagi konsumenmu.

Tak berhenti sampai situ, kamu juga perlu membuat produk yang unik, seperti kata Purely Branded. Jangan sampai kamu hanya mengikuti tren dan akhirnya kalah dari kompetitor.

2. Price

Dikutip dari CXL, 94% konsumen online rela menyisihkan waktunya untuk mencari produk komoditas dengan harga terendah.

Hal ini menunjukkan bahwa harga menjadi salah satu faktor terbesar pembelian produk.

Pada dasarnya, harga adalah biaya yang dibayar pelanggan untuk suatu produk. Jadi, pastikan nilai produkmu sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan.

Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan harga kompetitor.

Apabila produkmu serupa dengan kompetitor, tetapi mereka memberikan harga yang lebih murah, kamu bisa kalah saing.

Untuk meningkatkan penjualan, kamu juga bisa memberikan promo dan diskon.

3. Place

Place atau tempat juga menjadi faktor penting dalam strategi marketing 4P. Unsur yang satu ini mempertimbangkan tempat untuk menjual produk atau jasamu, seperti ditulis Business.

Tak hanya itu, kamu juga perlu memikirkan cara pendistribusian produk hingga sampai ke tangan pelanggan.

Tujuan atau prinsip dari place adalah membuat produk semudah-mudahnya ditemukan oleh pelanggan. Jadi, mereka akan mudah dan cepat menemukan produkmu.

Sayangnya, banyak marketer sering keliru dalam menentukan tempat penjualan.

4. Promotion

Apalah artinya sebuah produk jika tidak dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, diperlukanlah promotion atau promosi.

Dari semua unsur 4P, promotion menjadi tanggung jawab terbesar dari seorang marketer.

Kamu harus bisa mempromosikan dan memasarkan produkmu hingga sampai ke tangan konsumen.

Saat ini, ada banyak strategi marketing yang bisa kamu manfaatkan untuk promosi.

Beberapa di antaranya adalah digital marketing, social media marketing, referral marketing, dan viral marketing.

Semua opsi tersebut bisa kamu pilih sesuai target pasarmu. Jadi, mereka bisa semakin mengenal produkmu hingga akhirnya melakukan pembelian.

Strategi marketing 4P adalah landasan dasar bagi semua praktik pemasaran. Jadi, jangan pernah sepelekan satu antara empat hal tersebut, ya.

Namun, mengetahui dasar marketing saja tidak cukup. Kamu perlu mengetahui tren pemasaran terkini untuk merebut hati target pasarmu.

Jika masing-masing unsur sudah maksimal, besar kemungkinan bisnismu akan berhasil.

Semoga bermanfaat!

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Ketika perusahaan kewalahan menjalankan fungsi tertentu, onshore outsourcing menjadi alternatif yang bisa dipilih. Keputusan untuk merekrut pekerja dari negara yang sama melalui pihak ketiga ini sudah menjadi praktik yang cukup umum.

Ini tidak hanya membantu Bisnis, tetapi outsourcing juga memotong biaya. Ingin tahu lebih banyak tentang outsourcing?

Yuk, jelajahi rangkuman Jobnas tentang sistem ini dalam artikel berikut!

Apa itu Onshore Outsourcing?

Pengertian outsourcing atau lebih dikenal dengan istilah outsourcing adalah praktik bisnis di mana suatu perusahaan merekrut sekelompok pekerja dari pihak ketiga atau eksternal. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan yang biasanya disediakan oleh karyawan internal yaitu karyawan perusahaan itu sendiri.

Rekrutan outsourcing ini benar-benar bekerja untuk perusahaan yang merekrut mereka. Namun, karyawan dari perusahaan pihak ketigalah yang membuat perjanjian. Onshore Outsourcing pantai adalah jenis outsourcing.

Dalam konsep ini, perusahaan penyedia jasa outsourcing akan memindahkan karyawannya untuk bekerja di perusahaan lain di negara yang sama. Alasan utama perusahaan memilih untuk melakukan outsourcing adalah untuk mengurangi biaya tenaga kerja.

Beban finansial yang bisa dikurangi sebenarnya cukup besar, karena bisnis bisa menghindari biaya, peralatan dan teknologi.

Perbedaan Antara Onshore Outsourcing  dan offshore outsourcing

Banyak orang yang masih bingung membedakannya. Dalam dunia outsourcing, istilah inbound dan offshore adalah dua hal yang berbeda.

Pada dasarnya, rekrutmen lokal berarti orang yang dipekerjakan akan bekerja untuk perusahaan di negara yang sama. Padahal, berada di luar negeri berarti bekerja untuk negara lain.

Bagi keduanya, jarak bukanlah halangan karena kini sering dilakukan dari jarak jauh. Bidang pekerjaan yang dibutuhkan untuk outsourcing di dalam dan luar negeri tidak berbeda, biasanya terkait dengan operasi bisnis, teknologi dan informasi, keuangan, sumber daya manusia dan bidang lainnya.

Namun Onshore Outsourcing mengklaim bahwa ada lebih banyak risiko saat bekerja atau mempekerjakan pekerja di luar negeri.

Kendati demikian, tidak jarang perusahaan memutuskan hanya melakukan outsourcing ke luar negeri. Namun, keputusan ini dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk menemukan orang dengan keahlian yang dibutuhkan, karena mereka mungkin berada di negara yang berbeda.

Manfaat Onshore Outsourcing 1. Pemantauan yang Lebih Mudah

Outsourcing domestik dinilai lebih mudah dikontrol, terutama dalam hal kualitas. Jika karyawan membutuhkan pelatihan khusus, pertemuan tatap muka atau tatap muka dapat dengan mudah dilakukan untuk transfer pengetahuan yang lebih efisien.

2. Budaya yang Lebih Seragam

Bekerja dengan orang-orang dari negara yang sama juga mengurangi kesulitan adaptasi budaya yang menjadi kendala outsourcing.

Jika Anda memilih untuk melakukan outsourcing di darat, kemungkinan besar perbedaan budaya akan cenderung berkurang, jadi pemahaman tentang standar etika, cara berkomunikasi, dll. akan lebih merata. Penyesuaian antara keduanya juga cenderung tidak sulit.

3. Bekerja pada Waktu yang Sama

Keuntungan lain dari outsourcing darat adalah tidak ada zona waktu yang berbeda. Dengan cara ini, semua orang akan bekerja pada waktu yang sama dan dapat bereaksi dengan cepat. Ketika ada permintaan yang mendesak, masalah tersebut dapat segera didiskusikan dan diselesaikan tanpa harus menunggu terlalu lama.

4. Komunikasi Lebih Mudah

Karena kalian bekerja untuk perusahaan di negara yang sama, salah satu keuntungan utama outsourcing darat adalah hambatan komunikasi yang minimal akibat perbedaan bahasa. Setiap orang akan menggunakan bahasa yang sama untuk mengurangi kesalahpahaman.

Kerugian dari Onshore Outsourcing 1. Jangkauan Layanan Terbatas

Outsourcing outsourcing seringkali memberikan lebih banyak layanan dan keragaman tenaga kerja daripada domestik. Ini adalah elemen outsourcing darat yang berbeda, sistem kerja yang sangat unik juga bisa menjadi pilihan kalian

2. Biaya Lebih Tinggi Daripada di Luar Negeri

Bagi perusahaan, mempekerjakan orang dari negara yang sama di dalam negeri tidak sehemat di luar negeri. Alasannya, tidak ada perbedaan upah minimum seperti pada opsi offshore outsourcing.

Mencari kandidat dari berbagai negara biasanya dilakukan di negara-negara dengan biaya lebih rendah.

3. Sulit Menemukan Kandidat yang Cocok

Kumpulan talenta domestik saat ini mungkin tidak memiliki kualitas pribadi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bisnis. Mungkin memang ada beberapa kandidat yang cocok, namun pencarian ini bisa memakan waktu lama jika hanya dilakukan di talent pool dalam negeri.

Outsourcing seringkali memberikan keterampilan berkualitas tinggi lebih cepat dan lebih mudah dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Baca juga: Ada 5 Cara Supaya Kalian Bisa Dipercaya dan Semakin Dekat dengan Manajer

Seperti yang disebutkan Jobnas di atas, saat ini ada banyak kategori pekerjaan yang perlu dialihdayakan. Jika kalian ingin mempelajari lebih lanjut tentang pekerjaan ini, termasuk keterampilan yang harus dikuasai, kalian dapat membaca terus artikel Jobnas.

Iwan Bisa Iwan Bisa
2 tahun yang lalu

Jobnas.com – Biasanya sebelum memasuki wawancara asli dengan pelamar kerja, perekrut biasanya melakukan wawancara seleksi awal. Disebtlah dengan wawancara penyaringan atau Screening Intervew di mana pada tahap itu bagaimana seorang perekrut mampu mengevaluasi kemampuan kandidat untuk memenuhi persyaratan awal yang ditetapkan oleh perusahaan.

Biasanya langkah semacam ini sering diremehkan oleh para kandidat, padahal tujuannya sangat penting dan menentukan kelolosam kalian dalam melamar kerja.

Apakah kalian penasaran dengan pembahasan Jobnas kali ini? Jika kalian penrasan kalian bisa melanjutkan membaca penjelasan di bawah ini!

Apa itu Wawancara Seleksi?

Biasa proses persiapan wawancara kerja perlu memakan waktu lama. Pasalnya, ada beberapa langkah yang harus dilalui agar perusahaan benar-benar menemukan kandidat yang paling cocok. Muai dari membuat CV dan mengirimkan CV tersebut ke perusahaan.

Pemberi kerja pun akan melalui proses panjang juga mulai dari seleksi karyawan dari CV. Dimulai dari menyebar famplet, Setelah itu menyaring semua CV yang telah dikirmkan oleh pelamar. Jika informasi yang diberikan kandidat di CV sesuai dengan kualifikasi perusahaan, tentu kandidat akan melanjutkan ke langkah berikutnya.

Recruiter akan segera melakukan screening Interview bagi kandidat yang lolos tahap review CV. Dengan demikian, wawancara prakualifikasi adalah wawancara singkat untuk menentukan apakah kandidat benar-benar memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Di tahap wawancara ini biasanya akan berlangsung cukup singkat dan hanya dapat dilakukan melalui telepon. Namun, terkadang beberapa pengusaha juga melakukan wawancara pra-penyaringan melalui panggilan video atau pertemuan tatap muka.

Satu hal yang pasti, prosesnya tidak memakan waktu lama karena perekrut hanya menanyakan beberapa hal. Misalnya, pelatihan dan pengalaman kerja sebelum keterampilan dikuasai.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Untuk itu perlu kiranya kalain mempersiapkan dengan baik untuk wawancara seleksi, berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan.

Robert Half menyatakan, ada lima hal utama yang sering ditanyakan seorang perekrut dalam wawancara seleksi Sebagai berikut.

1. Dasar-dasar

Dasar-dasar tertentu tentang kandidat pasti akan ditanyakan selama proses wawancara ini. Secara umum, perekrut akan memulai pertanyaan dengan melihat latar belakang kandidat. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan:

  • Ceritakan sedikit tentang pendidikan Anda?
  • Mengapa Anda mencari pekerjaan baru?
  • Jelaskan pengalaman kerja Anda sebelumnya?
  • Jika diterima, kapan Anda bisa mulai bekerja?

Pengusaha mengajukan pertanyaan dasar untuk mempelajari lebih lanjut tentang latar belakang kandidat. Ini akan membantu pemberi kerja atau perusahaan memutuskan apakah kandidat cocok dengan posisi yang mereka lamar.

2. Informasi Lengkap Tentang CV

Rincian kandidat yang tercatat di CV akan dikonfirmasi oleh pemberi kerja selama tahap wawancara prakualifikasi. Hal Ini dimaksudkan untuk memberi tahu pemberi kerja jika kandidat benar-benar memiliki keterampilan yang tercantum dalam CV. Misal kalian mempunyai keahlian di bidang designer, Content Creator, dan lainnya. Maka cantukan lah kelebihan tersebut dalam CV. Contoh pertanyaan yang diajukan, misalnya:

  • Apakah keahlian kalian relevan untuk posisi ini?
  • Keterampilan apa yang kalian pelajari di pekerjaan Anda sebelumnya?

Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas tanpa hambatan, jangan lupa detail yang sertakan dalam CV yang kalian setor. Jika kalian lupa apa yang tertulis di CV, kalian pasti akan bingung saat menjawab pertanyaan pewawancara.

3. Ketertarikan pada Posisi Tersebut

Selama wawancara prakualifikasi, pemberi kerja juga menanyakan tentang minat kandidat pada posisi yang ditawarkan. Jika kandidat benar-benar antusias dan bersemangat tentang pekerjaan itu, ini pasti akan membuatnya menarik bagi majikan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan:

  • Apa yang memotivasi kalian untuk melakukan suatu pekerjaan?
  • Apakah kalian menyukai pekerjaan ini?
  • Apa yang menarik kalian ke posisi ini?

Jika kalian ingin terlihat oleh majikan, ingatlah untuk menunjukkan antusiasme terhadap bidang pekerjaan. Jadi jika kalian tidak terlalu tertarik dengan posisi yang ditawarkan, kalian harus jujur.

Alasannya adalah ketika kalian bekerja dan menemukan posisi yang tidak nyaman bagi kalian, tentu saja kalian akan merasa berat untuk melakukan pekerjaan.

4. Pengetahuan Perusahaan

Pengetahuan umum perusahaan juga akan dibahas sedikit selama wawancara prakualifikasi. Inilah mengapa kalian harus melakukan sedikit riset tentang profil perusahaan yang akan kalian lamar tujuannya setelah melakukan wawancara tidak bingung jika da pertanyaan perihal latanr belakng perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan:

  • Apa yang Anda ketahui tentang produk atau layanan perusahaan kami?
  • Sudahkah Anda menggunakan produk atau layanan kami?
  • Apa yang membuat Anda tertarik pada perusahaan kami?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tentang perusahaan, tentunya diperlukan penelitian terlebih dahulu. Dengan cara ini, majikan dapat yakin bahwa kalian antusias melamar ke perusahaan mereka.

5. Gaji yang diharapkan

Berbicara tentang gaji di awal wawancara, cukup membingungkan. Namun, selama wawancara pra-kerja, pertanyaan tentang gaji sering diajukan. Alasannya adalah majikan ingin mengetahui gaji yang diharapkan calon dari perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan:

  • Berapa gaji yang ingin Anda terima untuk posisi ini?
  • Apakah Anda ingin menerima lebih banyak manfaat?
  • Jika gaji kami tidak seperti yang Anda inginkan, apakah Anda baik-baik saja?

Pertanyaan perihal gaji benar-benar dapat membingungkan orang ketika harus menjawabnya. Namun, kalian harus mengerti bahwa majikan hanya ingin memberi tahu gaji yang dia tawarkan. Dengan demikian, dalam proses negosiasi gaji, kandidat sudah mengetahui berapa gaji yang diajukan perusahaan.

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Wawancara Seleksi?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan setelah melalui seleksi wawancara. Berikut ini rincian dan penjelasannya.

1. Mengirim Surat Terima Kasih

Setelah menyelesaikan proses wawancara ini,kalian juga dapat mengirim surat terima kasih kepada pemberi kerja. Sampaikan penghargaan Anda atas kesempatan untuk melakukan wawancara seleksi.

2. Ikuti instruksi

Di akhir wawancara seleksi, pemberi kerja biasanya menjelaskan apa yang harus dilakukan kandidat selanjutnya. Misalnya, diminta menunggu pemberitahuan untuk wawancara lanjutan atau diberikan tes. Oleh karena itu, perhatikan saja bagaimana instruksi majikan diberikan dan ikuti dengan benar.

3. Mempersiapkan proses selanjutnya

Tidak ada yang tahu kapan majikan akan mengundang kita untuk melakukan proses wawancara di langkah selanjutnya. Jadi bersiap-siap seperti mencari informasi lebih lanjut tentang perusahaan tidak pernah sulit.

Selain itu, juga dimungkinkan untuk memperdalam pengetahuan tentang pekerjaan yang dilamar. Kuncinya adalah selalu mempersiapkan diri dengan baik agar kalian tidak bingung ketika tiba-tiba diundang ke wawancara kerja.

Demikianlah penjelasan Jobnas mengenai hal penting Screening Interview untuk kalian. Semoga cara di atas bisa membantu, dari sekarang kalian bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa lolos dari tahapan interview awal ini.

Baca juga: Perbedaan antara Depresi dengan Corona Blues

Mengenai hal-hal penting lainnya Jobnas banyak menyediakan artikel penting tentunya untuk kalian. Kalian bisa membacanya di blog kami setiap saat.