audio book
Jobnas.com – Di era yang serba berkemajuan saat ini peradaban yang menuntut kecepatan, banyak orang yang tidak menyempatkan diri dan waktu untuk membaca buku. Ini memicu perdebatan antara membaca dan buku audio.
Dalam sebuah Penelitian sendiri menunjukkan bahwa 20% pembaca di Amerika Serikat mengonsumsi buku melalui buku audio. Selain kenyamanan, buku audio juga dapat dibuat saat bepergian. Jadi, apakah buku audio jauh lebih baik daripada buku?
Dalam artikel ini, jobnas akan menjelaskannya kepada kalian secara tuntas.
Sejarah Perkembangan Buku AudioBerasal dari Budaya Jaringan, buku audio berkembang cukup pesat. Sebagian besar pembaca buku non-fisik masih lebih menyukai format e-book, ternyata buku audio juga semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, keberadaan buku audio ini telah mengurangi jumlah buku yang dibaca rata-rata orang Amerika. Dikatakan bahwa jumlah buku yang dibaca berkurang 9% dalam setahun.
Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa beberapa buku terlaris ada dalam format buku audio. Sedangkan faktor lain yang mempercepat perkembangan audiobook adalah munculnya beragam podcast di berbagai channel youtube atau aplikasi di ponsel pintar.
Ada sebagian penulis seperti Malcolm Galdwell mempunyai niatan untuk mengubah penulisan di bukunya agar lebih nyaman jika dibuat dalam bentuk audiobook. Perubahan penulisan ini disebabkan karena melihat masyarakat sekarang terbiasa mendengarkan podcast yang cenderung komunikatif.
Tentusaja jika suatu buku diubah secara mentah-mentah dalam bentuk audiobook maka akan menimbulkan hal yang sangat negative yaitu bosan.
Perbedaan Antara Membaca Buku dan Mendengarkan Buku Audio 1. PraktisPertama-tama yang begitu cukup membedakan buku dari buku audio adalah kepraktisannya. Seperti yang kalian ketahui, buku memiliki ukuran dan berat bacaan pada kalangan tertentu. Selain itu buku juga memiliki ukuran berat.
Tentu jika sudah begitu akan pasti mengurangi kepraktisannya karena harus dibawa kemana-mana. Karena bentuk fisiknya, buku juga rentan terhadap kerusakan, seperti terkena air, sobek, dll.
Yang membedakannya dengan buku audio, kalian cukup mengaksesnya melalui smartphone atau perangkat lain. Lebih dari itu kalian juga tidak memerlukan tempat tersendiri untuk menyimpannya. Pasalnya, buku audio seringkali dapat disimpan di smartphone atau di penyimpanan cloud.
Tentu saja, buku audio akan lebih realistis. Tetapi lain dari itu semua di atas kalian juga mendapatkan kerusakan yang lebih parah jika perengakt kalian mengakami kerusakan. Tidak hanya robek dan terkena air yang akan kalian alami. Maka musnah tidak tersisa.
2. PerasaanDi bagian kedua ini akan meliputi akan perasaan kalian, membaca buku fisik memiliki pasti akn memiliki rasa tersendiri. Alasannya, membaca buku fisik memiliki aktivitas kognitif yang lebih tinggi.
Selain membaca, kalian juga harus memegang buku, membalik setiap halaman, bahkan beberapa orang bahkan merasakan aroma yang dikeluarkan buku itu juga memiliki rasa tersendiri. Aktivitas kognitif ini juga dianggap dapat meningkatkan pemahaman dengan membaca.
Contohnya jika kalian membaca novel yang berbentuk fisik maka akan kalian merasakan apa yang drasakan oleh tokoh dalam cerita tersebut, seperti marah, sedih dan lainnya.
Buku audio, di sisi lain, juag memiliki nuansanya sendiri. Salah satunya adalah inspirasi isi buku.
Dalam sebuah novel tentu saja terdapat banyak tokoh. Berkat buku audio, karakter-karakter ini menjadi hidup karena dibacakan oleh seorang narator dengan banyak aksen dan intonasi yang berbeda.
3. MultitaskingSeperti yang telah disebutkan sebelumnya, tuntutan kecepatan yang semakin meningkat menuntut kita untuk bisa multitasking. Audiobook adalah sarana untuk mendukung hal ini.
Kalian dapat mendengarkan buku audio saat mengemudi, mengantri, dan banyak lagi. Tentu saja, tidak seperti buku, ia membutuhkan tempat yang tenang dan kondisinya sendiri untuk membuatnya lebih nyaman.
Jadi ketika seseorang membaca buku, biasanya saat mereka benar-benar memiliki waktu luang, sementara jika dibandingkan dengan mendengarkan audio book maka kalian dapat mendengarkan buku audio di waktu luang.
Menurut kalian Mana yang Lebih Baik?Semua orang sangat dianjurkan untuk terus membaca buku tujuannya untuk menambah pengetahuan. Namun, jika murni untuk bersenang-senang, maka keduanya bisa dilakukan secara berdampingan.
Alasannya, otak akan lebih aktif dan memahami isi buku ketika kalian benar-benar melihat isinya, bukan hanya mendengarkan. Namun, jika Anda nyaman mendengarkan buku audio, ini seharusnya tidak menjadi masalah.
Itulah penjelasan Jobnas tentang membaca Buku versus buku audio. Mana yang menurut kalian paling cocok? Kalian bisa menentukannya sendiri. Di atas tadi sudah Jobnas jelaskan perbedaan antara keduanya.
Baca juga: Pahami Konsep Kepemimpinan Perusahaan yang Terdistribusi; dengan Shared Leadership
Jika kalian mempunyai informasi lain mengenai hal di atas tadi, maka jangan ragu untuk menduskusikannya. Di Jobnas.com ada semacam komunitas, di komunitas tersebut kalian bisa bertemu dengan pengguna keduanya. Jika kalian minat untuk mengikutinya maka daftarkan diri kalian sekarang juga. Dengan begitu kalian bisa berkomunikasi dan mendiskusikannya.