Jobnas.com – Biasanya sebelum memasuki wawancara asli dengan pelamar kerja, perekrut biasanya melakukan wawancara seleksi awal. Disebtlah dengan wawancara penyaringan atau Screening Intervew di mana pada tahap itu bagaimana seorang perekrut mampu mengevaluasi kemampuan kandidat untuk memenuhi persyaratan awal yang ditetapkan oleh perusahaan.
Biasanya langkah semacam ini sering diremehkan oleh para kandidat, padahal tujuannya sangat penting dan menentukan kelolosam kalian dalam melamar kerja.
Apakah kalian penasaran dengan pembahasan Jobnas kali ini? Jika kalian penrasan kalian bisa melanjutkan membaca penjelasan di bawah ini!
Apa itu Wawancara Seleksi?
Biasa proses persiapan wawancara kerja perlu memakan waktu lama. Pasalnya, ada beberapa langkah yang harus dilalui agar perusahaan benar-benar menemukan kandidat yang paling cocok. Muai dari membuat CV dan mengirimkan CV tersebut ke perusahaan.
Pemberi kerja pun akan melalui proses panjang juga mulai dari seleksi karyawan dari CV. Dimulai dari menyebar famplet, Setelah itu menyaring semua CV yang telah dikirmkan oleh pelamar. Jika informasi yang diberikan kandidat di CV sesuai dengan kualifikasi perusahaan, tentu kandidat akan melanjutkan ke langkah berikutnya.
Recruiter akan segera melakukan screening Interview bagi kandidat yang lolos tahap review CV. Dengan demikian, wawancara prakualifikasi adalah wawancara singkat untuk menentukan apakah kandidat benar-benar memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Di tahap wawancara ini biasanya akan berlangsung cukup singkat dan hanya dapat dilakukan melalui telepon. Namun, terkadang beberapa pengusaha juga melakukan wawancara pra-penyaringan melalui panggilan video atau pertemuan tatap muka.
Satu hal yang pasti, prosesnya tidak memakan waktu lama karena perekrut hanya menanyakan beberapa hal. Misalnya, pelatihan dan pengalaman kerja sebelum keterampilan dikuasai.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Untuk itu perlu kiranya kalain mempersiapkan dengan baik untuk wawancara seleksi, berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan.
Robert Half menyatakan, ada lima hal utama yang sering ditanyakan seorang perekrut dalam wawancara seleksi Sebagai berikut.
1. Dasar-dasar
Dasar-dasar tertentu tentang kandidat pasti akan ditanyakan selama proses wawancara ini. Secara umum, perekrut akan memulai pertanyaan dengan melihat latar belakang kandidat. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan:
- Ceritakan sedikit tentang pendidikan Anda?
- Mengapa Anda mencari pekerjaan baru?
- Jelaskan pengalaman kerja Anda sebelumnya?
- Jika diterima, kapan Anda bisa mulai bekerja?
Pengusaha mengajukan pertanyaan dasar untuk mempelajari lebih lanjut tentang latar belakang kandidat. Ini akan membantu pemberi kerja atau perusahaan memutuskan apakah kandidat cocok dengan posisi yang mereka lamar.
2. Informasi Lengkap Tentang CV
Rincian kandidat yang tercatat di CV akan dikonfirmasi oleh pemberi kerja selama tahap wawancara prakualifikasi. Hal Ini dimaksudkan untuk memberi tahu pemberi kerja jika kandidat benar-benar memiliki keterampilan yang tercantum dalam CV. Misal kalian mempunyai keahlian di bidang designer, Content Creator, dan lainnya. Maka cantukan lah kelebihan tersebut dalam CV. Contoh pertanyaan yang diajukan, misalnya:
- Apakah keahlian kalian relevan untuk posisi ini?
- Keterampilan apa yang kalian pelajari di pekerjaan Anda sebelumnya?
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas tanpa hambatan, jangan lupa detail yang sertakan dalam CV yang kalian setor. Jika kalian lupa apa yang tertulis di CV, kalian pasti akan bingung saat menjawab pertanyaan pewawancara.
3. Ketertarikan pada Posisi Tersebut
Selama wawancara prakualifikasi, pemberi kerja juga menanyakan tentang minat kandidat pada posisi yang ditawarkan. Jika kandidat benar-benar antusias dan bersemangat tentang pekerjaan itu, ini pasti akan membuatnya menarik bagi majikan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan:
- Apa yang memotivasi kalian untuk melakukan suatu pekerjaan?
- Apakah kalian menyukai pekerjaan ini?
- Apa yang menarik kalian ke posisi ini?
Jika kalian ingin terlihat oleh majikan, ingatlah untuk menunjukkan antusiasme terhadap bidang pekerjaan. Jadi jika kalian tidak terlalu tertarik dengan posisi yang ditawarkan, kalian harus jujur.
Alasannya adalah ketika kalian bekerja dan menemukan posisi yang tidak nyaman bagi kalian, tentu saja kalian akan merasa berat untuk melakukan pekerjaan.
4. Pengetahuan Perusahaan
Pengetahuan umum perusahaan juga akan dibahas sedikit selama wawancara prakualifikasi. Inilah mengapa kalian harus melakukan sedikit riset tentang profil perusahaan yang akan kalian lamar tujuannya setelah melakukan wawancara tidak bingung jika da pertanyaan perihal latanr belakng perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan:
- Apa yang Anda ketahui tentang produk atau layanan perusahaan kami?
- Sudahkah Anda menggunakan produk atau layanan kami?
- Apa yang membuat Anda tertarik pada perusahaan kami?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tentang perusahaan, tentunya diperlukan penelitian terlebih dahulu. Dengan cara ini, majikan dapat yakin bahwa kalian antusias melamar ke perusahaan mereka.
5. Gaji yang diharapkan
Berbicara tentang gaji di awal wawancara, cukup membingungkan. Namun, selama wawancara pra-kerja, pertanyaan tentang gaji sering diajukan. Alasannya adalah majikan ingin mengetahui gaji yang diharapkan calon dari perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan:
- Berapa gaji yang ingin Anda terima untuk posisi ini?
- Apakah Anda ingin menerima lebih banyak manfaat?
- Jika gaji kami tidak seperti yang Anda inginkan, apakah Anda baik-baik saja?
Pertanyaan perihal gaji benar-benar dapat membingungkan orang ketika harus menjawabnya. Namun, kalian harus mengerti bahwa majikan hanya ingin memberi tahu gaji yang dia tawarkan. Dengan demikian, dalam proses negosiasi gaji, kandidat sudah mengetahui berapa gaji yang diajukan perusahaan.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Wawancara Seleksi?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan setelah melalui seleksi wawancara. Berikut ini rincian dan penjelasannya.
1. Mengirim Surat Terima Kasih
Setelah menyelesaikan proses wawancara ini,kalian juga dapat mengirim surat terima kasih kepada pemberi kerja. Sampaikan penghargaan Anda atas kesempatan untuk melakukan wawancara seleksi.
2. Ikuti instruksi
Di akhir wawancara seleksi, pemberi kerja biasanya menjelaskan apa yang harus dilakukan kandidat selanjutnya. Misalnya, diminta menunggu pemberitahuan untuk wawancara lanjutan atau diberikan tes. Oleh karena itu, perhatikan saja bagaimana instruksi majikan diberikan dan ikuti dengan benar.
3. Mempersiapkan proses selanjutnya
Tidak ada yang tahu kapan majikan akan mengundang kita untuk melakukan proses wawancara di langkah selanjutnya. Jadi bersiap-siap seperti mencari informasi lebih lanjut tentang perusahaan tidak pernah sulit.
Selain itu, juga dimungkinkan untuk memperdalam pengetahuan tentang pekerjaan yang dilamar. Kuncinya adalah selalu mempersiapkan diri dengan baik agar kalian tidak bingung ketika tiba-tiba diundang ke wawancara kerja.
Demikianlah penjelasan Jobnas mengenai hal penting Screening Interview untuk kalian. Semoga cara di atas bisa membantu, dari sekarang kalian bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa lolos dari tahapan interview awal ini.
Baca juga: Perbedaan antara Depresi dengan Corona Blues
Mengenai hal-hal penting lainnya Jobnas banyak menyediakan artikel penting tentunya untuk kalian. Kalian bisa membacanya di blog kami setiap saat.