Pada Tahap Wawancara, Sebaiknya Hindari 10 Hal Ini
Jobnas.com - Salah satu tahap penting untuk kamu lalui adalah tahap wawancara. Sebab, diterima atau tidaknya kamu di sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh tahap ini. Menurut Indeed, salah satu kemampuan yang membutuhkan latihan agar lebih baik adalah melakukan Interview.
Latihan ini termasuk menjawab pertanyaan dan mempelajari posisi yang kamu lamar. Saat menghadapi tahap wawancara, terdapat beberapa hal yang patut kamu persiapkan. Beberapa di antaranya adalah seperti mempersiapkan mental, Memakai pakaian rapi, dan membawa persyaratan dari perusahaan (misal: CV dan portofolio terbaru).
Di samping itu, apa saja yang tidak boleh dilakukan saat melakukan interview perlu juga diperhatikan. Sebab, melakukan sejumlah hal tersebut bisa membuat pewawancara (dalam hal ini HRD perusahaan) enggan melihat dirimu.
Hal itu tentu akan membuat peluangmu untuk diterima semakin kecil, dan bahkan kandas begitu saja. Setidaknya ada sepuluh hal yang sebaiknya tidak boleh kamu lakukan saat tahap wawancara berlangsung. Adapun sepuluh hal tersebut adalah sebagai berikut ini!
Baca Juga: Aplikasi Pluang, Review Aplikasi Investasi, Kelebihan dan Kekurangan
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Wawancara
Berikut adalah sepuluh hal yang sebaiknya tidak boleh kamu lakukan saat tahap wawancara berlangsung:
1. Datang Terlambat dan Tak Memberi Kabar
Saat tahap wawancara akan berlangsung, datang terlambat sebenarnya tidak sepenuhnya salah. Terlebih jika lokasi perusahaan dan tempat tinggalmu berada di kota besar yang hampir selalu terjadi kemacetan.
Meski demikian, kalau kamu datang terlambat dan tidak mengabari hal tersebut ke pihak pewawancara, maka hal tersebut akan menjadi sangat fatal. Dengan begitu, jika kamu terpaksa datang terlambat ke tahap wawancara nanti, alangkah lebih baik jika kamu mengabari pihak pewawancara terlebih dahulu.
Contohnya: “Pak/ Bu, maaf saya nanti datang agak terlambat. Saya masih terjebak macet di (sebutkan daerah atau nama jalannya). Sekitar 10 menit lagi saya akan sampai di sana.”
Alangkah lebih baik lagi, kalau kamu bisa datang tepat waktu sesuai permintaan pewawancara. Caranya, kamu berangkat lebih pagi dari rumah atau indekosmu.
Kata The Balance Career, agar supaya terhindar dari keterlambatan di hari interview, sebaiknya kamu mempersiapkan pakaian lebih awal sehingga tidak perlu memikirkannya lagi saat bersiap-siap.
Dengan begitu, kamu pun bisa datang tepat waktu, bahkan datang sebelum waktu wawancara dimulai.
2. Menceritakan Tentang Dirimu secara Berlebihan
Kamu pasti akan diminta untuk menceritakan dirimu dalam setiap tahap wawancara di perusahaan mana pun. Untuk memperkenalkan diri sekaligus memberi impresi positif ke pihak perusahaan, hal ini justru merupakan kesempatan yang baik.
Semakin baik kamu menceritakan segala tentang dirimu, maka semakin positif pula impresi perusahaan kepadamu. Tidak menutup kemungkinan, peluangmu untuk diterima semakin besar.
Hal sebaliknya akan terjadi jika kamu terlalu berlebihan dalam menceritakan dirimu. Misal menceritakan hal-hal tidak penting seperti makanan favoritmu; melebih-lebihkan prestasimu selama kuliah atau bekerja di perusahaan sebelumnya; terlalu membanggakan apa yang menjadi kelebihanmu; dan hal-hal lain yang sejenis.
Justru perusahaan akan ilfeel kepadamu, jika dirimu menceritakan secara berlebihan serta membuat tahap wawancara berjalan tidak efektif. Sebab, dalam tahap wawancara, kamu harus bersikap positif bukan arogan.
Sebaiknya, saat tahap wawancara nanti, kamu ceritakan saja hal-hal penting tentang dirimu. Misalkan: skill yang kamu kuasai, kelebihan dan kekuranganmu, pengalaman kerja dan organisasi, dan beberapa hal penting lainnya.
3. Menanyakan Informasi yang Terlalu Umum
Lazimnya kamu akan diberi kesempatan untuk bertanya ke pihak pewawancara atau perusahaan pada tahap wawancara. Untuk menanyakan hal-hal penting, ini bisa menjadi kesempatan yang tepat untukmu, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan atau perusahaanmu nanti.
Sebaiknya kamu jangan menanyakan informasi umum tentang perusahaan, jika kamu mendapatkan kesempatan bertanya pada tahap wawancara nanti. Misalnya: kapan perusahaan itu berdiri, di bidang apa perusahaan itu bergerak, serta siapakah CEO perusahaan tersebut.
Kamu juga jangan sampai menanyakan informasi umum soal pekerjaanmu nanti. Misalnya: di posisi manakah kamu bekerja nanti, dan apa saja deskripsi pekerjaan dari posisi tersebut.
Menanyakan hal tersebut akan membuatmu dianggap sebagai orang yang tak tahu menahu soal perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Ini bisa membuat peluangmu lolos dari tahap wawancara akan sangat kecil, dan bahkan tak ada sama sekali.
Lagipula, hal-hal tersebut sebetulnya bisa kamu ketahui sendiri tanpa perlu menanyai pewawancara atau pihak perusahaan. Kamu bisa mencari hal-hal tersebut di situs resmi dari pihak perusahaan, kok.
Adapun hal-hal yang sebaiknya kamu tanyakan saat tahap wawancara nanti bisa adalah hal-hal yang berkaitan dengan detail pekerjaanmu nanti. Misalnya: fasilitas dan tunjangan apa saja yang akan kamu dapatkan bila nanti kamu bekerja di sana; pelatihan apa saja yang mungkin bisa kamu dapatkan; seperti apa budaya kerja di dalam tim; dan lain sebagainya.
4. Menanyakan Hal-hal Personal kepada Pihak Pewawancara
Kamu juga tidak perlu menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara saat menjalani tahap wawancara nanti.
Misalnya: Di manakah alamat rumah Bapak/Ibu; sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja di perusahaan tersebut; Apakah Bapak/Ibu sudah menikah; dan lain sebagainya.
Pihak pewawancara akan menganggapmu sebagai orang yang tidak sopan, ketika kamu menanyakan hal-hal tersebut. Lagipula, hal-hal tersebut merupakan hal-hal tak penting yang memang sebaiknya jangan kamu tanyakan ke pewawancara.
Sebaiknya, kamu tanyakan saja hal-hal penting yang berkaitan dengan perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Persis seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya.
5. Bersikap Seenaknya atau Cuek
Bersikap buruk atau terlalu cuek merupakan hal selanjutnya yang tidak boleh kamu lakukan pada tahap wawancara. Kamu harus meninggalkan kesan positif kepada recruiter.
Terdapat beberapa sikap yang tergolong buruk dilakukan, terutama saat menghadapi tahap wawancara. Salah satunya adalah mengangkat telepon saat tengah menghadapi tahap wawancara.
Sikap seperti ini sangatlah buruk, karena akan menunjukkan attitude negatifmu di hadapan pewawancara. Alangkah baiknya jika kamu meminta izin ke pihak pewawancara untuk mengangkat telepon, dan mengangkatnya di luar ruangan tempat tahap wawancara berlangsung.
Baca Juga: 6 Kunci Sukses Presentasi untuk Menjual dan Memasarkan Produk
Menceritakan keburukan atasanmu sebelumnya adalah sikap buruk lainnya. Walaupun atasanmu sebelumnya memang memiliki sikap yang buruk (dan itu menjadi alasanmu resign), kamu sebaiknya tak menceritakannya ke pewawancara saat menjalani tahap wawancara nanti.
6. Menghindari Kontak Mata
Menghindari kontak mata dengan pewawancara dan selalu menunduk saat berbicara merupakan salah satu hal yang dianggap tidak sopan saat melakukan wawancara.
Bisa diartikan dengan menghindari kontak mata dan menunduk sebagai tanda kelemahan dan kemungkinan kamu berbohong saat menjawab pertanyaan. Oleh karena itu, lakukan kontak mata dengan pewawancara saat berbicara. Ini akan membantu kamu meningkatkan kepercayaan diri dan menghilangkan gugup.
7. Berbohong
Apa yang tertulis di dalam CV tidak bisa dibuktikan oleh kandidat. Hal ini justru sering terjadi saat wawancara. Berbohong mengenai pengalaman, latar belakang pendidikan, dan kemampuan adalah hal yang harus kamu hindari saat melakukan wawancara.
Kamu akan merasakan dampaknya seperti langsung ditolak hingga masuk blacklist saat kamu ketahuan berbohong mengenai hal-hal krusial di atas.
Jika kamu diterima, maka harapan perusahaan akan sangat besar, menyesuaikan dengan apa yang kamu tulis. Jika ketahuan kamu bisa diberhentikan atau kontrak ditahan.
8. Datang Tanpa Persiapan
Kata Indeed jangan datang wawancara dengan tangan kosong. Dengan kata lain, kamu harus datang dengan persiapan seperti menguasai pertanyaan interview hingga menyiapkan dokumen-dokumen pentingmu seperti CV dan referensi kerja. Siapkan juga kertas atau buku untuk mencatat poin-poin penting saat wawancara.
9. Menjawab Telepon Di Tengah Wawancara
Jangan sampai handphone-mu berbunyi dan kamu malah mengangkat telpon di tengah-tengah wawancara. Sebab, kamu akan dianggap sebagai kandidat yang tidak profesional dan fokusmu akan buyar. Kamu perlu untuk memastikan bahwa mode silent sudah diaktifkan dan menyimpan handphone di tas sebelum wawancara.
10. Defensif
Salah satu hal wajib dalam tahap wawancara adalah menjaga sikap dan etika. Penerapannya salah satunya dengan menghindari kata-kata yang terlalu agresif dan defensif.
Penggunaan kata yang defensif dapat memicu perdebatan antara kandidat dan pewawancara. Jawab secara perlahan dan ambil waktu untuk berpikir terlebih dahulu, apabila pewawancara memberikan pertanyaan yang sulit. Jawablah pertanyaan yang sulit dengan sabar dan tetap sopan. Menjadi defensif tidak akan menambah nilai dalam wawancara yang kamu lakukan.
Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Wawancara
Kamu juga bisa melakukan beberapa hal selain menghindari sepuluh hal di atas, terutama saat menghadapi tahap wawancara nanti. Adapun hal-hal tersebut adalah:
-Datang tepat waktu dan menghubungi pewawancara kalau akan terlambat.
-Bersikap baik dan sopan kepada pihak pewawancara.
-Menjawab pertanyaan dengan jujur dan efektif.
-Mengetahui segala hal tentang perusahaan sebelum menjalani tahap wawancara nanti.
-Memanfaatkan kesempatan bertanya, dengan menanyakan hal-hal penting soal pekerjaanmu di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Definisi dan Jenis-jenis Scripting Language yang Penting Diketahui Web Development
Demikianlah lima hal-hal yang harus kamu perhatikan saat mempersiapkan tahapan wawancara. Kalau sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tandanya kamu sudah siap untuk menghadiri wawancara kerja yang akan datang nantinya.