Menyukseskan Bisnis Secara Otomatis dan Gratis dengan menggunakan Konsep Product-Market Fit

Jobnas.com - Bayangkan pelanggan menjual atau merekomendasikan produk Anda secara otomatis dan gratis. Tentu saja hal itu membuat pemasaran menjadi sangat mudah bukan? Hal ini dapat dicapai melalui konsep product-market-fit. Istilah itu sendiri semakin sering terdengar di dunia startup.
Ketika sebuah perusahaan mencapai situasi ini, itu berarti berada di pasar yang tepat, menjual produk yang tepat dan mampu memenuhi permintaan pasar tersebut. Bagaimana sebuah perusahaan dapat mencapai hal ini? Baca dan temukan jawabannya di artikel Jobnas berikut ini!
Apa itu Kecocokan Pasar Produk?
Product Plan mendefinisikan Product Market Fit sebagai konsep atau skenario di mana pelanggan perusahaan bersedia membeli, menggunakan, dan berbagi informasi tentang produk. Jelas, jika hal ini terjadi pada banyak pelanggan perusahaan, kondisi tersebut dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan keuntungannya.
Konsep ini awalnya dibuat dan dikembangkan oleh Marc Andreessen, seorang pengusaha Amerika yang juga merupakan investor terpercaya. Menurutnya, product-market fit adalah kondisi ketika perusahaan sudah ada di pasar dan memilih kelompok pelanggan yang tepat tergantung pada produk yang ditawarkan.
Dengan begitu mereka puas dan ingin orang lain mencoba juga. Bagaimana Anda mengukur kecocokan produk-pasar?
1. Poin Iklan Jaringan (NPS)
Kepuasan pelanggan adalah kunci yang paling penting untuk diingat, sehingga Net Promoter Score (NPS) adalah salah satu cara yang paling tepat untuk mengukur konsep ini.
Dengan NPS kita bisa mendapatkan umpan balik instan dari pengguna atau pelanggan tentang produk tersebut. Selain itu, NPS juga menunjukkan seberapa tertarik pelanggan untuk merekomendasikan atau mempromosikan produk Anda kepada orang terdekatnya. Jika NPS rendah, Anda bisa mencari cara untuk meningkatkannya berdasarkan kekurangan yang dirasakan.
2. Tingkat Konversi dan Retensi
Tingkat gesekan dan tingkat retensi adalah dua metrik yang juga dapat digunakan untuk mengukur apakah perusahaan Anda sesuai dengan pasar produk. Semakin tinggi tingkat perputaran, semakin rendah kepuasan pelanggan. Sebaliknya, dengan tingkat retensi yang tinggi, kepuasan pelanggan juga baik.
Menurut Adjust, tingkat retensi menunjukkan berapa banyak orang yang terus menggunakan produk tersebut pada waktu tertentu setelah penggunaan pertama. Kedua metrik ini juga membantu memahami tren dan umpan balik pelanggan tentang produk Anda.
3. Nilai Seumur Hidup Pelanggan (CLV)
Metrik ini menunjukkan berapa banyak keuntungan yang diperoleh pelanggan rata-rata dengan menggunakan produk. Ini juga terkait dengan poin sebelumnya tentang tingkat retensi.
Semakin lama seseorang menggunakan produk Anda, misalnya aplikasi, semakin besar keuntungannya. Jika customer lifetime value Anda tinggi, perusahaan Anda mungkin telah mencapai product-market fit.
4. Tingkat Pentalan
Rebound adalah ukuran lain yang juga dapat mencerminkan apakah produk telah mencapai kecocokan antara produk perusahaan dan pasar. Jika rasio pentalan masih tinggi, pengguna akan segera meninggalkan produk tanpa interaksi. Idealnya, pantulan harus kurang dari 60% agar dianggap baik.
5. Memahami Prospek dan Pelanggan
Untuk mengukur product market fit, lead dan customer adalah dua hal yang harus dipahami secara menyeluruh. Kecocokan pasar produk tidak tercapai jika kita tidak dapat mengubah prospek menjadi pelanggan.
Minat timah yang rendah berarti mereka tidak puas dengan produk yang digunakan. Nah, jika demikian, kita perlu melakukan perbaikan agar produk dapat memenuhi harapan yang diinginkan.
Contoh Kecocokan Pasar Produk
1. Netflix
Netflix adalah contoh perusahaan yang telah mencapai kesesuaian pasar produk dan berhasil mempertahankannya dari tahun ke tahun. Awalnya, Netflix adalah layanan persewaan DVD untuk orang-orang yang berlangganan layanannya.
Namun, seiring berjalannya waktu, ia beradaptasi dan berubah untuk menawarkan layanan yang lebih murah dan nyaman daripada yang kita kenal sekarang. Artinya, Netflix menyesuaikan produknya dengan kebutuhan pasar dan memastikan pelanggannya senang dengan apa yang mereka dapatkan sehingga terus berlangganan setiap bulan.
2. Google
Selain Netflix, Google juga termasuk perusahaan yang mempertahankan kesuksesannya dengan menerapkan konsep product-market-fit. Awalnya, Google sebagai penyedia produk mesin pencari bersaing ketat dengan perusahaan sejenis lainnya.
Namun, mereka menawarkan nilai lebih dengan satu layanan iklan yaitu AdSense. Itu dimulai ketika Google menyadari bahwa bisnis di seluruh dunia membutuhkan tempat untuk menempatkan iklan mereka dan memastikan bahwa iklan tersebut menjangkau prospek yang tepat. Inilah cara Google mengungguli para pesaingnya dan menarik pelanggan setia untuk menggunakan fitur ini.
Apakah Anda menyadari betapa berguna dan pentingnya konsep pasar produk untuk menjalankan bisnis? Jika Anda memiliki atau berencana memulai bisnis dan belum mengembangkan strategi untuk menyesuaikan produk dengan pasar, sekaranglah waktunya.
Selain itu, masih banyak lagi tips dan trik marketing yang tidak begitu penting. Anda dapat menemukan semuanya di blog Jobnas. Jika Anda ingin tetap mengetahui apa yang terjadi di dunia pemasaran dan ingin mempelajarinya lebih lanjut, maka terus ikuti artikel yang terbit setiap hari di blog Jobnas.