Yuk, Ketahui Jenis-jenis Hoax, Tips Menghidari Hoax, dan Dampaknya pada Karier

Avatar
Google News
Jenis-jenis Hoax
Jenis-jenis Hoax

Jobnas.com – Di era digital saat ini, prank merupakan istilah yang cukup umum dan sering terdengar. Kalau baca di kolom komentar akun berita di jejaring sosial, sering muncul kata-kata: “Paling cuma Hoax” atau yang lainnya.

Faktanya, semakin banyak berita palsu menyebar, semakin sulit untuk menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. Tanpa disadari, kalian mungkin menyebarkan berita semacam ini juga.

Dalam artikel ini, kalian akan menemukan penjelasan tambahan tentang apa itu hoaks, jenis-jenis yang dapat ditemukan di era digital, dampaknya terhadap perekrutan, dan tips cara menghindarinya.

Definisi Tipuan atau Hoax?

Pada dasarnya, hoax adalah berita palsu atau konten yang disajikan dengan cara yang membuatnya kredibel. Bisa mempengaruhi orang yang membacanya? Mereka yakin bahwa berita atau pesan itu benar, meskipun tidak sama sekali.

Hal ini tidak hanya akan membuat kalian percaya pada berita palsu, tetapi efek lain dari hoax adalah kalian bisa terluka secara mental atau bahkan finansial. Mengutip Psychology Today, penyebaran hoax ini menyasar emosi orang yang membacanya.

Emosi yang dibahas di sini adalah kecemasan dan ketakutan, kepolosan, keinginan untuk membantu orang lain, dan banyak lainnya. Meskipun cepat dan mudah untuk mengetahui kebenaran tentang berita, hal itu tidak kalah menularnya.

Contohnya adalah para buzzer di luar sana dibayar untuk mempublikasikan sebuah topik atau topik yang sedang hangat saat ini. Mereka hanya menjalankan tugasnya, namun tanpa sadar menyebarkan hoax yang mengandung kebohongan. Namun, dengan banyaknya rumor yang beredar di internet, orang benar-benar percaya dan berpedoman pada pendapatnya. Cukup berbahaya, bukan?

Bentuk atau Macam-macam Hoax di Era Digital

Menurut Nord VPN, tiga jenis hoaks yang biasa terlihat di era digital adalah penipuan dalam bentuk email, konten media sosial, dan perangkat lunak. Email iseng biasanya dimaksudkan untuk mengelabui kalian agar mengklik sesuatu yang dapat membahayakan data pribadi kalian.

Jenis kedua adalah hoax media sosial. Contohnya adalah konten yang berisi pesan, “Kirimkan ini ke 20 rekan kalian atau data kalian akan dihapus” dan sejenisnya. Karena panik, otomatis kalian bisa langsung main prank.

Fitur yang Harus Diperhatikan

Dikutip dari Tempo, inilah ciri-ciri informasi hoax yang kerap tersebar luas di internet. Jika kalian melihat salah satu dari ciri-ciri di bawah ini, kalian harus mengecek kembali ceritanya dan mencari tahu kredibilitasnya.

1. Judul Terlalu Provokatif

Memang, hampir setiap organisasi atau bisnis berusaha untuk menggunakan judul yang paling menarik bagi orang untuk melihat kontennya.

Namun, ciri utama konten prank adalah penggunaan headline yang terlalu provokatif dan upaya memengaruhi opini orang yang cenderung menyerupai clickbait.

2. Sumbernya Tidak Jelas

Ini adalah fitur tipuan yang paling mudah dilihat.

Biasanya hoax tidak mencantumkan sumber terpercaya. Hampir tidak ada data tentang penulis dan kapan artikel itu diterbitkan.

Tentunya Anda sering menerima pesan broadcast terkait kesehatan atau topik lainnya di grup keluarga Anda? Nah, pesan-pesan ini seringkali tidak datang dengan sumber yang jelas.

Kalaupun ada sumbernya, kalau dilihat kehandalannya masih belum jelas.

3. Bias

Berbeda dengan konten situs terpercaya yang hampir selalu netral, konten lelucon seringkali cenderung bias dan sepihak.

Ada semacam usaha untuk memonopoli partai dari kelas tertentu.

Dampak Penyebaran Hoax pada Karir

Menurut Entrepreneur, menyebarkan lelucon bisa merusak citra kalian. Jika berita tentang perusahaan tempat kalian bekerja, kalian bisa didenda atau bahkan dipecat.

Jika kalian masih dalam tahap perekrutan, perusahaan akan melakukan pemeriksaan latar belakang dan menemukan bukti bahwa kalian senang menyebarkan lelucon, kalian mungkin tidak akan dipekerjakan. Alasannya, perusahaan memiliki reputasi baik yang perlu dijaga.

Jika karyawan mereka melakukan hal-hal yang membahayakan reputasi baik perusahaan, tentu mereka tidak mau terlibat di dalamnya. Tidak hanya itu, efek lain dari menyebarkan lelucon adalah kredibilitas kalian di dunia profesional bisa dipertanyakan.

Bayangkan, kalian adalah seorang profesional terkenal dengan posisi yang sangat bagus. Suatu hari, kalian melihat berita menarik dan langsung membagikannya di profil LinkedIn. Setelah diselidiki, ternyata berita tersebut hoax. Bertabrakan? Mungkin agak sulit bagi koneksi LinkedIn untuk mempercayai apa pun yang kalian posting di situs, karena reputasi kalian telah ternodai.

Cara Menghindari Penipuan

Cara paling efektif untuk menghindari lelucon yang hanya merugikan kalian adalah dengan tidak mudah percaya dengan semua yang kalian lihat di Internet. Selalu verifikasi, agar tidak menerima dan menyebarkan informasi yang salah.

Kalian bisa mengecek kredibilitas website, konten apa yang dibuat dan apakah situs tersebut dibuat untuk tujuan menyebarkan hoax. Kemudian, temukan nama penulis dan tanggal penerbitan konten. Jika tidak ada tanggung jawab yang jelas, informasi harus dicari di tempat lain. Intinya selalu cari tahu kebenarannya dan jangan langsung percaya semua yang kamu lihat.

Kalaupun muncul link aneh, jangan langsung diklik. Komputer dan data pribadi kalian mungkin dipertaruhkan. Ini adalah penjelasan komprehensif tentang apa itu penipuan, jenis dan karakteristiknya, dampaknya terhadap karier kalian, dan bagaimana kalian dapat menghindarinya.

Dapat disimpulkan bahwa hoax adalah konten yang kelihatannya tidak penting namun dapat merugikan baik bagi penerima maupun pengirimnya. Ingatlah untuk selalu menggunakan media sosial dengan bijak agar tidak terjebak dalam berita bohong.

Tertarik dengan konten seperti ini? Terus kepoin website Jobnas!