Yuk, Ketahui 7 Istilah Videografi Supaya Kalian Makin Handal

Istilah Videografi
Istilah Videografi

Jobnas.com – Untuk menangkap rekaman yang bagus, videografer harus terbiasa dengan setidaknya tujuh istilah sinematografi.

Terminologi sinematografi dengan proses pengeditan yang dijamin membantu mereka membuat video yang bagus.

Penasaran apa saja tujuh istilah tersebut? Sekarang, kalian bisa mempelajarinya pada artikel Jobnas yang sudah dirangkum untuk kalian.

1. Pra-Produksi

Menurut Diginovations, praproduksi merupakan tahapan terpenting dalam proses produksi video. Istilah pertama dalam sinematografi yang harus diketahui oleh para sinematografer adalah praproduksi.

Pada titik ini, sinematografer sering kali ingin berhemat selama produksi. Oleh karena itu, selama praproduksi, sinematografer harus merencanakan konsep produksi secara menyeluruh.

Jika seorang videografer menyepelekan semua kebutuhan praproduksi, kemungkinan produksi video tidak akan berjalan mulus.

Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus direncanakan oleh sinematografer dan tim produksi mereka dalam praproduksi:

  • Mengembangkan konsep video
  • Tetapkan anggaran
  • Skrip
  • Naskah
  • Buat daftar rencana yang diperlukan
  • Merekrut bakat untuk video
  • Rencanakan dan temukan lokasi syuting terbaik
  • Menjadwalkan pekerjaan untuk tim produksi
  • Elemen perencanaan khusus video lainnya, seperti desain tim editorial, teknik pencahayaan, dan lain-lain.

2. Produksi

Masuk pada sitilah yang kedua, di dunia sinematografi, produksi memiliki dua arti yang sangat berbeda di antaranya.

Yang Pertama, produksi dapat berarti produksi video, yaitu proses yang dilakukan oleh seorang videografer pada saat pengambilan gambar. Yang Kedua, proses manufaktur tersebut menggambarkan keseluruhan proses produksi.

Arti kata tersebut cukup luas dan lebih sering digunakan dalam kegiatan seperti pemilihan bakat, perencanaan anggaran, dan pencatatan. Intinya, produksi menggambarkan keseluruhan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sinematografer dan kru selama syuting di lokasi yang dipilih.

3. Pasca-Produksi

Pada pascaproduksi, video akan diatur sesuai dengan storyboard yang akan diproduksi. Kemudian musik akan ditambahkan ke video, serta grafik dan efek visual lain yang diperlukan. Klien kemudian melihat draf dan memutuskan apakah videonya memuaskan.

Istilah sinematografi lebih lanjut menjelaskan proses pengeditan, karena sebagian besar aktivitas yang akan dilakukan kru pasca produksi melibatkan pengeditan rekaman.

4. Skenario/Storyboard

Seperti yang dijelaskan oleh Jobnas di atas, aspek sinematografi ini perlu dikembangkan oleh tim sebelum produksi dimulai. Papan cerita juga dapat memiliki teks yang menyertai gambar. Storyboard adalah rangkaian gambar atau foto yang akan menentukan skenario video.

Yang dimasud dengan teks ini memberikan informasi tentang transisi, ke mana kamera akan bergerak, dan pencahayaan teknis untuk setiap adegan. Tentu saja, semua yang perlu diketahui tim untuk memahami seperti apa setiap adegan nantinya dapat diadaptasi ke papan cerita.

5. Daftar Klip/Shot List

Menurut Photographytalk, daftar bidikan adalah daftar jenis bidikan yang harus disertakan dalam sebuah video.Dengan mencantumkan hasil jepretan dan urutan penggunaannya, juru kamera dan tim akan mendapatkan gambaran bagaimana membangun cerita dalam video tersebut.

Kenapa begitu? Karena setiap jenis denah memiliki fungsi yang berbeda untuk menciptakan suasana dalam cerita. Istilah sinematografi mendefinisikan setiap teknik pengambilan gambar yang akan digunakan oleh sinematografer selama produksi.

6. Suara/Audio

Sayangnya, kesalahan umum yang dilakukan sinematografer adalah mengabaikan elemen ini dalam fase produksi Selain gambar, audio juga berperan penting dalam membuat video menjadi lebih realistis..

Kemudian, untuk pascaproduksi, juru kamera dan tim harus memaksimalkan aspek audio dari proses editing. Suara itu sendiri adalah efek suara dan musik yang harus digunakan oleh videografer untuk menekankan suasana bangunan dalam sebuah adegan.

7. Resolusi

Menurut Eyeconvideo, resolusi mengacu pada jumlah piksel yang ada dalam video. Angka ini mewakili piksel secara horizontal dan vertikal, seperti 640×480 atau 1920×1080.

Dalam beberapa kasus, resolusi dinyatakan sebagai angka atau piksel vertikal. Dalam hal ini, resolusi sampel akan direpresentasikan sebagai 480p atau 1080p.

Beberapa istilah tadi mengenai videografi dari yang pertama sampai terakhir sebenarnya adalah beberapa dasar yang perlu diketahui oleh para videografer.

Begitu penjelasan Jobnas mengenai 7 istilah sinematografi yang perlu dikenali oleh videografer. Seandainya kalian ingin memasuki dunia sinematografi, pastikan untuk mempelajari 7 istilah di atas karena semuanya saling terkait.

Baca juga: Tokoh Penting di Balik Corporate Secretary Sebagai Penentu Stabilitas Perusahaan

Jikalau kalian sudah siap membuktikan kemampuan sinematografi, di Jobnas banyak sekali lowongan videografer. Jangan sampai terlewatkan! Silakan, daftarkan akun kalian di Jobnas sekarang juga.