Investment
Galeri 24, anak perusahaan PT. Pegadaian, berfokus pada bisnis manufaktur dan retail Emas berkualitas. Sebagai tempat terpercaya untuk membeli emas, Galeri 24 menawarkan berbagai jenis emas batangan yang dilengkapi dengan sertifikasi keaslian.
Kualitas produk emas Galeri 24 dijamin melalui proses quality control yang ketat, memastikan setiap produk memenuhi standar tertinggi. Galeri 24 menyediakan pilihan investasi mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram, memungkinkan investor pemula dan berpengalaman untuk memilih sesuai kebutuhan.
Mengapa Investasi Emas Adalah Pilihan Tepat Saat Ini?
Investasi emas kembali populer di tengah ketidakpastian ekonomi global. Emas sudah lama dikenal sebagai aset yang aman dan stabil, membuatnya menarik bagi banyak investor.
Berikut adalah alasan mengapa investasi emas tetap menjadi pilihan yang tepat saat ini:
1. Perlindungan Terhadap Inflasi
Emas sering disebut sebagai "lindung nilai terhadap inflasi," artinya nilai emas cenderung stabil atau meningkat ketika inflasi melonjak.
Dengan kemampuan ini, emas menjadi pilihan yang kuat bagi investor untuk melindungi nilai aset mereka. Ketika daya beli mata uang melemah, harga emas biasanya meningkat, menjaga nilai kekayaan investor.
2. Kestabilan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Di tengah fluktuasi ekonomi global dan ketidakpastian, emas menjadi "safe haven" atau aset aman.
Ketika pasar saham atau mata uang sedang tidak stabil, emas cenderung mempertahankan nilainya atau bahkan meningkat, sehingga memberi rasa aman bagi investor yang menginginkan stabilitas jangka panjang.
Kondisi ini sangat relevan saat terjadi krisis ekonomi atau ketegangan geopolitik yang dapat mengganggu stabilitas pasar.
3. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah strategi penting untuk mengurangi risiko investasi, dan emas menjadi instrumen yang ideal untuk itu.
Karena pergerakan Harga Emas sering tidak sejalan dengan aset lainnya, seperti saham atau obligasi, memasukkan emas ke dalam portofolio investasi dapat membantu menyeimbangkan risiko. Ketika aset lain menurun nilainya, emas dapat menjadi penyeimbang.
4. Likuiditas Tinggi
Emas adalah aset yang sangat likuid, artinya dapat dengan mudah dijual kembali kapan saja. Hal ini sangat berguna bagi investor yang menginginkan fleksibilitas untuk mengakses uang mereka dengan cepat.
Produk-produk emas, seperti yang ditawarkan Galeri 24, tersedia dalam berbagai ukuran, memungkinkan investor menyesuaikan investasi sesuai kebutuhan dan budget mereka.
5. Keamanan Fisik dan Keaslian Produk
Berinvestasi di tempat terpercaya, seperti Galeri 24, memberikan jaminan keaslian dan keamanan fisik yang penting.
Dengan proses quality control yang ketat, produk emas di Galeri 24 memiliki sertifikasi yang memastikan keaslian dan kualitasnya.
Dukungan ini memberikan rasa aman kepada investor bahwa emas yang mereka miliki memiliki nilai jangka panjang.
6. Potensi Kenaikan Nilai Jangka Panjang
Emas memiliki sejarah nilai yang stabil dan kecenderungan untuk naik dalam jangka panjang. Dalam beberapa dekade terakhir, tren harga emas menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Kondisi ekonomi dunia yang terus bergejolak dan faktor-faktor lain, seperti kebijakan moneter, membuat emas tetap menarik untuk investasi jangka panjang.
Investasi emas adalah pilihan bijak, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Dengan kelebihan sebagai pelindung terhadap inflasi, stabilitas, likuiditas, dan potensi kenaikan nilai, emas adalah aset ideal untuk melengkapi portofolio investasi Anda.
Pastikan membeli emas dari penyedia terpercaya seperti Galeri 24, yang memberikan garansi keaslian dan kualitas tinggi pada setiap produknya.
Harga Emas Terbaru (Update per 27 Oktober 2024)
Harga emas batangan di Galeri 24 bervariasi sesuai dengan ukuran. Contoh harga untuk beberapa produk pada hari ini adalah sebagai berikut:
0,5 gram: Rp 555.000
1 gram: Rp 1.024.000
5 gram: Rp 4.955.000
10 gram: Rp 9.842.000
Dengan harga yang terus diperbarui, Anda bisa memantau dan membeli emas sesuai pergerakan harga di pasar yang tersedia di situs resmi Galeri 24 dan aplikasi mereka.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Galeri 24.
Jobnas.com-Apabila kamu sedang mendalami dunia Investasi Saham, hal yang harus kamu pahami adalah RDN atau Rekening Dana Nasabah. Lantas, mengapa rekening ini menjadi begitu penting ? Kemudian, apa yang membedakan dengan rekening lainnya ?
Nah, di artikel ini Jobnas.com akan menjawab itu semua. Simak selengkapnya, yuk!
Pengertian RDNSecara definitif, RDN merupakan salah satu bentuk rekening dana. Bukan sembarang rekening, ia hanya boleh diadministrasikan oleh bank khusus yang sudah ditunjuk.
Baca Juga: Inilah Perbedaan antara Remarketing vs Retargeting!
Definisi ini dirangkum dari Pedoman Pembukaan Rekening Efek Nasabah dan Rekening Dana Nasabah Secara Elektronik yang dibuat oleh OJK. Ia juga sering disebut dengan rekening dana investor atau RDI.
Lantas, untuk apa mereka membuat rekening ini? RDN diciptakan untuk melakukan transaksi saham. Dengan kata lain, ia digunakan untuk membeli surat berharga yang satu ini.
Misalnya, lewat mana kamu membayarnya ketika kamu ingin membeli saham lewat sekuritas X? Jawabannya adalah RDN. Langkah yang bisa kamu lakukan adalah tinggal memasukkan uang ke dalam rekening dana nasabah milikmu. Jangan lupa, RDN-mu juga harus terkoneksi dengan sekuritas terkait.
Dapat disimpulkan, RDN sangatlah penting di dunia investasi saham. Tanpanya, kamu tak bisa bertransaksi. Nah, pada zaman dulu, pembukaan RDN memakan waktu hingga dua pekan. Waktu yang sangat lama, kan?
Meski demikian, kamu tak perlu khawatir. Dunia digital telah membantu percepatan proses ini. Dikutip dari Bisnis, per hari Kamis, tanggal 28 Maret 2019, kamu bisa membuka RDN secara elektronik. Waktu yang dibutuhkan untuknya paling cepat 30 menit. Jadi, kamu tak perlu membuang waktu lama-lama lagi.
RDN vs SIDTak jarang ada yang masih kebingungan terkait perbedaan antara RDN dan SID. SID merupakan singkatan dari single investor identification. SID menunjukkan identitasmu, hal ini seperti layaknya Kartu Tanda Penduduk.
Baca Juga: Dampak Perppu Cipta Kerja bagi Pekerja
Sementara itu, menurut Riska Afriani, seorang Analis Pasar Modal seperti dikutip dari CNN Indonesia mengatakan bahwa RDN adalah sebuah rekening bank. Ia digunakan untuk membeli saham. Satu orang juga hanya perlu memiliki satu SID. Ini berbeda dengan kepemilikan rekening dana nasabah yang bisa lebih dari satu per orang.
Bank Administrator RDNSeperti yang sudah dikatakan sebelumnya, RDN adalah rekening yang punya sifat khusus. Bank yang membukanya harus ditunjuk dan diberi mandat itu. Menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia, Indonesia punya 17 bank yang berhak membuka rekening dana nasabah. Bank-bank itu adalah:
PT Bank BCA Syariah
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank BNI Syariah
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
Baca Juga: SEO Audit, Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian
Itulah penjelasan Jobnas.com mengenai RDN. Hal yang tak boleh kamu lupakan adalah bahwa RDN adalah istilah investasi yang bisa kamu gunakan jika ingin segera jual-beli saham.
Jobnas.com - Untuk mendapatkan passive income yang stabil, investasi low risk dapat menjadi alternatif pilihan para investor di tahun 2023. Hal ini disebabkan karena jenis investasi yang satu ini mempunyai risiko kegagalan yang relatif kecil. Bahkan, hampir pasti sang investor akan menerima sejumlah imbalan.
Lantas, apa sih sebenarnya investasi low risk itu? Apa saja jenis-jenisnya? Yuk, pelajari selengkapnya di artikel Jobnas.com berikut ini.
Apa itu Investasi Low Risk ?
Menurut Davemanuel, secara definitif, investasi low risk merupakan sebuah prinsip di mana hanya terdapat risiko kecil bagi para investor untuk kehilangan sebagian atau seluruh uangnya.
Baca Juga: Sebelum Mulai Investasi Pahami Dulu 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Dalam mengatasi fluktuasi di pasar, membangun portofolio investasi yang memiliki setidaknya beberapa aset berisiko rendah dapat berguna dalam membantu investor, khususnya di tengah kondisi yang serba tidak pasti.
Meski begitu, kemungkinan investor untuk mendapatkan keuntungan juga akan ikut menurun dengan menurunkan kecenderungan risiko, apalagi dalam investasi jangka panjang.
Hal tersebut mungkin akan berguna jika tujuan investor adalah untuk menjaga modal dan mempertahankan aliran pendapatan bunga yang stabil. Namun, mereka harus mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai untuk tujuan jangka panjang, apabila investor mengharapkan pertumbuhan secara finansial.
Rekomendasi Investasi Low Risk Terbaik
Hal yang tak boleh dilupakan adalah bahwa meskipun investasi low risk bisa mengurangi risiko kerugian dalam skala yang besar, tidak ada yang namanya investasi tanpa risiko. Ketika risiko kerugian benar-benar terjadi, investasi bukanlah sebuah rekening bank yang dapat digantikan nilainya.
Kamu bisa sewaktu-waktu kehilangan modal yang banyak dalam dunia investasi. Nah, berikut ini adalah rekomendasi jenis-jenis instrumen investasi berisiko rendah yang dapat menjadi pilihan untukmu.
1. Saham Preferen
Menurut Forbes, saham preferen mempunyai risiko yang rendah, tetapi berpotensi untuk menghadirkan dana pengembalian yang cukup besar. Di samping dividen, kamu mungkin dapat merasakan pertumbuhan investasi yang cepat melalui pembelian kembali.
Akhir-akhir ini, banyak perusahaan yang telah membeli kembali saham preferen, biasanya dengan harga yang sedikit lebih tinggi daripada harga jualnya. Pasalnya, saham preferen membayar dividen yang lebih tinggi , dan oleh karena itu , ia menjadi beban perusahaan yang lebih mahal daripada hutang.
2. Saham Perusahaan Utilitas
Menurut Moneycrashers, saham dari perusahaan utilitas memiliki nilai yang sama dengan saham preferen.
Melihat tren finansial dan investasi, nilai saham utilitas cenderung relatif stabil melihat aspek harga, dan diperkirakan akan menghasilkan dividen sekitar 2% hingga 3% di atas instrumen lain.
Baca Juga: SEO Audit, Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian
Melalui situs broker online, jenis saham satu ini juga mudah untuk diakses dan dapat dibeli.
3. Obligasi Perusahaan
Obligasi dari perusahaan merupakan investasi low risk berikutnya yang dapat menjadi pilihan. Investor dapat memilih obligasi yang jatuh tempo dalam beberapa tahun mendatang untuk memitigasi risiko suku bunga.
Obligasi sendiri memiliki jangka waktu tempo yang panjang dan lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. Dengan demikian, investor dapat memilih obligasi berkualitas tinggi dari perusahaan terkemuka untuk menurunkan risiko gagal bayar, atau membeli dana yang diinvestasikan pada obligasi tersebut.
4. Sertifikat Deposito
Dikutip dari Bankrate, jika mereka membiarkan seritifikat tetap utuh hingga jangka waktu tersebut berakhir,perbankan wajib membayar sejumlah bunga kepada pemilik sertifikat deposito selama jangka waktu tertentu.
Beberapa rekening tabungan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi daripada beberapa sertifikat deposito, tapi yang disebut rekening dengan hasil tinggi mungkin memerlukan setoran yang besar. Karena tingkat risiko yang cukup rendah, instrumen ini merupakan salah satu instrumen investasi low risk yang paling dicari investor.
Nah, demikianlah penjelasan Jobnas.com mengenai serba-serbi investasi low risk dan jenis-jenis instrumennya yang bisa menjadi pilihan untukmu. Hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa , tingkat risiko sebuah investasi akan memengaruhi jumlah dana pengembalian yang akan diterima.
Baca Juga: Antara Bullet Journalling atau Digital Journalling, Tentukan Pilihanmu!
Meski begitu, masih terdapat beberapa investasi berisiko rendah yang cukup menjanjikan. Yang perlu kamu lakukan adalah untuk mengatur strategi sesuai kebutuhan.
Jobnas.com-Seiring berjalannya waktu, banyak yang menganggap bahwa investasi tanah menjadi instrumen yang menjanjikan karena kelangkaannya. Tentu anggapan seperti itu tidak berangkat dari ruang kosong. Sebab, menurut Kompas, harga tanah paling murah di daerah Jakarta Barat, misalnya, pada tahun 2015 mencapai Rp15 juta per meter persegi.
Sementara di 2022, menurut Onlist rata-rata harga tanah di daerah DKI Jakarta mencapai Rp24 juta per meter persegi. Dari dua data ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa harga tanah meningkat hampir sebesar Rp10 juta hanya dalam jangka 7 tahun.
Meski demikian, jika ingin melakukan investasi ini, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Di artikel ini Jobnas.com akan memberikan beberapa informasi yang penting kamu ketahui sebelum berinvestasi tanah. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
Pertimbangan Melakukan Investasi TanahDikutip dari Investopedia, membeli tanah sebagai instrumen investasi dapat menjadi sesuatu yang berisiko. Sebab hal ini dikarenakan tanah yang kamu miliki belum tentu bisa menghasilkan pendapatan atau keuntungan modal ketika dijual.
Baca Juga: Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis
Lebih dari itu, berinvestasi di tanah juga mengharuskanmu untuk selalu memerhatikan beragam isu yang dapat muncul, terutama seputar legalitasnya. Dari sinilah kamu perlu tahu tujuanmu berinvestasi dengan jelas dan bisa mengetahui berbagai jenis tanah yang tersedia sebagai produk investasimu.
Selain itu Investopedia juga memberikan beberapa jenis lahan yang menjadi produk investasi tersebut seperti tanah pertanian, tanah komersial, tanah residensial, tanah perkebunan, tanah rekreasional, tanah pertambangan
Misalkan, kamu membeli tanah untuk perkembangan residensial. Kamu perlu untuk memastikan tanah tersebut memiliki izin-izin yang diperlukan. Contoh lainnya, kamu membeli tanah untuk dikembangkan menjadi lahan komersial. Pastikan bahwa konversi lahan bisa dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kemudian, jika kamu ingin membeli tanah untuk pertanian, perkebunan, atau rekreasional, cek kembali dokumen dan izin-izinnya.
Beberapa Faktor yang Perlu DiperhatikanHarga tanah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, lho. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang disarankan oleh Home Loan Experts sebelum memutuskan untuk investasi tanah:
Lokasi dan zona: lokasi tanah yang berada di dekat kota besar atau pusat daerah relatif lebih mudah untuk dijual. Apresiasi harganya pun cepat meningkat. Karena ada beberapa halangan yang berlaku, zona juga sangat penting untuk diperhatikan. Misalkan, kamu tidak dibolehkan untuk membangun mall di zona residensial.
Ukuran dan bentuk: Tentu saja tanah dengan ukuran besar cenderung lebih lama terjual. Lebih dari itu, apabila bentuk tanah miring atau bahkan memiliki jurang atau tebing, hal tersebut membuat lahannya sulit dikembangkan. Dengan demikian, hal tersebut membuat apresiasi harga tanahnya menjadi lebih lama.
Infrastruktur: Infrastruktur yang dimaksud seperti berkaitan dengan akses jalan dan ketersediaan fasilitas publik seperti air dan listrik. Karena, harga tanah akan sulit terapresiasi, apabila ia memiliki aksesibilitas buruk dengan fasilitas publik yang jelek. Oleh karena itu, kamu perlu memastikan lahannya memiliki selokan, air, atau septic tank apabila a kamu ingin membangun properti di tanah yang diinvestasikan.
Kondisi Finansial: Perlu diperhatikan jika kamu ingin menjual tanah untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat, tanah bukanlah investasi yang baik. Lebih dari itu, jika kamu ingin mengembangkan tanah pun, ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Kamu juga harus siap untuk membayar pajak tambahan tanpa ada cash flow yang masuk dari tanah tersebut.
Baca Juga: SEO Audit, Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian
Sejarah Properti: Tanah yang tergolong murah di pusat daerah mungkin terdengar menggiurkan. Meski demikian, kamu harus mencari tahu alasan dari harga murah tersebut. Seperti, mungkin saja tanah tersebut merupakan bekas pembuangan sampah di masa lalu, kemudian baru dibersihkan beberapa bulan atau tahun yang lalu. Sehingga, ada risiko tanah tersebut masih terkontaminasi dari sampah-sampah dulu, yang membuat kualitasnya menjadi jelek.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi TanahDikutip dari APXN Property dan Housing, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan investasi tanah sebagaimana berikut:
1. Kelebihan-Tidak ada biaya perawatan.
-Harga tanah yang lebih cepat naik dibandingkan tipe properti lainnya.
-Tidak ada jarak antara pembelian dan kepemilikan.
-Suplai terbatas namun permintaan yang terus ada. Sehingga, membuatnya menjadi sangat berharga.
2. Kekurangan-Bank hanya memberi pinjaman untuk membeli tanah jika kamu berencana untuk membangun properti di atasnya.
-Aset yang berisiko karena mudah diserobot pihak tidak bertanggung jawab atau diperoleh secara paksa oleh pemerintah.
-Tidak mendapat tax benefit ketika membeli sebidang tanah untuk investasi.
-Investasi yang tergolong besar dan sulit diuangkan dengan cepat.
Cara Melakukan Investasi TanahKamu sudah mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan dari investasi tanah, kini saatnya kamu perlu memahami beberapa cara melakukan investasi tanah jika kamu masih memiliki komitmen untuk melakukannya. Dilansir dari Home Loan Experts, berikut beberapa langkahnya:
1. Tetap DipegangKamu bisa berinvestasi di tanah cukup dengan memegang lalu “membiarkannya”. Kamu bisa menjualnya ke pihak pengembang, ketika harga tanah sudah meningkat.
Baca Juga: Mulai Saat Ini Marilah Berkenalan dengan Hedge Fund; Investasi yang Paling Diminati
Meski demikian, kamu perlu melakukan timing. Sebab, timing sangatlah penting. Hal ini karena kenaikan harga tanah begitu lambat dibandingkan instrumen investasi lainnya.
2. Meminta Pengembang untuk Mengelola TanahKamu bisa membeli tanah dan meminta pengembang untuk mengelolanya. Sebab, harga lahan bisa meningkat bagi pengembang dengan mengubah izin perubahan penggunaan tanah secara hukum. Seperti, untuk kegunaan residensial, kamu membeli lahan di sektor komersial. Kemudian, secara hukum kamu mengubah tanah tersebut menjadi komersial. Setelah izin diubah, kamu bisa menjual tanah tersebut ke pengembang.
3. MenyewakannyaTanah kosong yang kamu beli untuk kepentingan investasi juga bisa disewakan. Seperti, tanah kosongmu bisa dibuat menjadi lahan parkir dan disewakan ke bisnis terdekat. Dengan demikian, kamu bisa mendapat pemasukan tambahan dari investasi tanahmu selain saat menjualnya di kemudian hari.
4. Membangun PropertiMembangun properti di atas tanah investasimu merupakan cara lain yang bisa dilakukan. Kamu pun dapat menjualnya dengan harga tinggi di kemudian hari dengan mengembangkan lahanmu sendiri.
Baca Juga: Aplikasi Pluang, Review Aplikasi Investasi, Kelebihan dan Kekurangan
Itulah beberapa penjelasan Jobnas.com mengenai investasi tanah yang perlu kamu ketahui jika bertekad untuk melakukan investasi dengan membeli tanah. Kamu bisa membaca seputar investasi lainnya melalui artikel Jobnas.com yang lain, lho.