Banking
Fenomena convert Pulsa ke saldo E-Wallet seperti DANA muncul karena banyaknya masyarakat Indonesia yang memiliki pulsa berlebih akibat promo atau top-up besar, sementara kebutuhan mereka lebih beralih ke transaksi digital.
Dengan pesatnya adopsi e-wallet untuk belanja, pembayaran tagihan, dan transfer uang, layanan ini menjadi solusi praktis untuk memanfaatkan pulsa yang tidak terpakai.
Ditambah lagi, tidak semua orang memiliki akses mudah ke rekening bank atau metode top-up lainnya, menjadikan convert pulsa alternatif yang efisien, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan inklusi keuangan di era digital.
Latar Belakang Pentingnya Layanan Convert Pulsa di Indonesia
Indonesia memiliki karakteristik unik yang membuat layanan convert pulsa menjadi sangat relevan dan dibutuhkan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa layanan ini hadir sebagai solusi penting:
1. Tingginya Penggunaan Pulsa di Indonesia
Pulsa Sebagai Komoditas Utama
Pulsa masih menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, terutama untuk telepon, SMS, dan paket data. Di banyak daerah, pembelian pulsa dilakukan dalam jumlah besar, sering kali sebagai bonus dari pembelian paket tertentu atau promo operator.
Pulsa Berlebih yang Tidak Terpakai
Banyak pengguna yang memiliki pulsa berlebih karena hadiah promo atau top-up yang terlalu besar. Pulsa ini sering kali tidak terpakai dan akhirnya "mubazir."
2. Perkembangan Pesat E-Wallet
E-Wallet Jadi Pilihan Utama
Aplikasi dompet digital seperti DANA kini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti belanja online, pembayaran tagihan, hingga transfer uang bahkan Transaksi Non-Tunai. Namun, tidak semua orang memiliki akses mudah untuk top-up saldo e-wallet mereka.
Kesenjangan Akses Perbankan
Sebagian masyarakat Indonesia, terutama di daerah terpencil, belum memiliki akses ke layanan perbankan untuk melakukan isi ulang saldo e-wallet. Convert pulsa menjadi solusi praktis untuk mengatasi masalah ini.
3. Fleksibilitas dan Efisiensi Finansial
Pulsa Jadi Nilai Guna Lebih Tinggi
Dibanding hanya digunakan untuk telepon atau SMS, pulsa yang diubah menjadi saldo e-wallet memiliki manfaat lebih luas. Ini memungkinkan masyarakat memaksimalkan nilai dari pulsa mereka untuk kebutuhan sehari-hari.
Mengisi Celah Kebutuhan
Bagi yang kesulitan mendapatkan uang tunai untuk top-up saldo DANA, layanan ini menjadi jembatan untuk mengisi kebutuhan finansial mereka dengan cara yang mudah dan cepat.
4. Keberagaman dan Kemudahan Transaksi Digital
Adaptasi Era Digital
Dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, semakin banyak orang yang beralih ke pembayaran non-tunai. Convert pulsa memudahkan pengguna untuk ikut serta dalam tren ini, bahkan tanpa rekening bank.
Penyelamat di Situasi Mendesak
Dalam keadaan mendesak, ketika seseorang membutuhkan saldo e-wallet tetapi tidak bisa top-up dengan cara biasa, layanan ini menjadi penyelamat.
5. Mendorong Inklusi Keuangan
Layanan ini juga berkontribusi pada inklusi keuangan dengan menjangkau masyarakat yang belum terlayani oleh layanan perbankan. Convert pulsa memberi mereka akses ke ekosistem digital tanpa memerlukan rekening bank, sehingga memperluas partisipasi mereka dalam ekonomi digital.
Layanan convert pulsa bukan hanya soal kemudahan, tetapi juga solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan memanfaatkan pulsa yang sering kali tidak terpakai, layanan ini membantu masyarakat memaksimalkan sumber daya mereka sambil beradaptasi dengan gaya hidup digital. Inilah alasan mengapa layanan ini sangat dibutuhkan dan menjadi penting di Indonesia.
Cara Tukar Pulsa ke DANA
Kamu punya pulsa lebih dan ingin mengubahnya jadi saldo DANA? Tenang, prosesnya gampang banget, kok! Yuk, ikuti langkah-langkah cara tukar pulsa ke dana berikut ini:
- Unduh Aplikasi atau Gunakan Website
Kamu bisa download aplikasi PulsakeDana di PlayStore atau AppStore. Kalau nggak mau install aplikasi, pakai saja versi websitenya—praktis, kan? - Login dengan Akun Google
Setelah aplikasi terpasang atau website terbuka, masuklah menggunakan akun Google kamu. Mudah dan nggak ribet! - Pilih Provider Sesuai dengan Pulsa yang Dimiliki
Di aplikasi, ada berbagai pilihan provider. Pilih yang sesuai dengan provider kartu SIM kamu. - Isi Data dengan Lengkap
Masukkan:
- Nominal pulsa yang ingin kamu tukar.
- Nomor handphone kamu.
- Nomor DANA yang akan menerima saldo.
- Pastikan datanya benar, ya, biar nggak ada kendala. - Transfer Pulsa ke Nomor Server Kami
Kamu akan diarahkan untuk mengirim pulsa ke nomor server yang sudah ditentukan. Ikuti instruksi yang diberikan di aplikasi atau website. - Saldo DANA Langsung Masuk!
Begitu pulsa kamu berhasil diterima oleh server kami, saldo DANA akan langsung dikirim ke akun kamu. Kami juga akan mengonfirmasi pengisian ini lewat WhatsApp. - Selesai!
Tadaaa! Pulsa kamu sekarang sudah berubah jadi saldo DANA. Cepat, mudah, dan tanpa ribet.
Tips Penting:
- Pastikan koneksi internet stabil selama proses berlangsung.
- Selalu periksa nomor yang kamu masukkan, terutama nomor DANA, biar nggak salah kirim.
- Selamat mencoba dan semoga bermanfaat! Kalau ada pertanyaan, tim support kami siap bantu.
Layanan convert pulsa ke saldo DANA ini efektif dan terbaik karena beberapa alasan berikut:
- Praktis dan Cepat
Prosesnya dirancang sesederhana mungkin. Dengan hanya beberapa langkah seperti login, memilih nominal, dan mengirim pulsa, saldo DANA langsung masuk ke akun kamu. Kamu nggak perlu ribet atau menunggu lama—semuanya serba cepat. - Tersedia untuk Semua Provider
Layanan konversi pulsa ini mendukung berbagai provider pulsa, sehingga siapa saja bisa menggunakannya tanpa terkendala jenis kartu SIM. Fleksibilitas ini menjadikannya pilihan terbaik untuk pengguna di Indonesia. - Transparansi Proses
Setiap langkah dijelaskan dengan jelas, dari pengisian data hingga konfirmasi saldo masuk. Kamu juga mendapatkan update real-time melalui WhatsApp, sehingga nggak ada kebingungan selama proses berlangsung. - Aman dan Terpercaya
Layanan ini menggunakan sistem yang sudah terbukti aman. Data pribadi kamu dijaga kerahasiaannya, dan semua transaksi dilakukan dengan standar keamanan tinggi. - Mendukung Kebutuhan Digital
Di era digital, saldo e-wallet seperti DANA sangat penting untuk berbagai kebutuhan, mulai dari belanja online, membayar tagihan, hingga transfer uang. Dengan layanan ini, kamu bisa memanfaatkan pulsa berlebih untuk kebutuhan yang lebih fleksibel. - Dukungan Pelanggan yang Responsif
Jika ada masalah, tim customer service selalu siap membantu. Kamu nggak akan dibiarkan kebingungan karena timnya responsif dan ramah. - Hemat dan Bernilai
Daripada pulsa berlebih dibiarkan nggak terpakai, lebih baik diubah menjadi saldo DANA yang punya nilai guna lebih tinggi. Ini solusi hemat dan cerdas!
Dengan semua keunggulan ini, layanan convert pulsa ke saldo DANA menjadi pilihan terbaik untuk memaksimalkan nilai dari pulsa yang kamu miliki.
Jobnas.com - Berdasarkan Laporan dari studi McKinsey, 50% konsumen Indonesia mempertimbangkan migrasi ke Bank yang tak punya kantor atau juga bisa desebut sebagai Bank Digital (digital banking).
Apa maksud dari istilah ini? Selain itu, apa perbedaannya dengan mobile atau internet banking ?
Bagaimana perkembangannya sejak dulu? Haruskah kamu menjadi salah satu nasabahnya?
Jawabannya ada dalam artikel ini. Simak selengkapnya, yuk!
Apa Itu Digital Banking?Kita akan memulai awal pembahasan dari pengertian. Melansir dari Temenos bank digital adalah salah satu aktivitas perbankan yang dilakukan sepenuhnya di internet.
Mungkin kamu sudah sangat akrab dengan mobile banking dan intertenet banking. Keduanya dalam istilah perbankan mempunyai makna yang berbeda.
Keduanya memang sama-sama dilakukan di dalam dunia digital. Ada yang menggunakan SMS, ada juga yang memanfaatkan dunia internet.
Selain itu, fitur di sana sangat terbatas. Keduanya hanya punya layanan deposito, transfer uang, pembayaran, dan lain-lain. Sisanya hanya bisa dilakukan di bank offline.
Hal ini berbeda dengan digital banking. Jenis bank ini memberikan layanan pembukaan dan penutupan rekening secara online.
Tentu saja, administrasi rekening ini tidak bisa terjadi di bank biasanya. Kamu harus pergi ke kantor mereka untuk itu.
Terlebih lagi, tidak ada satu pun traksaksi yang dilayani di luar jaringan. Semua terjadi melalui internet.
Indonesia sudah memiliki regulasi terkait layanan ini, lho. Semuanya tertuang di Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.03.2018.
Peminatnya sendiri tak sedikit, apalagi di masa pandemi corona. Melansir CNBC, transaksi di sana naik hingga 60%.
Baca Juga: Kenali Digital Gold Currency dan Kelebihannya di Dunia Investasi
Bagaimana Awal Mula Digital Banking?Bank digital berkembang bersama dunia fintech. Salah satu akarnya adalah mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Kata Securities, mesin ini muncul pada 1960-an. Untuk pertama kalinya, seorang nasabah tidak perlu lagi untuk repot ke bank untuk mengakses rekeningnya.
Kemunculan internet juga mengubah dunia perbankan, lho.
Akan tetapi, pada awalnya dunia digital ini hanya digunakan di balik layar bank. Misalnya, untuk pemantauan rekening atau transfer dana.
Jaringan ini baru ditawarkan ke depan nasabah pada tahun 1990-an. Saat itu, transaksi bank seperti transfer dana bisa dilakukan secara online.
Perlahan tapi pasti, dunia digital terus berkembang. Penggunaan smartphone juga makin marak.
Pada akhirnya, bank pun punya semakin banyak layanan online. Pada akhirnya, ia bisa berpindah sepenuhnya ke internet.
Haruskah Kamu Menggunakan Digital Banking?Kamu telah memahami pengertian dan sejarah dari jenis bank ini. Lantas, apakah kamu harus jadi nasabahnya?
Sebelum memutuskan, pahami dulu plus minus darinya, yuk! Dirangkum dari GOBankingRates, ini dia informasinya.
1. Kelebihan Bank DigitalLayanan rekening online sangat mudah diakses. Di mana pun kamu berada, kapan pun kamu menginginkannya, ia selalu ada.
Bahkan, saat rebahan pun, selama adanya internet, kamu bisa membuka rekening. Semua ini tentu sangat praktis.
Hal ini berbeda dengan bank konvensional. Di sana, kamu harus menunggu jam buka bank jika ingin punya akses perbankan secara penuh.
Layanan online juga mendorong kecepatan transaksi, tidak perlu lagi menunggu antrean berjam-jam.
Selain itu, perusahaan keuangan digital tidak perlu menyewa kantor, membayar listrik, dan lain-lain. Ternyata, ini punya dampak baik terhadapmu.
Ini berarti, bank tidak perlu memiliki pemasukan lebih. Mereka tak perlu meminta terlalu banyak darimu.
Ucapkanlah selamat tinggal kepada biaya administrasi bank yang mahal. Selain itu, bunga simpanan yang kamu terima bisa menjadi lebih tinggi.
2. Kekurangan Bank DigitalSayangnya, dengan adanya berbagai kelebihan digital banking datang dengan kekurangan pula.
Salah satunya adalah internet itu sendiri. Bukan rahasia lagi, kadang kala seperti koneksi ini harus putus karena masalah teknis.
Terlebih lagi, internet bukanlah rumah para malaikat. Di sana, bisa saja ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Bisa-bisa, rekeningmu kena bobol. Pencurian berbagai data pribadi juga sangat lumayan rawan terjadi di sana.
Selain itu, akses terus-menerus ke rekening bisa membuatmu semakin boros. Belum lagi, ada e–commerce yang kerap menghujanimu dengan diskon.
Tentu saja, semua ini bisa kamu cegah. Misalnya, pilih lembaga keuangan digital yang terpercaya.
Selain itu, kamu bisa menaruh sebagian uangmu saja di sana. Taruh sisa dana yang harus kamu tabung di rekening non-digital.
Baca juga: Yuk, Ketahui 7 Istilah Videografi Supaya Kalian Makin Handal
Demikian informasi dari Jobnas soal digital banking. Dengan atau tanpa layanannya, pastikan keuanganmu selalu sehat, ya!
Lantas, bagaimana cara mengelola rupiah yang baik dan benar? Apakah ada strategi yang bisa diterapkan?
Jobnas.com – Perlu diperhatikan meskipun bisa membuat transaksi menjadi lebih nyaman, kalian tidak boleh sembarangan menggunakannya. Jika salah, kalian mungkin terlilit hutang.
Memang, jika digunakan dengan baik, layanan ini dapat mempermudah pengelolaan keuangan kalian. Bahkan jika kalian hendak atau tertarik mau jual beli online paylater menjadi solusi dan lebih mudah penerapannya.
Kalian ingin tahu seberapa lengkap informasi tentang PayLater? Simak artikel di bawah ini!
Apa itu PayLater?PayLater adalah fitur dalam aplikasi. Aplikasinya sendiri biasanya dimiliki oleh banyak startup Indonesia dan berfungsi seperti kartu kredit. Kalian akan dipinjamkan uang untuk membeli barang atau jasa. Di kemudian hari kalian tentu saja harus menggantinya.
Dan ternyata fitur ini bukan baru-baru ini dirilis. Dengan meluncurkan KrASIA, layanan fintech ini menguntungkan semua orang. Salah satunya adalah Sara Mandagie. Sara bertanggung jawab atas hubungan masyarakat. Pekerjaan ini membutuhkan perjalanan yang sering.
Dengan PayLater, Sara dapat melacak pembelian tiket dengan mudah. Tak heran, dalam layanan ini rangkaian transaksi justru ditulis secara detail. Tentunya fitur ini juga membantu para pengusaha. Salah satunya adalah Aisha Agustina.
Aïsha memiliki katering. Dia sering memiliki pengeluaran yang tidak terduga. Dengan alasan tidak menginginkan kartu kredit, Aisha memilih PayLater untuk biaya tersebut. Ada juga orang yang menggunakan fitur ini untuk berbelanja atau melakukan pembelian sebelum mendapatkan pembayaran.
Sesuai dengan apa yang dituliskan oleh South China Morning Post. Selain itu, ternyata bisa dijadikan sebagai solusi belanja online yang lebih lengkap. Sejatinya, hanya 33,6% penduduk Indonesia yang memiliki rekening Bank. Namun, layaknya kartu kredit, fitur ini harus digunakan dengan bijak.
Bayar Nanti vs Kartu KreditBerbicara tentang kartu kredit dan Bayar nanti, di sini ada perbedaan antara yang satu dengan lainnya termasuk layanan beserta kartunya.
Pertama, PayLater adalah layanan yang sepenuhnya digital. Ini berbeda dengan kartu kredit yang seperti namanya membutuhkan kartu. Juga, jika kalian tertarik untuk menggunakannya, ada perbedaan dalam cara penerapannya.
Jika kalian menginginkan kartu kredit, kalian harus pergi ke bank. Sedangkan PayLater bisa dilakukan secara online. Limit biaya transaksi untuk fitur keuangan digital ini juga biasanya lebih rendah dibandingkan dengan kartu kredit. Biasanya, jumlahnya hanya mencapai jutaan rupiah.
Kedua, kartu kredit bisa digunakan di mana saja. Mulai dari transaksi online hingga transaksi offline semua bisa. Sedangkan PayLater hanya bisa digunakan di aplikasi tertentu saja. Maka jika kalian ingin bertransaksi atau melakukan kredit dengan ofline maka solisinya bisa kalian lakukan dengn kartu kredit.
Cara yang Bijak dalam MengguanakannyaSaya melansir dari Kompas. Menurut Ghita Argasasmita, salah satu penasihat keuangan di Integrita. Meski sangat menguntungkan, fitur ini tidak boleh digunakan sembarangan. Karena jelas hal itu bisa memicu kebiasaan berutang.
Jadi meskipun kalian mampu membayar tagihan, sebaiknya hindari layanan ini jika hanya untuk kegiatan konsumsi. Hindari menggunakannya untuk berbelanja. Arahkan dia ke aktivitas yang lebih produktif, seperti membuka usaha atau melakukan perjalanan bisnis.
Kalian juga bisa menggunakan PayLater sebagai dana darurat. Misalnya, ketika Anda tiba-tiba harus keluar kota karena orang tua Anda sakit. Kalian juga bisa mempertimbangkan pertimbangan sebelum mendapatkan kartu kredit. Karena cara kerjanya sangat mirip.
Sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh CNBC. Perencana keuangan Freddy Pioleer memiliki daftar hal-hal yang harus kalian pikirkan terlebih dahulu.
Menurut Perencana keuangan Freddy Pioleer, menggunakan kartu kredit sebenarnya tidak masalah. Namun, Anda perlu membuat pertimbangan yang berbeda. Pertimbangan tersebut meliputi:
- Pikirkan tentang keuntungan berdagang
- Ingat kebutuhan Anda, jangan hanya menginginkannya
- Memahami kemudahan yang ditawarkan oleh kartu kredit
Memang, PayLater merupakan fitur yang menjanjikan segudang kemudahan. Namun, pikirkan dua kali sebelum menggunakan layanan ini. Jangan sampai niat kalian untuk memudahkan transaksi keuangan malah membuat kalian terlilit utang.
Dan tetap ingatlah setiap penjelasan yang diberikan oleh Jobnas.com di atas. Selain PayLater, masih banyak istilah keuangan yang perlu kalian pelajari. Ketika kalian memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi, kalian akan lebih mudah dan akan lebih aman dalam meraih uang.
Jadi gimana tanggapan kalian setelah membaca artikel ini? Di blog Jobansa masih banyak algi perihal informasi penting yang masih berkaitan dengan informasi di atas.
Baca juga: Pahami Toxic Success: Sikap Memperoleh Kerugian pada Diri Sendiri dan Tim Kerja
Jika kalian sering mengikuti Jobnas kalian akan menemukan berbagai informasi tentang karir dan pekerjaan. Kalian bisa mendaftarkan email kalian sekarang, selagi gratis!
Jobnas.com - Cara menentukan investasi yang tepat dan meyakinkan, kalian harus terlebih dahulu memahami Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional. Kedua pilihan tersebut sering menjadi pertimbangan bagi investor pemula. Lebih lanjut, dikabarkan investasi Kontan di reksa dana syariah semakin populer.
Nah, biar kalian tidak bingung, berikut adalah perbedaan dari kedua pilihan reksa dana tersebut.
Simak selengkapnya di artikel Jobnas kali ini.
Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional 1. Bagi HasilPerbedaan utama antara reksa dana syariah dan konvensional adalah pembagian keuntungan. Untuk reksa dana tradisional, pembagian keuntungan terjadi antara investor dan manajer investasi. Distribusi UCITS tradisional dihitung berdasarkan evolusi suku bunga.
Reksa dana konvensional tidak memikirkan aspek halal atau haram. Selama kalian mendapat untung, perdagangan bisa dilakukan. Sedangkan reksa dana syariah melakukan bagi hasil berdasarkan aturan syariah Islam dan kesepakatan bersama.
Beberapa hal yang dilarang dalam ketentuan syariat Islam mengenai reksa dana, yaitu ajakan palsu, riba, ikhtiar, maysir dan lain-lain.
2. Tujuan InvestasiKarena harus mengacu pada syariah Islam, maka terdapat perbedaan antara reksa dana syariah dan reguler dalam hal prinsip dan tujuan investasi. Bagi reksa dana syariah, berinvestasi bukan hanya tentang pengembalian yang maksimal. Reksa dana ini juga memikirkan nilai-nilai sosial.
Reksa dana syariah, di sisi lain, hanya diarahkan untuk pengembalian atau hasil yang tinggi.
3. Pengelolaan InvestasiReksa dana konvensional dikelola sang bank & bisa diinvesatiskan pada seluruh efek. Jadi, apabila engkau menentukan reksa dana konvensional, engkau mampu menentukan antara produk saham, deposito, juga obligasi berdari sinkron menggunakan batasan sang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Reksa dana konvensional nir memandang perusahaan apa yg terlibat. Sementara, reksa dana syariah dikelola & dipantau sang Daftar Efek Syariah selain OJK. Untuk reksa dana ini, perusahaan akan dicermati sebelum disetujui.
Perusahaan yg diinvestasikan sang dana reksa dana wajib jua sinkron menggunakan kondisi-kondisi & prinsip syariah. Jadi, usaha-usaha pada bidang judi, minuman beralkohol, & produk haram lainnya, bahkan rokok pun nir diperbolehkan.
Selain itu, total utang wajib lebih mini daripada nilai asetnya, tidak selaras menggunakan reksa dana konvensional yg nir memedulikan hal ini.
4. ReturnMenurut Tirto, dalam termin ini, proses reksa dana syariah wajib melalui termin pencucian atau penyaringan supaya bisa terlihat apakah pendapatannya bersumber menurut aktivitas halal atau haram.
Tentu saja, disparitas antara reksa dana syariah & konvensional merupakan jenis laba yg dibolehkan buat dibagi dalam investor. Operasi perusahaan yg nir sinkron menggunakan ketentuan syariah umumnya mempunyai unsur riba yg nir halal. Oleh lantaran itu, pendapatannya akan disisihkan menurut jumlah investasi & laba halal.
Nah, output tadi akan disumbangkan buat amal. Sementara, reksa dana konvensional tidak memerlukan lagi proses pembersihan. Yang penting, pendapatan wajib sinkron menggunakan ketentuan OJK & reksa dana konvensional bisa dijual sang manajer investasi.
5. PengawasanBagi engkau yg ingin membuka akun investasi syariah, jangan khawatir. Di Indonesia, seluruh kegiatan reksa dana syariah diawasi sang Dewan Pengawas Syariah (DPS) yg memastikan reksa dana diolah sinkron menggunakan prinsip syariah.
Sementara, reksa dana konvensional hanya diawasi sang OJK sinkron menggunakan prosedur pasar & faktor lainnya yg menyesuaikan syarat perekonomian negara. Namun, reksa dana syariah pun permanen diawasi sang OJK ihwal regulasi generik reksa dananya.
6. AkadPerbedaan lain antara reksa dana syariah dan konvensional adalah aspek kontrak. Akad syariah dapat berbentuk persekutuan (musyarakah), perjanjian sewa (ijarah) atau bagi hasil (mudharabah). Berbeda dengan reksa dana biasa, investasi ini hanya fokus pada transaksi tanpa mengkhawatirkan regulasi halal atau haram.
Manfaat dan Keuntungan Reksa Dana SyariahPerbedaan yang ada antara reksa dana syariah dan konvensional dikatakan menguntungkan mereka yang percaya bahwa reksa dana halal itu penting. Reksa dana syariah memiliki status kehalalan yang lebih terjamin karena menganut prinsip agama Islam.
Selain itu, tata cara dan hukumnya jelas menurut hukum agama untuk menghindari pencemaran nama baik pihak-pihak yang terlibat dalam penanaman modal tersebut. Lebih jauh lagi, dengan memilih reksa dana syariah, kalian dapat yakin bahwa tidak ada ilegalitas yang terkait dengan investasi yang kalian pilih.
Baca juga: Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkap beserta 4 Penyebab Terjadinya Inflasi
Demikian penjelasan singkat Jobnas mengenai perbedaan reksa dana syariah dan reksa dana biasa. Jika kalian ingin mempelajari lebih lanjut tentang investasi dan topik keuangan lainnya, kalian dapat mendaftar dan membacanya di blog Jobnas dengan gratis.