Jobnas
Menu CV Maker Menu

Advertising

Ghufron Writer Ghufron Writer
4 bulan yang lalu

Jobnas.com - “Keep It Simple and Straightforward” merupakan kepanjangan dari KISS Priciple, atau variasi lainnya seperti, “Keep It Simple, Stupid”, dan “Keep It Short and Simple”. 

Dikutip dari Business.com, prinsip ini dicetuskan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1960-an.

Pada hakikatnya, prinsip ini berfokus pada proses desain produk atau sistem secara sederhana, agar hasil akhirnya lebih optimal.

Dikutip dari freeCodeCamp dan Interaction Design Foundation, berikut adalah penjelasan lengkap seputar KISS Principle.Yuk, baca artikel ini sampai tuntas!

Baca Juga: 5 Tips Memberikan Hadiah Kepada Bos yang Perlu Kalian Pertimbangkan

Apa itu KISS Principle ?

Seperti kepanjangannya, “Keep It Simple, Stupid”, KISS principle adalah prinsip desain yang berfokus pada proses desain produk yang sederhana dan tidak rumit.

Filosofi dari prinsip ini adalah jika orang tidak dapat mengerti sebuah produk, mereka juga tidak dapat menggunakannya seperti seharusnya.

Hal tersebut selaras dengan sebuah perkataan bahwa, “Kamu tidak benar-benar mengerti sesuatu, sampai kamu bisa menjelaskannya secara sederhana dan membuat anak kecil memahami konsepnya”.

Nah, desain produk ada sebagai solusi terhadap ‘permasalahan’ atau dalam kata lain kebutuhan para user. Artinya, terdapat sebuah situs yang menawarkan berbagai macam foto untuk diunduh penggunanya. 

Di dalam situs tersebut, microcopy yang digunakan terlalu panjang dan bertele-tele, padahal user hanya butuh melihat tombol “Download” saja, kan?

Disamping itu, prinsip ini juga berlaku untuk produk-produk fisik yang dijual di pasaran. Jadi tidak hanya untuk desain produk digital saja.  Contoh mudahnya adalah packaging obat-obatan yang dijual secara bebas di apotek.

Baca Juga: JHT BPJS Ketenagakerjaan: Syarat Lengkap dan Cara Klaim

Kalau tujuan obat tersebut adalah untuk meredakan sakit kepala, mana yang dituliskan dengan ukuran besar di bungkus, bahan utamanya, atau manfaat bahan tersebut? Pasti pelanggan akan lebih mudah paham jika dituliskan, “Untuk meredakan sakit kepala” di bungkusnya, kan? Sampai sini, sudah paham konsep dasarnya, kan?

Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa fokus utama KISS principle adalah kesederhanaan dalam desain, agar produk dapat dikembangkan secara optimal dan digunakan dengan mudah oleh para user.

Pentingnya Prinsip Ini Diaplikasikan 1. Desain lebih sederhana

Desain produk yang lebih baik dan mudah dimengerti merupakan manfaat pertama dari menggunakan KISS Principle, baik itu untuk user maupun tim yang mengembangkannya. 

Dapat dibayangkan jika membuat produk dengan desain rumit, pasti untuk coding dan urusan teknis lainnya juga rumit, kan?

Lewat prinsip ini, anggota tim yang mengembangkan desain produk dapat lebih mudah memahami urusan teknis yang ada dan mengembangkannya dengan mudah juga.

2. Meningkatkan User Experience

Meningkatnya user experience merupakan manfaat dan fungsi terpenting lainnya dari penggunaan KISS Priciple.

Karena persyaratan produk yang sederhana biasanya juga memiliki komponen yang tak begitu rumit, alhasil pasti lebih mudah bagi para end-user untuk menggunakannya.

Secara otomatis pengalaman user saat membuka aplikasi atau website pasti akan jadi lebih menyenangkan dengan desain yang mudah dipahami dan mementingkan apa yang paling prinsipil. 

Kalau pengalaman pertama saja sudah baik, tentu meningkatkan kemungkinan user tersebut akan kembali lagi dan mengeksplorasi website lebih dalam.

Terpenting, prinsip desain yang satu ini menjadikan para desainer dan developer untuk kembali ke yang paling mendasar, yaitu memikirkan apa yang diinginkan dan juga dibutuhkan oleh user.

3. Mempermudah Kerja para Software Developer

Mempermudah kerja software developer menjadi alasan lain mengapa mengaplikasikan KISS principle dalam desain menjadi begitu penting.

Sebelumnya sudah disinggung pada poin pertama, bahwa desain yang sederhana berarti rangkaian kode yang ada juga tidak rumit. 

Nah, hal ini membuat software developer lebih mudah pekerjaannya dan dapat menyelesaikan pengembangan produk secara lebih optimal. 

Di samping itu, mereka akan bisa dengan gampang mengubah kesalahan yang terjadi. Uji coba sistem juga pada akhirnya tak serumit desain yang berbelit-belit.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Bikin Deskripsi Produk Berhasil Menggaet Pelanggan

Itulah penjelasan Jobnas.com tentang KISS principle dan praktiknya di dunia desain. Agar sebuah desain mudah dinikmati oleh pengguna, maka KISS principle menjadi prinsip yang penting untuk diterapkan. Meski begitu, hal yang perlu diingat adalah jangan terlalu menyederhanakan semuanya,  karena akan membingungkan juga.

Erni Yati Erni Yati
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Saya akan menjelaskan secara detail, kenapa website lemot ketika dipasang code Adsense. Serta, solusi cara Mempercepat Loading Website karena masalah tersebut.

Pada dasarnya, Adsense adalah sebuah script yang mencoba menampilkan element yang diambul dari sumber eksternal. Sehingga akan ada jeda waktu untuk memproses mekanisme tersebut.

Untuk lebih detailnya, kita perlu merinci permasalahan tersebut. Sehingga bisa kita dapatkan pemecahan masalahnya secara terukur.

Penyebab Website Lemot Karena Adsense

AdSense adalah platform periklanan online yang memungkinkan pemilik website atau blog untuk memasang iklan di halaman website mereka. Penayangan tersebut membuat pemilik website atau blog mendapatkan penghasilan.

Penghasilan pemilik dipengaruhi dari pengunjung website mengklik iklan tersebut. Namun, penggunaan AdSense dapat mempengaruhi kecepatan loading website karena mekanisme kerjanya.

Penempatan Adsense pada blog ternyata memberi efeksamping terhadap pengalaman pengungjung blog. Efek samping dari penempatan Adsense antara lain; website menjadi lemot, tampilan sedikit tidak rapi dan pemilik harus mengatur optimasinya agar dapat bekerja secara maksimal.

Terkait website lemot karena adanya iklan Adsense, berikut saya rinci penyebab yang mempengaruhi kecepatan akses.

1. Mekanisme Pemuatan Code Adsense

Mekanisme kerja AdSense adalah dengan memuat kode JavaScript pada halaman website yang telah diberikan iklan.

Kode tersebut dapat memuat gambar, video, atau teks iklan yang akan ditampilkan pada halaman website.

Ketika sebuah halaman website diakses oleh pengunjung, browser pengunjung harus mengunduh semua file yang diperlukan untuk menampilkan halaman website, termasuk kode AdSense.

Jika terdapat banyak iklan atau kode AdSense yang harus diunduh, maka waktu loading website akan semakin lama.

Selain itu, penggunaan iklan yang tidak dioptimalkan juga dapat memperlambat kecepatan loading website.

Hal ini terjadi ketika ukuran iklan terlalu besar atau kode iklan tidak dioptimalkan untuk kecepatan loading website.

2. Jumlah iklan yang terlalu banyak

Jumlah iklan yang terlalu banyak dapat memperlambat waktu loading website karena iklan harus diunduh oleh browser sebelum halaman dapat ditampilkan.

Terlalu banyak iklan juga dapat mempengaruhi pengalaman pengguna dengan mengganggu konten dan navigasi website.

3. Ukuran iklan yang besar

Ukuran iklan yang besar, terutama iklan gambar atau video, dapat memperlambat waktu loading website karena membutuhkan waktu lebih lama untuk diunduh.

4. Penempatan iklan yang tidak tepat

Penempatan iklan yang tidak tepat atau terlalu banyak dapat mempengaruhi kecepatan loading website dan mempengaruhi pengalaman pengguna.

Iklan yang ditempatkan pada posisi yang tidak strategis atau menghalangi konten utama dapat membuat pengguna kesulitan dalam mengakses konten.

5. Penggunaan kode iklan yang tidak efisien

Kode iklan yang tidak efisien atau tidak dioptimalkan dapat memperlambat waktu loading website. Hal ini dapat terjadi jika kode iklan dihasilkan secara otomatis atau disalin dari sumber yang tidak terpercaya.

6. Penggunaan teknologi lama

Penggunaan teknologi lama atau tidak didukung oleh AdSense dapat mempengaruhi kecepatan loading website. Pastikan untuk menggunakan teknologi terbaru dan didukung oleh AdSense seperti HTML5 dan CSS3.

7. Masalah dengan server

Masalah dengan server atau koneksi internet juga dapat mempengaruhi kecepatan loading website. Pastikan server Anda berfungsi dengan baik dan koneksi internet stabil.

Solusi untuk Meningkatkan Kecepatan Website atau Blog yang Lambat karena Adsense

Untuk mengatasi masalah kecepatan loading website yang disebabkan oleh iklan AdSense, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan dengan angka-angka berikut ini:

1. Batasi jumlah iklan yang ditampilkan pada halaman website

Tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah membatasi jumlah iklan yang ditampilkan pada halaman website. Menurut Google, maksimum iklan AdSense yang diperbolehkan adalah tiga iklan per halaman. Selain itu, penggunaan terlalu banyak iklan dapat memperburuk pengalaman pengunjung dan menurunkan performa website.

2. Gunakan ukuran iklan yang tepat

Penggunaan ukuran iklan yang tepat juga dapat membantu meningkatkan kecepatan loading website. Pilihan ukuran iklan yang tepat juga dapat membantu mempercepat waktu loading website kamu. Beberapa ukuran iklan yang paling umum digunakan adalah 300 x 250, 336 x 280, dan 728 x 90.

3. Tempatkan iklan dengan strategis

Penempatan iklan dengan strategis juga sangat penting untuk menghindari mengganggu konten utama dan navigasi website. Tempatkan iklan pada area yang mudah dilihat oleh pengunjung, seperti di atas atau di bawah konten utama. Hindari menempatkan iklan di tengah-tengah konten utama, karena hal ini dapat mengganggu pengalaman pengunjung dan menurunkan performa website.

4. Pastikan kode iklan yang digunakan dioptimalkan

Penggunaan kode iklan yang dioptimalkan juga dapat membantu meningkatkan kinerja website. Pastikan kode iklan yang digunakan efisien dan dioptimalkan agar waktu loading website tidak terlalu lama. Salah satu cara untuk mengoptimalkan kode iklan adalah dengan menggunakan teknologi terbaru dan didukung oleh AdSense seperti HTML5 dan CSS3.

5. Gunakan teknologi terbaru

Teknologi terbaru juga dapat membantu meningkatkan kinerja iklan pada website kamu. Gunakan teknologi terbaru dan didukung oleh AdSense seperti HTML5 dan CSS3 untuk memaksimalkan kinerja iklan pada website kamu. Dengan menggunakan teknologi terbaru, kamu dapat mempercepat waktu loading website dan meningkatkan pengalaman pengunjung.

6. Pastikan server website kamu berfungsi dengan baik

Pastikan server website kamu berfungsi dengan baik dan koneksi internet kamu stabil. Koneksi internet yang buruk atau server yang lambat dapat mempengaruhi kecepatan loading website kamu, sehingga membuat pengunjung website menjadi tidak nyaman. Pastikan server website kamu selalu di-update dan dikelola dengan baik agar dapat memberikan performa yang optimal.

7. Gunakan script Lazyload yang tepat

Lazyload Adsense adalah teknik pemuatan iklan AdSense yang memungkinkan iklan hanya dimuat ketika pengunjung website sudah sampai ke bagian bawah halaman.

Dengan teknik ini, iklan tidak dimuat pada saat website dibuka pertama kali, sehingga dapat membantu meningkatkan kecepatan loading website.

Teknik ini juga disebut dengan teknik "lazy loading", karena iklan "malas" dimuat pada saat website dibuka, tetapi dimuat hanya ketika pengunjung website menggulir halaman ke bawah.

Teknik ini sangat berguna bagi website yang memuat banyak iklan AdSense, karena dapat membantu meningkatkan performa website dan mempercepat waktu loading.

Ada beberapa jenis lazy load script yang bisa digunakan. Saya akan berikan beberapa jenis kode Lazyload Adsense yang bisa anda gunakan, pilih sesuai kebutuhan

Lazyload Adsense Versi 1

Pastikan kamu mengganti data-adsense-code="KODE_IKLAN_ADSENSE"

<script type="text/javascript">
  function lazyLoadAdsense() {
    var ads = document.getElementsByClassName("lazyload-adsense");
    for(var i=0; i<ads.length; i++) {
      if(isElementInViewport(ads[i])) {
        ads[i].innerHTML = ads[i].getAttribute("data-adsense-code");
      }
    }
  }
  function isElementInViewport(el) {
    var rect = el.getBoundingClientRect();
    return (
      rect.top >= 0 &&
      rect.left >= 0 &&
      rect.bottom <= (window.innerHeight || document.documentElement.clientHeight) &&
      rect.right <= (window.innerWidth || document.documentElement.clientWidth)
    );
  }
  window.addEventListener("scroll", lazyLoadAdsense);
  window.addEventListener("resize", lazyLoadAdsense);
</script>
<!-- Tambahkan class "lazyload-adsense" pada div iklan AdSense -->
<div class="lazyload-adsense" data-adsense-code="KODE_IKLAN_ADSENSE"></div>

Lazyload Adsense Versi 2

Jika tidak ingin menggunakan lazyload di setiap code adsense, kamu bisa menggunakanya pada unit iklan tertentu.

// Deteksi Scroll
window.addEventListener('scroll', function() {
    // Jika pengguna telah men-scroll halaman, panggil fungsi untuk memuat iklan AdSense
    loadAdSense();
});
// Fungsi untuk memuat iklan AdSense
function loadAdSense() {
    // Buat elemen iklan AdSense
    var adElement = document.createElement('ins');
    adElement.className = 'adsbygoogle';
    adElement.setAttribute('data-ad-client', 'YOUR-AD-CLIENT-ID');
    adElement.setAttribute('data-ad-slot', 'YOUR-AD-SLOT-ID');
    adElement.setAttribute('data-ad-format', 'auto');
    adElement.setAttribute('data-full-width-responsive', 'true');
    // Letakkan elemen iklan AdSense di tempat yang diinginkan pada halaman
    var adContainer = document.getElementById('AD-CONTAINER-ID');
    adContainer.appendChild(adElement);
    // Muat iklan AdSense
    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
}

Lazyload Adsense Versi 3

Kode adsense ini akan melazy semua script adsense, dan kamu hanya perlu menambahkan unit iklan mulai dari <--ins-->.

<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
if(window.location.href === "https://www.pewartanusantara.com/") { // ganti URL halaman beranda atau home page Anda
    // Kode tidak akan dijalankan di halaman beranda atau home page
} else {
    // Lazy Load AdSense
    var lazyadsense=!1;window.addEventListener("scroll",function(){(0!=document.documentElement.scrollTop&&!1===lazyadsense||0!=document.body.scrollTop&&!1===lazyadsense)&&(!function(){var e=document.createElement("script");e.type="text/javascript",e.async=!0,e.src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js";var a=document.getElementsByTagName("script")[0];a.parentNode.insertBefore(e,a)}(),lazyadsense=!0)},!0);
}
//]]>
</script>

Pastikan kamu menambahkanya di atas</footer> / </body

Dengan melakukan tindakan-tindakan di atas, kamu dapat membantu mempercepat loading website dengan iklan AdSense.

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Format penulisan artikel mulai bergeser dari narasi ke listicle selama beberapa waktu belakangan. Ada berbagai tips menulis Artikel Listicle yang akan sangat berguna untukmu sebagai seorang content writer. Seperti dilansir dari ThoughtCo, listicle adalah artikel yang terdiri dari serangkaian fakta, tips, kutipan, dan lainnya yang diatur dalam bentuk tertentu.

Untuk menjelaskan beberapa hal di dalamnya, biasanya artikel listicle menggunakan penomoran atau poin-poin. Artikel jenis ini lazim digunakan di blog, website, atau media online.

Di artikel ini, Jobnas.com akan memberikan lima tips menulis artikel listicle untukmu. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Tentukan Angle yang Spesifik
Ketika kamu membuat sebuah artikel narasi, cobalah untuk menuliskannya dengan lengkap. Mulai dari definisi, tips, hingga cara melakukannya. Akan tetapi, di dalam artikel liticle, semua poin tersebut tidak bisa kamu masukkan sekaligus.

Oleh karena itu, langkah pertama dalam menulis artikel listicle adalah menentukan angle yang spesifik. Pilihlah satu topik khusus yang ingin kamu angkat. Sebagai contoh, kamu bisa fokus pada tips agar semangat belajar, daftar waktu belajar yang tepat, dan sebagainya.
2. Buat Poin yang Tak Terduga
Dalam artikel listicle, umumnya setiap poin ditulis dengan huruf yang lebih besar daripada penjelasannya. Maka, tidak sedikit pembaca yang hanya memperhatikan subjudul tersebut. Pembaca bisa saja merasa cukup dengan kalimat di setiap poin.

Baca Juga : Pentingnya Pengembangan Pelanggan dalam Strategi Perencanaan Bisnis

Jadi, seperti ditulis Compose.ly, buatlah poin-poin yang tidak terduga. Hal ini bisa mendorong pembaca untuk memahami setiap penjelasanmu. Dengan demikian, mereka tidak akan meninggalkan website-mu dalam sekejap dan akan membacanya hingga tuntas.
3. Singkat dan Informatif
Kemas artikelmu dengan singkat merupakan tips selanjutnya menulis artikel listicle. Biasanya pembaca memilih artikel listicle karena mudah dipahami. Setiap paragraf memiliki jumlah kata dan kalimat yang cenderung lebih sedikit daripada artikel narasi. Meskipun singkat, pastikan setiap poin memiliki penjelasan yang informatif. Jadi, pembaca akan membaca setiap deskripsi yang kamu sajikan.
4. Pilih Gambar yang Eye-Catching
Kamu bisa menambahkan gambar di setiap poin yang kamu buat. Ini merupakan salah satu kelebihan artikel listicle. Akan tetapi, kamu harus menyesuaikan juga dengan poinmu. Jika poinmu tidak terlalu banyak, kamu tidak perlu memasukkan gambar di semua poin.

Bahkan, tips menulis artikel listicle yang ditulis oleh Bustle menyebutkan bahwa kamu bisa memasukkan format selain gambar, seperti GIF atau video. Pilihlah gambar atau video yang eye-catching sehingga menarik perhatian pembaca.
5. Semakin Banyak, Semakin Bagus
Kini, format listicle banyak digunakan oleh media, blog, website. Sebabnya, artikel ini dianggap lebih menarik pembaca daripada artikel narasi. Dengan demikian, kamu akan memiliki banyak kompetitor. Satu topik yang kamu tulis bisa saja sudah dimuat oleh media-media lainnya.

Jika ingin memfokuskan artikelmu sebagai bagian dari content Marketing, kamu harus memastikan artikelmu lebih menarik daripada artikel orang lain. Bagaimana langkahnya? Salah satu tips menulis artikel listicle dari Jobnas.com adalah masukkan banyak poin di dalam artikelmu. Semakin banyak poin yang kamu gunakan, maka pembaca akan lebih tertarik dengan artikelmu.

Baca Juga : 5 Tips Melakukan Pivot untuk Startup, Agar Bisnismu Semakin Menguntungkan

Itulah 5 tips menulis artikel listicle dari Jobnas.com yang bisa kamu implementasikan di blog atau website-mu. Dengan jenis artikel ini, pembaca akan lebih mudah memahami setiap poin yang kamu sampaikan. Selain itu, artikel listicle juga bisa membuat audiens tidak mudah lelah dalam membacanya.

Iwan Bisa Iwan Bisa
1 tahun yang lalu

Jobnas.com - Banyak orang meyakini bahwa Google Ads merupakan salah satu iklan online yang paling menjanjikan. Ada lima jenis Google Ads yang bisa kamu pilih untuk iklankan bisnismu.

Kelima jenis iklan tersebut memiliki format yang berbeda. Selain itu, tujuannya pun bisa saja berbeda. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui jenis iklan mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu, sebelum kamu memasang Google Ads. Di artikel ini, Jobnas.com akan menjelaskan lima jenis Google Ads untukmu : 
1. Search Ads
Kebanyakan para pengguna internet, menggunakan search engine dalam kehidupan sehari-hari, seperti digunakan untuk mencari barang atau jasa yang ingin digunakan. Tak ayal, Search Ads menjadi salah satu jenis Google Ads yang paling diburu marketer.

Singkatnya, Search Ads adalah iklan berbentuk teks yang ditampilkan pada search engine results page (SERP). Kamu bisa membikin teks untuk iklanmu. Kemudian, iklan tersebut akan muncul dengan tulisan “Ads” atau “Iklan” di samping URL. Jika keyword yang kamu gunakan relevan dan banyak dicari, besar kemungkinan produkmu akan langsung dilihat oleh pengguna Google.
2. Shopping Ads
Shopping Ads merupakan jenis Google Ads lainnya. Seperti jenis sebelumnya, Shopping Ads juga ditampilkan pada SERP. Namun, iklan ini berisi informasi detail produk, seperti nama produk, harga, dan gambar.

Seperti ditulis HubSpot, jika kamu merasa lebih perlu mengiklankan produk daripada brand-mu secara keseluruhan, Shopping Ads bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebab, Shopping Ads memang dikhususkan untuk memasarkan produk atau jasa tertentu.

Jenis iklan yang satu ini akan sangat menguntungkan jika kamu memiliki produk yang banyak dicari orang. Sebagai contoh, kamu menjual skuter. Jika orang mencari “skuter” di Google, mereka bisa langsung menemukan informasi produkmu.
3. Video Ads
Semua orang pasti pernah mengalami ketika memutar sebuah video di YouTube, tetapi ada iklan yang muncul sebelum video itu dimulai. Itulah salah satu bentuk Video Ads yang bisa kamu pilih. Seperti dikutip dari Google, Video Ads memungkinkanmu menampilkan iklan di video sendiri atau video lainnya yang ada di YouTube dan seluruh Display Network.

Baca Juga : Gratis Pasang Iklan Lowongan Kerja

Secara garis besar, jenis Google Ads yang satu ini dapat disebut juga sebagai YouTube Ads. Setidaknya ada beberapa bentuk Video Ads yang bisa bisa kamu pilih, antara lain:

  • Outstream ads: iklan ditampilkan di situs lain, tetapi hanya bisa dilihat di smartphone dan tablet
  • Non-skippable in-stream ads: iklan berdurasi 15 detik atau kurang yang tidak bisa di-skip
  • Skippable in-stream ads: iklan ditampilkan sebelum, di tengah, atau sesudah video diputar. Setelah iklan ditampilkan selama 5 detik, penonton bisa skip video tersebut
  • Video discovery ads: iklan hanya muncul di bagian discovery YouTube
  • Bumper ads: iklan berdurasi 6 detik atau kurang dan dapat di-skip

4. Display Ads
Kamu bisa memilih jenis Google Ads yang satu ini, jika ingin menjangkau lebih banyak orang dengan target yang lebih spesifik. Dilansir dari Shopify, Display Ads memungkinkan kamu menampilkan iklan di luar SERP, yakni di lebih dari dua juta situs yang ada. 

Selain itu, ketika membuka sebuah website, pengguna bisa saja melihat iklanmu, aplikasi, atau menonton video. Sebagai gambaran, pernahkah kamu mencari suatu produk di e-commerce, lalu iklan produk tersebut terus muncul ketika kamu membuka situs lainnya?

Nah, itulah Display Ads. Jenis ini menampilkan iklan sesuai dengan topik dan minat pengguna. Sebagai imbalan, situs yang menampilkan iklanmu akan mendapat bayaran dengan sistem pay-per-click (PPC).
5. App Ads
Jenis Google Ads yang terakhir ini lebih ditujukan pada sebuah bisnis yang memiliki aplikasi. Melalui iklan yang ditampilkan di SERP, YouTube, Google Play, Google Display Network, dan sebagainya, App Ads akan mempromosikan aplikasimu. Jadi, kamu bisa mendorong audiens untuk mengunduh aplikasimu. 

Baca Juga : Proses Menyaring Insight yang Penting bagi Kemajuan Bisnis

Itulah penjelasan Jobnas.com terkait lima jenis Google Ads. Dari pemaparan di atas, kira-kira jenis Google Ads yang mana yang sangat cocok untuk bisnismu ? Apabila kamu sudah menentukan salah satu di antanya, kamu bisa segera membuka laman Google untuk membuat iklanmu sendiri.