Jobnas.com – Process modelling dan mapping memiliki kegunaan untuk merampingkan operasi bisnis. Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan antara kedua proses tersebut.
Misalnya dari kegunaan, fokus utama, manfaat hingga seterusnya, sehingga dengan mengetahui perbedaan keduanya, Anda bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Artikel kali ini akan memberi Anda beberapa ringkasan seputar Process Modelling dan Process Mapping. Akan tetapi sebelum masuk ke pembahasan, mari kita pahami pengertian dari kedua proses tersebut.
Pengertian Process Modelling
Sebelum mempelajari perbedaan antara process modelling dan mapping, Anda harus terlebih dahulu mengetahui definisinya.
Process Modelling, dapat diartikan sebagai representasi grafis dari proses bisnis dan berbagai aktivitas yang terkait dengannya.
Dalam teknik ini, Anda menjelaskan secara detail bagaimana proses bekerja dan siapa yang bertanggung jawab untuk itu.
Process Modelling, menurut Simplicable, juga digunakan sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan alur kerja bisnis.
Pengertian Process Mapping
Sebagaimana dilansir dari Appian, Process Mapping adalah teknik yang digunakan untuk membuat peta yang memvisualisasikan alur kerja atau proses bisnis.
Dari peta yang dihasilkan, Anda dapat secara singkat dan langsung mengomunikasikan cara kerja proses bisnis.
Proses ini memungkinkan bisnis untuk melacak dan melaporkan. Tidak hanya itu, melakukan audit bisnis juga akan lebih mudah dilakukan dengan peta proses ini.
Ini adalah perbedaan utama antara pemodelan proses dan pemetaan proses.
Baca Juga: Kenali Inclusive Meeting, Cara Membuat Meeting Efektif dan Hasil Maksimal
Perbedaan Process Modelling dan Mapping
Selain definisi yang telah disebutkan di atas, masih ada perbedaan lain antara process mapping dan process modelling.
Berikut adalah beberapa perbedaan yang mencolok di antara kedua proses tersebut.
1. Kegunaan
Dari segi kegunaan, process modelling dan process mapping memiliki perbedaan masing-masing, misalnya;
Process modelling, digunakan sebagai bagian dari visualisasi proses untuk proyek baru atau merampingkan alur kerja perusahaan.
Dengan cara ini, process modelling dapat membantu Anda menganalisis proses dan mengembangkan cara untuk membuatnya bekerja lebih efisien.
Sementara itu, process mapping digunakan untuk mendokumentasikan proses bisnis yang sedang berlangsung sebagai diagram multi-level.
Akibatnya, process mapping dapat membantu Anda lebih memahami proses bisnis yang digunakan.
2. Fokus utama
Fokus utama dari process modelling adalah untuk menjelaskan hubungan yang terjadi dalam sebuah proses bisnis.
Beberapa hubungan yang termasuk dalam proses ini antara lain;
- hubungan antara setiap langkah dalam proses
- hubungan antara proses bisnis secara keseluruhan dengan lingkungannya
- hubungan antara proses bisnis dengan perusahaan
Begitu juga dengan informasi seputar waktu dan biaya yang dibutuhkan, menjad fokus utama dari process modelling.
Dengan demikian, anggota tim dapat memakai informasi tersebut untuk mencari kesempatan mengefektifkan proses dalam suatu proyek yang sedang dikerjakan.
Di sisi lain, fokus utama process mapping adalah untuk menggambarkan urutan dan alur yang terjadi dalam suatu proyek.
Dalam pemetaan proses, tujuannya adalah untuk menggambarkan alur kerja dalam suatu proyek atau bisnis sejelas mungkin.
Sehingga membuatnya tetap fokus untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan penting dalam proyek tersebut.
Akibatnya, beberapa faktor bisnis yang mempengaruhi proses bisnis dihilangkan dari process mapping.
3. Manfaat
Salah satu manfaat dari process modelling adalah Anda dapat mengatur alur kerja sesuai keinginan Anda.
Tentu hal ini akan memberi Anda kesempatan untuk mengatur proses bisnis sekreatif mungkin.
Bahkan ada kemungkinan nantinya akan memberi Anda beberapa ide dan cara untuk merampingkan proses saat ini.
Sedangkan process mapping tidak memberi Anda kemampuan untuk melakukan hal tersebut karena Anda “hanya” menggambarkan apa yang terjadi dalam proses bisnis atau proyek.
4. Informasi yang disampaikan
Dari segi informasi yang disampaikan, process modelling dan pemetaan merupakan perbedaan yang mencolok.
Dalam process modelling, terdapat informasi tentang hubungan antara setiap tindakan dalam proses dan hasilnya.
Process modelling juga dapat mencakup aturan bisnis dan ekonomi dalam proses.
Dengan cara ini, Anda dapat memprediksi kemungkinan hasil penerapan aturan ini.
Sedangkan informasi yang disampaikan dalam process mapping lebih kepada memberikan gambaran yang jelas tentang proses yang berlaku dalam perusahaan.
5. Akomodasi
Process modelling adalah teknik yang sangat mudah beradaptasi dan dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan dalam alur kerja bisnis atau proyek.
Oleh karena itu, process modelling dapat digunakan terus menerus oleh perusahaan.
Ini menjadikannya teknik yang sangat mudah beradaptasi karena merupakan alat visualisasi yang bertahan lama.
Sementara itu, process mapping biasanya hanya digunakan untuk proses yang sedang digunakan.
Jadi saat alur kerja yang berlaku untuk proyek atau bisnis berubah, peta tidak lagi valid.
Memang, process mapping lebih berfokus pada kejelasan proses daripada adaptasinya.
Jadi, inilah yang perlu Anda ketahui tentang perbedaan antara process modelling dam mapping.
Kedua teknik ini dapat membantu proses bisnis berjalan lebih efisien, yang sangat penting untuk pertumbuhan bisnis.
Selain informasi ini, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan bisnis dengan membaca artikel di Jobnas.
Memahami Lebih Dalam Process Modelling
Process Modelling
Pemodelan proses merupakan teknik yang digunakan dalam manajemen proses bisnis untuk menggambarkan semua aspek yang terkait dengan proses tersebut.
Melalui pemodelan proses, organisasi dapat memahami dan mengkoordinasikan setiap aktivitas yang terjadi dalam setiap tahapan proses bisnis.
Pemodelan proses juga merupakan langkah awal yang penting dalam perancangan, implementasi, dan pemantauan proses bisnis.
Dengan menggunakan pemodelan proses, organisasi dapat mengidentifikasi hambatan, menemukan peluang perbaikan, serta mengoptimalkan proses bisnis untuk mencapai efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.
Salah satu alat yang sering digunakan dalam pemodelan proses adalah diagram aliran proses.
Diagram ini memberikan gambaran visual mengenai urutan aktivitas dalam proses, pergerakan informasi, dan interaksi antara unit-unit organisasi.
Melalui pemodelan proses, juga memungkinkan analisis yang lebih mendalam terkait dengan setiap tahapan proses. Hal ini dapat membantu pemangku kepentingan dalam memahami detail operasional, sumber daya yang terlibat, serta hubungan antara aktivitas-aktivitas yang berbeda.
Dengan demikian, organisasi dapat mengidentifikasi kemungkinan masalah, kelemahan, serta peluang untuk melakukan perubahan yang dibutuhkan.
Selain itu, pemodelan proses juga memfasilitasi pemantauan dan pengukuran kinerja proses.
Dengan menggambarkan kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan serta menggunakan metrik yang relevant, organisasi dapat mengukur efisiensi proses dan menemukan area yang perlu diperbaiki.
Dengan adanya pengukuran yang akurat dan sistematis, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih baik.
Selain manfaat tersebut, pemodelan proses juga sangat penting dalam meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar unit organisasi.
Dalam sebuah bisnis, terkadang terjadi pemisahan antara unit-unit yang berbeda, yang mengakibatkan kurangnya pemahaman holistik tentang keseluruhan proses.
Dengan menggunakan pemodelan proses, organisasi dapat menggabungkan wawasan dan pemahaman mengenai proses bisnis, yang memudahkan keterlibatan dan kolaborasi antar unit organisasi.
Secara keseluruhan, pemodelan proses merupakan alat penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.
Di tengah perubahan yang terus menerus, organisasi perlu terus memperbarui dan memperbaiki proses mereka agar tetap relevan dan dapat bersaing.
Pemodelan proses merupakan langkah awal yang penting dalam menghadapi tantangan ini, dan dengan tekad, pemahaman, serta inovasi yang tepat, organisasi dapat merancang dan mengoptimalkan proses bisnis mereka dengan baik.
Mapping Dalam Bisnis: Memetakan Langkah Strategis untuk Keberhasilan
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, perencanaan yang baik menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan jangka panjang. Salah satu alat yang sangat penting dalam perencanaan tersebut adalah pemetaan atau mapping.
Mapping dalam bisnis adalah teknik yang memetakan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan dan visi bisnis dengan efektif dan efisien.
Pentingnya mapping dalam bisnis tidak bisa diremehkan. Dengan mapping yang baik, sebuah perusahaan dapat mengenali peluang dan risiko yang ada di pasar, memahami kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, serta mengatur sumber daya dengan tepat guna.
Mapping juga membantu perusahaan dalam menentukan arah yang tepat dan mengidentifikasi titik pertumbuhan yang potensial.
Salah satu manfaat utama dari mapping dalam bisnis adalah untuk membantu pemilik atau pengusaha dalam mengambil keputusan yang tepat.
Dengan melihat gambaran besar yang tercakup dalam peta bisnis, para pengambil keputusan dapat melihat hubungan antarbagian, melihat pengaruh satu keputusan terhadap elemen lainnya, dan mengidentifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan bisnis.
Dalam proses mapping, beberapa langkah penting perlu diperhatikan. Pertama, identifikasi visi dan misi bisnis. Hal ini penting untuk memetakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
Kedua, analisis lingkungan bisnis, yaitu mengevaluasi peluang dan ancaman yang ada di pasar serta bagaimana perusahaan harus beradaptasi dengannya.
Ketiga, identifikasi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Ini akan membantu dalam membangun strategi dan tindakan yang tepat. Keempat, menentukan strategi bisnis yang akan diimplementasikan. Kelima, menentukan tindakan yang harus diambil dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Dalam proses pemetaan bisnis, penting juga untuk melibatkan tim manajemen dan anggota yang memiliki pengetahuan yang relevan dengan aspek-aspek bisnis.
Diskusi dan kolaborasi bersama akan menghasilkan gambaran yang lebih komprehensif dan ide yang lebih kreatif.
Mapping dalam bisnis bukanlah proses yang statis, melainkan perlu dipantau dan diperbarui secara berkala. Perubahan dalam lingkungan bisnis atau secara internal dalam perusahaan dapat mempengaruhi peta bisnis.
Dengan melakukan pembaruan secara teratur, perusahaan dapat terus meningkatkan dan mengoptimalkan strategi bisnis mereka.
Secara keseluruhan, mapping dalam bisnis adalah alat yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
Dengan memahami lingkungan bisnis, kekuatan dan kelemahan internal, serta merencanakan strategi dan tindakan yang tepat, perusahaan dapat melangkah maju dengan lebih percaya diri. Jadi, jangan remehkan kekuatan dari sebuah peta bisnis.
Mulailah mapping dalam bisnis Anda dan petakan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan dengan maksimal!